Lompat ke isi

Ayam burgo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(18 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 19: Baris 19:
| type = [[Ayam kampung]]
| type = [[Ayam kampung]]
| latin = Gallus gallus domesticus
| latin = Gallus gallus domesticus
}}-->'''Ayam burgo''' adalah ras [[ayam kampung]] Indonesia yang berasal dari Pulau Sumatra, Indonesia. Ayam ini dibiakkan sebagai ayam peliharaan dan ayam hias.<ref>https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87799</ref><ref>https://kalimantan.bisnis.com/read/20161126/454/606532/monetisasi-si-cantik-burgo</ref>
}}-->'''Ayam Brugo''' adalah ras [[ayam kampung]] Indonesia yang tersebar di [[Sumatra|Pulau Sumatra]], khususnya di [[Bengkulu]]. Ayam ini dibiakkan sebagai ayam peliharaan dan ayam hias.<ref name=":0">{{Cite web |url=https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87799 |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-16 |archive-date=2019-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190716053602/https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87799 |dead-url=yes }}</ref><ref name=":1">http://repository.unib.ac.id/7963/1/12.%20Karakteristik%20Penotip%2C%20Populasi%20dan%20Lingkungan%20Ayam%20Burg.pdf.</ref><ref name=":2">[https://kalimantan.bisnis.com/read/20161126/454/606532/monetisasi-si-cantik-burgo Monetisasi Si Cantik Burgo<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref>

== Sejarah ==
Ayam burgo merupakan hasil persilangan antara [[ayam hutan merah]] jantan dengan [[ayam kampung]] betina. Keberadaannya tersebar di Sumatra, terutama di Bengkulu.<ref name="travel.kompas.com">[https://travel.kompas.com/read/2016/11/11/075300027/ayam.burgo.ayam.khas.bengkulu.berkokok.merdu. Ayam Burgo, Ayam Khas Bengkulu Berkokok Merdu<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref> Ayam ini banyak ditemukan di [[Kabupaten Rejang Lebong]], [[Kabupaten Bengkulu Utara]], [[Kabupaten Kepahiang]], [[Kabupaten Bengkulu Selatan]], dan [[Kabupaten Bengkulu Tengah]].<ref name=":1" /><ref>{{Cite web |url=http://www.rmolbengkulu.com/read/2016/11/18/3079/Bengkulu-Expo-Dimeriahkan-Ayam-Burgo- |title=Bengkulu Expo Dimeriahkan Ayam Burgo - rmolbengkulu.com<!-- Judul yang dihasilkan bot --> |access-date=2019-07-16 |archive-date=2019-07-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190716091015/http://www.rmolbengkulu.com/read/2016/11/18/3079/Bengkulu-Expo-Dimeriahkan-Ayam-Burgo- |dead-url=yes }}</ref> Sebagai ayam hasil persilangan, persebaran ayam burgo tergantung dari keberadaan ayam hutan merah.<ref name=":1" /> Namun, populasi ayam burgo dilaporkan masuk dalam kategori terancam bersama semakin berkurangnya jumlah ayah hutan merah.<ref name=":0" /><ref name=":2" />

Berdasarkan wilayah geografi asalnya, ayam burgo kemungkinan diduga memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan [[Ayam kampung|ayam asli Indonesia]] lain yang berasal dari Pulau Sumatra seperti [[ayam sumatra]], [[ayam leher gundul]], [[ayam walik]], serta [[ayam kukuak balenggek]].<ref>{{Cite web |url=https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/83518/1/2016mul.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-16 |archive-date=2019-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190708012445/https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/83518/1/2016mul.pdf |dead-url=yes }}</ref>


== Karakteristik ==
== Karakteristik ==
Secara khusus, ciri-ciri ayam ini ditandai dengan keberadaan cuping telinga lebar berwarna putih berbentuk lingkaran. Cuping pada jantan diameternya lebih besar bila dibandingkan dengan cuping yang betina. Keberadaan cuping berwarna putih menjadi penanda keaslian dari ayam burgo. Apabila cuping telinga tidak lagi berwarna putih, tetapi bentuk tubuhnya masih mirip dengan ayam burgo, maka disebut ayam rejang.<ref>http://repository.unib.ac.id/7963/1/12.%20Karakteristik%20Penotip%2C%20Populasi%20dan%20Lingkungan%20Ayam%20Burg.pdf. hal. 6.</ref>
Ayam burgo merupakan ayam lokal dari Bengkulu, Indonesia. Ciri khasnya ditandai dengan keberadaan cuping telinga lebar berwarna putih berbentuk lingkaran. Cuping ini kerap dijadikan tolok ukur akan keaslian ayam burgo. Ayam burgo jantan memiliki bulu pendek yang didominasi palet warna merah keemasan dan hijau gelap, sedangkan ayam burgo betina memiliki bulu dengan warna dominan kuning kecokelatan dan ekor kehitaman. Jengger ayam jantan bertipe tunggal dengan gerigi lima buah yang lebar dan tegak, serta berjumlah dua buah pada sisi kiri dan kanan. Adapun jengger ayam betina, ayam burgo betina hanya memiliki jengger kecil dan tipis.


Postur tubuh ayam ini lebih kecil dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya, tetapi lebih besar dibandingkan ayam hutan merah.<ref name=":1" /> Warna bulu ayam burgo jantan didominasi oleh warna merah keemasan dan hijau gelap, sedangkan warna bulu ayam burgo betina didominasi warna kuning kecokelatan dengan ekor kehitaman. Ayam burgo jantan mempunyai tipe jengger tunggal bergerigi lima yang lebar, tegak, dan berjumlah dua pada sisi kiri dan kanan. Adapun ayam burgo betina hanya memiliki jengger kecil dan tipis. Selain perbedaan jengger, ayam burgo betina tidak mempunyai taji.<ref name=":1" />
Ayam burgo merupakan hasil persilangan antara [[ayam hutan merah]] (''Gallus gallus spadiceus'') jantan dengan [[ayam kampung]] (''Gallus gallus domesticus'') betina. Sebagai hasil persilangan, keberadaannya tergantung dari jumlah ayam hutan liar. Dengan berkurangnya keberadaan ayam hutan liar, populasi ayam burgo dilaporkan masuk dalam kategori terancam. Betina burgo mampu menghasilkan 30 butir telur berukuran kecil dalam tempo 60 hari. Namun, untuk menghasilkan ayam burgo, dibutuhkan jasa "tukang pikat" yang bertugas menjerat ayam hutan merah di hutan. Ayam hutan liar sifatnya sangat agresif, dan akan melarikan diri jika melihat manusia.


Betina burgo mampu menghasilkan 30 butir telur berukuran kecil dalam tempo 60 hari. Namun, untuk menghasilkan ayam burgo, dibutuhkan jasa "tukang pikat" yang bertugas menjerat ayam hutan merah di hutan. Ayam hutan liar sifatnya sangat agresif, dan akan melarikan diri jika melihat manusia.<ref name=":2" />
Sebagai satwa hias, ayam burgo memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis ayam buras lainnya. Di berbagai ajang kontes, harga ayam burgo kualitas super disebut-sebut bisa mencapai lebih dari Rp2,5 juta. Nilaijual ayam burgo ditentukan berdasarkan seberapa dekat jenjang keturunannya terhadap ayam hutan liar.


== Ayam hias ==
Melihat kecantikan si burgo, Bengkulu berencana menjadikan satwa endemiknya itu sebagai komoditas oleh-oleh khas provinsi tersebut. Pemerintah provinsi setempat ingin memonetisasi unggas tersebut sebagai magnet pariwisata sekaligus suvenir hidup.
Ayam burgo banyak dipelihara sebagai ayam hias karena memiliki tampilan bulu memikat dan suara kokok yang merdu.<ref name="travel.kompas.com"/> Nilai jualnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual [[Ayam kampung|ayam buras]] lainnya. Di berbagai ajang kontes, harga ayam burgo jantan yang sering memenangkan beberapa perlombaan mencapai lebih dari Rp2,5 juta. Tingginya nilai jual ayam burgo jantan memberi peluang masyarakat untuk melakukan usaha ayam burgo hias. Peluang tersebut menyebabkan peningkatan minat masyarakat penggemar ayam hias untuk memelihara ayam burgo jantan.<ref name=":2" />


