Lompat ke isi

Bahasa Jawa Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Marchenlien (bicara | kontrib)
k Bahasa Jawa sebagai bahasa resmi di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Perda DIY Nomor 2 Tahun 2021, selain itu bahasa/dialek ini tidak terdaftar dalam Glottolog, melainkan cukup disebut sebagai bahasa Jawa saja.
Tag: Pengalihan baru Pengembalian manual
 
(59 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Bahasa Jawa]]
Orang Yogya(dibaca Yogjo) itu agak senang menyingkat omongan, atau menambahi kalimat agar terdengar mantap.

Contohnya:
''
Weleh, piye to wis di kandani ra ngrungokke,jan'' (Wah, bagaimana ini, sudah diperingatkan tidak mendengarkan, jan tak memiliki arti langsung, hanya agar terdengar mantap)

''Piye wis dong durung''?? (Bagaimana, sudah mengerti belum)

''Wo jan payah tenan cah iki ra dongan''= Wah, memang payah banget anak ini susah mengertinnya.

''Piye je''?. Kalimat ini sering di gunakan, orang Yogya jika lagi bingung, biasanya digunakan oleh orang Yogya yang tinggal agak jauh dari kota.

''Sak jane''/''jan jane''(''sak tenane'')=''Jan-jane yo mbak wong kuwi ra'' (dari kata ''ora''=tidak) ''sekolah neng UGM, ukoro sing tenan dadi sak tenane yo mbak wong kiwi ora sekolah neng UGM''

Orang Yogya juga senang menambahi huruf m di depan kata.

Contohnya:
Baciro(nama kampung)=mbanciro

besok= mbesok

Revisi terkini sejak 8 April 2023 07.47

Mengalihkan ke: