Lompat ke isi

Penggambaran Muhammad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Erik Evrest (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Muhammad}} Kebebasan membuat '''gambar Nabi Muhammad s.a.w.''', pendiri agama Islam, sejak dulu merupakan suatu perkara yang dipentingkan dalam [[sejarah Islam...'
 
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
ahlussunnah wal jamaah = Sunni
 
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Depictions of Muhammad}}
{{Muhammad}}
{{Muhammad}}


Kebebasan membuat '''gambar [[Nabi Muhammad s.a.w.]]''', pendiri agama [[Islam]], sejak dulu merupakan suatu perkara yang dipentingkan dalam [[sejarah Islam]]. Terdapatnya banyak media dalam penggambaran (misalnya [[lukisan]]), meskipun penggambaran lisan dan penggambaran tulisan diterima dengan mudah oleh seluruh tradisi [[Islam]].<ref name=best>{{cite web
Kebebasan membuat '''gambar [[Muhammad]]''', nabi dan rasul terakhir agama [[Islam]], sejak dulu merupakan suatu perkara yang dipertentangkan dalam [[sejarah Islam]]. Terdapatnya banyak media dalam penggambaran (misalnya [[lukisan]]), meskipun penggambaran lisan dan penggambaran tulisan diterima dengan mudah oleh seluruh tradisi [[Islam]].<ref name=best>{{cite web
|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0951-0788%28191906%2934%3A195%3C249%3AAIPOMA%3E2.0.CO%3B2-6
|url=http://links.jstor.org/sici?sici=0951-0788%28191906%2934%3A195%3C249%3AAIPOMA%3E2.0.CO%3B2-6
| title = "An Indian Picture of Muhammad and His Companions"
| title = "An Indian Picture of Muhammad and His Companions"
Baris 10: Baris 11:
| publisher = The Burlington Magazine for Connoisseurs, Vol. 34, No. 195.
| publisher = The Burlington Magazine for Connoisseurs, Vol. 34, No. 195.
| pages = 249-252
| pages = 249-252
}}</ref><ref name=a>{{cite book |author=Jonathan Bloom & Sheila Blair |title=Islamic Arts |publisher=London: Phaidon |year=1997 |pages=202}}</ref>
}}</ref><ref name=a>{{cite book|author=Jonathan Bloom & Sheila Blair|title=Islamic Arts|publisher=London: Phaidon|year=1997|pages=202}}</ref>


[[al-Qur'an]] tidak mengharamkan gambar Nabi secara tertulis, tetapi terdapat sebagian [[ayat]] yang melarang orang Muslim secara tegas dari pencipta gambar seperti manusia dalam apapun juga keadaannya. Kebanyakan orang Muslim [[Ahli Sunah Waljamaah|Sunah Waljamaah]] sezaman mempercayai bahwa penggambaran nabi umumnya harus diharamkan.<ref name=USSC>{{cite web|url=http://www.supremecourtus.gov/about/north&southwalls.pdf|format=pdf|title=Courtroom Friezes: North and South Walls|author=Office of the Curator|date=2003-05-08|accessdate=2007-07-08|work=Information Sheet, Supreme Court of the United States}}</ref> Kekhawatiran utama mereka adalah penggunaan gambar mendorong [[penyembahan berhala]], dengan gambar tersebut dijadikan lebih penting daripada apa yang dilambangkannya. Dalam [[seni Islam]], setengah gambaran tampak hanya menonjolkan Nabi Muhammad s.a.w. dengan mukanya tersembunyi, atau melambangkannya sebagai [[nyala api]]. Walau bagaimanapun, gambar yang lain, khususnya dari orang [[Parsi]] serta juga dari [[Kesultanan Utsmaniyah]] menonjolkan gambar Nabi dengan sepenuhnya.<ref name=best/>
[[Al-Qur'an]] tidak mengharamkan gambar Nabi secara tertulis, tetapi terdapat sebagian [[ayat]] yang melarang orang Muslim secara tegas dari pencipta gambar seperti manusia dalam apapun juga keadaannya. Kebanyakan orang Muslim [[Sunni]] sezaman mempercayai bahwa penggambaran nabi umumnya harus diharamkan.<ref name=USSC>{{cite web|url=http://www.supremecourtus.gov/about/north&southwalls.pdf|format=pdf|title=Courtroom Friezes: North and South Walls|author=Office of the Curator|date=2003-05-08|accessdate=2007-07-08|work=Information Sheet, Supreme Court of the United States|archive-date=2008-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20080509200000/http://www.supremecourtus.gov/about/north%26southwalls.pdf|dead-url=yes}}</ref> Kekhawatiran utama mereka adalah penggunaan gambar mendorong [[penyembahan berhala]], dengan gambar tersebut dijadikan lebih penting daripada apa yang dilambangkannya. Dalam [[seni Islam]], setengah gambaran tampak hanya menonjolkan Nabi Muhammad dengan mukanya tersembunyi, atau melambangkannya sebagai [[nyala api]]. Walau bagaimanapun, gambar yang lain, khususnya dari orang [[Parsi]] serta juga dari [[Kesultanan Utsmaniyah]] menonjolkan gambar Nabi dengan sepenuhnya.<ref name=best/>


Setengah orang Islam, khususnya orang Islam [[Syiah]], memegang pandangan yang kurang melampaui. Kebanyakan [[sarjana]] Syiah menerima penggambaran dan penggunaan illustrasi yang penuh hormat tentang Nabi Muhammad s.a.w. di dalam buku dan hiasan seni pendidikan, seperti oleh orang Islam Sunah Waljamaah pada suatu ketika.<ref name="Ali7">{{cite | author=Ali, Wijdan | url=http://web.archive.org/web/20071201123841/http://www2.let.uu.nl/Solis/anpt/ejos/pdf4/07Ali.pdf |format=PDF| title=From the Literal to the Spiritual: The Development of Prophet Muhammad's Portrayal from 13th Century Ilkhanid Miniatures to 17th Century Ottoman Art | periodical=Proceedings of the 11th International Congress of Turkish Art | editor=M. Kiel, N. Landman, and H. Theunissen | volume=7 | issue=1&ndash;24 | publisher=Utrecht | location=The Netherlands | date=23-28 August | pages=7}}</ref> Bagaimanapun, banyak orang Muslim yang memegang pandangan hadist yang lebih ketat terkadang akan memprotes penggambaran Nabi Muhammad s.a.w., termasuk gambar yang diciptakan atau diterbitkan oleh orang non-Muslim.<ref name=facts>{{cite web|url=http://www.religionfacts.com/islam/things/depictions-of-muhammad-in-islamic-art.htm|accessdate=2007-07-06|title=Islamic Figurative Art and Depictions of Muhammad|publisher=religionfacts.com}}</ref>
Setengah orang Islam, khususnya orang Islam [[Syiah]], memegang pandangan yang kurang melampaui. Kebanyakan [[sarjana]] Syiah menerima penggambaran dan penggunaan illustrasi yang penuh hormat tentang Muhammad di dalam buku dan hiasan seni pendidikan, seperti oleh orang Islam Sunah Waljamaah pada suatu ketika.<ref name="Ali7">{{cite | author=Ali, Wijdan | url=http://www2.let.uu.nl/Solis/anpt/ejos/pdf4/07Ali.pdf | format=PDF | title=From the Literal to the Spiritual: The Development of Prophet Muhammad's Portrayal from 13th Century Ilkhanid Miniatures to 17th Century Ottoman Art | periodical=Proceedings of the 11th International Congress of Turkish Art | editor=M. Kiel, N. Landman, and H. Theunissen | volume=7 | issue=1–24 | publisher=Utrecht | location=The Netherlands | date=23-28 August | pages=7 | accessdate=2011-04-16 | archive-date=2007-12-01 | archive-url=https://web.archive.org/web/20071201123841/http://www2.let.uu.nl/Solis/anpt/ejos/pdf4/07Ali.pdf | dead-url=unfit }}</ref> Bagaimanapun, banyak orang Muslim yang memegang pandangan hadist yang lebih ketat terkadang akan memprotes penggambaran Muhammad, termasuk gambar yang diciptakan atau diterbitkan oleh orang non-Muslim.<ref name=facts>{{cite web|url=http://www.religionfacts.com/islam/things/depictions-of-muhammad-in-islamic-art.htm|accessdate=2007-07-06|title=Islamic Figurative Art and Depictions of Muhammad|publisher=religionfacts.com|archive-date=2015-02-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20150226085146/http://www.religionfacts.com/islam/things/depictions-of-muhammad-in-islamic-art.htm|dead-url=yes}}</ref>


==Latar belakang==
== Latar belakang ==
{{main|Anikonisme dalam Islam}}
{{main|Anikonisme dalam Islam}}


Kekadang dalam sejarahnya, setengah agama resmi mengharamkan [[Anikonisme|gambar tentang tokoh agama masing-masing]]. Dalam [[agama Yahudi]], misalnya, salah satu dari [[Sepuluh Perintah Allah]] mengharamkan "gambar terukir". Dalam [[agama Kristen]] [[Byzantium]], penggambaran juga diharamkan semasa zaman [[Ikonoklasme]] (Pada [[abad ke-8]] dan terulang lagi pada [[abad ke-9]]), dengan hanya [[salib]] dibenarkan penggambarannya di dalam [[gereja]].
Terkadang dalam sejarahnya, setengah agama resmi mengharamkan [[Anikonisme|gambar tentang tokoh agama masing-masing]]. Dalam [[agama Yahudi]], misalnya, salah satu dari [[Sepuluh Perintah Allah]] mengharamkan "gambar terukir". Dalam [[agama Kristen]] [[Byzantium]], penggambaran juga diharamkan semasa zaman [[Ikonoklasme]] (Pada [[abad ke-8]] dan terulang lagi pada [[abad ke-9]]), dengan hanya [[salib]] dibenarkan penggambarannya di dalam [[gereja]].


Pada zaman modern juga, terdapat pertentangan pendapat antara [[mazhab]] Kristen [[Protestan]] tentang kesesuaian akan [[ikon]] agama [[santo]]. Kebimbangannya umumnya berpuncak pada persoalan tentang adanya gambar itu dijadikan lebih penting dari apa yang dilambangkannya.<ref name=Halicks>{{cite news|title=Images of Muhammad: Three ways to see a cartoon|author=Richard Halicks|date=2006-02-12|publisher=''[[Atlanta Journal-Constitution]]''}}</ref> Dalam agama Islam pula, walaupun tidak ada sesuatu di dalam al-Quran yang mengharamkan gambar secara eksplisit, terdapat setengah [[ayat]] yang dengan tertulis mengharamkan penggambaran gambar segala [[makhluk]]. Sesungguhnya terdapat ayat lain yang mentoleransikan penggambaran, akan tetapi tidak pernah terdapat satu ayat pun yang menerangkannya. Justru, penggambaran Nabi Muhammad s.a.w. atau nabi-nabi yang lain, seperti [[Nabi Musa]] atau [[Nabi Ibrahim]], telah dihindari.<ref name=best/><ref name=USSC/><ref name=explaining>{{cite news|title=Explaining the outrage|date=2006-02-08|publisher=''[[Chicago Tribune]]''}}</ref>
Pada zaman modern juga, terdapat pertentangan pendapat antara [[mazhab]] Kristen [[Protestan]] tentang kesesuaian akan [[ikon]] agama [[santo]]. Kebimbangannya umumnya berpuncak pada persoalan tentang adanya gambar itu dijadikan lebih penting dari apa yang dilambangkannya.<ref name=Halicks>{{cite news|title=Images of Muhammad: Three ways to see a cartoon|author=Richard Halicks|date=2006-02-12|publisher=''[[Atlanta Journal-Constitution]]''}}</ref> Dalam agama Islam pula, walaupun tidak ada sesuatu di dalam al-Quran yang mengharamkan gambar secara eksplisit, terdapat setengah [[ayat]] yang dengan tertulis mengharamkan penggambaran gambar segala [[makhluk]]. Sesungguhnya terdapat ayat lain yang mentoleransikan penggambaran, akan tetapi tidak pernah terdapat satu ayat pun yang menerangkannya. Justru, penggambaran Muhammad atau nabi-nabi yang lain, seperti [[Nabi Musa]] atau [[Nabi Ibrahim]], telah dihindari.<ref name=best/><ref name=USSC/><ref name=explaining>{{cite news|title=Explaining the outrage|date=2006-02-08|publisher=''[[Chicago Tribune]]''}}</ref>