Pemerintah Bengkulu berencana memonetisasi ayam burgo untuk tujuan pariwisata, seperti membuat suvenir.<ref name=":2" />
== Sejarah ==
Berdasarkan wilayah geografi asalnya, ayam burgo kemungkinan mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat dengan [[Ayam kampung|ayam asli Indonesia]] lain yang berasal dari Pulau Sumatra seperti [[ayam sumatra]], ayam leher gundul, ayam walik, serta ayam [[Ayam kukuak balenggek|kukuak balenggek]].<ref>https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/83518/1/2016mul.pdf</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Ras ayam dari Indonesia]]

[[Kategori:Ras ayam dari Indonesia|B]]
[[Kategori:Bengkulu]]
[[Kategori:Bengkulu]]

Revisi terkini sejak 22 Maret 2023 22.46

Ayam Brugo adalah ras ayam kampung Indonesia yang tersebar di Pulau Sumatra, khususnya di Bengkulu. Ayam ini dibiakkan sebagai ayam peliharaan dan ayam hias.[1][2][3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Ayam burgo merupakan hasil persilangan antara ayam hutan merah jantan dengan ayam kampung betina. Keberadaannya tersebar di Sumatra, terutama di Bengkulu.[4] Ayam ini banyak ditemukan di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Bengkulu Tengah.[2][5] Sebagai ayam hasil persilangan, persebaran ayam burgo tergantung dari keberadaan ayam hutan merah.[2] Namun, populasi ayam burgo dilaporkan masuk dalam kategori terancam bersama semakin berkurangnya jumlah ayah hutan merah.[1][3]

Berdasarkan wilayah geografi asalnya, ayam burgo kemungkinan diduga memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan ayam asli Indonesia lain yang berasal dari Pulau Sumatra seperti ayam sumatra, ayam leher gundul, ayam walik, serta ayam kukuak balenggek.[6]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Secara khusus, ciri-ciri ayam ini ditandai dengan keberadaan cuping telinga lebar berwarna putih berbentuk lingkaran. Cuping pada jantan diameternya lebih besar bila dibandingkan dengan cuping yang betina. Keberadaan cuping berwarna putih menjadi penanda keaslian dari ayam burgo. Apabila cuping telinga tidak lagi berwarna putih, tetapi bentuk tubuhnya masih mirip dengan ayam burgo, maka disebut ayam rejang.[7]

Postur tubuh ayam ini lebih kecil dibandingkan dengan ayam kampung pada umumnya, tetapi lebih besar dibandingkan ayam hutan merah.[2] Warna bulu ayam burgo jantan didominasi oleh warna merah keemasan dan hijau gelap, sedangkan warna bulu ayam burgo betina didominasi warna kuning kecokelatan dengan ekor kehitaman. Ayam burgo jantan mempunyai tipe jengger tunggal bergerigi lima yang lebar, tegak, dan berjumlah dua pada sisi kiri dan kanan. Adapun ayam burgo betina hanya memiliki jengger kecil dan tipis. Selain perbedaan jengger, ayam burgo betina tidak mempunyai taji.[2]

Betina burgo mampu menghasilkan 30 butir telur berukuran kecil dalam tempo 60 hari. Namun, untuk menghasilkan ayam burgo, dibutuhkan jasa "tukang pikat" yang bertugas menjerat ayam hutan merah di hutan. Ayam hutan liar sifatnya sangat agresif, dan akan melarikan diri jika melihat manusia.[3]

Ayam hias[sunting | sunting sumber]

Ayam burgo banyak dipelihara sebagai ayam hias karena memiliki tampilan bulu memikat dan suara kokok yang merdu.[4] Nilai jualnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual ayam buras lainnya. Di berbagai ajang kontes, harga ayam burgo jantan yang sering memenangkan beberapa perlombaan mencapai lebih dari Rp2,5 juta. Tingginya nilai jual ayam burgo jantan memberi peluang masyarakat untuk melakukan usaha ayam burgo hias. Peluang tersebut menyebabkan peningkatan minat masyarakat penggemar ayam hias untuk memelihara ayam burgo jantan.[3]

Pemerintah Bengkulu berencana memonetisasi ayam burgo untuk tujuan pariwisata, seperti membuat suvenir.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]