Lompat ke isi

Benne Sugiarto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dhea Salsabila (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k Add new category Tokoh Ngawi (Kategori)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:


== Biografi ==
== Biografi ==
Benne Sugiarto lahir di Winong, Desa Kedunggalar, [[Kabupaten Ngawi]], tepatnya pada tanggal 2 Maret 1962. Sejak kecil, Benne bercita-cita menjadi orang yang kaya. Dari keinginannya itu, setelah menamatkan pendidikannya di jenjang SMA, ia melanjutkan studinya dan masuk ke Sekolah Tinggi Keuangan (STIEKEN) yang bertempat di [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Bahkan ia juga mempelajari ilmu hukum.
Benne Sugiarto lahir di Winong, [[Kedunggalar, Kedunggalar, Ngawi|Desa Kedunggalar]], [[Kedunggalar]], Ngawi tepatnya pada tanggal 2 Maret 1962. Sejak kecil, Benne bercita-cita menjadi orang yang kaya. Dari keinginannya itu, setelah menamatkan pendidikannya di jenjang SMA, ia melanjutkan studinya dan masuk ke Sekolah Tinggi Keuangan (STIEKEN) yang bertempat di [[Kota Surabaya|Surabaya]]. Bahkan ia juga mempelajari ilmu hukum.


Menjadi pengarang, apalagi pengarang [[sastra Jawa]] bukanlah pekerjaan yang ia inginkan, karena menurutnya menjadi sastrawan bukanlah pekerjaan yang menjanjikan kehidupan yang layak. Tapi takdir Tuhan berkata lain, pekerjaan yang mungkin dulu dibencinya, sekarang malah menjadi penjanji kehidupan layak baginya. Pengarang bertubuh kerempeng ini pernah menjadi reporter majalah ''Semangat Baru'' di [[Kota Makassar|Ujungpandang]] selama 1 tahun.
Menjadi pengarang, apalagi pengarang [[sastra Jawa]] bukanlah pekerjaan yang ia inginkan, karena menurutnya menjadi sastrawan bukanlah pekerjaan yang menjanjikan kehidupan yang layak. Tapi takdir Tuhan berkata lain, pekerjaan yang mungkin dulu dibencinya, sekarang malah menjadi penjanji kehidupan layak baginya. Pengarang bertubuh kerempeng ini pernah menjadi reporter majalah ''Semangat Baru'' di [[Kota Makassar|Ujungpandang]] selama 1 tahun.


Karier kepengarangan Benne tumbuh sejak tahun 1987. Pada tahun itulah ia mulai giat menulis ''crita cekak'' dan ''geguritan.'' Karya-karya Benne berupa fiksi maupun nonfiksi, baik dalam bahasa Jawa maupun Indonesia, telah tersebar luas ke berbagai media di [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kota Makassar|Ujungpandang]], dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kini Benne Sugiarto sudah tiada, hanya sayangnya tidak ada data-data yang menyebutkan kapan beliau berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Akan tetapi, kita tetap bisa menikmati karya-karyanya yang sudah beliau buat.
Karier kepengarangan Benne tumbuh sejak tahun 1987. Pada tahun itulah ia mulai giat menulis ''crita cekak'' dan ''geguritan.'' Karya-karya Benne berupa fiksi maupun nonfiksi, baik dalam bahasa Jawa maupun Indonesia, telah tersebar luas ke berbagai media di [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], [[Kota Makassar|Ujungpandang]] dan [[Jakarta]]. Kini Benne Sugiarto sudah tiada, hanya sayangnya tidak ada data-data yang menyebutkan kapan beliau berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Akan tetapi, kita tetap bisa menikmati karya-karyanya yang sudah beliau buat.


== Karya ==
== Karya ==
Diantara karya-karya yang diciptakan oleh Benne yaitu ''"Self Proclamation Memory"'' (1993), ''"Sapantha-pantha Kembang Suket Padha Mekrok"'', ''"Monolog Sarapan Esuk"'', ''"Terminal Pulau Gadung"'', ''"Selang Pirang Dina Sawise Pilek-pilek"'', ''"Loket Bukak Jam Pitu"'' masuk dalam buku ''Pisungsung: Antologi Guritan 6 [[Penyair]]'' ([[antologi]] guritan bersama [[Budi Palopo]], [[Bonari Nabonenar]], [[Es Danar Pangeran|ES. Danar Pangeran]], Sugeng Wiyadi, dan Widodo Basuki) yang diterbitkan oleh Forum Kajian Kebudayaan Surabaya tahun 1995.
Diantara karya-karya yang diciptakan oleh Benne yaitu ''"Self Proclamation Memory"'' (1993), ''"Sapantha-pantha Kembang Suket Padha Mekrok"'', ''"Monolog Sarapan Esuk"'', ''"Terminal Pulau Gadung"'', ''"Selang Pirang Dina Sawise Pilek-pilek"'', ''"Loket Bukak Jam Pitu"'' masuk dalam buku ''Pisungsung: Antologi Guritan 6 [[Penyair]]'' ([[antologi]] guritan bersama [[Budi Palopo]], [[Bonari Nabonenar]], [[Es Danar Pangeran|ES. Danar Pangeran]], Sugeng Wiyadi, dan Widodo Basuki) yang diterbitkan oleh Forum Kajian Kebudayaan Surabaya tahun 1995.




Dua guritannya yang berjudul ''"Lelakon Alas Melikan"'' (Juli 1992 dan ''"Obahna Tanga Sih"'' (November 1993) masuk dalam antologi ''Kabar Saka Bendulmrisi: Kumpulan Guritan'' (Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya, 2001).
Dua guritannya yang berjudul ''"Lelakon Alas Melikan"'' (Juli 1992 dan ''"Obahna Tanga Sih"'' (November 1993) masuk dalam antologi ''Kabar Saka Bendulmrisi: Kumpulan Guritan'' (Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya, 2001).
Baris 23: Baris 21:


[[Kategori:Sastrawan]]
[[Kategori:Sastrawan]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Ngawi]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Kedunggalar]]

Revisi terkini sejak 21 Maret 2023 17.34

Benne Sugiarto adalah seorang sastrawan / pengarang sastra Jawa.[1]

Benne Sugiarto lahir di Winong, Desa Kedunggalar, Kedunggalar, Ngawi tepatnya pada tanggal 2 Maret 1962. Sejak kecil, Benne bercita-cita menjadi orang yang kaya. Dari keinginannya itu, setelah menamatkan pendidikannya di jenjang SMA, ia melanjutkan studinya dan masuk ke Sekolah Tinggi Keuangan (STIEKEN) yang bertempat di Surabaya. Bahkan ia juga mempelajari ilmu hukum.

Menjadi pengarang, apalagi pengarang sastra Jawa bukanlah pekerjaan yang ia inginkan, karena menurutnya menjadi sastrawan bukanlah pekerjaan yang menjanjikan kehidupan yang layak. Tapi takdir Tuhan berkata lain, pekerjaan yang mungkin dulu dibencinya, sekarang malah menjadi penjanji kehidupan layak baginya. Pengarang bertubuh kerempeng ini pernah menjadi reporter majalah Semangat Baru di Ujungpandang selama 1 tahun.

Karier kepengarangan Benne tumbuh sejak tahun 1987. Pada tahun itulah ia mulai giat menulis crita cekak dan geguritan. Karya-karya Benne berupa fiksi maupun nonfiksi, baik dalam bahasa Jawa maupun Indonesia, telah tersebar luas ke berbagai media di Surabaya, Yogyakarta, Ujungpandang dan Jakarta. Kini Benne Sugiarto sudah tiada, hanya sayangnya tidak ada data-data yang menyebutkan kapan beliau berpulang ke pangkuan Sang Pencipta. Akan tetapi, kita tetap bisa menikmati karya-karyanya yang sudah beliau buat.

Diantara karya-karya yang diciptakan oleh Benne yaitu "Self Proclamation Memory" (1993), "Sapantha-pantha Kembang Suket Padha Mekrok", "Monolog Sarapan Esuk", "Terminal Pulau Gadung", "Selang Pirang Dina Sawise Pilek-pilek", "Loket Bukak Jam Pitu" masuk dalam buku Pisungsung: Antologi Guritan 6 Penyair (antologi guritan bersama Budi Palopo, Bonari Nabonenar, ES. Danar Pangeran, Sugeng Wiyadi, dan Widodo Basuki) yang diterbitkan oleh Forum Kajian Kebudayaan Surabaya tahun 1995.

Dua guritannya yang berjudul "Lelakon Alas Melikan" (Juli 1992 dan "Obahna Tanga Sih" (November 1993) masuk dalam antologi Kabar Saka Bendulmrisi: Kumpulan Guritan (Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya, 2001).

Guritan berjudul "Matematika Siji Pitu" (Juni 1994) masuk dalam antologi Drona Gugat (Bukan Panitia Parade Seni WR. Supratman, 1995).

Selain dalam antologi bersama, empat puluh dua guritan Benne telah diterbitkan dalam bentuk buku antalogi tersendiri berjudul Lading: Antologi Guritan yang diterbitkan oleh Kelompok Seni Rupa Bermain Surabaya pada tahun 1994.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern. Suwondo, Tirto. (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Adiwacana. 2006. ISBN 9799960487. OCLC 224862919.