Lompat ke isi

Palampang, Rilau Ale, Bulukumba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 4930903 oleh 110.136.245.18 (Bicara)
k top: pembersihan kosmetika dasar
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}

{{kelurahan
{{kelurahan
|peta =
|peta =
Baris 8: Baris 10:
|kode pos =92552
|kode pos =92552
|luas =-
|luas =-
|penduduk =4500 orang
|penduduk =5.500 jiwa
|kepadatan =-
|kepadatan =-
}}
}}
'''Palampang''' adalah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Rilau Ale, Bulukumba|Rilau Ale]], [[Kabupaten Bulukumba]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].
'''Palampang''' adalah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Rilau Ale, Bulukumba|Rilau Ale]], [[Kabupaten Bulukumba]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]].


Dalam sejarahnya, asal nama Palampang ada dua versi.
Dalam sejarahnya, asal nama Palampang ada empat versi.
Versi pertama menyebutkan, Palampang berasal dari kata "Pa'lampang" (Bahasa Bugis) yang berarti "tempat tujuan bepergian" atau "tanah tujuan terakhir." Pada zaman dahulu, Palampang memang menjadi salah satu tempat tujuan para pembuka lahan dari kampung lain.
Versi pertama, Palampang berasal dari kata "Pa'lampang" (Bahasa Makassar) yang berarti "tempat tujuan bepergian" atau "tanah tujuan terakhir." Pada zaman dahulu, Palampang memang menjadi salah satu tempat tujuan para pembuka lahan dari kampung lain.

Versi kedua menjelaskan bahwa dahulu di Palampang banyak tumbuh sejenis tanaman yang disebut "Lempeng" kemudian lama-kelamaan sebutan "Lempeng" menjadi "Palempeng" atau Palampang.
Versi kedua menjelaskan bahwa dahulu di Palampang banyak tumbuh sejenis tanaman yang disebut "Lempeng" kemudian lama-kelamaan sebutan "Lempeng" menjadi "Palempeng" atau Palampang.

Versi Ketiga menjelaskan bahwa Palampang berasal dari kata "Lempeng" yakni sejenis anyaman dari sejenis daun pandan bernama daun lempeng. Anyaman berbentuk kotak yang dibuat khusus sebagai pengganti piring. Pada abad 19, kotak nasi lempeng digunakan oleh sebahagian besar penduduk Palampang saat menyantap makanan.

Para pembuka lahan di Palampang berasal dari kawasan Kindang, juga ada yang berasal dari Maiwa, Enrekang Sulawesi Selatan. Para pendatang ini kebanyakan kawin dengan penduduk asli Palampang, yang masih merupakan keturunan Raja Kindang dan Kerajaan Bone.

Versi keempat menyebutkan bahwa Palampang berasal dari kata "galampang" dari bahasa Bugis yang artinya "lumbung padi". Palampang di masa silam memang dikenal sebagai salah satu tempat penghasil padi dan berdiri banyak galampang atau lumbung padi.
{{Rilau Ale, Bulukumba}}
{{Rilau Ale, Bulukumba}}

{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}


{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 8 Februari 2023 11.21

Palampang
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenBulukumba
KecamatanRilau Ale
Kodepos
92552
Kode Kemendagri73.02.10.1002 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7302080009 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk5.500 jiwa
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 5°22′50.16″S 120°9′55.01″E / 5.3806000°S 120.1652806°E / -5.3806000; 120.1652806

Palampang adalah kelurahan di kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Dalam sejarahnya, asal nama Palampang ada empat versi. Versi pertama, Palampang berasal dari kata "Pa'lampang" (Bahasa Makassar) yang berarti "tempat tujuan bepergian" atau "tanah tujuan terakhir." Pada zaman dahulu, Palampang memang menjadi salah satu tempat tujuan para pembuka lahan dari kampung lain.

Versi kedua menjelaskan bahwa dahulu di Palampang banyak tumbuh sejenis tanaman yang disebut "Lempeng" kemudian lama-kelamaan sebutan "Lempeng" menjadi "Palempeng" atau Palampang.

Versi Ketiga menjelaskan bahwa Palampang berasal dari kata "Lempeng" yakni sejenis anyaman dari sejenis daun pandan bernama daun lempeng. Anyaman berbentuk kotak yang dibuat khusus sebagai pengganti piring. Pada abad 19, kotak nasi lempeng digunakan oleh sebahagian besar penduduk Palampang saat menyantap makanan.

Para pembuka lahan di Palampang berasal dari kawasan Kindang, juga ada yang berasal dari Maiwa, Enrekang Sulawesi Selatan. Para pendatang ini kebanyakan kawin dengan penduduk asli Palampang, yang masih merupakan keturunan Raja Kindang dan Kerajaan Bone.

Versi keempat menyebutkan bahwa Palampang berasal dari kata "galampang" dari bahasa Bugis yang artinya "lumbung padi". Palampang di masa silam memang dikenal sebagai salah satu tempat penghasil padi dan berdiri banyak galampang atau lumbung padi.