Lembaga Pembela Hak-Hak Asasi Manusia: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(27 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''LPHAM''' atau |
'''LPHAM''' atau Lembaga Pembela Hak-Hak Asasi Manusia adalah sebuah [[LSM]] yang bergerak di bidang advokasi pelanggaran [[hak asasi manusia]] di Indonesia. |
||
Sejak 2003, LPHAM di pimpin oleh [[Ahmad Hambali]] seorang aktivis muda yang sebelumnya aktif di [[KontraS]] (1999-2003). |
Sejak 2003, LPHAM di pimpin oleh [[Ahmad Hambali]] seorang aktivis muda yang sebelumnya aktif di [[KontraS]] (1999-2003). |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
LPHAM yang didirikan oleh [[Poncke Princen|H. J. C. Princen]] dan [[Yap Thiam Hien]] pada [[29 April]] [[1966]] sebenarnya dipersiapkan untuk menghadang upaya sporadik pemerintah orde baru yang melakukan pembunuhan, penangkapan dan tindakan kejahatan HAM lainnya terhadap simpatisan anggota [[PKI]] dan mereka yang dituduh PKI. Salah satu dari kerja besar LPHAM dalam mengkoreksi tindakan merendahkan manusia itu antara lain desakan untuk menghentikan pembunuhan massal di [[Purwodadi]], [[Jawa Tengah]] yang di instruksikan Presiden [[Soeharto]], [[M. Panggabean]] dan Surono tahun [[1968]]. Walaupun protes ini berujung pada penangkapan, Direktur LPHAM, Princen, oleh [[Kopkamtib]] dengan tuduhan komunis, namun aksi pembantaian tersebut dihentikan. |
LPHAM yang didirikan oleh [[Poncke Princen|H. J. C. Princen]] dan [[Yap Thiam Hien]] pada [[29 April]] [[1966]] sebenarnya dipersiapkan untuk menghadang upaya sporadik pemerintah orde baru yang melakukan pembunuhan, penangkapan dan tindakan kejahatan HAM lainnya terhadap simpatisan anggota [[PKI]] dan mereka yang dituduh PKI. Salah satu dari kerja besar LPHAM dalam mengkoreksi tindakan merendahkan manusia itu antara lain desakan untuk menghentikan pembunuhan massal di [[Purwodadi]], [[Jawa Tengah]] yang di instruksikan Presiden [[Soeharto]], [[M. Panggabean]] dan Surono tahun [[1968]]. Walaupun protes ini berujung pada penangkapan, Direktur LPHAM, Princen, oleh [[Kopkamtib]] dengan tuduhan komunis, namun aksi pembantaian tersebut dihentikan. |
||
Pada tahun yang sama LPHAM bersama [[Goenawan Muhammad]], seorang wartawan menginvestigasi dan membuat laporan tentang pelanggaran HAM di [[Pulau Buru]]. Laporan tersebut akhirnya menjadi bahan tulisan [[Amnesty Internasional]]. Selanjutnya untuk menangani para korban PKI yang mengalami trauma kejiwaannya, |
Pada tahun yang sama LPHAM bersama [[Goenawan Muhammad]], seorang wartawan menginvestigasi dan membuat laporan tentang pelanggaran HAM di [[Pulau Buru]]. Laporan tersebut akhirnya menjadi bahan tulisan [[Amnesty Internasional]]. Selanjutnya untuk menangani para korban PKI yang mengalami trauma kejiwaannya, pada tahun 1967, LPHAM menggagas berdirinya P3HB (Panitia Pusat Pemulihan Hidup Baru) yang dikelola Yap Thiam Hien. |
||
Sempat berganti 2 hingga 3 kali pengurus, lembaga yang membidani lahirnya [[YLBHI]] (1970), [[INFIGHT]] (''Indonesian Front for Defence of Human Rights'', 1990), [[KontraS]] (1998) dan beberapa lembaga advokasi lain, akhirnya dibadanhukumkan sekitar tahun 1988 seiring dengan keinginan pemerintah mengendalikan LSM dengan mengeluarkan [[UU Ormas 1985]]. |
Sempat berganti 2 hingga 3 kali pengurus, lembaga yang membidani lahirnya [[YLBHI]] (1970), [[INFIGHT]] (''Indonesian Front for Defence of Human Rights'', 1990), [[KontraS]] (1998) dan beberapa lembaga advokasi lain, akhirnya dibadanhukumkan sekitar tahun 1988 seiring dengan keinginan pemerintah mengendalikan LSM dengan mengeluarkan [[UU Ormas 1985]]. |
||
Dalam perjalanan aktivitasnya, LPHAM merespon dan hampir terlibat seluruh isu dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Dalam kasus [[Timor Timur]] |
Dalam perjalanan aktivitasnya, LPHAM merespon dan hampir terlibat seluruh isu dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Dalam kasus [[Timor Timur]] pada tahun 1990, advokasi LPHAM membawa Princen untuk menjadi tamu kehormatan Presiden [[Portugal]] [[Mario Soares]] dengan topik pembicaraan seputar 7 orang pemuda Tim-tim yang mencari suaka dan masa depan Timor Timur. LPHAM juga melobi [[Y.P. Pronk]], Ketua [[IGGI]] untuk menghentikan hutang luar negeri yang cenderung disalahgunakan pemerintahan Soeharto. Tak terelakan lagi, LPHAM tumbuh menjadi organisasi yang merekam hampir seluruh kejahatan kemanusiaan rezim orde baru. Dari kasus tanah (1987-1996), buruh (1989-1990-an) hingga penangkapan mahasiswa (1988). Dari kasus [[Papua]] (1975), Timtim (1975), Aceh (1989) hingga mendampingi para korban [[Peristiwa Priok]] yang di adili (1984-1986). |
||
== Perkembangan |
== Perkembangan == |
||
Namun seiring dengan manajemen organisasi yang masih tradisional dan menurunnya stamina dan kesehatan Princen. Organisasi ini mulai mengambil porsi aktivitas yang sesuai dengan kapasitas kerja organisasi yang sangat ditentukan oleh mobilitas seorang Princen, dan aktivitas organisasi ini benar-benar terhenti ketika kematian menjemput mantan disertir [[KNIL]] ini 22 Februari 2004 lalu. |
Namun seiring dengan manajemen organisasi yang masih tradisional dan menurunnya stamina dan kesehatan Princen. Organisasi ini mulai mengambil porsi aktivitas yang sesuai dengan kapasitas kerja organisasi yang sangat ditentukan oleh mobilitas seorang Princen, dan aktivitas organisasi ini benar-benar terhenti ketika kematian menjemput mantan disertir [[KNIL]] ini 22 Februari 2004 lalu. |
||
Walau LPHAM telah kehilangan figur sentralnya, kini revitalisasi lembaga malah sedang dilakukan antara lain dengan meredefinisi LPHAM sebagai lembaga yang sejak awal turut mempromosikan penghormatan, perlindungan dan penegakan HAM dengan merefleksi kebersamaan dalam memperjuangkan HAM, demokrasi dan ''civil society'' dengan seluruh komunitas masyarakat lainnya. |
Walau LPHAM telah kehilangan figur sentralnya, kini revitalisasi lembaga malah sedang dilakukan antara lain dengan meredefinisi LPHAM sebagai lembaga yang sejak awal turut mempromosikan penghormatan, perlindungan dan penegakan HAM dengan merefleksi kebersamaan dalam memperjuangkan HAM, demokrasi dan ''civil society'' dengan seluruh komunitas masyarakat lainnya. |
||
LPHAM tetap berpendirian bahwa sebuah bangsa harus mengerahkan seluruh potensi dan energinya untuk mendorong tumbuhnya sebuah system politik sipil yang bersih, adil dan menolak kekerasan baik dalam bentuk struktur kultural maupun subtansi praktikal yang tercermin antara lain pada [[militerisme]]. |
LPHAM tetap berpendirian bahwa sebuah bangsa harus mengerahkan seluruh potensi dan energinya untuk mendorong tumbuhnya sebuah system politik sipil yang bersih, adil dan menolak kekerasan baik dalam bentuk struktur kultural maupun subtansi praktikal yang tercermin antara lain pada [[militerisme]]. |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
Mengingat begitu pentingnya mendorong inisiasi dan kebersamaan perjuangan penegakan HAM di Indonesia, sejak tahun [[2007]] ini, [[LPHAM]] yang kebetulan dimiliki oleh para mujahid-mujahid HAM seperti Poncke dan Yap mendukung sepenuhnya inisiatif, kepeloporan dan keberanian seluruh elemen masyarakat dalam rangka perlindungan HAM dengan menganugerahkan kepada mereka sebuah penghargaan yang bernama [[Poncke Princen Human Rights Prize]]. [[Poncke Princen]] [[Human Rights]] [[Prize]] sesuai nama figur [[HJC Princen]] adalah penghargaan yang diberikan untuk orang/ lembaga yang berani mengambil inisiatif pertama kali dalam melindungi dan memajukan HAM sebagaimana Poncke Princen yang berani menjadi pioneer dalam menghentikan pembantaian [[purwodadi]] pada [[1969]] dan sejumlah aktivitas kemanusiaan selama hidupnya. |
Mengingat begitu pentingnya mendorong inisiasi dan kebersamaan perjuangan penegakan HAM di Indonesia, sejak tahun [[2007]] ini, [[LPHAM]] yang kebetulan dimiliki oleh para mujahid-mujahid HAM seperti Poncke dan Yap mendukung sepenuhnya inisiatif, kepeloporan dan keberanian seluruh elemen masyarakat dalam rangka perlindungan HAM dengan menganugerahkan kepada mereka sebuah penghargaan yang bernama [[Poncke Princen Human Rights Prize]]. [[Poncke Princen]] [[Human Rights]] [[Prize]] sesuai nama figur [[HJC Princen]] adalah penghargaan yang diberikan untuk orang/ lembaga yang berani mengambil inisiatif pertama kali dalam melindungi dan memajukan HAM sebagaimana Poncke Princen yang berani menjadi pioneer dalam menghentikan pembantaian [[purwodadi]] pada [[1969]] dan sejumlah aktivitas kemanusiaan selama hidupnya. |
||
Penghargaan ini perlu dibuat untuk melestarikan semangat dan keberanian dalam menegakan HAM. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian |
Penghargaan ini perlu dibuat untuk melestarikan semangat dan keberanian dalam menegakan HAM. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian tetapi juga konsistensi menempuh bahaya, sehingga benar-benar membutuhkan lebih banyak pioneer yang memperjuangkan penegakan HAM seperti yang telah dilakukan Poncke pada masa lalu. Untuk alasan itu pula, penghargaan ini akan mendorong pencarian dan mendukung aktivitas pelopor penegakan HAM diseluruh tanah air setiap tahunnya secara terus menerus. |
||
Untuk pertama kalinya yaitu tahun 2007, penghargaan ini diberikan kepada 3 pihak yang telah berani melakukan upaya promosi dan penegakan HAM yaitu: [1] ''Human Rights life time achievement'' untuk pejuang HAM, [[Munir]] (1965-2004). [2] ''Human Rights Promotor and Educator'' untuk dosen STPDN/IPDN, [[Inu Kencana Syafei]]. [3] ''Human Rights Campaigner'' untuk [[Liputan 6 SCTV]]. |
Untuk pertama kalinya yaitu tahun 2007, penghargaan ini diberikan kepada 3 pihak yang telah berani melakukan upaya promosi dan penegakan HAM yaitu: [1] ''Human Rights life time achievement'' untuk pejuang HAM, [[Munir]] (1965-2004). [2] ''Human Rights Promotor and Educator'' untuk dosen STPDN/IPDN, [[Inu Kencana Syafei]]. [3] ''Human Rights Campaigner'' untuk [[Liputan 6 SCTV]]. |
||
Tiga nama tersebut, masing-masing telah memberikan kontribusi yang signifikan tidak saja bagi penghormatan nilai-nilai kemanusiaan |
Tiga nama tersebut, masing-masing telah memberikan kontribusi yang signifikan tidak saja bagi penghormatan nilai-nilai kemanusiaan tetapi juga kontribusi reformasi politik dari sebuah sistem yang cenderung mengabaikan hak asasi. |
||
Pada tahun 2008, LPHAM kembali memberikan dua penghargaan Poncke Princen Prize dengan kekhususan kepeloporan dalam bidang Hak Asasi Manusia, pertama kepada insitiatif ‘Ibu Kembar’ Sri Rosiati dan Sri Irianingsih yang telah membuat pendidikan alternatif bagi orang-orang tak mampu secara konsisten dan |
Pada tahun 2008, LPHAM kembali memberikan dua penghargaan Poncke Princen Prize dengan kekhususan kepeloporan dalam bidang Hak Asasi Manusia, pertama kepada insitiatif ‘Ibu Kembar’ Sri Rosiati dan Sri Irianingsih yang telah membuat pendidikan alternatif bagi orang-orang tak mampu secara konsisten dan kontinu terhadap pendidikan dan promosi hak asasi manusia (''Human Rights Promotor and Educator'') serta terhadap pemajuan HAM di Indonesia. Kedua kepada usaha Korban dan pendamping Korban Kasus Lumpur Lapindo yang telah mengungkap kebenaran atas apa yang secara jahat disembunyikan oleh pemerintah sehingga memunculkan dampak pada kampanye perlunya penghargaan terhadap nilai-nilai Hak Asasi Manusia (''Human Rights campaigner''). |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.elpham.wordpress.com Blog LPHAM] |
* [http://www.elpham.wordpress.com Blog LPHAM] |
||
* [http://www.elpeham.blogspot.com Blog LPHAM] |
* [http://www.elpeham.blogspot.com Blog LPHAM] |
||
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/09/25/0032.html LPHAM Tolak UU PKB] |
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/09/25/0032.html LPHAM Tolak UU PKB] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208074328/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/09/25/0032.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/05/13/0013.html Peringatan Kerusuhan Mei 1998] |
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/05/13/0013.html Peringatan Kerusuhan Mei 1998] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208073928/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1999/05/13/0013.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://www.direktori-perdamaian.org/ina/org_detail.php?id=840 Direktori NGO HAM] |
* [http://www.direktori-perdamaian.org/ina/org_detail.php?id=840 Direktori NGO HAM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090210145519/http://www.direktori-perdamaian.org/ina/org_detail.php?id=840 |date=2009-02-10 }} |
||
* [http://home.snafu.de/watchin/Handbuch/Justizsystem_Adressen.html Adressen zum Kapitel Justizsystem] |
* [http://home.snafu.de/watchin/Handbuch/Justizsystem_Adressen.html Adressen zum Kapitel Justizsystem] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208073546/http://home.snafu.de/watchin/Handbuch/Justizsystem_Adressen.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://www.xs4all.nl/~peace/pubeng/pdm/pdmga.html] |
* [http://www.xs4all.nl/~peace/pubeng/pdm/pdmga.html] |
||
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/23/0011.html Mereka Terlibat OTB] |
* [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/23/0011.html Mereka Terlibat OTB] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208074322/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/23/0011.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [www.kontras.org/data/Permohonan_Praperadilan_Soeharto_2006-06-08.pdf LPHAM Gugat Soeharto] |
* [www.kontras.org/data/Permohonan_Praperadilan_Soeharto_2006-06-08.pdf LPHAM Gugat Soeharto] |
||
* [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0405/13/opi03.html Masih Adakah Penegakan HAM di Indonesia?] |
* [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0405/13/opi03.html Masih Adakah Penegakan HAM di Indonesia?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208132232/http://www.sinarharapan.co.id/berita/0405/13/opi03.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://www.worldcat.org/wcpa/ow/73040863 Katalog: Dokumen hak-hak asasi manusia Indonesia] |
* [http://www.worldcat.org/wcpa/ow/73040863 Katalog: Dokumen hak-hak asasi manusia Indonesia] |
||
* [http://www.munir.or.id/index.php?dir=pages&hal=aboutus KOMITE SOLIDARITAS UNTUK MUNIR] |
* [http://www.munir.or.id/index.php?dir=pages&hal=aboutus KOMITE SOLIDARITAS UNTUK MUNIR]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
||
* [http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,10-Tahun-Reformasi-Berjalan-Tanpa-Konsep-1734.html 10 Tahun Reformasi Berjalan Tanpa Konsep] |
* [http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,10-Tahun-Reformasi-Berjalan-Tanpa-Konsep-1734.html 10 Tahun Reformasi Berjalan Tanpa Konsep] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208073619/http://www.vhrmedia.com/vhr-news/berita,10-Tahun-Reformasi-Berjalan-Tanpa-Konsep-1734.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://satudunia.oneworld.net/?q=node/3063 Negara Wajib Menuntaskan Seluruh Kasus Pelanggaran HAM] |
* [http://satudunia.oneworld.net/?q=node/3063 Negara Wajib Menuntaskan Seluruh Kasus Pelanggaran HAM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208225740/http://satudunia.oneworld.net/?q=node%2F3063 |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=30455 Keluarga Korban Trisakti-Semanggi Pilih Golput] |
* [http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=30455 Keluarga Korban Trisakti-Semanggi Pilih Golput] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090210203347/http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Utama&id=30455 |date=2009-02-10 }} |
||
* [http://music.detikhot.com/read/2006/05/22/094914/599818/10/gemas-ajukan-pra-peradilan-kasus-soeharto Gemas Ajukan Pra Peradilan Kasus Soeharto] |
* [http://music.detikhot.com/read/2006/05/22/094914/599818/10/gemas-ajukan-pra-peradilan-kasus-soeharto Gemas Ajukan Pra Peradilan Kasus Soeharto] |
||
* [http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26020&Itemid=28 Bathi tolak beri keterangan Komnas HAM] |
* [http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26020&Itemid=28 Bathi tolak beri keterangan Komnas HAM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080923234454/http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=26020&Itemid=28 |date=2008-09-23 }} |
||
* [http://www.opiniindonesia.com/opini/?p=content&id=1509&edx=S29hbGlzaSBMU00gOiBUdW50dXQgUGVuZ2FkaWxhbiBBZCBIb2MgS2FzdXMgT3JhbmcgSGlsYW5n Koalisi LSM |
* [http://www.opiniindonesia.com/opini/?p=content&id=1509&edx=S29hbGlzaSBMU00gOiBUdW50dXQgUGVuZ2FkaWxhbiBBZCBIb2MgS2FzdXMgT3JhbmcgSGlsYW5n Koalisi LSM: Tuntut Pengadilan Ad Hoc Kasus Orang Hilang] |
||
* [http://www.xs4all.nl/~peace/pubeng/mov/movto/ekswil.html SOLIDARITAS PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA UNTUK MAUBERE] |
* [http://www.xs4all.nl/~peace/pubeng/mov/movto/ekswil.html SOLIDARITAS PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA UNTUK MAUBERE] |
||
* [http://www.kalyanamitra.or.id/pustaka_detail.php?biblioID=1052 Katalog buku: Aspirasi demokrasi diadili; eksepsi team pembela terdakwa dalam pengadilan Bonar Tigor Naipospos] |
* [http://www.kalyanamitra.or.id/pustaka_detail.php?biblioID=1052 Katalog buku: Aspirasi demokrasi diadili; eksepsi team pembela terdakwa dalam pengadilan Bonar Tigor Naipospos] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090210102337/http://www.kalyanamitra.or.id/pustaka_detail.php?biblioID=1052 |date=2009-02-10 }} |
||
* [http://www.achr.net/Uplink%20Indonesia%20English%20text.doc A Coalition of Indonesian Urban Poor Groups and their Supporters] |
* [http://www.achr.net/Uplink%20Indonesia%20English%20text.doc A Coalition of Indonesian Urban Poor Groups and their Supporters] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070202025523/http://www.achr.net/Uplink%20Indonesia%20English%20text.doc |date=2007-02-02 }} |
||
* [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/09/08/0009.html Pernyataan Sikap LPHAM: Keadaan Darurat Militer] |
* [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/09/08/0009.html Pernyataan Sikap LPHAM: Keadaan Darurat Militer] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090208075146/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/09/08/0009.html |date=2009-02-08 }} |
||
