Marawis: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dubbelvellige cilindrische trom TMnr 1081-26.jpg|100px|jmpl|Marawis]] |
|||
'''Marawis''' adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan [[perkusi]] sebagai [[alat musik]] utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian [[Timur Tengah]] dan [[Betawi]], dan memiliki unsur ke[[agama]]an yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. |
'''Marawis''' ([[bahasa Arab]]: مراويس) adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan [[perkusi]] sebagai [[alat musik]] utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian [[Timur Tengah]] dan [[Betawi]], dan memiliki unsur ke[[agama]]an yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari [[Yaman]]. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan [[hajir]] ([[gendang]] besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, |
Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari [[Yaman]]. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan [[hajir]] ([[gendang]] besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, marawis (gendang kecil) berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm, [[darbuka|dumbuk]] atau (jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti [[dandang]], memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong [[kayu]] bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan [[tamborin]] atau [[tamborin|krecek]] dan [[Simbal]] yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama [[gambus]] atau [[padang pasir]] dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu |
||
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu [[zapin]], [[sarah]], dan [[zahefah]]. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu. |
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu [[zapin]], [[sarah]], dan [[zahefah]]. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu. |
||
Baris 10: | Baris 11: | ||
== Jumlah Pemain == |
== Jumlah Pemain == |
||
Musik ini dimainkan oleh minimal sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana [[gamis]] dan [[celana]] panjang, serta [[peci|berpeci]]. Uniknya, pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - [[kakek]], [[cucu]], dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis. |
Musik ini dimainkan oleh minimal sembilan atau sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana [[gamis]] dan [[celana]] panjang, serta [[peci|berpeci]]. namun ada juga wanita. Uniknya, pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - [[kakek]], [[cucu]], dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis. |
||
== Sumber == |
== Sumber == |
||
* [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=173785&kat_id=45&kat_id1=&kat_id2= Republika Onine] |
* [http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=173785&kat_id=45&kat_id1=&kat_id2= Republika Onine] |
||
{{musik-stub}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Musik]] |
[[Kategori:Musik]] |
||
[[Kategori:Alat musik]] |
[[Kategori:Alat musik]] |
||
[[en:Mirwas]] |
|||
[[pt:Mirwas]] |
|||
[[su:Marawis]] |
Revisi terkini sejak 5 April 2023 14.59
Marawis (bahasa Arab: مراويس) adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kesenian marawis berasal dari negara timur tengah terutama dari Yaman. Nama marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang dipergunakan dalam kesenian ini. Secara keseluruhan, musik ini menggunakan hajir (gendang besar) berdiameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 Cm, marawis (gendang kecil) berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm, dumbuk atau (jimbe) (sejenis gendang yang berbentuk seperti dandang, memiliki diameter yang berbeda pada kedua sisinya), serta dua potong kayu bulat berdiameter sepuluh sentimeter. Kadang kala perkusi dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan Simbal yang berdiameter kecil. Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan sambil diiringi jenis pukulan tertentu
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat. Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan, marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.
Jumlah Pemain
[sunting | sunting sumber]Musik ini dimainkan oleh minimal sembilan atau sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut bergerak sesuai dengan irama lagu. Semua pemainnya pria, dengan busana gamis dan celana panjang, serta berpeci. namun ada juga wanita. Uniknya, pemain marawis bersifat turun temurun. Sebagian besar masih dalam hubungan darah - kakek, cucu, dan keponakan. Sekarang hampir di setiap wilayah terdapat marawis.