Trowulan, Mojokerto: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Menyunting artikel |
||
(87 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Untuk|artikel tentang situs purbakala di Jawa Timur|Situs Trowulan}} |
|||
{{kecamatan |
{{kecamatan |
||
|nama =Trowulan |
|nama =Trowulan '''ꦠꦿꦺꦴꦮꦸꦭꦤ꧀''' |
||
|peta = |
|peta = |
||
|provinsi =Jawa Timur |
|provinsi =Jawa Timur |
||
Baris 6: | Baris 7: | ||
|nama dati2 =Mojokerto |
|nama dati2 =Mojokerto |
||
|nama camat = |
|nama camat = |
||
|luas = |
|luas =39,20 km² |
||
|penduduk = |
|penduduk =69.847 jiwa (2009) |
||
|kepadatan =- jiwa/km² |
|kepadatan =- jiwa/km² |
||
|kelurahan =- |
|kelurahan =- |
||
|nama_lain= Bekas Ibukota Majapahit}} |
|||
⚫ | |||
[[Berkas:Trowulan Archaeological Site.gif|right|thumb|Peta Situs Trowulan]] |
|||
'''Trowulan''' adalah sebuah kecamatan di [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. |
'''Trowulan''' adalah sebuah kecamatan di [[Kabupaten Mojokerto]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. |
||
Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah [[Kabupaten Jombang]]. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan [[Surabaya]]-[[Kota Surakarta|Solo]]. |
Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah [[Kabupaten Jombang]]. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan [[Surabaya]]-[[Kota Surakarta|Solo]]-[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. |
||
Di kecamatan ini terdapat puluhan situs seluas hampir 100 kilometer persegi berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman peninggalan [[ |
Di kecamatan ini terdapat puluhan situs kuno seluas hampir 100 kilometer persegi yang berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman yang merupakan peninggalan [[Kemaharajaan Majapahit]], ataupun kerajaan lainnya. Diduga kuat, pusat kerajaan Majapahit berada di wilayah ini yang ditulis oleh [[Mpu Prapanca]] dalam kitab ''[[Kakawin Nagarakretagama]]'' dan dalam sebuah sumber Tiongkok dari abad ke-15. Trowulan dihancurkan pada tahun 1478 saat [[Dyah Raṇawijaya|Girindrawardhana Dyah Ranawijaya]] berhasil mengalahkan [[Kertabhumi|Bhre Kertabhumi]], sejak saat itu ibu kota Majapahit berpindah ke [[Daha|Daha]]. |
||
Kitab Negarakertagama menyebutkan deskripsi puitis mengenai keraton Majapahit dan lingkungan sekitarnya, tetapi penjelasannya hanya terbatas pada perihal upacara kerajaan dan keagamaan. Detil keterangannya tidak jelas, beberapa ahli arkeologi yang berusaha memetakan ibu kota kerajaan ini muncul dengan hasil yang berbeda-beda. |
|||
Penelitian dan penggalian di Trowulan di masa lampau dipusatkan pada peninggalan monumental berupa candi, makam, dan petirtaan (pemandian). Belakangan ini penggalian arkeologi telah menemukan beberapa peninggalan aktivitas industri, perdagangan, dan keagamaan, serta kawasan permukiman dan sistem pasokan air bersih. Semuanya ini merupakan bukti bahwa daerah ini merupakan kawasan permukiman padat pada abad ke-14 dan ke-15. |
|||
==Deskripsi berdasarkan sumber kontemporer== |
|||
Menurut Prapanca dalam kitab Negarakertagama; keraton Majapahit dikelilingi tembok bata merah yang tinggi dan tebal. Didekatnya terdapat pos tempat para ponggawa berjaga. Gerbang utama menuju keraton (kompleks istana) terletak di sisi utara tembok, berupa gapura agung dengan pintu besar terbuat dari besi berukir. Didepan gapura utara terdapat bangunan panjang tempat rapat tahunan para pejabat negara, sebuah pasar, serta sebuah persimpangan jalan yang disucikan. |
|||
Masuk ke dalam kompleks melalui gapura utara terdapat lapangan yang dikelilingi bangunan suci keagamaan. Pada sisi barat lapangan ini terdapat pendopo yang dikelilingi kanal dan kolam tempat orang mandi. Pada ujung selatan lapangan ini terdapat jajaran rumah yang dibangun diatas teras-teras berundak, rumah-rumah ini adalah tempat tinggal para abdi dalem keraton. Sebuah gerbang lain menuju ke lapangan ketiga yang dipenuhi bangunan dan balairung agung. Bangunan ini adalah ruang tunggu bagi para tamu yang akan menghadap raja. Kompleks istana tempat tinggal raja terletak di sisi timur lapangan ini, berupa beberapa paviliun atau pendopo yang dibangun di atas landasan bata berukir, dengan tiang kayu besar yang diukir sangat halus dan atap yang dihiasi ornamen dari tanah liat. Di luar istana terdapat kompleks tempat tinggal pendeta Shiwa, bhiksu Buddha, anggota keluarga kerajaan, serta pejabat dan ningrat (bangsawan). Lebih jauh lagi ke luar, dipisahkan oleh lapangan yang luas, terdapat banyak kompleks bangunan kerajaan lainnya, termasuk salah satunya kediaman Mahapatih Gajah Mada. Sampai disini penggambaran Prapanca mengenai ibu kota Majapahit berakhir. |
|||