* [http://209.85.175.132/search?q=cache:ld4rekAO_2gJ:www.gapri.org/tfiles/file/umum/point-point%2520hearing%2520RUU%2520Kesos%2520GAPRI-Komisi%2520VIII.doc+LPHAM&hl=id&ct=clnk&cd=176&gl=id Gerakan Antipemiskinan Rakyat Indonesia (GAPRI] |
* [http://209.85.175.132/search?q=cache:ld4rekAO_2gJ:www.gapri.org/tfiles/file/umum/point-point%2520hearing%2520RUU%2520Kesos%2520GAPRI-Komisi%2520VIII.doc+LPHAM&hl=id&ct=clnk&cd=176&gl=id Gerakan Antipemiskinan Rakyat Indonesia (GAPRI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
||
* [http://hukumonline.com/detail.asp?id=9039&cl=Berita Keberadaan Pengacara Publik Jangan Dianggap Remeh] |
* [http://hukumonline.com/detail.asp?id=9039&cl=Berita Keberadaan Pengacara Publik Jangan Dianggap Remeh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090210034218/http://hukumonline.com/detail.asp?id=9039&cl=Berita |date=2009-02-10 }} |
||
* [http://www.suarapembaruan.com/News/2004/10/16/Kesra/kes01.htm Pemerintah dan DPR Harus Ikut Selamatkan Leuser] |
* [http://www.suarapembaruan.com/News/2004/10/16/Kesra/kes01.htm Pemerintah dan DPR Harus Ikut Selamatkan Leuser] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071007205125/http://www.suarapembaruan.com/News/2004/10/16/Kesra/kes01.htm |date=2007-10-07 }} |
||
* [http://perlindungansaksi.wordpress.com/category/seleksi-anggota-lpsk/ HASIL PENILAIAN KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI DALAM FIT AND PROPERT TEST CALON ANGGOTA LPSK] |
* [http://perlindungansaksi.wordpress.com/category/seleksi-anggota-lpsk/ HASIL PENILAIAN KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI DALAM FIT AND PROPERT TEST CALON ANGGOTA LPSK] |
||
* [http://blogaji.wordpress.com/1996/02/13/1995-hantu-bredel-masih-membayang/ Pembubaran Halal Bihalal AJI 1995] |
* [http://blogaji.wordpress.com/1996/02/13/1995-hantu-bredel-masih-membayang/ Pembubaran Halal Bihalal AJI 1995] |
||
Baris 61: | Baris 61: | ||
[[Kategori:Pejuang HAM]] |
[[Kategori:Pejuang HAM]] |
||
[[Kategori:Organisasi HAM]] |
[[Kategori:Organisasi HAM]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Lembaga swadaya masyarakat]] |
||
[[Kategori:Organisasi Advokasi]] |
[[Kategori:Organisasi Advokasi]] |
||
[[Kategori:Lembaga penelitian di Indonesia]] |
[[Kategori:Lembaga penelitian di Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 20 Juni 2023 05.08
LPHAM atau Lembaga Pembela Hak-Hak Asasi Manusia adalah sebuah LSM yang bergerak di bidang advokasi pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.
Sejak 2003, LPHAM di pimpin oleh Ahmad Hambali seorang aktivis muda yang sebelumnya aktif di KontraS (1999-2003).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]LPHAM yang didirikan oleh H. J. C. Princen dan Yap Thiam Hien pada 29 April 1966 sebenarnya dipersiapkan untuk menghadang upaya sporadik pemerintah orde baru yang melakukan pembunuhan, penangkapan dan tindakan kejahatan HAM lainnya terhadap simpatisan anggota PKI dan mereka yang dituduh PKI. Salah satu dari kerja besar LPHAM dalam mengkoreksi tindakan merendahkan manusia itu antara lain desakan untuk menghentikan pembunuhan massal di Purwodadi, Jawa Tengah yang di instruksikan Presiden Soeharto, M. Panggabean dan Surono tahun 1968. Walaupun protes ini berujung pada penangkapan, Direktur LPHAM, Princen, oleh Kopkamtib dengan tuduhan komunis, namun aksi pembantaian tersebut dihentikan.
Pada tahun yang sama LPHAM bersama Goenawan Muhammad, seorang wartawan menginvestigasi dan membuat laporan tentang pelanggaran HAM di Pulau Buru. Laporan tersebut akhirnya menjadi bahan tulisan Amnesty Internasional. Selanjutnya untuk menangani para korban PKI yang mengalami trauma kejiwaannya, pada tahun 1967, LPHAM menggagas berdirinya P3HB (Panitia Pusat Pemulihan Hidup Baru) yang dikelola Yap Thiam Hien.
