Amandel: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
menambahkan isi artikel |
||
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{tentang|organ di dalam mulut|tumbuhan dari subkeluarga Prunoidae|Badam}} |
{{tentang|organ di dalam mulut|tumbuhan dengan nama sama dari subkeluarga Prunoidae|Badam}} |
||
[[Berkas:Throat with Tonsils 0011J.jpeg|jmpl|240px|Tonsil di dalam rongga mulut.]] |
[[Berkas:Throat with Tonsils 0011J.jpeg|jmpl|240px|Tonsil di dalam rongga mulut.]] |
||
'''Amandel''' ({{lang-nl|keelamandel, amandel}}) atau '''tonsil''' ({{lang-en|tonsil}}) adalah salah satu [[Sistem limfatik|organ limfatik]] yang berada pada setiap sisi belakang [[tenggorokan]]. Organ ini juga merupakan salah satu bagian pembentuk sistem kekebalan dan dapat memproduksi [[antibodi]] untuk melawan berbagai macam [[kuman]] atau yang menyerang [[kesehatan]] [[mulut]].<ref>{{Cite web|last=Redaksi gleneagles|first=|date=|title=Tonsillitis {{!}} Telinga, Hidung & Tenggorokan (Otorhinolaringologi){{!}} Gleneagles Hospital, Singapura|url=https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-specialties/ear-nose-throat/tonsillitis|website=www.gleneagles.com.sg|language=id|access-date=2020-11-24|archive-date=2021-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210116122739/https://www.gleneagles.com.sg/id/specialties/medical-specialties/ear-nose-throat/tonsillitis|dead-url=yes}}</ref> |
|||
'''Amandel''' atau '''mandel''' ({{lang-en|tonsils, palatine tonsil, faucial tonsils, nasopharyngeal tonsil}}) adalah bagian dari [[sistem kelenjar getah bening]] yang berada pada sisi kiri dan kanan bagian belakang rongga [[mulut]] <ref>[http://www.gejalapenyakit.org/2017/03/obat-amandel-di-apotik.html Amandel adalah], diakses pada tanggal 04 September 2017 Jam 19.05 WIB </ref>. Seperti [[kelenjar getah bening]] lainnya, amandel adalah bagian dari [[sistem kekebalan]] yang menjaga tubuh manusia dari [[infeksi]], khususnya [[infeksi saluran napas atas]] dan [[faring]]. |
|||
Amandel berukuran kecil dan berada pada pangkal tenggorokan sebelah kiri dan kanan ujung belakang rongga mulut. Keduanya terdiri atas jaringan yang mirip dengan kelenjar getah bening yang ditutupi oleh lapisan kulit dalam berwarna merah muda.<ref>{{Cite web|last=Swari|first=Risky Candra|date=2018-11-21|title=Tonsil, Organ Kecil yang Berperan Penting untuk Melawan Infeksi|url=https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tonsil-adalah-amandel/|website=Hello Sehat|language=id-ID|access-date=2020-11-25}}</ref> Dalam tubuh manusia amandel mempunyai lubang yang berguna dalam penyimpanan [[sel]] untuk mencegah [[infeksi]] masuk ke dalam tubuh. Selain itu, amandel juga mengandung sel B yang merupakan sel [[darah putih]] yang bisa berguna untuk melawan infeksi tubuh. Di dalam amandel juga terdapat [[sel T]] yang merupakan sel darah putih untuk menghancurkan sel yang sudah terinfeksi [[virus]] dan membangun kekebalan pada [[organisme]] penyebab infeksi.<ref name=":0">{{Cite web|last=Wening|first=Tyas|date=22 Juni 2020|title=Ukuran Amandel Memang Kecil, tapi Punya Banyak Peran Bagi Tubuh! Ketahui Cara Kerjanya - Semua Halaman - Bobo|url=https://bobo.grid.id/read/082208131/ukuran-amandel-memang-kecil-tapi-punya-banyak-peran-bagi-tubuh-ketahui-cara-kerjanya?page=all|website=bobo.grid.id|language=id|access-date=2020-11-24}}</ref> |
|||
Peradangan pada amandel disebut sebagai [[tonsilitis]]. Infeksi parah pada amandel dapat mengakibatkan amandel membengkak hingga harus dioperasi untuk diambil, tetapi diambilnya amandel dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. |
|||
Amandel yang dimiliki oleh anak-anak berukuran lebih besar dibandingkan pada orang [[dewasa]]. Hal itu terjadi karena seiring dengan bertambahnya umur ukuran amandel akan semakin mengecil. |
|||
Amandel yang mengalami peradangan pada awalnya akan ditandai dengan adanya bercak putih disertai warna kemerahan. Jika tidak diobati, maka amandel akan semakin parah yang dapat menyebabkan sulit untuk menelan, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang disertai [http://www.gejalapenyakit.org/ gejala penyakit] lainnya seperti [[demam]], [[sakit kepala]], [[Batuk|batuk,]] sakit [[mata]] dan sebagainya. |
|||
Organ ini disebut amandel karena mirip dengan buah seperti kacang, yang juga disebut [[badam]] atau almon. |
|||
== Lihat Juga == |
|||
⚫ | |||
== |
== Radang == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Radang]] amandel atau tonsilitis bisa diakibatkan oleh [[bakteri]] kelompok A-''streptokokus beta hemolitik''.<ref name=":1">{{Cite book|last=Hartanti|first=Vien|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=aNKPkehjYLsC&pg=PA35&dq=radang+amandel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjD8Ie-vaHtAhU6H7cAHcHbAhAQ6AEwA3oECAEQAg#v=onepage&q=radang%20amandel&f=false|title=Jadi Dokter Di Rumah Sendiri Dengan Terapi Herbal Dan Pijat|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Anggrek|isbn=978-602-8328-48-7|pages=35|language=id|url-status=live}}</ref> Selain oleh bakteri, radang ini juga bisa diakibatkan oleh udara yang terpapar virus dan percikan [[air liur]] dari orang yang memiliki gejala penyakit tertentu seperti flu atau batuk.<ref name=":2">{{Cite book|last=Betseba Elisabeth|first=Simanjorang|date=2019-06-01|url=https://books.google.co.id/books?id=AGv9DwAAQBAJ&pg=PA47&dq=amandel+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwitmu7MyKHtAhVJlEsFHWKyC1YQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=amandel%20adalah&f=false|title=Tonsilitis (Radang Amandel) dimuat pada Majalah Menjemaat Edisi Juni 2019|location=Medan|publisher=Komisi Komunikasi Sosial - Keuskupan Agung Medan|pages=47|language=id|issn=14116803|url-status=live}}</ref> |
|||
Radang amandel ada dua jenis, yakni radang akut dan radang [[kronis]]. Radang amandel akut memiliiki gejala seperti demam di atas 39 derajat celcius, nyeri [[tenggorokan]] yang mengakibatkan susah menelan selama 24-48 jam dan [[muntah]].<ref name=":1" /><ref name=":2" /> Radang amandel kronis ditandai gejala sering [[batuk]] [[pilek]], suara serak dan kurang jelas, saat [[tidur]] mulut selalu terbuka, menurunnya semangat dalam melakukan aktivitas, lebih sering tidur dari biasanya, lemas dan muntah.<ref name=":3">{{Cite book|last=Suranto|first=Adji|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=0woU51wtqBUC&pg=PA58&dq=radang+amandel&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjD8Ie-vaHtAhU6H7cAHcHbAhAQ6AEwBHoECAQQAg#v=onepage&q=radang%20amandel&f=false|title=Jangan Panik Bunda|location=Jakarta|publisher=PT Niaga Swadaya|isbn=978-602-8661-20-1|pages=58|language=id|url-status=live}}</ref> Apabila terjadi gejala radang amandel bisa melakukan hal berikut. |
|||
* Periksa kondisi amandel anak sejak dini untuk mengetahui apakah ada [[Bengkak|pembengkakan]] atau tidak. |
|||
* Hindari meminum es, makanan asam dan pedas karena dapat memperparah radang amandel. |
|||
* Menjaga daya tahan tubuh dengan asupan makanan dengan gizi seimbang, seperti [[sayuran]] dan [[Buah|buah-buahan]]. |
|||
* Apabila menderita amandel kronis, konsultasikan dengan dokter THT.<ref name=":3" /> |
|||
== Pengobatan == |
|||
=== Ramuan === |
|||
Amandel dapat disembuhkan dengan menggunakan campuran beberapa jenis air perasan dan air rebusan. Air perasan yang dicampur ialah 2 sendok makan [[mengkudu]] yang matang, sesendok makan [[jeruk nipis]], sesendok teh [[kunyit]] dan 8 sendok makan air rebusan [[benalu]] dari teh. Bahan-bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah [[botol]] dan dicampur dengan cara dikocok. Lama pengocokannya sekitar 30 menit. Minuman ini diminum tiga kali sehari dengan [[dosis]] tertentu. Dosis sebanyak sesendok teh hanya diberikan kepada [[anak]] berusia 1-3 tahun. Dosis sebanyak sesendok makan diberikan kepada anak berusia 4-5 tahun. Dosis sebanyak dua sendok makan diberikan kepada anak berusia 6-8 tahun. Dosis sebanyak tiga sendok makan diberikan kepada anak berusia 9-12 tahun. Sementara orang [[dewasa]] diberi dosis sebanyak empat sendok makan.<ref>{{Cite book|last=Hariana, A., dkk.|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kitab_Resep_HERBAL/OCHgCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Kitab Resep Herbal|location=Jakarta|publisher=Penebat Swadaya|isbn=978-979-002-661-2|pages=7|url-status=live}}</ref> |
|||
== Referensi == |
|||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
{{medis-stub}} |
|||
[[Kategori:Anatomi mulut]] |
[[Kategori:Anatomi mulut]] |
Revisi terkini sejak 18 Juni 2023 13.20
Amandel (bahasa Belanda: keelamandel, amandel) atau tonsil (bahasa Inggris: tonsil) adalah salah satu organ limfatik yang berada pada setiap sisi belakang tenggorokan. Organ ini juga merupakan salah satu bagian pembentuk sistem kekebalan dan dapat memproduksi antibodi untuk melawan berbagai macam kuman atau yang menyerang kesehatan mulut.[1]
Amandel berukuran kecil dan berada pada pangkal tenggorokan sebelah kiri dan kanan ujung belakang rongga mulut. Keduanya terdiri atas jaringan yang mirip dengan kelenjar getah bening yang ditutupi oleh lapisan kulit dalam berwarna merah muda.[2] Dalam tubuh manusia amandel mempunyai lubang yang berguna dalam penyimpanan sel untuk mencegah infeksi masuk ke dalam tubuh. Selain itu, amandel juga mengandung sel B yang merupakan sel darah putih yang bisa berguna untuk melawan infeksi tubuh. Di dalam amandel juga terdapat sel T yang merupakan sel darah putih untuk menghancurkan sel yang sudah terinfeksi virus dan membangun kekebalan pada organisme penyebab infeksi.[3]
Amandel yang dimiliki oleh anak-anak berukuran lebih besar dibandingkan pada orang dewasa. Hal itu terjadi karena seiring dengan bertambahnya umur ukuran amandel akan semakin mengecil.
Organ ini disebut amandel karena mirip dengan buah seperti kacang, yang juga disebut badam atau almon.
Radang
[sunting | sunting sumber]Radang amandel atau tonsilitis bisa diakibatkan oleh bakteri kelompok A-streptokokus beta hemolitik.[4] Selain oleh bakteri, radang ini juga bisa diakibatkan oleh udara yang terpapar virus dan percikan air liur dari orang yang memiliki gejala penyakit tertentu seperti flu atau batuk.[5]
Radang amandel ada dua jenis, yakni radang akut dan radang kronis. Radang amandel akut memiliiki gejala seperti demam di atas 39 derajat celcius, nyeri tenggorokan yang mengakibatkan susah menelan selama 24-48 jam dan muntah.[4][5] Radang amandel kronis ditandai gejala sering batuk pilek, suara serak dan kurang jelas, saat tidur mulut selalu terbuka, menurunnya semangat dalam melakukan aktivitas, lebih sering tidur dari biasanya, lemas dan muntah.[6] Apabila terjadi gejala radang amandel bisa melakukan hal berikut.
- Periksa kondisi amandel anak sejak dini untuk mengetahui apakah ada pembengkakan atau tidak.
- Hindari meminum es, makanan asam dan pedas karena dapat memperparah radang amandel.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan asupan makanan dengan gizi seimbang, seperti sayuran dan buah-buahan.
- Apabila menderita amandel kronis, konsultasikan dengan dokter THT.[6]
Pengobatan
[sunting | sunting sumber]Ramuan
[sunting | sunting sumber]Amandel dapat disembuhkan dengan menggunakan campuran beberapa jenis air perasan dan air rebusan. Air perasan yang dicampur ialah 2 sendok makan mengkudu yang matang, sesendok makan jeruk nipis, sesendok teh kunyit dan 8 sendok makan air rebusan benalu dari teh. Bahan-bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah botol dan dicampur dengan cara dikocok. Lama pengocokannya sekitar 30 menit. Minuman ini diminum tiga kali sehari dengan dosis tertentu. Dosis sebanyak sesendok teh hanya diberikan kepada anak berusia 1-3 tahun. Dosis sebanyak sesendok makan diberikan kepada anak berusia 4-5 tahun. Dosis sebanyak dua sendok makan diberikan kepada anak berusia 6-8 tahun. Dosis sebanyak tiga sendok makan diberikan kepada anak berusia 9-12 tahun. Sementara orang dewasa diberi dosis sebanyak empat sendok makan.[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Redaksi gleneagles. "Tonsillitis | Telinga, Hidung & Tenggorokan (Otorhinolaringologi)| Gleneagles Hospital, Singapura". www.gleneagles.com.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-16. Diakses tanggal 2020-11-24.
- ^ Swari, Risky Candra (2018-11-21). "Tonsil, Organ Kecil yang Berperan Penting untuk Melawan Infeksi". Hello Sehat. Diakses tanggal 2020-11-25.
- ^ Wening, Tyas (22 Juni 2020). "Ukuran Amandel Memang Kecil, tapi Punya Banyak Peran Bagi Tubuh! Ketahui Cara Kerjanya - Semua Halaman - Bobo". bobo.grid.id. Diakses tanggal 2020-11-24.
- ^ a b Hartanti, Vien (2010). Jadi Dokter Di Rumah Sendiri Dengan Terapi Herbal Dan Pijat. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. hlm. 35. ISBN 978-602-8328-48-7.
- ^ a b Betseba Elisabeth, Simanjorang (2019-06-01). Tonsilitis (Radang Amandel) dimuat pada Majalah Menjemaat Edisi Juni 2019. Medan: Komisi Komunikasi Sosial - Keuskupan Agung Medan. hlm. 47. ISSN 14116803 Periksa nilai
|issn=
(bantuan). - ^ a b Suranto, Adji (2010). Jangan Panik Bunda. Jakarta: PT Niaga Swadaya. hlm. 58. ISBN 978-602-8661-20-1.
- ^ Hariana, A., dkk. (2015). Kitab Resep Herbal. Jakarta: Penebat Swadaya. hlm. 7. ISBN 978-979-002-661-2.