Museum Seni Neka: Perbedaan antara revisi
Harditaher (bicara | kontrib) |
k fix |
||
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox Museum |
{{Infobox Museum |
||
|name = Museum Seni Neka |
|name = Museum Seni Neka |
||
|image = |
|image = Museum Seni Neka.jpg |
||
|caption = Tampak depan museum |
|caption = Tampak depan museum |
||
|imagesize = 220px |
|imagesize = 220px |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
}} |
}} |
||
'''Museum Seni Neka''' atau '''Neka Art Museum''' adalah sebuah [[museum]] seni lukis dan keris yang berlokasi di [[Ubud]], provinsi [[Bali]], [[Indonesia]].<ref>Lenzi, Lola, [http://www.waterstones.com/waterstonesweb/products/iola+lenzi/museums+of+southeast+asia/3503838/ Museums of Southeast Asia], 2004, Editions Didier Millet Pty Ltd, ISBN 978-981-4068-96-3.</ref><ref>[http://www.museumneka.com/ Neka Art Museum]</ref> Museum ini dibuka sejak 1976 dan diresmikan pada 7 juli 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, didirikan oleh [[Pande Wayan Sutedja Neka]] yang berasal dari keluarga seniman. |
'''Museum Seni Neka''' atau '''Neka Art Museum''' adalah sebuah [[museum]] seni lukis dan [[keris]] yang berlokasi di [[Ubud]], provinsi [[Bali]], [[Indonesia]].<ref>Lenzi, Lola, [http://www.waterstones.com/waterstonesweb/products/iola+lenzi/museums+of+southeast+asia/3503838/ Museums of Southeast Asia], 2004, Editions Didier Millet Pty Ltd, ISBN 978-981-4068-96-3.</ref><ref>[http://www.museumneka.com/ Neka Art Museum]</ref> Museum ini dibuka sejak 1976 dan diresmikan pada 7 juli 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. [[Daoed Joesoef]], didirikan oleh [[Pande Wayan Sutedja Neka|Pande Wayan Suteja Neka]] yang berasal dari keluarga [[seniman]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Ayah dari Pande Wayan Sutedja Neka, Wayan Neka (1917-1980) pada tahun 1960 mendapat penghargaan sebagai pemahat terbaik Provinsi Bali. Wayan Neka juga menjadi pemahat Bali pertama yang membuat patung garuda setinggi tiga meter dalam ''New York World Fair'' 1964 dan kemudian juga untuk Expo’70 Osaka , Jepang. Terdorong oleh prestasi ayahnya, Pande Wayan Sutedja Neka ikut terlibat dalam dunia seni rupa. Ia mulai dengan menyimpan karya-karya yang bermutu, terutama karya seni lukis, karena berkawan dekat dengan [[Rudolf Bonnet]] dan Arie |
Ayah dari Pande Wayan Sutedja Neka, Wayan Neka (1917-1980) pada tahun 1960 mendapat penghargaan sebagai pemahat terbaik Provinsi Bali. Wayan Neka juga menjadi pemahat Bali pertama yang membuat patung garuda setinggi tiga meter dalam ''New York World Fair'' 1964 dan kemudian juga untuk Expo’70 Osaka , Jepang. Terdorong oleh prestasi ayahnya, Pande Wayan Sutedja Neka ikut terlibat dalam dunia seni rupa. Ia mulai dengan menyimpan karya-karya yang bermutu, terutama karya seni lukis, karena berkawan dekat dengan [[Rudolf Bonnet]] dan [[Arie Smit]]. Tahun 1975, ia bersama Rudolf Bonnet berkeliling Eropa guna mengunjungi dan mempelajari beberapa museum seni dan galeri. Perjalanan ini meneguhkan niat Pande Wayan Sutedja Neka untuk mendirikan museum seni di Bali.<ref>{{Cite web|url=http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/219-museum-seni-neka.html|title=Museum Seni Neka|website=asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2020-02-09}}</ref> |
||
== Bangunan dan koleksi == |
== Bangunan dan koleksi == |
||
Bangunan museum bukan berupa satu gedung besar melainkan sebuah kompleks yang terdiri dari tujuh bagian didesain berdasarkan pola tradisional Bali. Bagian utama kompleks adalah ''Natah'' (taman terbuka), selain itu juga ada ''Bale Adat'' (tempat beristirahat dan koleksi patung) di halaman belakang museum serta ''Bale Sumanggen'' (bangunan serbaguna).<ref>{{Cite book|title=Museum-museum Seni |