Sempat berganti 2 hingga 3 kali pengurus, lembaga yang membidani lahirnya YLBHI (1970), INFIGHT (Indonesian Front for Defence of Human Rights, 1990), KontraS (1998) dan beberapa lembaga advokasi lain, akhirnya dibadanhukumkan sekitar tahun 1988 seiring dengan keinginan pemerintah mengendalikan LSM dengan mengeluarkan UU Ormas 1985.
Dalam perjalanan aktivitasnya, LPHAM merespon dan hampir terlibat seluruh isu dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Dalam kasus Timor Timur pada tahun 1990, advokasi LPHAM membawa Princen untuk menjadi tamu kehormatan Presiden Portugal Mario Soares dengan topik pembicaraan seputar 7 orang pemuda Tim-tim yang mencari suaka dan masa depan Timor Timur. LPHAM juga melobi Y.P. Pronk, Ketua IGGI untuk menghentikan hutang luar negeri yang cenderung disalahgunakan pemerintahan Soeharto. Tak terelakan lagi, LPHAM tumbuh menjadi organisasi yang merekam hampir seluruh kejahatan kemanusiaan rezim orde baru. Dari kasus tanah (1987-1996), buruh (1989-1990-an) hingga penangkapan mahasiswa (1988). Dari kasus Papua (1975), Timtim (1975), Aceh (1989) hingga mendampingi para korban Peristiwa Priok yang di adili (1984-1986).
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]Namun seiring dengan manajemen organisasi yang masih tradisional dan menurunnya stamina dan kesehatan Princen. Organisasi ini mulai mengambil porsi aktivitas yang sesuai dengan kapasitas kerja organisasi yang sangat ditentukan oleh mobilitas seorang Princen, dan aktivitas organisasi ini benar-benar terhenti ketika kematian menjemput mantan disertir KNIL ini 22 Februari 2004 lalu.
Walau LPHAM telah kehilangan figur sentralnya, kini revitalisasi lembaga malah sedang dilakukan antara lain dengan meredefinisi LPHAM sebagai lembaga yang sejak awal turut mempromosikan penghormatan, perlindungan dan penegakan HAM dengan merefleksi kebersamaan dalam memperjuangkan HAM, demokrasi dan civil society dengan seluruh komunitas masyarakat lainnya.
LPHAM tetap berpendirian bahwa sebuah bangsa harus mengerahkan seluruh potensi dan energinya untuk mendorong tumbuhnya sebuah system politik sipil yang bersih, adil dan menolak kekerasan baik dalam bentuk struktur kultural maupun subtansi praktikal yang tercermin antara lain pada militerisme.
Penyelenggaraan penghargaan
[sunting | sunting sumber]Mengingat begitu pentingnya mendorong inisiasi dan kebersamaan perjuangan penegakan HAM di Indonesia, sejak tahun 2007 ini, LPHAM yang kebetulan dimiliki oleh para mujahid-mujahid HAM seperti Poncke dan Yap mendukung sepenuhnya inisiatif, kepeloporan dan keberanian seluruh elemen masyarakat dalam rangka perlindungan HAM dengan menganugerahkan kepada mereka sebuah penghargaan yang bernama Poncke Princen Human Rights Prize. Poncke Princen Human Rights Prize sesuai nama figur HJC Princen adalah penghargaan yang diberikan untuk orang/ lembaga yang berani mengambil inisiatif pertama kali dalam melindungi dan memajukan HAM sebagaimana Poncke Princen yang berani menjadi pioneer dalam menghentikan pembantaian purwodadi pada 1969 dan sejumlah aktivitas kemanusiaan selama hidupnya.
Penghargaan ini perlu dibuat untuk melestarikan semangat dan keberanian dalam menegakan HAM. Karena upaya penegakan HAM di Indonesia tidak hanya membutuhkan keberanian tetapi juga konsistensi menempuh bahaya, sehingga benar-benar membutuhkan lebih banyak pioneer yang memperjuangkan penegakan HAM seperti yang telah dilakukan Poncke pada masa lalu. Untuk alasan itu pula, penghargaan ini akan mendorong pencarian dan mendukung aktivitas pelopor penegakan HAM diseluruh tanah air setiap tahunnya secara terus menerus.
