Lompat ke isi

Kerajaan Tulang Bawang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kategori
noref
Tag: Pengalihan baru
 
(72 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Lampung]]
[[Berkas:PETA MARGA.jpg|jmpl|Wilayah Kepaksian dan Kemargaan di tanah Lampung]]
'''Kerajaan Tulang Bawang''' adalah negeri baru bentukan dari Buay Bulan (Si Bulan) dengan julukan Putri Indarwati yang berasal dari Cenggikhing Sakala Brak. Kebesaran ini merupakan salah satu kebesaran yang pernah berdiri di [[Lampung]]. Keagungan ini berlokasi di sekitar [[Kabupaten Tulang Bawang]], [[Lampung]] sekarang. Tidak banyak catatan sejarah yang memberikan keterangan mengenai titik lokasi kemuliaan ini. Musafir [[Tiongkok]] yang pernah mengunjungi [[Nusantara]] pada abad VII, yaitu [[I Tsing]] yang merupakan seorang peziarah [[Buddha]], dalam catatannya menyatakan pernah singgah di ''To-Lang P'o-Hwang'' ("Tulangbawang"), suatu kerajaan di pedalaman ''Chrqse'' ([[Pulau Sumatra]]). Namun Tulangbawang lebih merupakan satu Kesatuan [[Adat]] [[kebudayaan]] yang diwariskan dari zaman sejarah [[Abad ke-13]] Masehi. Tulang Bawang yang pernah mengalami kejayaan pada jaman itu.<ref name="tulang">{{id}}[http://tulangbawangkab.go.id/?page_id=223 Sejarah Tulang Bawang di situs Kabupaten Tulang Bawang]</ref>
Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kejayaan Tulang Bawang tersebut, tetapi ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kejayaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara [[Menggala, Tulang Bawang]] dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat [[Menggala, Tulang Bawang]].<ref name="tulang"/> Pada masa kemerdekaan sekarang [[Suku Lampung]] terdiri atas empat Kepaksian [[Paksi Pak]] dan 83 marga yang terhimpun dalam Kerajaan dan kemargaan<ref>https://drive.google.com/file/d/1S0yeYfCulthKgchKXtp7Lk26xrdI8f6g/view?usp=sharing</ref>.

== Helaan Sejarah ==
Seiring berjalannya waktu dan melalui pergantian dari generasi ke generasi yang terus berkembang serta berbagai proses pada kehidupan di masa itu, proses mobilitas masyarakat asal dimulai dengan melakukan penyebaran dengan tujuan untuk membangun kehidupan, [[kesejahteraan]], kemakmuran, serta membesarkan adat kebangsawanan kerajaan. Secara periodik dari waktu ke waktu semakin meluas hingga Tanggamus yang melahirkan marga-marga dan bandakh-bandakh adat saat ini, Pesawaran yang melahirkan bandakh- adat saat ini, Kalianda yang melahirkan Sai Batin Marga dan Sai Batin Bandakh saat ini, dan beberapa wilayah di daerah Sungkai, Way Kanan, Tubaba, Mesuji, Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur dan Lampung Utara yang melahirkan penyimbang marga saat ini<ref name="titik"/>. Setelah melalui rentang waktu yang cukup panjang, generasi-generasi dari bangsawan Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak yang menyebar ke beberapa daerah di Lampung melahirkan komunitas-komunitas budaya saat ini dikenal komunitas budaya Saibatin dan komunitas budaya Penyimbang atau Pepadun<ref name="tulang"/><ref name="titik">https://rasindogroup.com/titik-awal-dari-pada-berdirinya-kerajaan-islam-di-tanah-lampung-pada-abad-ke-13-masehi/</ref>.

=== Komunitas Budaya ===
Kedua Komunitas budaya Saibatin dan komunitas budaya Penyimbang memiliki warna budaya yang sedikit berbeda, Komunitas budaya Saibatin cendrung lebih bersipat otokratis, sedangkan komunitas budaya Penyimbang atau Pepadun lebih bersipat demokratis<ref name="titik"/>. Inilah warna kekayaan budaya tanah Lampung<ref name="titik"/>. Jadi jika berbicara tentang Lampung, maka berbicara tentang [[Saibatin]] dan Pepadun<ref name="titik"/>. Dua komunitas yang saat ini tersublimasi menjadi satu peradaban baru yang menata kehidupan masyarakat, menjaga ketertiban, dan menciptakan pranata-pranata sosial dari zaman ke jaman yang dianut oleh masyarakat Lampung sampai Sekarang<ref name="tulang"/><ref name="titik"/>. Eksistensi komunitas kebesaran asal yaitu Kepaksian sampai sekarang masih terjaga secara utuh bahkan telah dilegalkan dan diakui pengesahan hukumnya oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan nomor panitera 17/2019/PN.TJK sebagai salah satu khazanah adat dan budaya yang wajib dilestarikan.

== Referensi ==

=== Sumber ===
{{reflist}}

== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Tulang Bawang]]
* [[Kerajaan Sriwijaya]]

== Pranala luar ==
* [http://www.tulangbawang.go.id/main.php?page=sejarah Sejarah Kabupaten Tulang Bawang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310154741/http://www.tulangbawang.go.id/main.php?page=sejarah |date=2007-03-10 }}


{{Kerajaan di Sumatra}}

[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantarag]]
[[Kategori:Kerajaan di Lampung]]
[[Kategori:Kabupaten Tulang Bawang]]

Revisi terkini sejak 23 Mei 2023 07.37

Mengalihkan ke: