Lompat ke isi

Vulkanologi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 50 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q102904
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:MSH80_st_helens_eruption_plume_07-22-80.jpg|thumb|Erupsi [[Gunung St Helens]]]]
[[Berkas:MSH80_st_helens_eruption_plume_07-22-80.jpg|jmpl|Erupsi [[Gunung St Helens]]]]
'''Vulkanologi''' merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang [[gunung berapi]]. Namanya diperoleh dari [[bahasa Inggris]] ''volcanology'' yang berarti '''ilmu gunung berapi'''. Kata vulkano merupakan [[kata serapan]] dari [[bahasa Belanda]] ''vulkaan'' atau dari [[bahasa Latin]] ''vulcano''.<ref>{{Cite book|last=Bronto|first=Sutikno|date=2013|url=https://www.academia.edu/40346127/Geologi_Gunung_Api|title=Geologi Gunung Api Purba|location=Bandung|publisher=Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|isbn=978-602-9105-01-8|pages=4-5|url-status=live}}</ref> Istilah ''vulkanologi'' berasal dari [[Bahasa Latin]] ''[[Vulcan]]'', dewa api [[Romawi]]. Vulkanologi mempelajari semua [[fenomena]] dari aktivitas gunung berapi seperti [[lava]] dan [[magma]], serta fenomena [[geologi]] yang berhubungan dengan gunung api. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini.


== Objek kajian ==
'''Vulkanologi''' merupakan studi tentang [[gunung berapi]], [[lava]], [[magma]], dan fenomena [[geologi]] yang berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini. Istilah ''vulkanologi'' berasal dari [[Bahasa Latin]] ''[[Vulcan]]'', dewa api [[Romawi]].


=== Gunung berapi ===
Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif, untuk mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk contoh [[tephra]] (seperti [[abu]], ''ash'' atau [[batu apung]], ''pumice''), [[batuan]], dan [[lava]]. Tujuan utama dari penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk melakukan hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan [[gempa bumi]], dapat menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari pembentukan gunung berapi dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.
Gunung berapi adalah [[gunung]] yang mempunyai lubang berbentuk [[kepundan]] yang menjadi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya ke [[Litosfer|permukaan bumi]]. Gunung berapi awalnya merupakan rekahan dalam kerak bumi. Gunung berapi yang menghasilkan erupsi ke permukaan bumi umumnya berbentuk kerucut terpancung.<ref>{{Cite book|last=Badan Geologi|url=https://vsi.esdm.go.id/index.php/kegiatan-pvmbg/download-center/doc_download/665-booklet-qgunungapiq|title=Gunungapi|location=Bandung|publisher=Badan Geologi|pages=1|url-status=live}}</ref> Bentuk-bentuk dan mekanisme kerja dari gunung api dipelajari dalam vulkanologi dan geosains. Bidang ilmu yang mendukungnya adalah geologi, geofisika, geokimia dan penginderaan jauh.<ref>{{Cite book|last=Isa|first=Muhammad|date=2020|url=https://unsyiahpress.id/wp-content/uploads/2020/12/978-623-264-147-1_Vulkanologi_Muhammad-Isa_File_removed.pdf|title=Vulkanologi|location=Banda Aceh|publisher=Syiah Kuala University Press|isbn=978-623-264-148-8|pages=10|url-status=live|access-date=2021-06-12|archive-date=2021-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20211027032341/https://unsyiahpress.id/wp-content/uploads/2020/12/978-623-264-147-1_Vulkanologi_Muhammad-Isa_File_removed.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Pranala luar ==
=== Erupsi ===
[[Letusan gunung|Erupsi]] adalah proses keluarnya isi dari perut bumi menuju ke permukaan bumi. Penyebabnya adalah letusan gunung berapi. Benda-benda yang dikeluarkan sebagian besar berupa pecahan batuan, gas dan abu. Erupsi gunung api termasuk dalam proses vulkanisme. Erupsi terjadi akibat adanya [[tenaga endogen]] yang disebabkan adanya tekanan gas yang kuat di dalam bumi. Tekanan ini mendorong magma naik secara perlahan-lahan. Magma menumpuk pada suhu 1.200<sup>o</sup>[[Celsius|C]] akibat pelelehan batuan. Lapisan batuan yang padat menambah tekanan magma sehingga magma keluar dari lapisan batuan yang lebih mudah meleleh. Erupsi ini terjadi dalam bentuk ledakan dan semburan yang sangat kuat.<ref>{{Cite book|last=Muzani, Setiawan, C., dan Warnadi|date=2020|url=http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/HKI+PRODUK_BUKU_SINABUNG.pdf|title=Gunung Api Sinabung|location=Jakarta|publisher=Bhuana Ilmu Populer|isbn=978-623-216-622-6|pages=13|url-status=live}}</ref>


== Pengkaji ==
* {{en}} [http://www.areavesuvio.org Area Vesuvio]
Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif, untuk mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk seperti [[abu]], atau [[batu apung]], [[batuan]], dan [[lava]]. Tujuan utama dari penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk melakukan hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan [[gempa bumi]], dapat menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari pembentukan gunung berapi dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.


== Pemanfaatan ilmu ==
* {{en}} [http://www.sveurop.org European Volcanological Society]
Para vulkanolog memanfatkan vulkanologi sebagai [[mitigasi bencana]] gunung api. Caranya adalah dengan selalu menghitung atau memperkirakan kapan gunung api akan meletus. Bagian dalam gunung api dibor untuk memodelkan bentuk gunung api dan menggambarkan [[peta]] isi gunung api. Metode [[geofisika]] dipakai untuk membuat peta agar dapat memprediksi bagaimana cara gunung api akan meletus. Vulkanolog juga memanfaatkan [[satelit]] untuk mempelajari gunung api dari [[luar angkasa]] dengan tujuan yang sama.<ref>{{Cite book|last=Zuhdi|first=Muhammad|date=2019|url=http://eprints.unram.ac.id/14627/1/BUKU%20AJAR%20PENGANTAR%20GEOLOGI.pdf|title=Buku Ajar Pengantar Geologi|location=Mataram|publisher=Duta Pustaka Ilmu|isbn=978-623-7004-21-9|pages=58|url-status=live}}</ref>


== Pranala luar ==


* {{id}} [http://www.vsi.esdm.go.id Situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Republik Indonesia]
{{geologi-stub}}
* {{en}} [http://www.areavesuvio.org Area Vesuvio] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303192036/http://www.areavesuvio.org/ |date=2016-03-03 }}
* {{en}} [http://www.sveurop.org European Volcanological Society]


== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Geologi]]
[[Kategori:Geologi]]

Revisi terkini sejak 20 April 2023 13.39

Erupsi Gunung St Helens

Vulkanologi merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang gunung berapi. Namanya diperoleh dari bahasa Inggris volcanology yang berarti ilmu gunung berapi. Kata vulkano merupakan kata serapan dari bahasa Belanda vulkaan atau dari bahasa Latin vulcano.[1] Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi. Vulkanologi mempelajari semua fenomena dari aktivitas gunung berapi seperti lava dan magma, serta fenomena geologi yang berhubungan dengan gunung api. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi pada bidang ini.

Objek kajian

[sunting | sunting sumber]

Gunung berapi

[sunting | sunting sumber]

Gunung berapi adalah gunung yang mempunyai lubang berbentuk kepundan yang menjadi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Gunung berapi awalnya merupakan rekahan dalam kerak bumi. Gunung berapi yang menghasilkan erupsi ke permukaan bumi umumnya berbentuk kerucut terpancung.[2] Bentuk-bentuk dan mekanisme kerja dari gunung api dipelajari dalam vulkanologi dan geosains. Bidang ilmu yang mendukungnya adalah geologi, geofisika, geokimia dan penginderaan jauh.[3]

Erupsi adalah proses keluarnya isi dari perut bumi menuju ke permukaan bumi. Penyebabnya adalah letusan gunung berapi. Benda-benda yang dikeluarkan sebagian besar berupa pecahan batuan, gas dan abu. Erupsi gunung api termasuk dalam proses vulkanisme. Erupsi terjadi akibat adanya tenaga endogen yang disebabkan adanya tekanan gas yang kuat di dalam bumi. Tekanan ini mendorong magma naik secara perlahan-lahan. Magma menumpuk pada suhu 1.200oC akibat pelelehan batuan. Lapisan batuan yang padat menambah tekanan magma sehingga magma keluar dari lapisan batuan yang lebih mudah meleleh. Erupsi ini terjadi dalam bentuk ledakan dan semburan yang sangat kuat.[4]

Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif, untuk mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk seperti abu, atau batu apung, batuan, dan lava. Tujuan utama dari penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk melakukan hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan gempa bumi, dapat menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari pembentukan gunung berapi dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.

Pemanfaatan ilmu

[sunting | sunting sumber]

Para vulkanolog memanfatkan vulkanologi sebagai mitigasi bencana gunung api. Caranya adalah dengan selalu menghitung atau memperkirakan kapan gunung api akan meletus. Bagian dalam gunung api dibor untuk memodelkan bentuk gunung api dan menggambarkan peta isi gunung api. Metode geofisika dipakai untuk membuat peta agar dapat memprediksi bagaimana cara gunung api akan meletus. Vulkanolog juga memanfaatkan satelit untuk mempelajari gunung api dari luar angkasa dengan tujuan yang sama.[5]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bronto, Sutikno (2013). Geologi Gunung Api Purba. Bandung: Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. hlm. 4–5. ISBN 978-602-9105-01-8. 
  2. ^ Badan Geologi. Gunungapi. Bandung: Badan Geologi. hlm. 1. 
  3. ^ Isa, Muhammad (2020). Vulkanologi (PDF). Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. hlm. 10. ISBN 978-623-264-148-8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2021-06-12. 
  4. ^ Muzani, Setiawan, C., dan Warnadi (2020). Gunung Api Sinabung (PDF). Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. hlm. 13. ISBN 978-623-216-622-6. 
  5. ^ Zuhdi, Muhammad (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi (PDF). Mataram: Duta Pustaka Ilmu. hlm. 58. ISBN 978-623-7004-21-9.