Lompat ke isi

Pantai Dato Majene: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
k fix
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{orphan|Oktober 2022}}
[[Berkas:Pantai Dato.jpg|al=Pantai Dato salah satu destinasi wisata di Majene, Sulbar|jmpl|Pantai Dato di Majene, Sulawesi Barat/Sulbarkita.com]]
[[Berkas:Pantai Dato.jpg|al=Pantai Dato salah satu destinasi wisata di Majene, Sulbar|jmpl|Pantai Dato di Majene, Sulawesi Barat/Sulbarkita.com]]
'''Pantai Dato''' merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat digemari oleh masyarakat di [[Kabupaten Majene|Majene]], Sulawesi [[Sulawesi Barat|Barat]] (Sulbar). Pantai yang dikenal dengan pemandangan khas pasir putih dan tebing karang itu terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur.
'''Pantai Dato''' merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat digemari oleh masyarakat di [[Kabupaten Majene|Majene]], Sulawesi [[Sulawesi Barat|Barat]] (Sulbar). Pantai yang dikenal dengan pemandangan khas pasir putih dan tebing karang itu terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur.


Kawasan pantai Dato’ dibuka sejak 1998. Sejak saat itu pula pemerintah setempat terus berupaya membenahi tempat wisata ini untuk menambah ciamik panorama alamnya. Pada 2018 misalnya, Disbudpar Majene mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata RI pada 2018 untuk membangun sejumlah fasilitas<ref>{{Cite web|title=Pantai Dato, Surga Kecil dari Majene - sulbarkita.com {{!}} Culture and Nature Sulawesi Barat|url=http://sulbarkita.com/pantai_dato_surga_kecil_dari_majene_berita588.html?n=847966|website=sulbarkita.com|access-date=2020-08-10}}</ref>
Kawasan pantai Dato’ dibuka sejak 1998. Sejak saat itu pula pemerintah setempat terus berupaya membenahi tempat wisata ini untuk menambah ciamik panorama alamnya. Pada 2018 misalnya, Disbudpar Majene mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata RI pada 2018 untuk membangun sejumlah fasilitas<ref>{{Cite web|title=Pantai Dato, Surga Kecil dari Majene - sulbarkita.com {{!}} Culture and Nature Sulawesi Barat|url=http://sulbarkita.com/pantai_dato_surga_kecil_dari_majene_berita588.html?n=847966|website=sulbarkita.com|access-date=2020-08-10}}</ref>


Sepanjang garis Pantai Dato merupakan rumah bagi berbagai jenis kepiting dan kerang, dan beragam jenis ikan laut. Selain itu, perairan lepas pantainya pun relatif tenang. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, pantai ini cocok untuk segala jenis wisata pantai, seperti bermain pasir, memancing, hingga berenang.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|title=Pantai Dato, Surga Tersembunyi di Sulawesi Barat Halaman all|url=https://travel.kompas.com/read/2019/06/13/113000727/pantai-dato-surga-tersembunyi-di-sulawesi-barat|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-08-10}}</ref>
Sepanjang garis Pantai Dato merupakan rumah bagi berbagai jenis kepiting dan kerang, dan beragam jenis ikan laut. Selain itu, perairan lepas pantainya pun relatif tenang. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, pantai ini cocok untuk segala jenis wisata pantai, seperti bermain pasir, memancing, hingga berenang.<ref>{{Cite news|title=Pantai Dato, Surga Tersembunyi di Sulawesi Barat|url=https://travel.kompas.com/read/2019/06/13/113000727/pantai-dato-surga-tersembunyi-di-sulawesi-barat|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-08-10|editor-last=Gewati|editor-first=Mikhael|first=Anissa Dea|last=Widiarini}}</ref>


Pada bulan tertentu, yakni [[Agustus]] hingga [[September]], Pantai Dato selalu menjadi lokasi pelaksanaan lomba perahu tradisional Suku [[Suku Mandar|Mandar]], yang dikenal dengan nama [[Sandeq]] Race. Ini sejenis perahu bercadik yang digerakkan hanya dengan bantuan tiupan angin pada layar.<ref>{{Cite web|last=Febriady|first=Abdy|title=Liburan Akhir Pekan ke Majene, Ada Pantai Dato yang Cantik|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4439713/liburan-akhir-pekan-ke-majene-ada-pantai-dato-yang-cantik|website=detikTravel|language=id|access-date=2020-08-10}}</ref>
Pada bulan tertentu, yakni [[Agustus]] hingga [[September]], Pantai Dato selalu menjadi lokasi pelaksanaan lomba perahu tradisional Suku [[Suku Mandar|Mandar]], yang dikenal dengan nama [[Sandeq]] Race. Ini sejenis perahu bercadik yang digerakkan hanya dengan bantuan tiupan angin pada layar.<ref>{{Cite news|last=Febriady|first=Abdy|title=Liburan Akhir Pekan ke Majene, Ada Pantai Dato yang Cantik|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4439713/liburan-akhir-pekan-ke-majene-ada-pantai-dato-yang-cantik|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-08-10}}</ref>


Untuk mencapai Pantai Dato’ pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 10 menit atau 7 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten [[Kabupaten Majene|Majene]].
Untuk mencapai Pantai Dato’ pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 10 menit atau 7 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten [[Kabupaten Majene|Majene]].<ref>{{Cite web|date=2021-10-22|title=Wisata Dato' Majene Surga Kecil|url=https://mediasulbar.com/bupati-spot-wisata-dato-majene-surga-kecil/|website=Berita Sulawesi Barat|language=id-ID|access-date=2021-10-25}}</ref>


==Referensi==
==Referensi==
<references />
{{reflist}}

[[Kategori:Pantai]]

Revisi terkini sejak 12 Juni 2023 05.55

Pantai Dato salah satu destinasi wisata di Majene, Sulbar
Pantai Dato di Majene, Sulawesi Barat/Sulbarkita.com

Pantai Dato merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat digemari oleh masyarakat di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Pantai yang dikenal dengan pemandangan khas pasir putih dan tebing karang itu terletak di Lingkungan Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur.

Kawasan pantai Dato’ dibuka sejak 1998. Sejak saat itu pula pemerintah setempat terus berupaya membenahi tempat wisata ini untuk menambah ciamik panorama alamnya. Pada 2018 misalnya, Disbudpar Majene mengucurkan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata RI pada 2018 untuk membangun sejumlah fasilitas[1]

Sepanjang garis Pantai Dato merupakan rumah bagi berbagai jenis kepiting dan kerang, dan beragam jenis ikan laut. Selain itu, perairan lepas pantainya pun relatif tenang. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, pantai ini cocok untuk segala jenis wisata pantai, seperti bermain pasir, memancing, hingga berenang.[2]

Pada bulan tertentu, yakni Agustus hingga September, Pantai Dato selalu menjadi lokasi pelaksanaan lomba perahu tradisional Suku Mandar, yang dikenal dengan nama Sandeq Race. Ini sejenis perahu bercadik yang digerakkan hanya dengan bantuan tiupan angin pada layar.[3]

Untuk mencapai Pantai Dato’ pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 10 menit atau 7 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Majene.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Pantai Dato, Surga Kecil dari Majene - sulbarkita.com | Culture and Nature Sulawesi Barat". sulbarkita.com. Diakses tanggal 2020-08-10. 
  2. ^ Widiarini, Anissa Dea. Gewati, Mikhael, ed. "Pantai Dato, Surga Tersembunyi di Sulawesi Barat". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-08-10. 
  3. ^ Febriady, Abdy. "Liburan Akhir Pekan ke Majene, Ada Pantai Dato yang Cantik". detikcom. Diakses tanggal 2020-08-10. 
  4. ^ "Wisata Dato' Majene Surga Kecil". Berita Sulawesi Barat. 2021-10-22. Diakses tanggal 2021-10-25.