Ular kawat biasa: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya) |
k pelafalan |
||
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kotak info spesies |
|||
{{Taxobox |
|||
| name = Ular Kawat Biasa |
| name = Ular Kawat Biasa |
||
| image = |
| image = Davidraju Worm Snake.jpg |
||
| image_width = 250px |
| image_width = 250px |
||
| image_caption = Ular kawat |
|||
| image_caption = Ular kawat di atas telapak tangan<br />[[Cihideung Ilir, Ciampea, Bogor|Cihideung Hilir]], [[Ciampea, Bogor|Ciampea]], [[Bogor]] |
|||
| regnum = [[Animalia]] |
| regnum = [[Animalia]] |
||
| phylum = [[Chordata]] |
| phylum = [[Chordata]] |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
* ''Ramphotyphlops braminus'' {{small|Nussbaum 1980}} |
* ''Ramphotyphlops braminus'' {{small|Nussbaum 1980}} |
||
<small><u>Sinonim selengkapnya:</u> ''The Reptile Database''</small> |
<small><u>Sinonim selengkapnya:</u> ''The Reptile Database''</small><ref>The Reptile Database: [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Indotyphlops&species=braminus ''Indotyphlops braminus'' (DAUDIN, 1803)]</ref> |
||
}} |
}} |
||
'''Ular kawat biasa''' ('''''Indotyphlops braminus'''''), juga sering disebut '''ular cacing''' atau '''[[ular kawat]]''' saja, adalah salah satu jenis [[ular]] yang terkecil di dunia. Nama-namanya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''common blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake''. Dalam [[bahasa Jawa]] ia juga dikenal sebagai ''ula duwel''. |
'''Ular kawat biasa''' ('''''Indotyphlops braminus'''''), juga sering disebut '''ular cacing''' atau '''[[ular kawat]]''' saja, adalah salah satu jenis [[ular]] yang terkecil di dunia. Nama-namanya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''common blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake''. Dalam [[bahasa Jawa]] ia juga dikenal sebagai ''ula duwel,'' sedang dalam bahasa Madura dikenal dengan nama ''olar kabâk''. |
||
== Identifikasi == |
== Identifikasi == |
||
[[Berkas:Ramphotyphlops braminus in Timor-Leste.jpg|jmpl|jmpl|kiri|''I. braminus'' dari [[Timor-Leste]] ]] |
[[Berkas:Ramphotyphlops braminus in Timor-Leste.jpg|jmpl|jmpl|kiri|''I. braminus'' dari [[Timor-Leste]] ]] |
||
Ular kawat bertubuh amat kecil, tampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 20 [[sentimeter|cm]]<ref name=rob>{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 58. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref> |
Ular kawat bertubuh amat kecil, tampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 20 [[sentimeter|cm]],<ref name="rob">{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 58. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref> akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm<ref name=twee>{{aut|Tweedie, M.W.F.}} 1983. ''The Snakes of Malaya'': 25-6. Singapore: The Singapore National Printers.</ref> Kebanyakan malah sekitar 10 cm atau kurang. |
||
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian ''dorsal'' (punggung) dan lebih muda di sisi ''ventral'' (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.<ref name=rob/><ref name=twee/> |
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian ''dorsal'' (punggung) dan lebih muda di sisi ''ventral'' (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.<ref name=rob/><ref name=twee/> |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
== Kebiasaan dan ekologi == |
== Kebiasaan dan ekologi == |
||
[[Berkas:R braminus 060402 4547 tdp rsz.jpg|thumb|left|Di tangan]] |
|||
Ular ini sangat mirip [[cacing]]<ref name=twee/> |
Ular ini sangat mirip [[cacing]],<ref name=twee/> baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk,<ref name=twee/> di tempat yang tidak terlalu basah. Ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan saksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir. |
||
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur [[semut]]<ref name=rob/> |
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur [[semut]],<ref name=rob/> [[rayap]] dan berbagai [[serangga]] kecil lainnya, [[ulat]], serta [[cacing tanah]].<ref name="dav">{{aut|David, P and G. Vogel.}} 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'': 29-30. Frankfurt: Edition Chimaira. ISBN 3-930612-08-9</ref> Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang. |
||
Ular ini diduga berbiak secara ''partenogenesis''<ref name=dav/> |
Ular ini diduga berbiak secara ''partenogenesis'',<ref name=dav/> yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina.<ref name=twee/> Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah [[ular karung Papua]] (''Acrochordus arafurae''). |
||
Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (''fossorial''), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman. |
Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (''fossorial''), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman. |
||
== Penyebaran == |
== Penyebaran == |
||
Penyebaran ular ini amat luas<ref name=dav/> |
Penyebaran ular ini amat luas:<ref name=dav/> [[Afrika]] (Zanzibar, Tanzania, Mozambique, Somalia, Kamerun, Benin, Togo, Pantai Gading). |
||
Madagaskar, kepulauan-kepulauan Comoro, Mascarenes, Seychelles, Mauritius, Reunion, Rodrigues. |
Madagaskar, kepulauan-kepulauan Comoro, Mascarenes, Seychelles, Mauritius, Reunion, Rodrigues. |
||
[[Asia]] tropis (Arab, Persia, India, Srilanka, Myanmar, Muangthai, |
[[Asia]] tropis (Arab, Persia, India, Srilanka, Myanmar, Muangthai, Indonesia, Tiongkok selatan, Jepang selatan, Hongkong, Taiwan, Filipina, Semenanjung Malaya, dan kepulauan-kepulauan di Samudera Hindia). |
||
[[Pasifik]] (Guam, Solomon, New Caledonia, Hawaii), [[Meksiko]], [[Guatemala]] serta [[Hindia Barat]]. |
[[Pasifik]] (Guam, Solomon, New Caledonia, Hawaii), [[Meksiko]], [[Guatemala]] serta [[Hindia Barat]]. |
||
Baris 58: | Baris 59: | ||
== Jenis yang berkerabat == |
== Jenis yang berkerabat == |
||
Ada beberapa banyak spesies ular kawat lainnya dari marga ''Typhlops'' di Indonesia barat, ''Cyclotyphlops'' di Sulawesi dan ''Acutotyphlops'' di Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni ''Ramphotyphlops lineatus'' (Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 |
Ada beberapa banyak spesies ular kawat lainnya dari marga ''Typhlops'' di Indonesia barat, ''Cyclotyphlops'' di Sulawesi dan ''Acutotyphlops'' di Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni ''Ramphotyphlops lineatus'' (Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 cm dan menyebar dari Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Nias, Kalimantan, Jawa barat dan tengah. |
||
== Mitos == |
|||
Ular kawat diyakini dapat membawa [[bencana]] dalam berbagai [[mitos]] yang beredar di [[Indonesia]]. Ular kawat yang masuk rumah sering dianggap sebagai [[pertanda]] rezeki dari orang terdekat atau datangnya [[makhluk gaib]] seperti [[jin]] atau [[iblis]].<ref>{{Cite web|last=Purwoko|first=Satria Aji|date=2020-11-01|title=Mengenal Ular Kawat, Spesies Ular Terkecil di Dunia yang Mirip Cacing Tanah|url=https://petpintar.com/reptil/ular-terkecil-dunia|website=PintarPet|language=id|access-date=2021-05-24}}</ref> |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
||
Baris 64: | Baris 68: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
{{commonscat| |
{{commonscat|Indotyphlops braminus}} |
||
* Arkive: [http://www.arkive.org/brahminy-blind-snake/ramphotyphlops-braminus/ ''Ramphotyphlops braminus''] |
* Arkive: [http://www.arkive.org/brahminy-blind-snake/ramphotyphlops-braminus/ ''Ramphotyphlops braminus''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090820061942/http://www.arkive.org/brahminy-blind-snake/ramphotyphlops-braminus/ |date=2009-08-20 }} |
||
* California Herps: [http://www.californiaherps.com/snakes/pages/r.braminus.html Brahminy blindsnake, ''Ramphotyphlops braminus''] (foto-foto) |
* California Herps: [http://www.californiaherps.com/snakes/pages/r.braminus.html Brahminy blindsnake, ''Ramphotyphlops braminus''] (foto-foto) |
||
* Digimorph: [http://www.digimorph.org/specimens/Ramphotyphlops_braminus/head/ ''Ramphotyphlops braminus'', Brahminy blindsnake] (foto tengkorak) |
* Digimorph: [http://www.digimorph.org/specimens/Ramphotyphlops_braminus/head/ ''Ramphotyphlops braminus'', Brahminy blindsnake] (foto tengkorak) |
||
* Ecology Asia: [http://www.ecologyasia.com/verts/snakes/brahminy_blind_snake.htm Brahminy blindsnake] |
* Ecology Asia: [http://www.ecologyasia.com/verts/snakes/brahminy_blind_snake.htm Brahminy blindsnake] |
||
* Florida Museum: [http://www.flmnh.ufl.edu/herpetology/fl-snakes/list/ramphotyphlops-braminus/ ''Ramphotyphlops braminus''] |
* Florida Museum: [http://www.flmnh.ufl.edu/herpetology/fl-snakes/list/ramphotyphlops-braminus/ ''Ramphotyphlops braminus''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150419021908/http://www.flmnh.ufl.edu/herpetology/fl-snakes/list/ramphotyphlops-braminus |date=2015-04-19 }} |
||
* Podarcis: Artikel van Wallach (2020). "How to easily identify the flowerpot blindsnake, ''Indotyphlops braminus'' (Daudin, 1803), with proposal of a new genus (Serpentes: Typhlopidae)". [http://podarcis.nl/Podarcis/VolumesNewSeriesUK/PodarcisUK_42.pdf ''Podarcis'' '''11''' (1): 4-12]. |
|||
{{Taxonbar|from=Q1126153}} |
|||
[[Kategori:Indotyphlops]] |
[[Kategori:Indotyphlops]] |
Revisi per 22 Februari 2023 07.21
Ular Kawat Biasa
| |
---|---|
Ramphotyphlops braminus | |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Ramphotyphlops braminus Daudin, 1803 |
Tata nama | |
Dinamakan berdasarkan | Brahmana |
Sinonim takson |
|
Ular kawat biasa (Indotyphlops braminus), juga sering disebut ular cacing atau ular kawat saja, adalah salah satu jenis ular yang terkecil di dunia. Nama-namanya dalam bahasa Inggris adalah common blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake. Dalam bahasa Jawa ia juga dikenal sebagai ula duwel, sedang dalam bahasa Madura dikenal dengan nama olar kabâk.
Identifikasi
Ular kawat bertubuh amat kecil, tampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 20 cm,[3] akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm[4] Kebanyakan malah sekitar 10 cm atau kurang.
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian dorsal (punggung) dan lebih muda di sisi ventral (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.[3][4]
Matanya tersembunyi dan hanya tampak sebagai bintik gelap samar-samar di balik sisik kepalanya. Oleh sebab itu, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blind snake (ular buta). Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dalam 20 deret, amat halus dan serupa saja bentuknya di bagian dorsal maupun ventral.[3][4]
Kebiasaan dan ekologi
Ular ini sangat mirip cacing,[4] baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk,[4] di tempat yang tidak terlalu basah. Ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan saksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir.
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur semut,[3] rayap dan berbagai serangga kecil lainnya, ulat, serta cacing tanah.[5] Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang.
Ular ini diduga berbiak secara partenogenesis,[5] yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina.[4] Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah ular karung Papua (Acrochordus arafurae).
Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman.
Penyebaran
Penyebaran ular ini amat luas:[5] Afrika (Zanzibar, Tanzania, Mozambique, Somalia, Kamerun, Benin, Togo, Pantai Gading). Madagaskar, kepulauan-kepulauan Comoro, Mascarenes, Seychelles, Mauritius, Reunion, Rodrigues.
Asia tropis (Arab, Persia, India, Srilanka, Myanmar, Muangthai, Indonesia, Tiongkok selatan, Jepang selatan, Hongkong, Taiwan, Filipina, Semenanjung Malaya, dan kepulauan-kepulauan di Samudera Hindia).
Pasifik (Guam, Solomon, New Caledonia, Hawaii), Meksiko, Guatemala serta Hindia Barat.
Di Indonesia ular kawat menyebar di seluruh kepulauan.
Jenis yang berkerabat
Ada beberapa banyak spesies ular kawat lainnya dari marga Typhlops di Indonesia barat, Cyclotyphlops di Sulawesi dan Acutotyphlops di Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni Ramphotyphlops lineatus (Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 cm dan menyebar dari Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Nias, Kalimantan, Jawa barat dan tengah.
Mitos
Ular kawat diyakini dapat membawa bencana dalam berbagai mitos yang beredar di Indonesia. Ular kawat yang masuk rumah sering dianggap sebagai pertanda rezeki dari orang terdekat atau datangnya makhluk gaib seperti jin atau iblis.[6]
Rujukan
- ^ Daudin, F.M. 1803. Histoire naturelle, générale et particulière, des reptiles : ouvrage faisant suite à l'Histoire naturelle générale et particulière, composée par Leclerc de Buffon, et rédigée par C.S. Sonnini. c.1 t.7: 279. A Paris :De l'Imprimerie de F. Dufart, an XI [1803]
- ^ The Reptile Database: Indotyphlops braminus (DAUDIN, 1803)
- ^ a b c d Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. A Field Guide to The Snakes of Borneo: 58. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6
- ^ a b c d e f Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya: 25-6. Singapore: The Singapore National Printers.
- ^ a b c David, P and G. Vogel. 1996. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.: 29-30. Frankfurt: Edition Chimaira. ISBN 3-930612-08-9
- ^ Purwoko, Satria Aji (2020-11-01). "Mengenal Ular Kawat, Spesies Ular Terkecil di Dunia yang Mirip Cacing Tanah". PintarPet. Diakses tanggal 2021-05-24.
Pranala luar
- Arkive: Ramphotyphlops braminus Diarsipkan 2009-08-20 di Wayback Machine.
- California Herps: Brahminy blindsnake, Ramphotyphlops braminus (foto-foto)
- Digimorph: Ramphotyphlops braminus, Brahminy blindsnake (foto tengkorak)
- Ecology Asia: Brahminy blindsnake
- Florida Museum: Ramphotyphlops braminus Diarsipkan 2015-04-19 di Wayback Machine.
- Podarcis: Artikel van Wallach (2020). "How to easily identify the flowerpot blindsnake, Indotyphlops braminus (Daudin, 1803), with proposal of a new genus (Serpentes: Typhlopidae)". Podarcis 11 (1): 4-12.