Lompat ke isi

No Man's Land: Perbedaan antara revisi

Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Noisector (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox musical artist | name = NO MAN'S LAND | image = Cover_story_testpress01.jpg | image_size = 280 | image_upright = | landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank --> | alt = | caption = | alias = | origin = Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia | genre = *Oi! *Streetpunk *Punk | years_active = {{Start date|1994}}–{{End...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
 
(15 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:No Man's Land (grup musik)}}
{{Infobox musical artist
{{Infobox musical artist
| name = NO MAN'S LAND
| name = NO MAN'S LAND
Baris 14: Baris 15:
| years_active = {{Start date|1994}}–{{End date|2018}}
| years_active = {{Start date|1994}}–{{End date|2018}}
| label = * [[Aggrobeat Records]] - [[Belanda]]
| label = * [[Aggrobeat Records]] - [[Belanda]]
* [[Rusty Knife Recods]] - [[Prancis]]
* [[Rusty Knife Records]] - [[Prancis]]
| associated_acts =
| associated_acts =
| website = {{Official website|https://www.instagram.com/nomansland_94}}
| website = {{Official website|https://www.instagram.com/nomansland_94}}
Baris 24: Baris 25:
}}
}}


'''No Man’s land''' adalah grup band musik asal [[Kota Malang]], [[Indonesia]] yang didirikan tahun 1994 formasi awal mereka adalah [[Dian Samodra Arief]], yang lebih akrab dipanggil Didit Samodra, Didik Afandi dan Ferry. Mereka memainkan musik [[Oi!]]/[[Streetpunk]] dan merupakan salah satu band dengan riwayah karir cukup panjang di kancah skena [[Punk]] dan [[Skinhead]] di [[Indonesia]]. Mereka telah bermain dalam ratusan panggung di berbagai kota di Indonesia. No Man’s Land telah merilis 21 album yang terdiri atas 10 studio album, 6 album EP, 4 the best album dan 1 Live album serta puluhan kompilasi baik lokal maupun internasional.
'''No Man’s land''' adalah grup band musik asal [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]] [[Indonesia]] yang didirikan tahun 1994 formasi awal mereka adalah [[Didit Samodra]], Didik Afandi dan Ferry. Mereka memainkan musik [[Oi!]]/[[Streetpunk]] dan merupakan salah satu band dengan riwayat karier cukup panjang di kancah skena [[Punk]] dan [[Skinhead]] di [[Indonesia]]. Mereka telah bermain dalam ratusan panggung di berbagai kota di Indonesia. No Man’s Land telah merilis 21 album yang terdiri atas 10 studio album, 6 album EP, 4 the best album dan 1 Live album serta puluhan kompilasi baik lokal maupun internasional.


[[Didit Samodra]] sepanjang karirnya telah menulis lagu untuk No Man’s Land lebih dari 150 lagu, 145 diantaranya telah dirilis secara fisik baik dalam format kaset, CD maupun Vinyl. 80% karya mereka dirilis oleh berbagai label Eropa khususnya [[Aggrobeat Records]] dari [[Belanda]] dan [[Rusty Knife Recods]] dari [[Prancis]].
[[Didit Samodra]] sepanjang kariernya telah menulis lagu untuk No Man’s Land lebih dari 150 lagu. 145 di antaranya telah dirilis secara fisik baik dalam format kaset, CD maupun Vinyl. Delapan puluh persen karya mereka dirilis berbagai label Eropa khususnya [[Aggrobeat Records]] dari [[Belanda]] dan [[Rusty Knife Recods|Rusty Knife Records]] dari [[Prancis]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
No Man's Land didirikan pada tahun 1994. Mereka adalah salah satu pelopor skena [[skinhead]] di Indonesia oleh tiga orang sahabat yang bertempat di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur, Fery, Didik dan Didit. Mereka bertiga sangat menyukai musik yang sama, yaitu musik cadas. Setelah menyelesaikan sekolah ketiga sahabat itu membentuk band Bernama No Man's Land pada tahun 1994, dan pada tahun 1996 mereka menambahkan Catur pada Bass.
[[Dian Samodra Arief]], yang lebih akrab dipanggil Didit, adalah motor penggerak utama sekaligus vokalis dari band No Man’s Land (NML). Didit terlahir pada tanggal 24 September 1975, di kota Malang. Ia terlahir di keluarga yang sebenarnya tidak terlalu mencintai musik, namun begitu sangat menghargai demokrasi. Tak heran bila pemuda yang akhirnya lebih dikenal dengan panggilan Didit ini, lebih leluasa dalam memilih jalan hidup yang diyakininya begitu menginjak usia remaja.


Mereka mengambil nama ini dari film perang yang pernah mereka tonton. Ketika band ini didirikan, musiknya adalah semacam punkrock sing-a-long yang ceria. Setelah Didit mengenalkan mereka pada [[Oi!]] band seperti [[The Last Resort]], [[The Oppressed]], [[Cockney Rejects]] dan [[The Strike]] mereka mengubah arah musik.
Sebenarnya, tak ada yang spesial dari sosok seorang Didit di masa mudanya. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Didit termasuk bocah pintar atau cerdas. Sesuatu yang berbeda dan menonjol baru terlihat begitu dia masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Didit belasan tahun ini mulai lebih nakal, sedikit pemberontak dan enggan berada di jalur yang sama dengan remaja pada umumnya.


Pada tahun 2001 band ini sedikit melambat untuk sementara waktu. Sebagian besar anggota menikah dan Didit mendapat pekerjaan di luar kota. Waktu berubah, para personil kini memiliki sedikit waktu untuk band dan No Man's Land akhirnya hanya bisa bermain sebulan sekali dan sulit untuk menggelar panggungnya di luar kota. Pada tahun 2005 Didit berganti pekerjaan dan memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih dan manggung. Sekarang band menjadi lebih aktif lagi. No Man’s Land mendapatkan status veteran di skena saat ini.
Bulan Mei 1994, Didit lulus dari SMA, membawa banyak mimpi. Selain melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, satu hal yang terus-menerus terbersit di benaknya adalah membentuk band yang memiliki karakter sendiri. Waktu sekolah, sebenarnya Didit sudah beberapa kali jadi ‘anak band’, namun kini dia menginginkan band yang bisa mewakili isi hati dan
pikirannya sendiri. Semangat untuk membuat “arus” sendiri, sudah sangat kental dalam jiwa dan geraknya.


Setelah beberapa penundaan, tahun 2008 No Man's Land merekam untuk album barunya. 4 tahun kemudian album itu resmi dirilis oleh dua label dari [[Jerman]], berjudul “Scattered Around And Buried”, itulah untuk pertama kalinya mereka merilis full albumnya di Eropa tepatnya awal tahun 2012. Setelah itu, mereka merilis lebih dari 10 rilisan fisik untuk beberapa label Eropa, baik album studio, EP maupun split dengan band lain. Sejak tahun-tahun itu band ini menjadi salah satu Oi! band [[Asia]] paling berbahaya.
Pada saat itu, Kota Malang sedang demam dengan cengkraman genre [[Rock]], [[Heavy metal|Heavy Metal]], [[Thrash metal|Trash Metal]], [[Grindcore]], [[Alternative rock|Alternative Rock]] dan lain-lain. Semua genre tersebut sebenarnya sudah pernah dirasakan dan dimainkan oleh Didit. Malah sejak kelas lima Sekolah Dasar, dia sering membeli dan mengoleksi kaset-kaset dari berbagai genre tadi.


No Man's Land tetap setia pada akarnya, baik secara lirik maupun musik. Sebelum band tersebut bubar, mereka melakukan aksi panggung terakhir pada 1 April 2018 di Malang.
Bersama dua tetangganya, Didik dan Rully, Didit begitu gemar mengisi hari-harinya dengan musik. Didit dan Didik cenderung menyukai aliran musik yang sama, sementara Rully lebih bisa menerima segala jenis musik.

Trend aliran musik tersebut benar-benar mempengaruhi remaja di [[kota Malang]], menginspirasi lahirnya banyak sekali band. Tak sedikit dari mereka yang hanya bisa bertahan hidup setahun, sebulan atau malah hanya beberapa minggu. Kebanyakan lebih memilih memainkan cover version dari band-band Barat yang sedang naik daun. Saat itu ada penilaian bahwa sebuah band hebat adalah yang mampu memainkan lagu cover semirip mungkin dengan versi aslinya. Membawakan lagu ciptaan sendiri seperti dianggap tabu dan memalukan sehingga saat itu sangat langka dijumpai rilisan album lokal.

Sejak awal, Didit memang memiliki pendapat berbeda dengan pakem yang sedang berlaku. Dengan keyakinan kuat, ia mengajak Jario (bass) dan Didik (drum) melahirkan No Man’s Land, sementara Rully berada di belakang sebagai pendukung. Mereka menginginkan sebuah band yang bisa terlepas dari belenggu aturan tak tertulis. Yang tidak harus piawai memainkan lagu populer milik orang lain, yang tak melulu wajib ikut festival musik untuk menjadi yang terbaik dan merebut trofi.<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=8 Didit dan Sejarah Kelahiran No Man’s Land|access-date=1 Maret 2023}}</ref>


== Nama ==
== Nama ==
Baris 51: Baris 47:


=== Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali ===
=== Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali ===
Akhirnya formasi baru terbentuk, Didit di vokal dan gitar, Didik pada drum, sementara itu Ferry mengisi bass. Bersamaan dengan momen perekrutan Ferry, Didit mendapatkan tawaran dari sepupunya, Budi, untuk manggung di sebuah parade musik di [[Turen, Malang|Turen]] dua minggu lagi. Sebuah band batal bermain dan panitia mencari band pengganti. Walau baru terbentuk dan persiapan masih serba minim, mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu. Satu-satunya yang membuat mereka percaya diri adalah No Man's Land bakal membawakan lagu sendiri, bukan punya orang lain. Dalam waktu yang cukup singkat ini, Ferry benar-benar digembleng untuk mengenal dan mempelajari lagu-lagu No Man's Land.
Akhirnya formasi baru terbentuk, [[Didit Samodra]] di vokal dan gitar, Didik pada drum, sementara itu Ferry mengisi bass. Bersamaan dengan momen perekrutan Ferry, Didit mendapatkan tawaran dari sepupunya, Budi, untuk manggung di sebuah parade musik di [[Turen, Malang|Turen]] dua minggu lagi. Sebuah band batal bermain dan panitia mencari band pengganti. Walau baru terbentuk dan persiapan masih serba minim, mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu. Satu-satunya yang membuat mereka percaya diri adalah No Man's Land bakal membawakan lagu sendiri, bukan punya orang lain. Dalam waktu yang cukup singkat ini, Ferry benar-benar digembleng untuk mengenal dan mempelajari lagu-lagu No Man's Land.


Hari menegangkan itu tiba. Untuk pertama kalinya No Man's Land beraksi di atas panggung. Rombongan kecil itu berangkat ke Turen, sekitar 30 kilometer dari Kota Malang, ditemani oleh Rully yang rencananya menjadi juru foto band. Sesampainya di sana, mental mereka kembali diuji. The Biz, band yang akan mereka gantikan, ternyata berada di urutan terakhir. Praktis No Man’s Land harus menunggu sampai tengah malam sebelum naik ke atas panggung.<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=11 Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali|access-date=1 Maret 2023}}</ref>
Hari menegangkan itu tiba. Untuk pertama kalinya No Man's Land beraksi di atas panggung. Rombongan kecil itu berangkat ke Turen, sekitar 30 kilometer dari [[Kota Malang]], ditemani oleh Rully yang rencananya menjadi juru foto band. Sesampainya di sana, mental mereka kembali diuji. The Biz, band yang akan mereka gantikan, ternyata berada di urutan terakhir. Praktis No Man’s Land harus menunggu sampai tengah malam sebelum naik ke atas panggung.<ref>{{cite book|last1=Mujaddid|first1=Adhib|date=2015|title=20 TAHUN NO MAN’S LAND|location=Kota Malang|publisher=Independent Work Together Publishing|page=11 Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali|access-date=1 Maret 2023}}</ref>


== Anggota Band ==
== Anggota Band ==
Baris 59: Baris 55:
==== Vokal ====
==== Vokal ====


* [[Dian Samodra Arief]] (Didit Samodra) - (1994 – 2018)
* [[Didit Samodra|Didit Samoda]] - (1994 – 2018)


==== Gitaris ====
==== Gitaris ====
Baris 94: Baris 90:
=== Album Studio ===
=== Album Studio ===


* Separatist Tendency (demo rehearsal) self released, 1995.
* ''[[Separatist Tendency]]'' (demo rehearsal) - self released, 1995
* Punks and Artschool Dropouts KDHC, 1996.
* ''[[Punks and Artschool Dropouts]]'' - KDHC, 1996
* Grow Away From The Society Confuse Records, 1999.
* ''[[Grow Away From The Society]]'' - Confuse Records, 1999
* All Together Now Raw Tape Records, 1999.
* ''[[All Together Now]]'' - Raw Tape Records, 1999
* Scattered Around and Buried OiShop Records (Germany) & Fleisch Produkt (Germany), 2012
* ''[[Scattered Around and Buried]]'' - OiShop Records (Germany) & Fleisch Produkt (Germany), 2012
* No Way Back Home  Aggrobeat Records (Netherlands), 2014.
* ''[[No Way Back Home]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2014
* Unarmed  Aggrobeat Records (Netherlands), 2015.
* ''[[Unarmed]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), 2015
* True to Myself  Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), Has Been Mental (France), 2017.
* ''[[True to Myself]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), Has Been Mental (France), 2017
* Rare and Exotic , exclusive only on box set Self Released, 2018
* ''[[Rare and Exotic]]'' , exclusive only on box set - Self Released, 2018
* Social Injustice, unreleased tracks Self Released, 2022
* ''[[Social Injustice]]'', unreleased tracks - Rusty Knife Records (France), 2022


=== E.P Album ===
=== E.P Album ===


* Punks Hey Punks Phisik Scream Ent. (Malaysia), 1998.
* ''[[Punks Hey Punks]]'' - Phisik Scream Ent. (Malaysia), 1998.
* Malang Skinhead, Split (EP 7”) Aggrobeat Records (Netherlands) & Poink Records (Germany), 2014.
* [[Malang Skinhead]], Split (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands) & Poink Records (Germany), 2014.
* Split ep 7” with SWR (England) Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France) & FFC Production (France), 2014.
* ''[[Split ep 7]]''” with SWR (England) - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France) & FFC Production (France), 2014.
* The Way We Feel (EP 7”) Aggrobeat Records (Netherlands), 2015
* ''[[The Way We Feel]]'' (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands), 2015
* Split with Contingent Anonyme (EP 7”) Anggobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2017
* ''[[Split with Contingent Anonyme]]'' (EP 7”) - Anggobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2017
* Oi! Against Racism (EP 7”) Rusty Knife Records (France), 2019.
* ''[[Oi! Against Racism]]'' (EP 7”) - Rusty Knife Records (France), 2019.


=== Live Album ===
=== Live Album ===


* Live and Loud  Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), MLG (Indonesia), 2016.
* ''[[Live and Loud]]'' - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), MLG (Indonesia), 2016.


=== The Best Album ===
=== The Best Album ===


* The Best of 1994-2012 Aggrobeat Records (Netherlands), 2012.
* ''The Best of 1994-2012'' - Aggrobeat Records (Netherlands), 2012.
* Single Collection  Self Released, 2018.
* ''Single Collection'' - Self Released, 2018.
* Cover Story  Self Released, 2018.
* ''Cover Story - Rusty Knife Records'' (France), 2018.
* History of No Man’s Land , exclusive only on box set Self Released, 2018.
* ''History of No Man’s Land'' , exclusive only on box set - Self Released, 2018.


=== Compilation Albums ===
=== Compilation Albums ===


* ''Riot Sounds'' – An International Punk And Hardcore Comp. Matula Records (Germany) 2000.
* ''Riot Sounds'' – An International Punk And Hardcore Comp. Matula Records (Germany) 2000.
* Saudara Sebotol (tape compilation), 2001.
* ''Saudara Sebotol'' (tape compilation), 2001.
* Anti Disco League (CD compilation) — Temple Combe Records (USA), 2006.
* ''Anti Disco League'' (CD compilation) — Temple Combe Records (USA), 2006.
* Where the Wild Things are Teil — Depraved & Devilish (Germany), 2000.
* ''Where the Wild Things are Teil'' — Depraved & Devilish (Germany), 2000.
* Skins and Punks (CD compilation) — MT2 Records.
* ''Skins and Punks'' (CD compilation) — MT2 Records.
* Oi! Made in Indonesia (CD compilation) — Aggrobeat Records (Netherlands), 2013.
* ''Oi! Made in Indonesia'' (CD compilation) — Aggrobeat Records (Netherlands), 2013.
* Fuck Your Movement, We’re Making Scene (Vol 1) — Smash The Discos (USA), 2014.
* ''Fuck Your Movement, We’re Making Scene'' (Vol 1) — Smash The Discos (USA), 2014.
* Skinhead Jamboree (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2017.
* ''Skinhead Jamboree'' (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2017.
* Oi! Made Worldwide (CA) — Oi! The Nische (Germany), 2017.
* ''Oi! Made Worldwide'' (CA) — Oi! The Nische (Germany), 2017.
* Tribute to Wreched Ones (LP 12” compilation) — Contra Records (Germany), CCM (USA), 2018.
* ''Tribute to Wreched Ones'' (LP 12” compilation) — Contra Records (Germany), CCM (USA), 2018.
* Our Heroe Comp. - not on label (Indonesia), 2018
* ''Our Heroe Comp''. - not on label (Indonesia), 2018
* Skinhead Indonesia Bootprint (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2019.
* ''Skinhead Indonesia Bootprint'' (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2019.
* Boot Rally Oi! Oi! Oi! Vol.2 – Vicious Mistress Records (USA), 2019
* ''Boot Rally Oi! Oi! Oi! Vol.2'' – Vicious Mistress Records (USA), 2019
* The Beast Within Us All (CD) – 8 Up Records (USA), 2020
* ''The Beast Within Us All'' (CD) – 8 Up Records (USA), 2020
* A Skinheads And Punks Comp. (CD) – Rusty Knife Records (France), 2020
* ''A Skinheads And Punks Comp''. (CD) – Rusty Knife Records (France), 2020
* Anti Racist Skinheads Vo.1 – Drunk And Proud Worldwide, 2023
* ''Anti Racist Skinheads Vo.1'' – Drunk And Proud Worldwide (Mexico), 2023

== Rilisan lain ==
Tidak hanya rilisan berupa musik, No Man's Land juga mengabadikan karyanya berupa media lain seperti buku [[20 Tahun No Man's Land]] (Konsistensi Di Skena Skinhead dan Punk) yang ditulis Adhib Mujaddid pada tahun 2015, [[True To Myself]] (Perihal No Man's Land Dan Akhirnya Saya Gantung Boot) yang ditulis sendiri front man No Man's Land Dian Samodra Arief, yang lebih akrab dipanggil Didit Samodra.

Selain buku, pada awal tahun 2023 film dokumenter berjudul [[Oi! Dari Kota Bunga]] yang disutradarai oleh Gaharu Jabal juga resmi di terbitkan melalui kanal Youtube Malang Bawah Tanah. Dokumenter ini juga banyak bercerita tentang perjalanan panjang No Man's Land dalam skena skinhead dan punk di Indonesia.


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 153: Baris 154:
* {{Twitter|id=NoMansLand94|name=Official Twitter No Man's Land}}
* {{Twitter|id=NoMansLand94|name=Official Twitter No Man's Land}}
* {{Bandcamp|id=https://nomansland94.bandcamp.com/|name=Official Bandcamp No Man's Land}}
* {{Bandcamp|id=https://nomansland94.bandcamp.com/|name=Official Bandcamp No Man's Land}}

__INDEKS__
__PRANALABAGIANBARU__

[[Kategori:Oi!]]
[[Kategori:Skinhead]]
[[Kategori:Punk]]
[[Kategori:Punk rock]]
[[Kategori:Kota malang]]
[[Kategori:Grup musik dari malang]]

Revisi terkini sejak 6 Maret 2023 02.47

NO MAN'S LAND
Berkas:Cover story testpress01.jpg
Informasi latar belakang
AsalKota Malang, Jawa Timur, Indonesia
Genre
Tahun aktif1994 (1994)2018 (2018)
Label
Situs webSitus web resmi

No Man’s land adalah grup band musik asal Kota Malang, Jawa Timur Indonesia yang didirikan tahun 1994 formasi awal mereka adalah Didit Samodra, Didik Afandi dan Ferry. Mereka memainkan musik Oi!/Streetpunk dan merupakan salah satu band dengan riwayat karier cukup panjang di kancah skena Punk dan Skinhead di Indonesia. Mereka telah bermain dalam ratusan panggung di berbagai kota di Indonesia. No Man’s Land telah merilis 21 album yang terdiri atas 10 studio album, 6 album EP, 4 the best album dan 1 Live album serta puluhan kompilasi baik lokal maupun internasional.

Didit Samodra sepanjang kariernya telah menulis lagu untuk No Man’s Land lebih dari 150 lagu. 145 di antaranya telah dirilis secara fisik baik dalam format kaset, CD maupun Vinyl. Delapan puluh persen karya mereka dirilis berbagai label Eropa khususnya Aggrobeat Records dari Belanda dan Rusty Knife Records dari Prancis.

No Man's Land didirikan pada tahun 1994. Mereka adalah salah satu pelopor skena skinhead di Indonesia oleh tiga orang sahabat yang bertempat di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur, Fery, Didik dan Didit. Mereka bertiga sangat menyukai musik yang sama, yaitu musik cadas. Setelah menyelesaikan sekolah ketiga sahabat itu membentuk band Bernama No Man's Land pada tahun 1994, dan pada tahun 1996 mereka menambahkan Catur pada Bass.

Mereka mengambil nama ini dari film perang yang pernah mereka tonton. Ketika band ini didirikan, musiknya adalah semacam punkrock sing-a-long yang ceria. Setelah Didit mengenalkan mereka pada Oi! band seperti The Last Resort, The Oppressed, Cockney Rejects dan The Strike mereka mengubah arah musik.

Pada tahun 2001 band ini sedikit melambat untuk sementara waktu. Sebagian besar anggota menikah dan Didit mendapat pekerjaan di luar kota. Waktu berubah, para personil kini memiliki sedikit waktu untuk band dan No Man's Land akhirnya hanya bisa bermain sebulan sekali dan sulit untuk menggelar panggungnya di luar kota. Pada tahun 2005 Didit berganti pekerjaan dan memiliki lebih banyak waktu untuk berlatih dan manggung. Sekarang band menjadi lebih aktif lagi. No Man’s Land mendapatkan status veteran di skena saat ini.

