Lompat ke isi

Teorema pengulangan Poincaré: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adityatya (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Judul artikel saya''' adalah...<!--- lanjutkan dari sini, dan Anda dapat menghapus komentar ini. ---> == Referensi == {{Reflist}} * * *'
 
Gladius Oceanus (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Fisika menggunakan HotCat
 
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Gaz molecules.gif|jmpl|Menurut teorema pengulangan Poincaré, setiap partikel yakni yang merah, dan abu-abu pada medium diatas akan kembali kepada posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal.]]
'''Judul artikel saya''' adalah...<!--- lanjutkan dari sini, dan Anda dapat menghapus komentar ini. --->
'''Teorema pengulangan Poincaré''' adalah suatu teori pada ilmu [[fisika matematis]] yang beranggapan bahwa setiap partikel-partikel yang bergerak di suatu medium pada waktu tertentu akan kembali kepada posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal.


Istilah '''detik Poincaré''' merujuk pada waktu yang dibutuhkan partikel-partikel yang bergerak untuk kembali menyamai posisi awalnya, dan biasanya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah partikel pada medium, semakin banyak jumlah partikel pada medium maka akan semakin lama.


Teorema ini sering dikaitkan dengan anggapan bahwasannya [[alam semesta]] setelah hancur akan kembali membentuk dirinya sendiri yang serupa dengan bentuk awalnya, dan bahkan hal-hal yang setiap makhluk hidup telah alami setelah alam semesta hancur akan kembali terulang, terutama [[Takdir dalam Islam|takdir]] setiap manusia.


Teorema ini dinamakan atas nama tokoh yang pertama kali membahasnya yakni [[Henri Poincaré]], dan telah dibuktikan oleh Carathéodory.


== Pernyataan ==
Setiap partikel-partikel yang bergerak di suatu medium dapat dinyatakan sebagai pergerakan dari suatu titik menuju titik lain. Pergerakan setiap partikel-partikel tersebut pada suatu waktu akan kembali menyamai posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal. Maka dari itu teorema dapat dinyatakan sebagai: Apabila adanya gerakan dari partikel menuju suatu titik pada medium, maka pada waktu tertentu partikel tersebut akan menyamai posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal. Secara matematis kita dapat menyatakan teorema sebagai:

<math display="block">\mu(A\setminus A_N)=0</math>

Dengan fungsi ''μ'' mewakili besar perubahan jarak posisi suatu partikel, ''A'' ialah posisi awal partikel, tanda '\' merujuk besar perubahan posisi suatu partikel, dan ''A<sub>N</sub>'' ialah posisi partikel pada suatu waktu. Maka secara harfiah persamaan diatas ialah besar perubahan jarak suatu partikel pada waktu ''N'' ialah nol atau posisi partikel setelah bergerak sebanyak waktu ''N'' kembali kepada posisi awal .

== Pembuktian ==

=== Premis pembuktian ===
Untuk membuktikan teorema kita membutuhkan dua premis yakni:

* Partikel hanya boleh bergerak pada suatu medium.
* Bentuk dan volume dari medium bersifat tetap atau tidak berubah-ubah.

=== Bukti ===


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 10: Baris 30:
*
*
*
*

{{Uncategorized|date=Februari 2023}}

[[Kategori:Fisika]]

Revisi terkini sejak 7 Februari 2023 05.06

Menurut teorema pengulangan Poincaré, setiap partikel yakni yang merah, dan abu-abu pada medium diatas akan kembali kepada posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal.

Teorema pengulangan Poincaré adalah suatu teori pada ilmu fisika matematis yang beranggapan bahwa setiap partikel-partikel yang bergerak di suatu medium pada waktu tertentu akan kembali kepada posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal.

Istilah detik Poincaré merujuk pada waktu yang dibutuhkan partikel-partikel yang bergerak untuk kembali menyamai posisi awalnya, dan biasanya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah partikel pada medium, semakin banyak jumlah partikel pada medium maka akan semakin lama.

Teorema ini sering dikaitkan dengan anggapan bahwasannya alam semesta setelah hancur akan kembali membentuk dirinya sendiri yang serupa dengan bentuk awalnya, dan bahkan hal-hal yang setiap makhluk hidup telah alami setelah alam semesta hancur akan kembali terulang, terutama takdir setiap manusia.

Teorema ini dinamakan atas nama tokoh yang pertama kali membahasnya yakni Henri Poincaré, dan telah dibuktikan oleh Carathéodory.

Pernyataan[sunting | sunting sumber]

Setiap partikel-partikel yang bergerak di suatu medium dapat dinyatakan sebagai pergerakan dari suatu titik menuju titik lain. Pergerakan setiap partikel-partikel tersebut pada suatu waktu akan kembali menyamai posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal. Maka dari itu teorema dapat dinyatakan sebagai: Apabila adanya gerakan dari partikel menuju suatu titik pada medium, maka pada waktu tertentu partikel tersebut akan menyamai posisi awal atau setidaknya hampir menyamai posisi awal. Secara matematis kita dapat menyatakan teorema sebagai:

Dengan fungsi μ mewakili besar perubahan jarak posisi suatu partikel, A ialah posisi awal partikel, tanda '\' merujuk besar perubahan posisi suatu partikel, dan AN ialah posisi partikel pada suatu waktu. Maka secara harfiah persamaan diatas ialah besar perubahan jarak suatu partikel pada waktu N ialah nol atau posisi partikel setelah bergerak sebanyak waktu N kembali kepada posisi awal .

Pembuktian[sunting | sunting sumber]

Premis pembuktian[sunting | sunting sumber]

Untuk membuktikan teorema kita membutuhkan dua premis yakni:

  • Partikel hanya boleh bergerak pada suatu medium.
  • Bentuk dan volume dari medium bersifat tetap atau tidak berubah-ubah.

Bukti[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]