Lompat ke isi

Perencanaan sosial: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP11Fitri (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{inuseBP|BP11Fitri|30 April 2014|24 April 2014}}

[[gambar:Mauritanie_Conception_dun_nouveau_plan_social_(5631530640).jpg|thumb|300px|right|]]
Perencanaan sosial berangkat dari kata perencanaan yang artinya rangkaian kegiatan yang dilakukan guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.<ref name="Suharto"> Edi Suharto. 1997. ''Pembangunan, Kebijakan Sosial & Pekerjaan Sosial''. Bandung: LSP STKS. Hal 118,119,120,121</ref> Atau secara singkat, perencanaan adalah proses membuat rencana.<ref name="Suharto"/> Maka oleh sebab itu '''perencanaan sosial''' adalah proses membuat rencana sosial.<ref name="Suharto"/> Dan perencanaan sosial ini juga merupakan suatu aktivitas yang melekat pada proses perumusan [[kebijakan]]
Perencanaan sosial berangkat dari kata perencanaan yang artinya rangkaian kegiatan yang dilakukan guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.<ref name="Suharto">Edi Suharto. 1997. ''Pembangunan, Kebijakan Sosial & Pekerjaan Sosial''. Bandung: LSP STKS. Hal 118,119,120,121</ref> Atau secara singkat, perencanaan adalah proses membuat rencana.<ref name="Suharto" /> Maka oleh sebab itu '''perencanaan sosial''' adalah proses membuat rencana sosial.<ref name="Suharto" /> Dan perencanaan sosial ini juga merupakan suatu aktivitas yang melekat pada proses perumusan [[kebijakan]]


== Aspek dalam Proses Perencanaan sosial ==
== Aspek dalam Proses Perencanaan sosial ==
[[Berkas:Mauritanie_Conception_dun_nouveau_plan_social_(5631530640).jpg|jmpl|300px|ka]]
* Pengembangan ekonomi.<ref name="Jim Ife"> Jim Ife. 2006. ''Community Development''. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 419,420</ref>
* Pengembangan ekonomi.<ref name="Jim Ife">Jim Ife. 2006. ''Community Development''. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 419,420</ref>
* Pengembangan buadaya.<ref name="Jim Ife"/>
* Pengembangan buadaya.<ref name="Jim Ife"/>


Baris 13: Baris 14:
# Dewan perencanaan sosial.<ref name="Jim Ife"/>
# Dewan perencanaan sosial.<ref name="Jim Ife"/>


== Perencanaan Sosial sebagai bagian dari Pengembangan Mmasyarakat ==
== Perencanaan Sosial sebagai bagian dari Pengembangan Masyarakat ==
Istilah perencanaan sosial dalam upaya pengembangan masyarakat tidak dipahami sebagai pemaksaaan dari atas mengenai rencana besar, atau aktivitas yang sangat teknis yang dinyatakan secara tidak langsung dalam model B Rothman (1974) dalam tipologi praktik organisasi masyarakat yang banyak dikutipnya.<ref name="Jim Ife"/> Lebih dari itu, perencanaan sosial merupakan proses orang-orang disebuah masyarakat yang membataasi kebutuhan mereka dan merencanakab bagaimana memmenuhi kebutuhan mereka maupun mengoordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada dan menggunakannya secara maksimal.<ref name="Jim Ife"/> Perencanaan dan koordinasi ini pada level akar rumput dan para ahli yanitu memfasilitasi dan memberikan keahlian teknis tersebut untuk membantu orang-orang membuat putusan mereka tentang prioritas masyarakat.<ref name="Jim Ife"/>
Istilah perencanaan sosial dalam upaya pengembangan masyarakat tidak dipahami sebagai pemaksaaan dari atas mengenai rencana besar, atau aktivitas yang sangat teknis yang dinyatakan secara tidak langsung dalam model B Rothman (1974) dalam tipologi praktik organisasi masyarakat yang banyak dikutipnya.<ref name="Jim Ife"/> Lebih dari itu, perencanaan sosial merupakan proses orang-orang disebuah masyarakat yang membataasi kebutuhan mereka dan merencanakab bagaimana memmenuhi kebutuhan mereka maupun mengoordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada dan menggunakannya secara maksimal.<ref name="Jim Ife"/> Perencanaan dan koordinasi ini pada level akar rumput dan para ahli yanitu memfasilitasi dan memberikan keahlian teknis tersebut untuk membantu orang-orang membuat putusan mereka tentang prioritas masyarakat.<ref name="Jim Ife"/>


