Lompat ke isi

Wong Fei-hung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.1.86.146 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Myifn
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{unreferenced|June 2011}}
{{unreferenced|June 2011}}

{{wikify}}
{{Infobox martial artist
{{Infobox martial artist
|name = Wong FeiHung
|name = Wong Fei-hung
|image = Wong fei hung.jpg
|image = Wong fei hung.jpg
|imagesize =
|imagesize =
Baris 9: Baris 9:
|birth_name =
|birth_name =
|birth_date = {{birth date|1847|07|9|df=y}}
|birth_date = {{birth date|1847|07|9|df=y}}
|birth_place = Foshan, Guangdong
|birth_place = {{flagicon|Dinasti Qing}} Foshan, Guangdong
|death_date = Guangzhou, Guangdong
|death_place = {{flagicon|Republik Tiongkok}} Guangzhou, Guangdong
|death_place = {{death date and age|1924|3|25|1847|07|9|df=y}}
|death_date = {{death date and age|1924|3|25|1847|07|9|df=y}}
|death_cause =
|death_cause = sakit
|other_names =
|other_names = 黃飛鴻
|residence =
|residence =
|nationality = Dinasti Qing, Cina
|nationality = Dinasti Qing, Tiongkok
|height =
|height =
|weight =
|weight =
|weightclass =
|weightclass =
|reach =
|reach =
|style = [[Hung Ga]]
|style = [[Hung Gar]]
|stance =
|stance =
|fightingoutof =
|fightingoutof =
Baris 28: Baris 28:
|wrestling =
|wrestling =
|yearsactive =
|yearsactive =
|occupation = Guru Besar Hung Ga
|occupation = Tabib dan Guru Besar Hung Gar
|university =
|university =
|spouse = 3 istri meninggal dalam usia pendek<br>Mok Kwai-lan (pasangan seumur hidup)
|spouse =
|relatives =
|relatives = Wong Kay-ying
|students =
|students =
|club =
|club =
|school =
|school = Po Chi Lam
|website =
|website =
|footnotes =
|footnotes =
|updated =
|updated =
|teacher = Luk Ah-choi<br>Wong Kay-ying (ayahnya sendiri)}}
}}
{{Seni bela diri Cina}}
{{Seni bela diri Tiongkok}}
'''Wong Feihung''' atau '''Hwang Fei-hong''' (''hanzi tradisional'': 黃飛鴻; ''hanzi sederhana'': 黄飞鸿; pinyin: Huáng Fēihóng; Cantonese: Wòhng Fēihùhng) ({{lahirmati||9|7|1847||25|3|1924}}) adalah seorang praktisi ilmu bela diri [[Hung Ga]], guru besar, tabib tradisional Cina dan juga revolusioner yang kemudian menjadi pahlawan rakyat [[Cina]].
'''Wong Feihung''' atau '''Hwang Fei-hong''' (''hanzi tradisional'': 黃飛鴻; ''hanzi sederhana'': 黄飞鸿; pinyin: Huáng Fēihóng; Cantonese: Wòhng Fēihùhng) ({{lahirmati||9|7|1847||25|3|1924}}) adalah seorang [[praktisi]] [[ilmu bela diri]] [[Hung Gar]], guru besar, [[tabib]] [[tradisi]]onal [[Tiongkok|Tionghoa
]] dan juga [[revolusioner]] yang kemudian menjadi [[pahlawan]] rakyat [[Tiongkok]].


Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah tabib, serta ahli beladiri Tiongkok (wushu dan kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Kanton (ibukota Guangdong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ahli beladiri yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwangtung. Posisi Macan Kwangtung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.
Ayahnya, Wong Kay-ying adalah [[tabib]], serta ahli bela diri Tiongkok ([[wushu]] dan [[kungfu]]). Ayahnya memiliki sebuah [[klinik pengobatan]] bernama Po Chi Lam di Kanton (ibu kota [[Guangdong]]). Wong Kay-ying merupakan seorang ahli bela diri yang menguasai ilmu [[wushu]] tingkat tinggi. Kemahiran ilmu bela diri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwangtung. Posisi Macan Kwangtung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei-hung.


Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekertinya, membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.
Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik bela diri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekertinya, membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.


Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Qing yang korup dan penindas.
Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan [[Penjajah]] [[Dinasti Qing]] yang korup dan penindas.


Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan jurus "Tendangan Tanpa Bayangan" yang legendaris.
Wong Fei-hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei-hung sukses melahirkan jurus "No Shadow Kick" yang legendaris.


Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Qing pada 1734.
Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-kwun, kakak seperguruan Luk Ah-choi. Hung Hei-kwun adalah seorang pendekar [[Shaolin]] yang lolos dari peristiwa pembakaran vihara Shaolin dan pembantaian oleh pemerintahan Penjajahan Dinasti Qing pada 1834.


Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Qing. Jika saja pemerintah Qing tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Qing.
Hung Hei-kwun ini adalah pemimpin [[Kemerdekaan Bangsa Han]] bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Qing. Jika saja Penjajah Qing tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Nippon,rosia,inggris), Perlawanan Rakyat Han pimpinan Hung Hei-kwun itu akan berhasil mengusir pendudukan kaum penjajah dinasti Qing.


Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju.
Setelah berguru kepada Luk Ah-choi, Wong Fei-hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan bela diri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju.


Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".
Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".


Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.
Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-hung juga mahir menggunakan bermacam-macam [[senjata]]. Masyarakat [[Canton]] pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang toya berhasil menghajar lebih dari 50 orang preman pelabuhan di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.


Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia.
Wong Fei-hung tiga kali [[menikah]] karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan [[mafia]].


Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat.
Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Kwai-lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok turut mengajar bela diri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok ini kemudian menjadi istrinya hingga akhir hayat.


Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwangtung dan Kanton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin.
Pada 1924, Wong Fei-hung wafat dalam usia 76 tahun. Masyarakat Tiongkok , khususnya di [[Kwangtung]] mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin kaum lemah rakyat biasa .


{{lifetime|1847|1924|Wong, Fei-hung}}
{{lifetime|1847|1924|Wong, Fei-hung}}

{{Qing-bio-stub}}
[[Kategori:Pahlawan Tiongkok]]
[[Kategori:Ahli bela diri]]

Revisi terkini sejak 13 Maret 2023 09.56

Wong Fei-hung
Lahir(1847-07-09)9 Juli 1847
Dinasti Qing Foshan, Guangdong
Meninggal25 Maret 1924(1924-03-25) (umur 76)
Republik Tiongkok Guangzhou, Guangdong
sakit
Nama Lain黃飛鴻
KebangsaanDinasti Qing, Tiongkok
GayaHung Gar
GuruLuk Ah-choi
Wong Kay-ying (ayahnya sendiri)
PekerjaanTabib dan Guru Besar Hung Gar
Pasangan3 istri meninggal dalam usia pendek
Mok Kwai-lan (pasangan seumur hidup)
Kerabat TerkenalWong Kay-ying
Sekolah TerkemukaPo Chi Lam
Bagian dari seri tentang
Seni bela diri Tiongkok
Daftar seni bela diri Tiongkok
Istilah
Tempat bersejarah
Tokoh bersejarah
Figur legendaris
Lain-lain

Wong Feihung atau Hwang Fei-hong (hanzi tradisional: 黃飛鴻; hanzi sederhana: 黄飞鸿; pinyin: Huáng Fēihóng; Cantonese: Wòhng Fēihùhng) (9 Juli 1847 – 25 Maret 1924) adalah seorang praktisi ilmu bela diri Hung Gar, guru besar, tabib tradisional Tionghoa dan juga revolusioner yang kemudian menjadi pahlawan rakyat Tiongkok.

Ayahnya, Wong Kay-ying adalah tabib, serta ahli bela diri Tiongkok (wushu dan kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Kanton (ibu kota Guangdong). Wong Kay-ying merupakan seorang ahli bela diri yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Kemahiran ilmu bela diri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwangtung. Posisi Macan Kwangtung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei-hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik bela diri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekertinya, membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Penjajah Dinasti Qing yang korup dan penindas.

Wong Fei-hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei-hung sukses melahirkan jurus "No Shadow Kick" yang legendaris.

Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-kwun, kakak seperguruan Luk Ah-choi. Hung Hei-kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran vihara Shaolin dan pembantaian oleh pemerintahan Penjajahan Dinasti Qing pada 1834.

Hung Hei-kwun ini adalah pemimpin Kemerdekaan Bangsa Han bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Qing. Jika saja Penjajah Qing tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Nippon,rosia,inggris), Perlawanan Rakyat Han pimpinan Hung Hei-kwun itu akan berhasil mengusir pendudukan kaum penjajah dinasti Qing.

Setelah berguru kepada Luk Ah-choi, Wong Fei-hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan bela diri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju.

Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".

Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang toya berhasil menghajar lebih dari 50 orang preman pelabuhan di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Wong Fei-hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia.

Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Kwai-lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok turut mengajar bela diri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya. Mok ini kemudian menjadi istrinya hingga akhir hayat.

Pada 1924, Wong Fei-hung wafat dalam usia 76 tahun. Masyarakat Tiongkok , khususnya di Kwangtung mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin kaum lemah rakyat biasa .