==Referensi==
== Referensi ==
{{Portal|Budaya|Islam}}
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commons|Muhammad}}
{{commons|Muhammad}}
*[http://www.sfusd.k12.ca.us/schwww/sch618/Art/Art3.html "Religious" Paintings in Islamic Art]
* [http://www.sfusd.k12.ca.us/schwww/sch618/Art/Art3.html "Religious" Paintings in Islamic Art] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070216204644/http://www.sfusd.k12.ca.us/schwww/sch618/Art/Art3.html |date=2007-02-16 }}
*[http://zombietime.com/mohammed_image_archive/ Mohammed Image Archive: Depictions of Mohammed Throughout History]
* [http://zombietime.com/mohammed_image_archive/ Mohammed Image Archive: Depictions of Mohammed Throughout History]
*[http://www.bodley.ox.ac.uk/dept/scwmss/wmss/medieval/jpegs/holkham/misc/48/1500/04800419.jpg Mohammed in Virgil's Inferno 28]
* [http://www.bodley.ox.ac.uk/dept/scwmss/wmss/medieval/jpegs/holkham/misc/48/1500/04800419.jpg Mohammed in Virgil's Inferno 28]
*[http://www.artrenewal.org/asp/database/image.asp?id=14883 Mohammed in Hell] by [[Gustave Doré]]
* [http://www.artrenewal.org/asp/database/image.asp?id=14883 Mohammed in Hell]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} by [[Gustave Doré]]


[[Kategori:Muhammad]]
[[Kategori:Muhammad]]
[[Kategori:Ikonografi]]
[[Kategori:Ikonografi]]
[[Kategori:Penyembahan berhala]]
[[Kategori:Penyembahan berhala]]

[[de:Bilderverbot im Islam]]
[[en:Depictions of Muhammad]]
[[fr:Représentation figurée dans les arts de l'Islam]]
[[it:Raffigurazioni di Maometto]]
[[ms:Penggambaran Nabi Muhammad s.a.w.]]

Revisi terkini sejak 1 Maret 2023 03.16

Kebebasan membuat gambar Muhammad, nabi dan rasul terakhir agama Islam, sejak dulu merupakan suatu perkara yang dipertentangkan dalam sejarah Islam. Terdapatnya banyak media dalam penggambaran (misalnya lukisan), meskipun penggambaran lisan dan penggambaran tulisan diterima dengan mudah oleh seluruh tradisi Islam.[1][2]

Al-Qur'an tidak mengharamkan gambar Nabi secara tertulis, tetapi terdapat sebagian ayat yang melarang orang Muslim secara tegas dari pencipta gambar seperti manusia dalam apapun juga keadaannya. Kebanyakan orang Muslim Sunni sezaman mempercayai bahwa penggambaran nabi umumnya harus diharamkan.[3] Kekhawatiran utama mereka adalah penggunaan gambar mendorong penyembahan berhala, dengan gambar tersebut dijadikan lebih penting daripada apa yang dilambangkannya. Dalam seni Islam, setengah gambaran tampak hanya menonjolkan Nabi Muhammad dengan mukanya tersembunyi, atau melambangkannya sebagai nyala api. Walau bagaimanapun, gambar yang lain, khususnya dari orang Parsi serta juga dari Kesultanan Utsmaniyah menonjolkan gambar Nabi dengan sepenuhnya.[1]

Setengah orang Islam, khususnya orang Islam Syiah, memegang pandangan yang kurang melampaui. Kebanyakan sarjana Syiah menerima penggambaran dan penggunaan illustrasi yang penuh hormat tentang Muhammad di dalam buku dan hiasan seni pendidikan, seperti oleh orang Islam Sunah Waljamaah pada suatu ketika.[4] Bagaimanapun, banyak orang Muslim yang memegang pandangan hadist yang lebih ketat terkadang akan memprotes penggambaran Muhammad, termasuk gambar yang diciptakan atau diterbitkan oleh orang non-Muslim.[5]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Terkadang dalam sejarahnya, setengah agama resmi mengharamkan gambar tentang tokoh agama masing-masing. Dalam agama Yahudi, misalnya, salah satu dari Sepuluh Perintah Allah mengharamkan "gambar terukir". Dalam agama Kristen Byzantium, penggambaran juga diharamkan semasa zaman Ikonoklasme (Pada abad ke-8 dan terulang lagi pada abad ke-9), dengan hanya salib dibenarkan penggambarannya di dalam gereja.

Pada zaman modern juga, terdapat pertentangan pendapat antara mazhab Kristen Protestan tentang kesesuaian akan ikon agama santo. Kebimbangannya umumnya berpuncak pada persoalan tentang adanya gambar itu dijadikan lebih penting dari apa yang dilambangkannya.[6] Dalam agama Islam pula, walaupun tidak ada sesuatu di dalam al-Quran yang mengharamkan gambar secara eksplisit, terdapat setengah ayat yang dengan tertulis mengharamkan penggambaran gambar segala makhluk. Sesungguhnya terdapat ayat lain yang mentoleransikan penggambaran, akan tetapi tidak pernah terdapat satu ayat pun yang menerangkannya. Justru, penggambaran Muhammad atau nabi-nabi yang lain, seperti Nabi Musa atau Nabi Ibrahim, telah dihindari.[1][3][7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c T. W. Arnold (1919). ""An Indian Picture of Muhammad and His Companions"". The Burlington Magazine for Connoisseurs, Vol. 34, No. 195. hlm. 249–252. Diakses tanggal 2007-05-01. 
  2. ^ Jonathan Bloom & Sheila Blair (1997). Islamic Arts. London: Phaidon. hlm. 202. 
  3. ^ a b Office of the Curator (2003-05-08). "Courtroom Friezes: North and South Walls" (PDF). Information Sheet, Supreme Court of the United States. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2008-05-09. Diakses tanggal 2007-07-08. 
  4. ^ Ali, Wijdan (23-28 August), M. Kiel, N. Landman, and H. Theunissen, ed., "From the Literal to the Spiritual: The Development of Prophet Muhammad's Portrayal from 13th Century Ilkhanid Miniatures to 17th Century Ottoman Art" (PDF), Proceedings of the 11th International Congress of Turkish Art, The Netherlands: Utrecht, 7 (1–24), hlm. 7, Archived from the original on 2007-12-01, diakses tanggal 2011-04-16 
  5. ^ "Islamic Figurative Art and Depictions of Muhammad". religionfacts.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-26. Diakses tanggal 2007-07-06. 
  6. ^ Richard Halicks (2006-02-12). "Images of Muhammad: Three ways to see a cartoon". Atlanta Journal-Constitution. 
  7. ^ "Explaining the outrage". Chicago Tribune. 2006-02-08. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]