Sebuah catatan dari China abad ke-15 menggambarkan istana Majapahit sangat bersih dan terawat dengan baik. Disebutkan bahwa istana dikelilingi tembok bata merah setinggi lebih dari 10 meter serta gapura ganda. Bangunan yang ada dalam kompleks istana memiliki tiang kayu yang besar setinggi 10-13 meter, dengan lantai kayu yang dilapisi tikar halus tempat orang duduk. Atap bangunan istana terbuat dari kepingan kayu (sirap), sedangkan atap untuk rumah rakyat kebanyakan terbuat dari jerami. |
|||
Sebuah kitab tentang etiket dan tata cara istana Majapahit menggambarkan ibu kota sebagai; "Sebuah tempat dimana kita tidak usah berjalan melalui sawah". Relief candi dari zaman Majapahit tidak menggambarkan suasana perkotaan, akan tetapi menggambarkan kawasan permukiman yang dikelilingi tembok. Istilah 'kuwu' dalam Negarakertagama dimaksudkan sebagai unit permukiman yang dikelilingi tembok, dimana penduduk tinggal dan dipimpin oleh seorang bangsawan. Pola permukiman seperti ini merupakan ciri kota pesisir Jawa abad ke-16 menurut keterangan para penjelajah Eropa. Diperkirakan ibu kota Majapahit tersusun atas kumpulan banyak unit permukiman seperti ini. |
|||
==Penemuan== |
|||
Reruntuhan kota kuno di Trowulan ditemukan pada abad ke-19. Berdasarkan laporan [[Sir Thomas Stamford Raffles]] yang menjabat sebagai gubernur Jawa dari 1811 sampai 1816, disebutkan bahwa; 'terdapat reruntuhan candi.... tersebar bermil-mil jauhnya di kawasan ini'. Saat itu kawasan ini merupakan hutan jati yang lebat sehingga survei dan penelitian yang lebih rinci tidak mungkin dilaksanakan. Meskipun demikian, Raffless yang sangat berminat pada sejarah dan kebudayaan Jawa, terpesona dengan apa yang dilihatnya dan menjuluki Trowulan sebagai 'Kebanggaan pulau Jawa'. |
|||
== Batas == |
|||
Kecamatan Trowulan memiliki batas-batas sebagai berikut: |
|||
{{Batas 8 mata angin |
|||
|utara =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Kesamben, Jombang|Kecamatan Kesamben]], [[Kabupaten Jombang]] |
|||
|timurlaut =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Kesamben, Jombang|Kecamatan Kesamben]], [[Kabupaten Jombang]] dan<br />[[Sooko, Mojokerto|Kecamatan Sooko]] |
|||
|timur =[[Sooko, Mojokerto|Kecamatan Sooko]]<br />[[Puri, Mojokerto|Kecamatan Puri]] dan<br />[[Jatirejo, Mojokerto|Kecamatan Jatirejo]] |
|||
|tenggara =[[Jatirejo, Mojokerto|Kecamatan Jatirejo]] |
|||
|selatan =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Mojoagung, Jombang|Kecamatan Mojoagung]], [[Kabupaten Jombang]] |
|||
|baratdaya =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Mojoagung, Jombang|Kecamatan Mojoagung]], [[Kabupaten Jombang]] |
|||
|barat =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Mojoagung, Jombang|Kecamatan Mojoagung]], [[Kabupaten Jombang]] dan<br />[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Sumobito, Jombang|Kecamatan Sumobito]], [[Kabupaten Jombang]] |
|||
|baratlaut =[[Berkas:Seal of Jombang Regency.svg|20px]] [[Kesamben, Jombang|Kecamatan Kesamben]], [[Kabupaten Jombang]] |
|||
⚫ | |||
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}} |
|||
⚫ | |||
{{Kabupaten Mojokerto}} |
{{Kabupaten Mojokerto}} |
||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
{{kecamatan-stub}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Kecamatan di Jawa Timur|{{PAGENAME}}]] |
|||
[[Kategori:Kecamatan di Indonesia|{{PAGENAME}}]] |
|||
[[Kategori:{{PAGENAME}}| ]] |
|||
[[en:Trowulan]] |
|||
[[fr:Trowulan]] |
|||
[[it:Trowulan]] |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 17 April 2023 05.13
Trowulan ꦠꦿꦺꦴꦮꦸꦭꦤ꧀
Bekas Ibukota Majapahit | |
---|---|
Negara | ![]() |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Mojokerto |
Populasi | |
• Total | 69,847 jiwa (2.009) jiwa |
Kode Kemendagri | 35.16.12 ![]() |
Kode BPS | 3516120 ![]() |
Luas | 39,20 km² |
Desa/kelurahan | - |
Trowulan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang. Trowulan terletak di jalan nasional yang menghubungkan Surabaya-Solo-Yogyakarta.
Di kecamatan ini terdapat puluhan situs kuno seluas hampir 100 kilometer persegi yang berupa bangunan, temuan arca, gerabah, dan pemakaman yang merupakan peninggalan Kemaharajaan Majapahit, ataupun kerajaan lainnya. Diduga kuat, pusat kerajaan Majapahit berada di wilayah ini yang ditulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab Kakawin Nagarakretagama dan dalam sebuah sumber Tiongkok dari abad ke-15. Trowulan dihancurkan pada tahun 1478 saat Girindrawardhana Dyah Ranawijaya berhasil mengalahkan Bhre Kertabhumi, sejak saat itu ibu kota Majapahit berpindah ke Daha.
Batas[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Trowulan memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | ![]() |
Timur laut | ![]() Kecamatan Sooko |
Timur | Kecamatan Sooko Kecamatan Puri dan Kecamatan Jatirejo |
Tenggara | Kecamatan Jatirejo |
Selatan | ![]() |
Barat daya | ![]() |
Barat | ![]() ![]() |
Barat laut | ![]() |