Lompat ke isi

Imigongo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3069464
Illchy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Fresque Imigongo-Festival international de géographie 2011 (2).jpg|thumb|''Imigongo'' yang dipamerkan di Festival Geografi Internasional di [[Saint-Dié-des-Vosges]], [[Perancis]].]]
[[Berkas:Fresque Imigongo-Festival international de géographie 2011 (2).jpg|jmpl|''Imigongo'' yang dipamerkan di Festival Geografi Internasional di [[Saint-Dié-des-Vosges]], [[Prancis]].]]


'''''Imigongo''''' adalah seni tradisional yang populer di [[Rwanda]]. Seni ini dibuat oleh perempuan dengan menggunakan kotoran sapi. Warnanya biasanya hitam, putih, dan merah, dan tema yang umum adalah rancangan spiral dan geometrik yang dilukis di tembok, tembikar, dan kanvas.
'''''Imigongo''''' adalah seni tradisional yang populer di [[Rwanda]]. Seni ini dibuat oleh perempuan dengan menggunakan kotoran sapi. Warnanya biasanya hitam, putih, dan merah, dan tema yang umum adalah rancangan spiral dan geometrik yang dilukis di tembok, tembikar, dan kanvas.
Baris 5: Baris 5:
Selama [[Genosida Rwanda]] 1994, seni ini hampir hilang. Namun, perempuan di jalan ke Rusumo di Provinsi Timur telah menyelamatkan dan memulihkan seni Rwanda yang unik ini.
Selama [[Genosida Rwanda]] 1994, seni ini hampir hilang. Namun, perempuan di jalan ke Rusumo di Provinsi Timur telah menyelamatkan dan memulihkan seni Rwanda yang unik ini.


Secara tradisional rancangan yang digunakan adalah rancangan geometrik, namun para artis mulai menggunakan citra modern dan inovatif yang menggambarkan lanskap, rakyat, dan flora fauna Rwanda.
Secara tradisional rancangan yang digunakan adalah rancangan geometrik, namun para artis mulai menggunakan citra modern dan inovatif yang menggambarkan lanskap, rakyat, flora dan fauna Rwanda.


Gambar dibuat dengan menggunakan kotoran sapi yang ditempatkan di papan kayu. Kotoran tersebut lalu dibiarkan mengeras dan kemudian didekorasi dengan warna yang berasal dari materi organik. Warna tradisional meliputi hitam, putih, merah, abu-abu, dan kuning, namun warna lain juga mulai digunakan.
Gambar dibuat dengan menggunakan kotoran sapi yang ditempatkan di papan kayu. Kotoran tersebut lalu dibiarkan mengeras dan kemudian didekorasi dengan warna yang berasal dari materi organik. Warna tradisional meliputi hitam, putih, merah, abu-abu, dan kuning, namun warna lain juga mulai digunakan.
Baris 12: Baris 12:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*"[http://jpughinrwanda.blogspot.com/2011/06/more-about-imigongo.html More about Imigongo]", ''John Pugh in Rwanda''.
* "[http://jpughinrwanda.blogspot.com/2011/06/more-about-imigongo.html More about Imigongo]", ''John Pugh in Rwanda''.
*"[http://www.access-rwanda-safaris.com/rwanda-info/art-of-imigongo/ Art of Imigongo]", ''Access Rwanda Safaris''.
* "[http://www.access-rwanda-safaris.com/rwanda-info/art-of-imigongo/ Art of Imigongo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120815122946/http://www.access-rwanda-safaris.com/rwanda-info/art-of-imigongo/ |date=2012-08-15 }}", ''Access Rwanda Safaris''.

{{budaya-stub}}
{{budaya-stub}}

[[Kategori:Budaya Rwanda]]
[[Kategori:Budaya Rwanda]]
[[Kategori:Seni Afrika]]
[[Kategori:Tinja]]
[[Kategori:Produk sapi]]

Revisi terkini sejak 12 Februari 2023 03.41

Imigongo yang dipamerkan di Festival Geografi Internasional di Saint-Dié-des-Vosges, Prancis.

Imigongo adalah seni tradisional yang populer di Rwanda. Seni ini dibuat oleh perempuan dengan menggunakan kotoran sapi. Warnanya biasanya hitam, putih, dan merah, dan tema yang umum adalah rancangan spiral dan geometrik yang dilukis di tembok, tembikar, dan kanvas.

Selama Genosida Rwanda 1994, seni ini hampir hilang. Namun, perempuan di jalan ke Rusumo di Provinsi Timur telah menyelamatkan dan memulihkan seni Rwanda yang unik ini.

Secara tradisional rancangan yang digunakan adalah rancangan geometrik, namun para artis mulai menggunakan citra modern dan inovatif yang menggambarkan lanskap, rakyat, flora dan fauna Rwanda.

Gambar dibuat dengan menggunakan kotoran sapi yang ditempatkan di papan kayu. Kotoran tersebut lalu dibiarkan mengeras dan kemudian didekorasi dengan warna yang berasal dari materi organik. Warna tradisional meliputi hitam, putih, merah, abu-abu, dan kuning, namun warna lain juga mulai digunakan.

Gambar imigongo awalnya ditemukan di Kibungo sebagai dekorasi "sihir" selama abad ke-18.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]