Untuk pertama kalinya yaitu tahun 2007, penghargaan ini diberikan kepada 3 pihak yang telah berani melakukan upaya promosi dan penegakan HAM yaitu: [1] Human Rights life time achievement untuk pejuang HAM, Munir (1965-2004). [2] Human Rights Promotor and Educator untuk dosen STPDN/IPDN, Inu Kencana Syafei. [3] Human Rights Campaigner untuk Liputan 6 SCTV.
Tiga nama tersebut, masing-masing telah memberikan kontribusi yang signifikan tidak saja bagi penghormatan nilai-nilai kemanusiaan tetapi juga kontribusi reformasi politik dari sebuah sistem yang cenderung mengabaikan hak asasi.
Pada tahun 2008, LPHAM kembali memberikan dua penghargaan Poncke Princen Prize dengan kekhususan kepeloporan dalam bidang Hak Asasi Manusia, pertama kepada insitiatif ‘Ibu Kembar’ Sri Rosiati dan Sri Irianingsih yang telah membuat pendidikan alternatif bagi orang-orang tak mampu secara konsisten dan kontinu terhadap pendidikan dan promosi hak asasi manusia (Human Rights Promotor and Educator) serta terhadap pemajuan HAM di Indonesia. Kedua kepada usaha Korban dan pendamping Korban Kasus Lumpur Lapindo yang telah mengungkap kebenaran atas apa yang secara jahat disembunyikan oleh pemerintah sehingga memunculkan dampak pada kampanye perlunya penghargaan terhadap nilai-nilai Hak Asasi Manusia (Human Rights campaigner).
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Blog LPHAM
- Blog LPHAM
- LPHAM Tolak UU PKB Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Peringatan Kerusuhan Mei 1998 Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Direktori NGO HAM Diarsipkan 2009-02-10 di Wayback Machine.
- Adressen zum Kapitel Justizsystem Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- [1]
- Mereka Terlibat OTB Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- [www.kontras.org/data/Permohonan_Praperadilan_Soeharto_2006-06-08.pdf LPHAM Gugat Soeharto]
- Masih Adakah Penegakan HAM di Indonesia? Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Katalog: Dokumen hak-hak asasi manusia Indonesia
- KOMITE SOLIDARITAS UNTUK MUNIR[pranala nonaktif permanen]
- 10 Tahun Reformasi Berjalan Tanpa Konsep Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Negara Wajib Menuntaskan Seluruh Kasus Pelanggaran HAM Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Keluarga Korban Trisakti-Semanggi Pilih Golput Diarsipkan 2009-02-10 di Wayback Machine.
- Gemas Ajukan Pra Peradilan Kasus Soeharto
- Bathi tolak beri keterangan Komnas HAM Diarsipkan 2008-09-23 di Wayback Machine.
- Koalisi LSM: Tuntut Pengadilan Ad Hoc Kasus Orang Hilang
- SOLIDARITAS PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA UNTUK MAUBERE
- Katalog buku: Aspirasi demokrasi diadili; eksepsi team pembela terdakwa dalam pengadilan Bonar Tigor Naipospos Diarsipkan 2009-02-10 di Wayback Machine.
- A Coalition of Indonesian Urban Poor Groups and their Supporters Diarsipkan 2007-02-02 di Wayback Machine.
- Pernyataan Sikap LPHAM: Keadaan Darurat Militer Diarsipkan 2009-02-08 di Wayback Machine.
- Gerakan Antipemiskinan Rakyat Indonesia (GAPRI[pranala nonaktif permanen]
- Keberadaan Pengacara Publik Jangan Dianggap Remeh Diarsipkan 2009-02-10 di Wayback Machine.
- Pemerintah dan DPR Harus Ikut Selamatkan Leuser Diarsipkan 2007-10-07 di Wayback Machine.
- HASIL PENILAIAN KOALISI PERLINDUNGAN SAKSI DALAM FIT AND PROPERT TEST CALON ANGGOTA LPSK
- Pembubaran Halal Bihalal AJI 1995