Lompat ke isi

Pujian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus templat pemeliharaan: tanpa kategori
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Short description|Ungkapan pengakuan, keyakinan, atau kekaguman yang positif}}
{{pindah/Wiktionary}}
{{other uses}}
'''Pujian''' adalah menyatakan sesuatu yang positif tentang seseorang, dengan tulus dan sejujurnya. Pujian itu adalah sesuatu ucapan yang membuat orang yang mendengarnya merasa tersanjung, sehingga dapat juga memberikan motivasi kepada orang yang di pujinya. Pujian itu penting sekali, guna untuk menunjukan betapa kita benar-benar menyukai apa yang di katakan, di lakukan, atau dicapai oleh seseorang. Pujian membuat orang menjadi lebih baik. Dan, kemampuan memuji adalah kemampuan yang sangat berguna untuk dikuasai. Orang yang sering dipuji cepat atau lambat akan belajar untuk memuji orang lain. Kalau kita sering saling memuji, kita akan lebih bahagia. Dan, kalau kita menjadi orang yang lebih bahagia, kebahagiaan akan cepat menyebarseperti petir, dan akan menjadikan dunia tempat yang lebih bahagia untuk dihuni.
'''Pujian''' sebagai bentuk [[interaksi sosial]] mengungkapkan pengakuan, kepastian atau [[kekaguman]].
Pujian diungkapkan secara lisan maupun dengan [[bahasa tubuh]] ([[ekspresi wajah]] dan [[gerakan]]).


Pujian verbal terdiri dari evaluasi positif atas atribut atau tindakan orang lain, di mana evaluator menganggap validitas standar yang menjadi dasar evaluasi.{{clarify|date=Juni 2018|reason=Bagaimana ini TIDAK tautologis? Pembicara menyiratkan bahwa dia mendukung hal yang dia katakan dia dukung?}}<ref name="Kanouse et al 1981">{{cite journal|last1= Kanouse|first1= D.E.|last2= Gumpert|first2= P. |last3= Canavan-Gumpert|first3= D.|title= The semantics of praise|journal= New Directions in Attribution Research|date= 1981 |volume= 3|pages= 97–115}}</ref>
== Definisi Pujian Menurut Bahasa Ibrani ==
'''''Barak''''', kata dasar: Barak-berkat. Kata ini dipergunakan untuk: Menyanjung, memberi hormat, memberkati, memuji, merayakan, memuja, mengakui Allah sebagai sumber berkat, mengakui Allah sebagi sumber kuasa. Bentuk pujian ini menyatakan suatu sikap penghormatan dan keheningan di hadapan Allah. Tidak ada pernyataan dalam kata ini tentang ekspresi vokal ataupun ucapan. ''(Mazmur 103:1-2, Mazmur 103:20-23)''


Sebagai bentuk [[Manipulasi psikologis|manipulasi sosial]], pujian menjadi bentuk penghargaan dan memajukan [[penguatan]] perilaku melalui [[Pengondisian klasik|pengkondisian]].
'''''Shabach''''', berasal dari akar kata yang berarti berseru dengan suara keras. Kata ini dipergunakan untuk: Sorak kemenangan, memuji, memuliakan, memegahkan, berseru tentang kemuliaan, kuasa, kemurahan dan kasih Allah, bermegah dalam Tuhan
[[Pengaruh sosial|pengaruh]] pujian pada individu dapat bergantung pada banyak faktor, termasuk konteks, makna yang dapat disampaikan pujian, dan karakteristik serta interpretasi penerima.<ref name="Henderlong & Lepper, 2002">{{cite journal|last1= Henderlong|first1= Jennifer|last2= Lepper|first2= Mark R.|title= The effects of praise on children's intrinsic motivation: A review and synthesis|journal= Psychological Bulletin|date= 2002|volume= 128|issue= 5|pages= 774–795|doi= 10.1037/0033-2909.128.5.774|pmid= 12206194}}</ref>
Tetapkan pujian ini ada dalam roh kita, keluarkan lewat mulut, proklamasikan pujian ini. Dengan demikian pujian ini merupakan pekik kemenangan dan kejayaan Tuhan kita. ''(Mazmur 47:2, Mazmur 63:4, Mazmur 89:16, Mazmur 117:1, Yesaya 12:6)''
Sementara pujian mungkin berbagi beberapa hubungan prediktif (baik positif maupun negatif) dengan imbalan nyata (materi), pujian cenderung kurang menonjol dan diharapkan, menyampaikan lebih banyak informasi tentang kompetensi, dan biasanya diberikan segera setelah perilaku yang diinginkan.<ref name= "Carton 1999">{{cite journal|last1= Carton|first1= John|title = The differential effects of tangible rewards and praise on intrinsic motivation: A comparison of cognitive evaluation theory and operant theory|journal= Behavior Analyst|date= 19 June 1989|volume= 19|issue= 2|pages= 237–255|doi= 10.1007/BF03393167|pmc= 2733619|pmid= 22478261}}</ref>


Pujian berbeda dari pengakuan atau [[umpan balik]] (bentuk pengakuan yang lebih netral) dan dari dorongan (secara tegas berorientasi pada masa depan).<ref name="Henderlong & Lepper, 2002" />
'''''Towdah''''', kata dasar: Toda–Korban syukur yang dinaikkan oleh orang-orang Israel. Kata ini diturunkan dari Yadah, yang berhubungan dengan penggunaan tangan sebagai ungkapan pengakuan, pemujaan dan pengorbanan. Kata ini dipergunakan untuk: Mengucap syukur, menaikkan korban pujian sebagai tindakan iman, memberikan pengakuan. Bentuk pujian ini harus dinaikkan dengan sukacita walaupun situasi dan kondisi tidak mengajak untuk bersukacita, yang penting adalah kita mau melakukannya. ''(Mazmur 42:5, Mazmur 50:23, Mazmur 69:31-32, Mazmur 100:4, Mazmur 107:22, Yesaya 51:3, II Tawarikh 29:31)''


Pujian diberikan kepada [[hierarki sosial]], baik di dalam ingroup maupun terhadap [[Outgroup (sosiologi)|outgroup]]; itu adalah aspek penting dalam pengaturan hierarki sosial dan pemeliharaan kohesi kelompok, yang memengaruhi potensi aksi politik dan pergolakan sosial. Ketika diberikan oleh individu yang dominan, hal itu berbentuk pengakuan dan kepastian;
== Definisi Pujian Terhadap Tuhan ==
ketika diberikan oleh seorang yang tunduk kepada individu yang dominan, itu berbentuk [[penghormatan]], [[kekaguman|kekaguman atau kegembiraan]],<ref>{{cite journal | last=Sweetman | first=Joseph | last2=Spears | first2=Russell | last3=Livingstone | first3=Andrew G. | last4=Manstead | first4=Antony S.R. | title=Admiration regulates social hierarchy: Antecedents, dispositions, and effects on intergroup behavior | journal=Journal of Experimental Social Psychology | publisher=Elsevier BV | volume=49 | issue=3 | year=2013 | issn=0022-1031 | doi=10.1016/j.jesp.2012.10.007 | pages=534–542 | quote=We demonstrate that manipulating the legitimacy of status relations affects admiration for the dominant and that this emotion negatively predicts political action tendencies aimed at social change. In addition, we show that greater warmth and competence lead to greater admiration for an outgroup, which in turn positively predicts deferential behavior and intergroup learning. We also demonstrate that, for those with a disposition to feel admiration, increasing admiration for an outgroup decreases willingness to take political action against that outgroup. Finally, we show that when the object of admiration is a subversive 'martyr,' admiration positively predicts political action tendencies and behavior aimed at challenging the status quo. These findings provide the first evidence for the important role of admiration in regulating social hierarchy.| doi-access=free }}</ref>
Pujian kepada Tuhan adalah tindakan untuk mengagungkan, membesarkan dan memuliakan Tuhan atas apa yang telah Tuhan perbuat, apa yang sedang Tuhan perbuat dan apa yang akan Tuhan perbuat dalam hidup kita. Pujian merupakan tindakan kemauan. Pujian harus berfungsi menurut kehendak dan bukan emosi. Kita harus mau dan memutuskan untuk memuji Tuhan sekalipun kita dalam keadaan tidak senang untuk melakukannya. Pujian tidak tergantung pada perasaan hati, melainkan didasarkan pada kebesaran Tuhan ''(Mazmur 103)''. Ciri utama dari pujian adalah adanya perayaan dan sukacita yang meluap-luap. Diekspresikan dengan menyanyi, memekik, memainkan alat musik, manari-nari dan ekspresi luar yang lain. Arah pujian yaitu sesuatu yang kita tujukan langsung kepada Tuhan (bersifat vertikal) pujian pengagungan. Dan sesuatu yang kita ungkapkan kepada orang lain tentang Tuhan (bersifat horizontal).
atau [[pendewaan]]. Pujian kepada [[dewa]] dapat menjadi bagian dari [[agama|keagamaan]] ritus dan praktik (lihat misalnya [[Hallel|doa pujian]] dan [[Pujian dan penyembahan (disambiguasi)|pujian dan penyembahan]]) .

== Pujian yang efektif ==
# Singkat. Jika terus menerus memberikan pujian, maka akan terdengar terlalu berlebihan dan dibuat-buat.
# Tulus. Simaklah pembicaraan orang dan cermati apa yang menjadi kebanggaannya. Itulah yang perlu di puji.
# Spesifik. Memuji dengan pujian yang lebih spesifik, Misalnya seperti, ''"rekrutmen terakhir sungguh luar biasa! Anda benar-benar jago memilih orang!"''

== Katherine Fullerton Gerould ==
''Tidak ada yang membuat orang amat patut mendapatkan pujian bila sesekali menerimanya. Orang akan merasa lebih senang bila di beritahu kalau ia adalah orang yang menyenangkan.''

== Referensi ==
* Sukses berbicara dengan siapa saja, Rosalie Maggio
* www.wattpad.com/86870-pentingnya-pujian
* www.artikata.com/arti-374506-pujian.html


[[Kategori:Tindakan]]
[[Kategori:Tindakan]]

Revisi terkini sejak 6 Mei 2023 10.42

Pujian sebagai bentuk interaksi sosial mengungkapkan pengakuan, kepastian atau kekaguman. Pujian diungkapkan secara lisan maupun dengan bahasa tubuh (ekspresi wajah dan gerakan).

Pujian verbal terdiri dari evaluasi positif atas atribut atau tindakan orang lain, di mana evaluator menganggap validitas standar yang menjadi dasar evaluasi.[butuh klarifikasi][1]

Sebagai bentuk manipulasi sosial, pujian menjadi bentuk penghargaan dan memajukan penguatan perilaku melalui pengkondisian. pengaruh pujian pada individu dapat bergantung pada banyak faktor, termasuk konteks, makna yang dapat disampaikan pujian, dan karakteristik serta interpretasi penerima.[2] Sementara pujian mungkin berbagi beberapa hubungan prediktif (baik positif maupun negatif) dengan imbalan nyata (materi), pujian cenderung kurang menonjol dan diharapkan, menyampaikan lebih banyak informasi tentang kompetensi, dan biasanya diberikan segera setelah perilaku yang diinginkan.[3]

Pujian berbeda dari pengakuan atau umpan balik (bentuk pengakuan yang lebih netral) dan dari dorongan (secara tegas berorientasi pada masa depan).[2]

Pujian diberikan kepada hierarki sosial, baik di dalam ingroup maupun terhadap outgroup; itu adalah aspek penting dalam pengaturan hierarki sosial dan pemeliharaan kohesi kelompok, yang memengaruhi potensi aksi politik dan pergolakan sosial. Ketika diberikan oleh individu yang dominan, hal itu berbentuk pengakuan dan kepastian; ketika diberikan oleh seorang yang tunduk kepada individu yang dominan, itu berbentuk penghormatan, kekaguman atau kegembiraan,[4] atau pendewaan. Pujian kepada dewa dapat menjadi bagian dari keagamaan ritus dan praktik (lihat misalnya doa pujian dan pujian dan penyembahan) .

  1. ^ Kanouse, D.E.; Gumpert, P.; Canavan-Gumpert, D. (1981). "The semantics of praise". New Directions in Attribution Research. 3: 97–115. 
  2. ^ a b Henderlong, Jennifer; Lepper, Mark R. (2002). "The effects of praise on children's intrinsic motivation: A review and synthesis". Psychological Bulletin. 128 (5): 774–795. doi:10.1037/0033-2909.128.5.774. PMID 12206194. 
  3. ^ Carton, John (19 June 1989). "The differential effects of tangible rewards and praise on intrinsic motivation: A comparison of cognitive evaluation theory and operant theory". Behavior Analyst. 19 (2): 237–255. doi:10.1007/BF03393167. PMC 2733619alt=Dapat diakses gratis. PMID 22478261. 
  4. ^ Sweetman, Joseph; Spears, Russell; Livingstone, Andrew G.; Manstead, Antony S.R. (2013). "Admiration regulates social hierarchy: Antecedents, dispositions, and effects on intergroup behavior". Journal of Experimental Social Psychology. Elsevier BV. 49 (3): 534–542. doi:10.1016/j.jesp.2012.10.007alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0022-1031. We demonstrate that manipulating the legitimacy of status relations affects admiration for the dominant and that this emotion negatively predicts political action tendencies aimed at social change. In addition, we show that greater warmth and competence lead to greater admiration for an outgroup, which in turn positively predicts deferential behavior and intergroup learning. We also demonstrate that, for those with a disposition to feel admiration, increasing admiration for an outgroup decreases willingness to take political action against that outgroup. Finally, we show that when the object of admiration is a subversive 'martyr,' admiration positively predicts political action tendencies and behavior aimed at challenging the status quo. These findings provide the first evidence for the important role of admiration in regulating social hierarchy.