Bangunan museum bukan berupa satu gedung besar melainkan sebuah kompleks yang terdiri dari tujuh bagian didesain berdasarkan pola tradisional Bali. Bagian utama kompleks adalah ''Natah'' (taman terbuka), selain itu juga ada ''Bale Adat'' (tempat beristirahat dan koleksi patung) di halaman belakang museum serta ''Bale Sumanggen'' (bangunan serbaguna).<ref>{{Cite book|title=Museum-museum Seni Budaya yang Mengagumkan di Ubud Bali|last=Imran|first=Sarojini|date=2019|publisher=Gramata Publishing|isbn=|location=Gianyar, Bali|pages=|url-status=live}}</ref> |
||
Pemajangan lukisan dikelompokkan berdasarkan tema, gaya dan prestasi sang seniman yang merefleksikan perkembangan seni lukis di Bali: |
Pemajangan lukisan dikelompokkan berdasarkan tema, gaya dan prestasi sang seniman yang merefleksikan perkembangan seni lukis di Bali: |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
* Paviliun Lempad |
* Paviliun Lempad |
||
* Paviliun seniman kontemporer Indonesia |
* Paviliun seniman kontemporer Indonesia |
||
* |
* Paviliun timur dan barat |
||
== Galeri == |
== Galeri == |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
Berkas:Foliage at the Neka Art Museum.jpg|Salah satu sisi taman di museum |
Berkas:Foliage at the Neka Art Museum.jpg|Salah satu sisi taman di museum |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Lihat pula == |
|||
* [[Museum Seni Agung Rai]] |
|||
* [[Museum Puri Lukisan Ratna Wartha|Museum Puri Lukisan]] |
|||
* [[Museum Blanco Renaissance|Museum Blanco]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
|||
* [http://www.museumneka.com Situs resmi Museum Seni Neka] |
|||
[[Kategori:Museum di Bali]] |
[[Kategori:Museum di Bali]] |
Revisi terkini sejak 12 Juni 2023 05.42
Didirikan | 1976 |
---|---|
Lokasi | Jl. Raya Pengosekan Ubud, Ubud, Gianyar, Bali |
Jenis | Museum seni lukis dan keris |
Situs web | Situs Museum Seni Neka |
Museum Seni Neka atau Neka Art Museum adalah sebuah museum seni lukis dan keris yang berlokasi di Ubud, provinsi Bali, Indonesia.[1][2] Museum ini dibuka sejak 1976 dan diresmikan pada 7 juli 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, didirikan oleh Pande Wayan Suteja Neka yang berasal dari keluarga seniman.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Ayah dari Pande Wayan Sutedja Neka, Wayan Neka (1917-1980) pada tahun 1960 mendapat penghargaan sebagai pemahat terbaik Provinsi Bali. Wayan Neka juga menjadi pemahat Bali pertama yang membuat patung garuda setinggi tiga meter dalam New York World Fair 1964 dan kemudian juga untuk Expo’70 Osaka , Jepang. Terdorong oleh prestasi ayahnya, Pande Wayan Sutedja Neka ikut terlibat dalam dunia seni rupa. Ia mulai dengan menyimpan karya-karya yang bermutu, terutama karya seni lukis, karena berkawan dekat dengan Rudolf Bonnet dan Arie Smit. Tahun 1975, ia bersama Rudolf Bonnet berkeliling Eropa guna mengunjungi dan mempelajari beberapa museum seni dan galeri. Perjalanan ini meneguhkan niat Pande Wayan Sutedja Neka untuk mendirikan museum seni di Bali.[3]
Bangunan dan koleksi
[sunting | sunting sumber]Bangunan museum bukan berupa satu gedung besar melainkan sebuah kompleks yang terdiri dari tujuh bagian didesain berdasarkan pola tradisional Bali. Bagian utama kompleks adalah Natah (taman terbuka), selain itu juga ada Bale Adat (tempat beristirahat dan koleksi patung) di halaman belakang museum serta Bale Sumanggen (bangunan serbaguna).[4]
Pemajangan lukisan dikelompokkan berdasarkan tema, gaya dan prestasi sang seniman yang merefleksikan perkembangan seni lukis di Bali:
- Paviliun seniman Bali
- Paviliun Arie Smit
- Paviliun Fotografi
- Paviliun Lempad
- Paviliun seniman kontemporer Indonesia
- Paviliun timur dan barat
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Lukisan Kematian Abhimanyu
-
Transformasi iblis dalam sebuah lukisan
-
Salah satu sisi taman di museum
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Lenzi, Lola, Museums of Southeast Asia, 2004, Editions Didier Millet Pty Ltd, ISBN 978-981-4068-96-3.
- ^ Neka Art Museum
- ^ "Museum Seni Neka". asosiasimuseumindonesia.org. Diakses tanggal 2020-02-09.
- ^ Imran, Sarojini (2019). Museum-museum Seni Budaya yang Mengagumkan di Ubud Bali. Gianyar, Bali: Gramata Publishing.