== 3 Strategi Dasar dalam Pembuatan Perencanaan Sosial ==
=== 3 Strategi Dasar dalam Perencanaan Sosial ===
# Rasional-empiris yaitu dipengaruhi oelh aliran-aliran [[ekonomi]] [[nasional]], yang sangat mengedepankan rasionalitas, tidak hanya ''common sense'', sangat berlatar belakang oleh [[ilmu pengetahuan]], [[akal]] dan pengalaman-pengalaman [[empiris]].<ref name="Sumarnugroho"> T. Sumarnugroho. 1987. ''Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosia''. Yogyakarta:Hanindita. Hal 53,54</ref>
# Rasional-empiris yaitu dipengaruhi oelh aliran-aliran [[ekonomi]] [[nasional]], yang sangat mengedepankan rasionalitas, tidak hanya ''common sense'', sangat berlatar belakang oleh [[ilmu pengetahuan]], [[akal]] dan pengalaman-pengalaman [[empiris]].<ref name="Sumarnugroho">T. Sumarnugroho. 1987. ''Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial''. Yogyakarta:Hanindita. Hal 53,54</ref>
# Normatif-reedukatif yaitu berfokus pada [[manusia]] itu sendiri.<ref name="Sumarnugroho"> Manusia itu makhluk yang aktif, responsive. Maka hal ini juga dipengaruhi oleh karakter [[iklim]], [[budaya]]. Hal ini mempengaruhi cara hidup dan beradaptasi manusia.<ref name="Sumarnugroho"> Perubahan perilaku dipengaruhi oleh perubahan [[norma]] dan [[nilai]] yang dianutnya.<ref name="Sumarnugroho">
# Normatif-reedukatif yaitu berfokus pada [[manusia]] itu sendiri.<ref name="Sumarnugroho"/> Manusia itu makhluk yang aktif, responsive. Maka hal ini juga dipengaruhi oleh karakter [[iklim]], [[budaya]]. Hal ini mempengaruhi cara hidup dan beradaptasi manusia.<ref name="Sumarnugroho"/> Perubahan perilaku dipengaruhi oleh perubahan [[norma]] dan [[nilai]] yang dianutnya.<ref name="Sumarnugroho"/>
# Power-coercive yaitu program-program yang dibuat lebih bersifat dipaksakan, paksaan berupa adanya pembuatan persyaratan oleh [[pemerintah]] yang wajib dipenuhi oleh orang-orang yang menjadi sasaran program ini.<ref name="Sumarnugroho">
# Power-coercive yaitu program-program yang dibuat lebih bersifat dipaksakan, paksaan berupa adanya pembuatan persyaratan oleh [[pemerintah]] yang wajib dipenuhi oleh orang-orang yang menjadi sasaran program ini.<ref name="Sumarnugroho"/>


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Disiplin akademik]]
[[Kategori:Disiplin akademik]]
[[Kategori:Sosial]]
[[Kategori:Masalah sosial]]
[[Kategori:Teknik]]
[[Kategori:Artikel BP2014]]

Revisi terkini sejak 13 Februari 2023 04.54


Perencanaan sosial berangkat dari kata perencanaan yang artinya rangkaian kegiatan yang dilakukan guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.[1] Atau secara singkat, perencanaan adalah proses membuat rencana.[1] Maka oleh sebab itu perencanaan sosial adalah proses membuat rencana sosial.[1] Dan perencanaan sosial ini juga merupakan suatu aktivitas yang melekat pada proses perumusan kebijakan

Aspek dalam Proses Perencanaan sosial

[sunting | sunting sumber]
  • Pengembangan ekonomi.[2]
  • Pengembangan buadaya.[2]

Pelaksana Proses Perencanaan Sosial

[sunting | sunting sumber]

Perwakilan non pemerintah

[sunting | sunting sumber]
  1. Dewan lokan dinas sosial.[2]
  2. Dewan pengembangan sosial.[2]
  3. Dewan perencanaan sosial.[2]

Perencanaan Sosial sebagai bagian dari Pengembangan Masyarakat

[sunting | sunting sumber]

Istilah perencanaan sosial dalam upaya pengembangan masyarakat tidak dipahami sebagai pemaksaaan dari atas mengenai rencana besar, atau aktivitas yang sangat teknis yang dinyatakan secara tidak langsung dalam model B Rothman (1974) dalam tipologi praktik organisasi masyarakat yang banyak dikutipnya.[2] Lebih dari itu, perencanaan sosial merupakan proses orang-orang disebuah masyarakat yang membataasi kebutuhan mereka dan merencanakab bagaimana memmenuhi kebutuhan mereka maupun mengoordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada dan menggunakannya secara maksimal.[2] Perencanaan dan koordinasi ini pada level akar rumput dan para ahli yanitu memfasilitasi dan memberikan keahlian teknis tersebut untuk membantu orang-orang membuat putusan mereka tentang prioritas masyarakat.[2]

3 Strategi Dasar dalam Perencanaan Sosial

[sunting | sunting sumber]
  1. Rasional-empiris yaitu dipengaruhi oelh aliran-aliran ekonomi nasional, yang sangat mengedepankan rasionalitas, tidak hanya common sense, sangat berlatar belakang oleh ilmu pengetahuan, akal dan pengalaman-pengalaman empiris.[3]
  2. Normatif-reedukatif yaitu berfokus pada manusia itu sendiri.[3] Manusia itu makhluk yang aktif, responsive. Maka hal ini juga dipengaruhi oleh karakter iklim, budaya. Hal ini mempengaruhi cara hidup dan beradaptasi manusia.[3] Perubahan perilaku dipengaruhi oleh perubahan norma dan nilai yang dianutnya.[3]
  3. Power-coercive yaitu program-program yang dibuat lebih bersifat dipaksakan, paksaan berupa adanya pembuatan persyaratan oleh pemerintah yang wajib dipenuhi oleh orang-orang yang menjadi sasaran program ini.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Edi Suharto. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial & Pekerjaan Sosial. Bandung: LSP STKS. Hal 118,119,120,121
  2. ^ a b c d e f g h Jim Ife. 2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 419,420
  3. ^ a b c d e T. Sumarnugroho. 1987. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:Hanindita. Hal 53,54