Setelah beberapa penundaan, tahun 2008 No Man's Land merekam untuk album barunya. 4 tahun kemudian album itu resmi dirilis oleh dua label dari Jerman, berjudul “Scattered Around And Buried”, itulah untuk pertama kalinya mereka merilis full albumnya di Eropa tepatnya awal tahun 2012. Setelah itu, mereka merilis lebih dari 10 rilisan fisik untuk beberapa label Eropa, baik album studio, EP maupun split dengan band lain. Sejak tahun-tahun itu band ini menjadi salah satu Oi! band Asia paling berbahaya.

No Man's Land tetap setia pada akarnya, baik secara lirik maupun musik. Sebelum band tersebut bubar, mereka melakukan aksi panggung terakhir pada 1 April 2018 di Malang.

LOGO NO MAN'S LAND
LOGO NO MAN'S LAND

Nama No Man's Land dipilih karena dianggap mampu mewakili isi pikiran mereka. Secara harfiah, No Man's Land berarti tanah tak bertuan. Didit dan kawan-kawan berpendapat bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang kekal menjadi milik seseorang. Semua hanya masalah waktu, apapun yang ada di muka bumi bakal bisa berganti kepemilikan. "Tidak ada yang menjadi tuan di atas muka bumi. Seseorang hanya memiliki hak pakai, namun akan bergantian sesuai masa masing-masing," jelas Didit tentang arti nama No Man's Land.[1]

Karier musik[sunting | sunting sumber]

Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali[sunting | sunting sumber]

Akhirnya formasi baru terbentuk, Didit Samodra di vokal dan gitar, Didik pada drum, sementara itu Ferry mengisi bass. Bersamaan dengan momen perekrutan Ferry, Didit mendapatkan tawaran dari sepupunya, Budi, untuk manggung di sebuah parade musik di Turen dua minggu lagi. Sebuah band batal bermain dan panitia mencari band pengganti. Walau baru terbentuk dan persiapan masih serba minim, mereka memutuskan untuk menerima tawaran itu. Satu-satunya yang membuat mereka percaya diri adalah No Man's Land bakal membawakan lagu sendiri, bukan punya orang lain. Dalam waktu yang cukup singkat ini, Ferry benar-benar digembleng untuk mengenal dan mempelajari lagu-lagu No Man's Land.

Hari menegangkan itu tiba. Untuk pertama kalinya No Man's Land beraksi di atas panggung. Rombongan kecil itu berangkat ke Turen, sekitar 30 kilometer dari Kota Malang, ditemani oleh Rully yang rencananya menjadi juru foto band. Sesampainya di sana, mental mereka kembali diuji. The Biz, band yang akan mereka gantikan, ternyata berada di urutan terakhir. Praktis No Man’s Land harus menunggu sampai tengah malam sebelum naik ke atas panggung.[2]

Anggota Band[sunting | sunting sumber]

Vokal[sunting | sunting sumber]

Gitaris[sunting | sunting sumber]

  • Ferry - (1996 – 2012)
  • Galih - (2012 – 2018)

Bassis[sunting | sunting sumber]

  • Jario - (1994 – 1994)
  • Ferry - (1995 – 1996)
  • Catur - (1996 – 2012)
  • Ultraman - (2012 – 2014)
  • Baotz - (2014 – 2015)
  • Dharul - (2015 – 2018)

Drummer[sunting | sunting sumber]

  • Didik - (1994 – 2012)
  • Rofi - (2012 – 2013)
  • Jono - (2013 – 2013)
  • Tamtam - (2014 – 2018)

Additional Drummer[sunting | sunting sumber]

  • Yoyok Rampok
  • Eko Plokotho
  • Anton Rotten
  • Andik D.A.H
  • Bampho

Diskografi[sunting | sunting sumber]

Album Studio[sunting | sunting sumber]

E.P Album[sunting | sunting sumber]

  • Punks Hey Punks - Phisik Scream Ent. (Malaysia), 1998.
  • Malang Skinhead, Split (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands) & Poink Records (Germany), 2014.
  • Split ep 7” with SWR (England) - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France) & FFC Production (France), 2014.
  • The Way We Feel (EP 7”) - Aggrobeat Records (Netherlands), 2015
  • Split with Contingent Anonyme (EP 7”) - Anggobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), 2017
  • Oi! Against Racism (EP 7”) - Rusty Knife Records (France), 2019.

Live Album[sunting | sunting sumber]

  • Live and Loud - Aggrobeat Records (Netherlands), Rusty Knife Records (France), MLG (Indonesia), 2016.

The Best Album[sunting | sunting sumber]

  • The Best of 1994-2012 - Aggrobeat Records (Netherlands), 2012.
  • Single Collection - Self Released, 2018.
  • Cover Story - Rusty Knife Records (France), 2018.
  • History of No Man’s Land , exclusive only on box set - Self Released, 2018.

Compilation Albums[sunting | sunting sumber]

  • Riot Sounds – An International Punk And Hardcore Comp. Matula Records (Germany) 2000.
  • Saudara Sebotol (tape compilation), 2001.
  • Anti Disco League (CD compilation) — Temple Combe Records (USA), 2006.
  • Where the Wild Things are Teil — Depraved & Devilish (Germany), 2000.
  • Skins and Punks (CD compilation) — MT2 Records.
  • Oi! Made in Indonesia (CD compilation) — Aggrobeat Records (Netherlands), 2013.
  • Fuck Your Movement, We’re Making Scene (Vol 1) — Smash The Discos (USA), 2014.
  • Skinhead Jamboree (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2017.
  • Oi! Made Worldwide (CA) — Oi! The Nische (Germany), 2017.
  • Tribute to Wreched Ones (LP 12” compilation) — Contra Records (Germany), CCM (USA), 2018.
  • Our Heroe Comp. - not on label (Indonesia), 2018
  • Skinhead Indonesia Bootprint (CD) — Attitude Records (Indonesia), 2019.
  • Boot Rally Oi! Oi! Oi! Vol.2 – Vicious Mistress Records (USA), 2019
  • The Beast Within Us All (CD) – 8 Up Records (USA), 2020
  • A Skinheads And Punks Comp. (CD) – Rusty Knife Records (France), 2020
  • Anti Racist Skinheads Vo.1 – Drunk And Proud Worldwide (Mexico), 2023

Rilisan lain[sunting | sunting sumber]

Tidak hanya rilisan berupa musik, No Man's Land juga mengabadikan karyanya berupa media lain seperti buku 20 Tahun No Man's Land (Konsistensi Di Skena Skinhead dan Punk) yang ditulis Adhib Mujaddid pada tahun 2015, True To Myself (Perihal No Man's Land Dan Akhirnya Saya Gantung Boot) yang ditulis sendiri front man No Man's Land Dian Samodra Arief, yang lebih akrab dipanggil Didit Samodra.

Selain buku, pada awal tahun 2023 film dokumenter berjudul Oi! Dari Kota Bunga yang disutradarai oleh Gaharu Jabal juga resmi di terbitkan melalui kanal Youtube Malang Bawah Tanah. Dokumenter ini juga banyak bercerita tentang perjalanan panjang No Man's Land dalam skena skinhead dan punk di Indonesia.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Mujaddid, Adhib (2015). 20 TAHUN NO MAN’S LAND. Kota Malang: Independent Work Together Publishing. hlm. 9 Didit dan Sejarah Kelahiran No Man’s Land. 
  2. ^ Mujaddid, Adhib (2015). 20 TAHUN NO MAN’S LAND. Kota Malang: Independent Work Together Publishing. hlm. 11 Momen Sejarah Aksi Panggung Pertama Kali. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]