Lompat ke isi

Besi beton: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mas Edi Irawan (bicara | kontrib)
k Menambahkan alamat
Tag: menambahkan teks berbahasa Inggris kemungkinan spam pranala VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:trebar.jpg|jmpl|ka|Sangkar balok besi beton yang diikat. Ini akan tertanam di dalam beton cor untuk meningkatkan [[kekuatan tarik]]nya.]]
[[Berkas:Forged Steel Round Bars.jpg|jmpl|'''Baja Tulangan krakatau steel https://layananptkrakatausteel.blogspot.com''']]
'''Besi beton''' atau '''baja tulangan''' (bahasa Inggris: ''reinforcing bar'' disingkat ''rebar''), dikenal ketika dipadatkan sebagai baja tulangan,<ref>Merritt, Frederic S., M. Kent Loftin and Jonathan T. Ricketts, ''Standard Handbook for Civil Engineers, Fourth Edition'', McGraw-Hill Book Company, 1995, p. 8.17</ref> adalah batang [[baja]] yang berbentuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada [[beton]] bertulang dan struktur [[batu]] bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Beton menjadi kuat di bawah kompresi, tetapi memiliki [[kekuatan tarik]] yang lemah. Besi beton secara signifikan meningkatkan kekuatan tarik struktur. Permukaan besi beton sering berubah bentuk untuk memposisikan ikatan yang lebih baik dengan beton.
'''Besi beton''' atau '''baja tulangan''' (bahasa Inggris: ''reinforcing bar'' disingkat ''rebar''), dikenal ketika dipadatkan sebagai baja tulangan,<ref>Merritt, Frederic S., M. Kent Loftin and Jonathan T. Ricketts, ''Standard Handbook for Civil Engineers, Fourth Edition'', McGraw-Hill Book Company, 1995, p. 8.17</ref> adalah batang [[baja]] yang berbentuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada [[beton]] bertulang dan struktur [[batu]] bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Beton menjadi kuat di bawah kompresi, tetapi memiliki [[kekuatan tarik]] yang lemah. Besi beton secara signifikan meningkatkan kekuatan tarik struktur. Permukaan besi beton sering berubah bentuk untuk memposisikan ikatan yang lebih baik dengan beton.


Besi beton di Indonesia dikelompokkan kedalam 2 jenis, yaitu '''baja tulangan polos''' dengan pengkodean BjTP dan '''baja tulangan sirip''' dengan pengkodean BjTS. Sebelumnya, standarisasi baja tulangan beton untuk industri baja Indonesia diatur dalam '''SII 138-1984''' tentang Mutu dan Cara Uji Baja Tulangan Beton. Pada tahun 2002, dilakukan beberapa revisi dan diubah menjadi '''SNI 07-2052-2002'''<ref>[http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256207/pendidikan/sni-07-2052-2002.pdf Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) 07-2052-1997, Baja tulangan beton] </ref> mengenai Baja Tulangan Beton. Standarisasi ini merujuk pada referensi yang diambil dari besi baja berstandar Jepang atau JIS (''Japanese Industrial Standars''). '''[[Badan Standardisasi Nasional|Badan Standarisasi Nasional]]''' (BSN) adalah lembaga yang bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi tersebut. Oleh sebab itu, besi beton yang yang memenuhi standarisasi tersebut disebut sebagai besi beton SNI.
Besi beton di Indonesia dikelompokkan kedalam 2 jenis, yaitu '''baja tulangan polos''' dengan pengkodean BjTP dan '''baja tulangan sirip''' dengan pengkodean BjTS. Sebelumnya, standarisasi baja tulangan beton untuk industri baja Indonesia diatur dalam '''SII 138-1984''' tentang Mutu dan Cara Uji Baja Tulangan Beton. Pada tahun 2002, dilakukan beberapa revisi dan diubah menjadi '''SNI 07-2052-2002'''<ref>[http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256207/pendidikan/sni-07-2052-2002.pdf Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) 07-2052-1997, Baja tulangan beton]</ref> mengenai Baja Tulangan Beton. Standarisasi ini merujuk pada referensi yang diambil dari besi baja berstandar Jepang atau JIS (''Japanese Industrial Standars''). '''[[Badan Standardisasi Nasional|Badan Standarisasi Nasional]]''' (BSN) adalah lembaga yang bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi tersebut. Oleh sebab itu, besi beton yang yang memenuhi standarisasi tersebut disebut sebagai besi beton SNI.

Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas kuat leleh/ulur. Baja beton BJTP 24 dipasok sebagai baja beton polos dengan batas ulur 24 kg/mm2, sedangkan baja beton BJTD 40 adalah adalah tulangan beton dengan kuat leleh 40 Kn/cm2.<ref>[https://www.ilmubeton.com/2018/07/standard-besi-tulangan-beton-sebagai.html Standard Besi Tulangan Beton Sebagai Bagian Dari Beton Bertulang]</ref>


'''HARGA BESI BETON PT KARYA BAJA INDONESIA TERBARU TAHUN 2023''' (Sub holding) PT KRAKATAU STEEL JL industri no 04 Ramanuju, kecamatan Purwakarta, kota Cilegon, provinsi Banten 42431

'''BAJA TULANGAN'''

D 6mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp24.400

D 8mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp45.500

D 10mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp71.100

D 12mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp98.800

D 6mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp24.400D 6mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp24.400D 6mm KS SNI Full Toleransi 0.1 A Rp24.400





Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas kuat leleh/ulur. Baja beton BJTP 24 dipasok sebagai baja beton polos dengan batas ulur 24&nbsp;kg/mm2, sedangkan baja beton BJTD 40 adalah adalah tulangan beton dengan kuat leleh 40 Kn/cm2.<ref>[https://www.ilmubeton.com/2018/07/standard-besi-tulangan-beton-sebagai.html Standard Besi Tulangan Beton Sebagai Bagian Dari Beton Bertulang]</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 30: Baris 11:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.ilmubeton.com/2019/10/BeratJenisBetonMenghitungBesi.html Berat Jenis Besi Tulangan Beton Dan Cara Menghitung Berat Besi]
* {{id}} [https://www.ilmubeton.com/2019/10/BeratJenisBetonMenghitungBesi.html Berat Jenis Besi Tulangan Beton Dan Cara Menghitung Berat Besi]

{{Bangunan-stub}}


[[Kategori:Baja]]
[[Kategori:Baja]]
[[Kategori:Penemuan Rusia]]
[[Kategori:Reka cipta Rusia]]
[[Kategori:Beton bertulang]]
[[Kategori:Beton bertulang]]
[[Kategori:Pondasi (bangunan dan struktur)]]
[[Kategori:Pondasi (bangunan dan struktur)]]
[[Kategori:Beton]]
[[Kategori:Beton]]
[[Kategori:Bahan bangunan]]
[[Kategori:Bahan bangunan]]


{{Bangunan-stub}}

Revisi per 5 Februari 2023 02.06

Sangkar balok besi beton yang diikat. Ini akan tertanam di dalam beton cor untuk meningkatkan kekuatan tariknya.

Besi beton atau baja tulangan (bahasa Inggris: reinforcing bar disingkat rebar), dikenal ketika dipadatkan sebagai baja tulangan,[1] adalah batang baja yang berbentuk menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada beton bertulang dan struktur batu bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan. Beton menjadi kuat di bawah kompresi, tetapi memiliki kekuatan tarik yang lemah. Besi beton secara signifikan meningkatkan kekuatan tarik struktur. Permukaan besi beton sering berubah bentuk untuk memposisikan ikatan yang lebih baik dengan beton.

Besi beton di Indonesia dikelompokkan kedalam 2 jenis, yaitu baja tulangan polos dengan pengkodean BjTP dan baja tulangan sirip dengan pengkodean BjTS. Sebelumnya, standarisasi baja tulangan beton untuk industri baja Indonesia diatur dalam SII 138-1984 tentang Mutu dan Cara Uji Baja Tulangan Beton. Pada tahun 2002, dilakukan beberapa revisi dan diubah menjadi SNI 07-2052-2002[2] mengenai Baja Tulangan Beton. Standarisasi ini merujuk pada referensi yang diambil dari besi baja berstandar Jepang atau JIS (Japanese Industrial Standars). Badan Standarisasi Nasional (BSN) adalah lembaga yang bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi tersebut. Oleh sebab itu, besi beton yang yang memenuhi standarisasi tersebut disebut sebagai besi beton SNI.

Angka yang terdapat pada kode tulangan menyatakan batas kuat leleh/ulur. Baja beton BJTP 24 dipasok sebagai baja beton polos dengan batas ulur 24 kg/mm2, sedangkan baja beton BJTD 40 adalah adalah tulangan beton dengan kuat leleh 40 Kn/cm2.[3]

Referensi

  1. ^ Merritt, Frederic S., M. Kent Loftin and Jonathan T. Ricketts, Standard Handbook for Civil Engineers, Fourth Edition, McGraw-Hill Book Company, 1995, p. 8.17
  2. ^ Revisi Standar Nasional Indonesia (SNI) 07-2052-1997, Baja tulangan beton
  3. ^ Standard Besi Tulangan Beton Sebagai Bagian Dari Beton Bertulang

Pranala luar