Lompat ke isi

Kerajaan Tulang Bawang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
noref
Tag: Pengalihan baru
 
(48 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Lampung]]
{{Ilmu}}
{{untuk|Zaman sejarah situs Negeri Sakala Brak|Batu Brak}}
[[Berkas:PETA MARGA.jpg|jmpl|Wilayah Kepaksian dan Kemargaan di tanah Lampung]]
'''Kerajaan Tulang Bawang''' adalah negeri baru bentukan dari Buay Bulan (Si Bulan) dengan julukan Putri Indarwati yang berasal dari Kerajaan Sakala Brak<ref name="SKB"/>. Asal daerah Cenggikhing [[Batu Brak]]<ref name="SKB"/>. Kebesaran Manggala merupakan kebesaran yang pernah berdiri di tanah [[Lampung]]<ref name="SKB"/>. Keagungan ini berlokasi di sekitar [[Kabupaten Tulang Bawang]], [[Lampung]] sekarang. Tidak banyak catatan sejarah yang memberikan keterangan mengenai titik lokasi kemuliaan ini<ref name="SKB"/>.

Musafir [[Tiongkok]] yang pernah mengunjungi [[Nusantara]] pada abad VII, yaitu [[I Tsing]] yang merupakan seorang peziarah [[Buddha]], dalam catatannya menyatakan pernah singgah di ''To-Lang P'o-Hwang'' ("Tulangbawang"), suatu kerajaan di pedalaman ''Chrqse'' ([[Pulau Sumatra]]). Namun Tulangbawang lebih merupakan satu Kesatuan [[Adat]] [[kebudayaan]] yang diwariskan dari zaman sejarah [[Abad ke-13]] Masehi. Tulang Bawang yang pernah mengalami kejayaan pada jaman itu.<ref name="tulang">{{id}}[http://tulangbawangkab.go.id/?page_id=223 Sejarah Tulang Bawang di situs Kabupaten Tulang Bawang]</ref>
Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kejayaan Tulang Bawang tersebut, tetapi ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kejayaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara [[Menggala, Tulang Bawang]] dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat [[Menggala, Tulang Bawang]].<ref name="tulang"/> Pada masa kemerdekaan sekarang [[Suku Lampung]] terdiri atas empat Kepaksian [[Paksi Pak]] Sakala Brak dan 83 marga yang terhimpun dalam Kerajaan dan kemargaan<ref name="SKB">https://drive.google.com/file/d/1S0yeYfCulthKgchKXtp7Lk26xrdI8f6g/view?usp=sharing</ref>.

== Helaan Sejarah ==
Berabad-abad sebelum orang [[Eropa]] tiba, kepulauan Indonesia mendukung berbagai negara, termasuk negara perdagangan pesisir yang berorientasi komersial dan negara agraris pedalaman (yang paling penting adalah Sriwijaya dan [[Majapahit]])

Pulau-pulau tersebut diketahui oleh orang Eropa dan secara sporadis oleh ekspedisi seperti ekspedisi Marco Polo pada tahun [[1292]] Masehi [[Abad ke-13]] Masehi, dan rekan Italianya Odoric dari Pordenone pada tahun [[1321]] Masehi [[Abad ke-14]] Masehi. Orang Eropa pertama yang mendirikan diri di [[Indonesia]] adalah Portugis pada tahun [[1512]] Masehi [[Abad ke-16]] Masehi. Menyususul gangguan belanda akses ke rempah-rempah.

[[File:Dutch East Indies Expansion.gif|jmpl|Perluasan Hindia Belanda di Kepulauan Indonesia (Nusantara). Dirintis VOC pada Tahun 1603]]
Menyadari potensi perdagangan [[Hindia Timur]], [[pemerintah]] [[belanda]] menggabungkan perusahaan-perusahaan yang bersaing menjadi [[perusahaan]] India Timur Bersatu (Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC).

[[VOC]] diberi piagam untuk berperang, membangun benteng, dan membuat perjanjian di seluruh [[asia]].

Sebuah ibukota didirikan di Batavia (sekarang [[Jakarta]]), yang menjadi pusat jaringan perdagangan [[Asia]] VOC. Untuk Monopoli asli mereka pada Pala, Paprika, Cengkeh, dan Kayu Manis, Perusahaan dan kemudian pemerintah kolonial memperkenalkan tanaman komersial non-pribumi yaitu [[Kopi]], Teh, Kakao, [[Karet]] (Damakh), Gula dan Opium, dan melindungi kepentingan Komersial merekan dengan mengambil alih wilayah sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu dan melalui pergantian dari generasi ke generasi yang terus berkembang serta berbagai proses pada kehidupan di masa itu, proses mobilitas masyarakat asal dimulai dengan melakukan penyebaran dengan tujuan untuk membangun kehidupan, [[kesejahteraan]], kemakmuran, serta membesarkan adat kebangsawanan kerajaan. Secara periodik dari waktu ke waktu semakin meluas hingga Tanggamus yang melahirkan marga-marga dan bandakh-bandakh adat saat ini, Pesawaran yang melahirkan bandakh- adat saat ini, Kalianda yang melahirkan Sai Batin Marga dan Sai Batin Bandakh saat ini, dan beberapa wilayah di daerah Sungkai, Way Kanan, Tubaba, Mesuji, Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur dan Lampung Utara yang melahirkan penyimbang marga saat ini<ref name="titik"/>.

Pada tahun 1701 hingga 1801 terjadi hubungan antara sakala brak dengan [[Inggris]], Kolonialisme [[Portugis]] di [[Indonesia]], [[Amerika Serikat]], VOC Persekutuan dagang asal [[Belanda]] yang mempunyai monopoli aktivitas di dalam hubungan perdagangan pada beberapa tahun kemudian Berdasarkan Traktat Anglo-Belanda tahun 1824, terjadi pertukaran antara Inggris dan Belanda yaitu Singapura dan [[Bengkulu]], Belanda mendapatkan bengkulu dan Inggris meninggalkan bengkulu untuk mendapatkan [[Singapura]], suatu hal yang terpasti bahwa Inggris itu tidak pernah menjajah,

Beberapa perjanjian di Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak, perjanjian kompeni Inggris untuk tidak saling menyerang, kemudian perjanjian apabila musuh menyerang dari laut maka kompeni Inggris yang menghadapi, apabila musuh datang dari darat maka Paksi Pak lah yang menghadapi. Namun pada saat penyerahan antara bengkulu dan Singapura, Belanda ini memang licik, kemudian meng Klaim menyatakan kepada Paksi Pak bahwasanya kami dalam perjanjian ini mendapat mandat dari Inggris yang sudah dikuasai Inggris karena Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak tidak menerima maka terjadilah peperangan yang cukup lama didalam sejarah tetapi akhirnya Sakala Brak dapat di kalahkan. Kemudian belanda membuat suatu statement bahwa pangkat maharaja sultan dan 4 paksi pak tidak tidak boleh dipergunakan lagi.
Setelah sakala brak ditaklukkan sehingga pecahlah paksi pak dalam sisi marga-marga dan bubuat kepala-kepala marga yang disebut "PASIRAH" akan tetapi marga-marga di luar 4 (empat) Saibatin [[Paksi Pak]] yang dikalahkan Belanda dan di paksa belanda untuk ikut kedalam pemerintahan marga-marga, akan tetapi kesaibatinan ini masih utuh tradisinya karena masih banyak para hulu balang-hulu balang tetap melawan tetap di dalam hutan karena itulah Saibatin 4 paksi ini di muntu juga oleh Belanda terhadap empat paksi pak yang dijadikan status marga mereka itu menerima kedudukan pasirah itu turun temurun sedang kan di tempat-tempat lain yang sudah dipecah menjadi marga-marga mereka sistem pemilihan 5 (lima) tahun sekali sistem pemilihan yang naik jadi pasirah yang pasirah lama mundur 5 tahun sekali pemilihan seperti masa Sekarang. Namun, untuk ke-4 Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak ini mereka tidak berani memperlakukan sistem pemilihan dan sampai Sekarang apabila Sakala Brak muncul maka muka-muka seluruh komunitas [[masyarakat]] yang dulu mempunyai keterkaita dengan Kepaksia Paksi Pak Sakala Brak muncul, untuk menegakkan payung dari pada Sakala Brak. Setelah melalui rentang waktu yang cukup panjang, generasi-generasi dari bangsawan Kerajaan Adat Paksi Pak Sakala Brak yang menyebar ke beberapa daerah di [[Lampung]] melahirkan komunitas-komunitas [[budaya]] saat ini dikenal komunitas budaya [[Saibatin]] dan komunitas budaya Penyimbang atau Pepadun<ref name="tulang"/><ref name="titik">https://rasindogroup.com/titik-awal-dari-pada-berdirinya-kerajaan-islam-di-tanah-lampung-pada-abad-ke-13-masehi/</ref>.

=== Komunitas Budaya ===
Kedua Komunitas budaya Saibatin dan komunitas budaya Penyimbang memiliki warna budaya yang sedikit berbeda, Komunitas budaya Saibatin cendrung lebih bersipat otokratis, sedangkan komunitas budaya Penyimbang atau Pepadun lebih bersipat demokratis<ref name="titik"/>. Inilah warna kekayaan budaya tanah Lampung<ref name="titik"/>. Jadi jika berbicara tentang Lampung, maka berbicara tentang [[Saibatin]] dan Pepadun<ref name="titik"/>. Dua komunitas yang saat ini tersublimasi menjadi satu peradaban baru yang menata kehidupan masyarakat, menjaga ketertiban, dan menciptakan pranata-pranata sosial dari zaman ke jaman yang dianut oleh masyarakat Lampung sampai Sekarang<ref name="tulang"/><ref name="titik"/>. Eksistensi komunitas kebesaran asal yaitu Kepaksian sampai sekarang masih terjaga secara utuh bahkan telah dilegalkan dan diakui pengesahan hukumnya oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan nomor panitera 17/2019/PN.TJK sebagai salah satu khazanah adat dan budaya yang wajib dilestarikan.

== Referensi ==

=== Sumber ===
{{reflist}}

== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Tulang Bawang]]
* [[Kerajaan Sriwijaya]]

== Pranala luar ==
* [http://www.tulangbawang.go.id/main.php?page=sejarah Sejarah Kabupaten Tulang Bawang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310154741/http://www.tulangbawang.go.id/main.php?page=sejarah |date=2007-03-10 }}

{{Portal|Indonesia}}
{{Ilmu sosial}}

[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara]]
[[Kategori:Kerajaan di Lampung]]
[[Kategori:Kabupaten Tulang Bawang]]

Revisi terkini sejak 23 Mei 2023 07.37

Mengalihkan ke: