Lompat ke isi

Muhammad Zulfikar Rakhmat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}

{{Infobox person
{{Infobox person
|name = Muhammad Zulfikar Rakhmat
|name = Muhammad Zulfikar Rakhmat
Baris 12: Baris 14:
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|other_names =
|other_names =
|alma_mater = *[[:en:Qatar University |Universitas Qatar]] (S1)
|alma_mater = *[[:en:Qatar University|Universitas Qatar]] (S1)
*[[:en:The University of Manchester |Universitas Manchester]] (S2 & S3)
*[[:en:The University of Manchester|Universitas Manchester]] (S2 & S3)
|occupation = - [[Aktivis]] [[difabel]]<br>- [[Wartawan]]<br>- [[Peneliti]]
|occupation = - [[Aktivis]] [[difabel]]<br>- [[Wartawan]]<br>- [[Dosen]]
|known_for = - Mahasiswa Berprestasi Universitas Qatar <ref name="detik.com">[https://news.detik.com/tokoh/2611734/disabilitas-tak-halangi-m-zulfikar-rakhmat-raih-cum-laude-di-kampus-qatar "Disabilitas Tak Halangi M Zulfikar Rakhmat Raih Cum Laude di Kampus Qatar"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2014. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>
|known_for = - Mahasiswa Berprestasi Universitas Qatar <ref name="detik.com">[https://news.detik.com/tokoh/2611734/disabilitas-tak-halangi-m-zulfikar-rakhmat-raih-cum-laude-di-kampus-qatar "Disabilitas Tak Halangi M Zulfikar Rakhmat Raih Cum Laude di Kampus Qatar"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2014. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>
|religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
Baris 21: Baris 23:
|parents =
|parents =
}}
}}
'''Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat''' ({{lahirmati|[[Pati]], [[Jawa Tengah]]|10|4|1992}}) adalah seorang [[penulis]], [[wartawan]],<ref name="gatra.com">[https://www.gatra.com/rubrik/internasional/eropa/199990-pelajar-indonesia-di-inggris-kecam-pimpinan-partai-buruh-dukung-papua-merdeka "Pelajar Indonesia di Inggris Kecam Pimpinan Partai Buruh dukung Papua Merdeka"] ''[[Gatra]]'', [[10 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> dan aktivis difabel. Ia juga adalah seorang difabel yang disebabkan oleh kelainan ''Ashpyxia Neonatal'' yang dialami Ibunya saat proses melahirkan.<ref name="okezone.com">[https://news.okezone.com/read/2015/12/23/65/1273606/kisah-mahasiswa-keterbatasan-fisik-asal-indonesia-sukses-di-inggris "Kisah Mahasiswa Keterbatasan Fisik Asal Indonesia Sukses di Inggris"] ''[[Okezone]]'', [[23 Desember]] 2015. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Kisah hidupnya sebagai seorang difabel telah ia tulis melalui bukunya yang berjudul "Inilah Jihadku".<ref name="goodreads.com">[https://www.goodreads.com/book/show/28619404-inilah-jihadku "Inilah Jihadku by Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[Goodreads]]''. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>
'''Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat''' ({{lahirmati|[[Pati]], [[Jawa Tengah]]|10|4|1992}}) adalah seorang [[penulis]], [[wartawan]],<ref name="gatra.com">[https://www.gatra.com/rubrik/internasional/eropa/199990-pelajar-indonesia-di-inggris-kecam-pimpinan-partai-buruh-dukung-papua-merdeka "Pelajar Indonesia di Inggris Kecam Pimpinan Partai Buruh dukung Papua Merdeka"]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''[[Gatra]]'', [[10 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> dan aktivis difabel. Ia juga adalah seorang difabel yang disebabkan oleh kelainan ''Ashpyxia Neonatal'' yang dialami Ibunya saat proses melahirkan.<ref name="okezone.com">[https://news.okezone.com/read/2015/12/23/65/1273606/kisah-mahasiswa-keterbatasan-fisik-asal-indonesia-sukses-di-inggris "Kisah Mahasiswa Keterbatasan Fisik Asal Indonesia Sukses di Inggris"] ''[[Okezone]]'', [[23 Desember]] 2015. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Kisah hidupnya sebagai seorang difabel telah ia tulis melalui bukunya yang berjudul "Inilah Jihadku".<ref name="goodreads.com">[https://www.goodreads.com/book/show/28619404-inilah-jihadku "Inilah Jihadku by Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[Goodreads]]''. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>


== Lahir ==
== Lahir ==
Zulfikar lahir di [[Pati]] pada tanggal [[10 April]] [[1992]] dari pasangan dr. H. Rakhmat Soebekti, seorang dokter dan Dra. Sa'adah Binti Sujud, seorang guru dan ibu rumah tangga.<ref name="youtube.com">[https://www.youtube.com/watch?v=ZF4S0z4D0fw "Inspiring Story: Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[Youtube]]''. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Saat melahirkan ibunya menderita Ashpyxia Neonatal, yakni kondisi kekurangan oksigen pada otak, yang berdampak pada saraf motorik halus Zulfikar.<ref name="dw.com">[http://www.dw.com/id/keterbatasan-fisik-tak-halangi-anak-indonesia-riset-doktoral-di-inggris/g-18953949 "Keterbatasan Fisik Tak Halangi Anak Indonesia Riset Doktoral di Inggris"] ''[[Deutsche Welle]]'', [[01 Januari]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Alhasil, ia tidak bisa menggunakan tangannya untuk melakukan beberapa hal, khususnya menulis. Meski sempat menerima penolakan dari sejumlah sekolah karena disabilitas yang dialaminya,<ref name="bbc.com">[http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/12/151211_trensosial_zulfikar_manchester "Mahasiswa Indonesia mencoba meraih mimpi dengan keterbatasan fisik dan ejekan"] ''[[BBC Indonesia]]'', [[22 Desember]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Zulfikar akhirnya mengenyam bangku pendidikan di TK Candi Baru, Semarang dan melanjutkan pendidikan dasar dan menengah pertama di SD dan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.<ref name="dakwatuna.com">[https://www.dakwatuna.com/2014/06/12/53022/m-zulfikar-rakhmat-walau-cacat-tubuh-lulus-dengan-ipk-393-di-qatar-dan-akan-teruskan-master-ke-inggris/#axzz5BwFmIGYj "Walau Cacat Tubuh, Rakhmat Lulus dengan IPK 3,93 di Qatar dan Akan Teruskan Master ke Inggris"] ''Dakwatuna'', [[12 Juni]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Zulfikar lahir di [[Pati]] pada tanggal [[10 April]] [[1992]] dari pasangan dr. H. Rakhmat Soebekti, seorang dokter dan Dra. Sa'adah Binti Sujud, seorang guru dan ibu rumah tangga.<ref name="youtube.com">[https://www.youtube.com/watch?v=ZF4S0z4D0fw "Inspiring Story: Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[Youtube]]''. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Saat melahirkan ibunya menderita Ashpyxia Neonatal, yakni kondisi kekurangan oksigen pada otak, yang berdampak pada saraf motorik halus Zulfikar.<ref name="dw.com">[http://www.dw.com/id/keterbatasan-fisik-tak-halangi-anak-indonesia-riset-doktoral-di-inggris/g-18953949 "Keterbatasan Fisik Tak Halangi Anak Indonesia Riset Doktoral di Inggris"] ''[[Deutsche Welle]]'', [[01 Januari]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Alhasil, ia tidak bisa menggunakan tangannya untuk melakukan beberapa hal, khususnya menulis. Meski sempat menerima penolakan dari sejumlah sekolah karena disabilitas yang dialaminya,<ref name="bbc.com">[http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/12/151211_trensosial_zulfikar_manchester "Mahasiswa Indonesia mencoba meraih mimpi dengan keterbatasan fisik dan ejekan"] ''[[BBC Indonesia]]'', [[22 Desember]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Zulfikar akhirnya mengenyam bangku pendidikan di TK Candi Baru, Semarang dan melanjutkan pendidikan dasar dan menengah pertama di SD dan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.<ref name="dakwatuna.com">[https://www.dakwatuna.com/2014/06/12/53022/m-zulfikar-rakhmat-walau-cacat-tubuh-lulus-dengan-ipk-393-di-qatar-dan-akan-teruskan-master-ke-inggris/#axzz5BwFmIGYj "Walau Cacat Tubuh, Rakhmat Lulus dengan IPK 3,93 di Qatar dan Akan Teruskan Master ke Inggris"]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Dakwatuna'', [[12 Juni]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>


Selama duduk di bangku sekolah, Zulfikar mengalami bullying dari teman-temannya.<ref name="dewe.com">[http://www.dw.com/id/dulu-dibully-karena-derita-difabel-kini-go-internasional/a-18953916 "Dulu Dibully Karena Derita Difabel, Kini Go Internasional"] ''[[Deutsche Welle]]'', [[01 Januari]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan menengah keatas di [[Qatar]] disebabkan oleh pekerjaan ayahnya. Seusainya, Zulfikar menempuh pendidikan S1 jurusan Hubungan Internasional dan Politik Timur Tengah di [[:en:Qatar University |Universitas Qatar]] dengan beasiswa penuh dari pemerintah Qatar.<ref name="kapanlagi.com">[https://plus.kapanlagi.com/kisah-rahmat-meski-gagap-sukses-raih-ipk-393-di-qatar-0ad04e.html "Kisah Rakhmat, Meski Gagap Sukses Raih IPK 3,93 di Qatar"] ''Kapanlagi'', [[13 Mei]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Pada tahun 2014, ia lulus sebagai Mahasiswa Berprestasi dengan IPK 3.93 dan mendapatkan penghargaan khusus dari Emir Qatar, Syekh [[Tamim bin Hamad al-Tsani]].<ref name="detik.com">[https://news.detik.com/tokoh/2611734/disabilitas-tak-halangi-m-zulfikar-rakhmat-raih-cum-laude-di-kampus-qatar "Disabilitas Tak Halangi M Zulfikar Rakhmat Raih Cum Laude di Kampus Qatar"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2014. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Wisuda Zulfikar juga diliput oleh media lokal berbahasa Inggris di Qatar, ''Doha News''.<ref name="dohanews.co">[https://dohanews.co/qu-graduate-disability-shares-secrets-success/ "QU graduate with disability shares secrets to his success"] ''Doha News'', [[07 Juni]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Temuan skripsinya yang berjudul ''"China's Arab-Israeli Conflict Policy"'' (Kebijakan Tiongkok di Konflik Israel-Palestina) telah diterbitkan oleh tabloid online tentang Timur Tengah berbasis di Swedia.<ref name="yourmiddleeast.com">[http://www.yourmiddleeast.com/opinion/china-new-partner-for-peace-in-arabisraeli-conflict_21180 "China new partner for peace in Arab-Israeli conflict"] ''Your Middle East'', [[28 Januari]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Selama duduk di bangku sekolah, Zulfikar mengalami bullying dari teman-temannya.<ref name="dewe.com">[http://www.dw.com/id/dulu-dibully-karena-derita-difabel-kini-go-internasional/a-18953916 "Dulu Dibully Karena Derita Difabel, Kini Go Internasional"] ''[[Deutsche Welle]]'', [[01 Januari]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan menengah keatas di [[Qatar]] disebabkan oleh pekerjaan ayahnya. Seusainya, Zulfikar menempuh pendidikan S1 jurusan Hubungan Internasional dan Politik Timur Tengah di [[:en:Qatar University|Universitas Qatar]] dengan beasiswa penuh dari pemerintah Qatar.<ref name="kapanlagi.com">[https://plus.kapanlagi.com/kisah-rahmat-meski-gagap-sukses-raih-ipk-393-di-qatar-0ad04e.html "Kisah Rakhmat, Meski Gagap Sukses Raih IPK 3,93 di Qatar"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180407120021/https://plus.kapanlagi.com/kisah-rahmat-meski-gagap-sukses-raih-ipk-393-di-qatar-0ad04e.html |date=2018-04-07 }} ''Kapanlagi'', [[13 Mei]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Pada tahun 2014, ia lulus sebagai Mahasiswa Berprestasi dengan IPK 3.93 dan mendapatkan penghargaan khusus dari Emir Qatar, Syekh [[Tamim bin Hamad al-Tsani]].<ref name="detik.com">[https://news.detik.com/tokoh/2611734/disabilitas-tak-halangi-m-zulfikar-rakhmat-raih-cum-laude-di-kampus-qatar "Disabilitas Tak Halangi M Zulfikar Rakhmat Raih Cum Laude di Kampus Qatar"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2014. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Wisuda Zulfikar juga diliput oleh media lokal berbahasa Inggris di Qatar, ''Doha News''.<ref name="dohanews.co">[https://dohanews.co/qu-graduate-disability-shares-secrets-success/ "QU graduate with disability shares secrets to his success"] ''Doha News'', [[07 Juni]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Temuan skripsinya yang berjudul ''"China's Arab-Israeli Conflict Policy"'' (Kebijakan Tiongkok di Konflik Israel-Palestina) telah diterbitkan oleh tabloid online tentang Timur Tengah berbasis di Swedia.<ref name="yourmiddleeast.com">[http://www.yourmiddleeast.com/opinion/china-new-partner-for-peace-in-arabisraeli-conflict_21180 "China new partner for peace in Arab-Israeli conflict"] ''Your Middle East'', [[28 Januari]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>


Usai menyelesaikan S1, Zulfikar kemudian melanjutkan pendidikannya di [[:en:The University of Manchester |Universitas Manchester]] dan memperoleh gelar Magister di bidang Politik Internasional sebelum menempuh studi doktoral di universitas yang sama.<ref name="manchester.ac.uk">[https://www.socialsciences.manchester.ac.uk/politics/research/postgraduate-research/current-phd-students/muhammad-rakhmat/ "Muhammad Rakhmat"] ''School of Social Sciences, The University of Manchester.'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Penelitian S3-nya menginvestigasi efek dari One Belt, One Road di negara-negara teluk dari sudut padang [[Antonio Gramsci]].<ref name="manchester.ac.uk">[https://www.socialsciences.manchester.ac.uk/politics/research/postgraduate-research/current-phd-students/muhammad-rakhmat/ "Muhammad Rakhmat"] ''School of Social Sciences, The University of Manchester.'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Ketertarikannya tentang hubungan Tiongkok dan negara-negara teluk membuat pemikirannya dikutip oleh beberapa media, termasuk [[:en:Al Monitor |Al Monitor]], sebuah media berbasis di Washington, yang menyebutkan bahwa Zulfikar merupakan ''"an expert on Sino-GCC relations"''.<ref name="themiddleeastmagazine.com">[http://www.themiddleeastmagazine.com/wp-mideastmag-live/2015/12/oman-looks-east/ "Oman looks East"] ''The Middle East Magazine'', [[Desember]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Usai menyelesaikan S1, Zulfikar kemudian melanjutkan pendidikannya di [[:en:The University of Manchester|Universitas Manchester]] dan memperoleh gelar Magister di bidang Politik Internasional sebelum menempuh studi doktoral di universitas yang sama.<ref name="manchester.ac.uk">[https://www.socialsciences.manchester.ac.uk/politics/research/postgraduate-research/current-phd-students/muhammad-rakhmat/ "Muhammad Rakhmat"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180407182727/https://www.socialsciences.manchester.ac.uk/politics/research/postgraduate-research/current-phd-students/muhammad-rakhmat/ |date=2018-04-07 }} ''School of Social Sciences, The University of Manchester.'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Penelitian S3-nya menginvestigasi efek dari One Belt, One Road di negara-negara teluk dari sudut padang [[Antonio Gramsci]].<ref name="manchester.ac.uk"/> Ketertarikannya tentang hubungan Tiongkok dan negara-negara teluk membuat pemikirannya dikutip oleh beberapa media, termasuk [[:en:Al Monitor|Al Monitor]], sebuah media berbasis di Washington, yang menyebutkan bahwa Zulfikar merupakan ''"an expert on Sino-GCC relations"''.<ref name="themiddleeastmagazine.com">[http://www.themiddleeastmagazine.com/wp-mideastmag-live/2015/12/oman-looks-east/ "Oman looks East"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180407182814/http://www.themiddleeastmagazine.com/wp-mideastmag-live/2015/12/oman-looks-east/ |date=2018-04-07 }} ''The Middle East Magazine'', [[Desember]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 35: Baris 37:
* SD Islam Al-Azhar 14, [[Semarang]] (1998-2004)
* SD Islam Al-Azhar 14, [[Semarang]] (1998-2004)
* SMP Islam Al-Azhar 14, [[Semarang]] (2004-2007)
* SMP Islam Al-Azhar 14, [[Semarang]] (2004-2007)
* [[:en:Cambridge doha |The Cambridge School]], [[Doha]] (2007-2010)
* [[:en:Cambridge doha|The Cambridge School]], [[Doha]] (2007-2010)
* S1 di [[:en:Qatar University |Universitas Qatar]] - Jurusan Hubungan Internasional dan Politik Timur Tengah (2010-2013)
* S1 di [[:en:Qatar University|Universitas Qatar]] - Jurusan Hubungan Internasional dan Politik Timur Tengah (2010-2013)
* S2 di [[:en:The University of Manchester |Universitas Manchester]] - Jurusan Politik Internasional (2014-2015)
* S2 di [[:en:The University of Manchester|Universitas Manchester]] - Jurusan Politik Internasional (2014-2015)
* S3 di [[:en:The University of Manchester |Universitas Manchester]] - Jurusan Politik (2015-2018)<ref name="huffingtonpost.uk">[https://www.huffingtonpost.co.uk/author/muhammad-zulfikar-rakhmat/ "Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]].'' Diakses [[27 November]] 2018.</ref>
* S3 di [[:en:The University of Manchester|Universitas Manchester]] - Jurusan Politik (2015-2018)<ref>[https://www.huffingtonpost.co.uk/author/muhammad-zulfikar-rakhmat/ "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]].'' Diakses [[27 November]] 2018.</ref>


== Karier ==
== Karier ==
=== Wartawan ===
=== Wartawan ===
Zulfikar merupakan seorang wartawan yang telah menerbitkan lebih dari 100 artikel<ref name="gs">[https://scholar.google.co.id/citations?user=H1Z0NZEAAAAJ&hl=en "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[Google Scholar]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> di berbagai media masa di Indonesia maupun di luar seperti ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]]'',<ref name="huffingtonpost.uk">[https://www.huffingtonpost.co.uk/author/muhammad-zulfikar-rakhmat/ "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> ''[[:en:Asia Sentinel |Asia Sentinel]]'', <ref name="asiasentinel.com">[https://www.asiasentinel.com/?s=Muhammad+Zulfikar+Rakhmat "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:Asia Sentinel |Asia Sentinel]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> and ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]]''.<ref name="thediplomat">[https://thediplomat.com/?q=muhammad+zulfikar+rakhmat&cref=https%3A%2F%2Fthediplomat.com%2F%3Fglcse%3D1&cof=FORID%3A11&ie=UTF-8&s=glcse "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Topik-topik yang dituliskannya berkonsentrasi pada isu-isu Timur Tengah, terutama hubungan antara negara-negara teluk dan Tiongkok, persoalan difabel di Indonesia, dan juga isu-isu sosial di Indonesia.
Zulfikar merupakan seorang wartawan yang telah menerbitkan lebih dari 100 artikel<ref name="gs">[https://scholar.google.co.id/citations?user=H1Z0NZEAAAAJ&hl=en "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180407182832/https://scholar.google.co.id/citations?user=H1Z0NZEAAAAJ&hl=en |date=2018-04-07 }} ''[[Google Scholar]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> di berbagai media masa di Indonesia maupun di luar seperti ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]]'',<ref name="huffingtonpost.uk">[https://www.huffingtonpost.co.uk/author/muhammad-zulfikar-rakhmat/ "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> ''[[:en:Asia Sentinel|Asia Sentinel]]'',<ref name="asiasentinel.com">[https://www.asiasentinel.com/?s=Muhammad+Zulfikar+Rakhmat "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:Asia Sentinel|Asia Sentinel]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> and ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]]''.<ref name="thediplomat">[https://thediplomat.com/?q=muhammad+zulfikar+rakhmat&cref=https%3A%2F%2Fthediplomat.com%2F%3Fglcse%3D1&cof=FORID%3A11&ie=UTF-8&s=glcse "Muhammad Zulfikar Rakhmat"] ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]].'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Topik-topik yang dituliskannya berkonsentrasi pada isu-isu Timur Tengah, terutama hubungan antara negara-negara teluk dan Tiongkok, persoalan difabel di Indonesia, dan juga isu-isu sosial di Indonesia.


Ia beberapa kali menulis kritik terhadap Benny Wenda, petinggi [[Organisasi Papua Merdeka]] melalui tabloid ternama di Inggris, ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]]''. Salah satu artikelnya yang berjudul ''"Papua is Not Indonesia's Palestine"''<ref name="papua">[https://www.huffingtonpost.com/muhammad-zulfikar-rakhmat/papua-is-not-indonesias-p_b_10358228.html "Papua is Not Indonesia's Palestine"] ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]]'', [[09 Juni]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> yang ia tulis bersama Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia [[United Kingdom]], Media Wahyudi Askar, untuk melawan sebuah tulisan Jason MacLeod yang menganggap bahwa keadaan di Papua sama dengan keadaan di Palestina<ref name="papua2">[http://www.fairobserver.com/region/asia_pacific/west-papua-indonesias-palestine/ "West Papua is Indonesia's Palestine"] ''[[:en:Fair Observer |Fair Observer]],'' [[24 Agustus]] 2013. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>, mendapatkan respon tidak langsung dari Benny Wenda melalui artikel berjudul ''"Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?"'' di tabloid yang sama.<ref name="papua3">[https://www.huffingtonpost.com/entry/indonesia-supports-palest_b_9911520.html "Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?"] ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]]'', Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Pada 9 Mei 2016, Zulfikar, juga bersama Media, menulis surat terbuka untuk pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn yang mendukung pembebasan Papua Barat dari Indonesia.<ref name="papua4">[https://www.huffingtonpost.co.uk/muhammad-zulfikar-rakhmat/an-open-letter-to-jeremy-_b_9864254.html "An Open Letter to Jeremy Corbyn from Indonesia"] ''[[:en:The Huffington Post |The Huffington Post]]'', [[09 Mei]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="gatra.com">[https://www.gatra.com/rubrik/internasional/eropa/199990-pelajar-indonesia-di-inggris-kecam-pimpinan-partai-buruh-dukung-papua-merdeka "Pelajar Indonesia di Inggris Kecam Pimpinan Partai Buruh dukung Papua Merdeka"] ''[[Gatra]]'', [[10 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref><ref name="satuharapan.com">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/wni-di-inggris-protes-corbyn-karena-dukung-papua-merdeka "WNI di Inggris Protes Corbyn karena Dukung Papua Merdeka"] ''Satu Harapan'', [[11 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Surat tersebut mendapat balasan resmi dari Buchtar Tabuni, Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP).<ref name="suarapapua.com">[https://suarapapua.com/2016/05/20/pnwp-sikapi-surat-terbuka-indonesia-jeremy-corbyn/ "PNWP Sikapi Surat Terbuka Indonesia Untuk Jeremy Corbyn"] ''Suara Papua'', [[20 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>
Ia beberapa kali menulis kritik terhadap Benny Wenda, petinggi [[Organisasi Papua Merdeka]] melalui tabloid ternama di Inggris, ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]]''. Salah satu artikelnya yang berjudul ''"Papua is Not Indonesia's Palestine"''<ref name="papua">[https://www.huffingtonpost.com/muhammad-zulfikar-rakhmat/papua-is-not-indonesias-p_b_10358228.html "Papua is Not Indonesia's Palestine"] ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]]'', [[09 Juni]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> yang ia tulis bersama Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia [[United Kingdom]], Media Wahyudi Askar, untuk melawan sebuah tulisan Jason MacLeod yang menganggap bahwa keadaan di Papua sama dengan keadaan di Palestina,<ref name="papua2">[http://www.fairobserver.com/region/asia_pacific/west-papua-indonesias-palestine/ "West Papua is Indonesia's Palestine"] ''[[:en:Fair Observer|Fair Observer]],'' [[24 Agustus]] 2013. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> mendapatkan respon tidak langsung dari Benny Wenda melalui artikel berjudul ''"Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?"'' di tabloid yang sama.<ref name="papua3">[https://www.huffingtonpost.com/entry/indonesia-supports-palest_b_9911520.html "Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?"] ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]]'', Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Pada 9 Mei 2016, Zulfikar, juga bersama Media, menulis surat terbuka untuk pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn yang mendukung pembebasan Papua Barat dari Indonesia.<ref name="gatra.com"/><ref name="papua4">[https://www.huffingtonpost.co.uk/muhammad-zulfikar-rakhmat/an-open-letter-to-jeremy-_b_9864254.html "An Open Letter to Jeremy Corbyn from Indonesia"] ''[[:en:The Huffington Post|The Huffington Post]]'', [[09 Mei]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="satuharapan.com">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/wni-di-inggris-protes-corbyn-karena-dukung-papua-merdeka "WNI di Inggris Protes Corbyn karena Dukung Papua Merdeka"] ''Satu Harapan'', [[11 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref> Surat tersebut mendapat balasan resmi dari Buchtar Tabuni, Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP).<ref name="suarapapua.com">[https://suarapapua.com/2016/05/20/pnwp-sikapi-surat-terbuka-indonesia-jeremy-corbyn/ "PNWP Sikapi Surat Terbuka Indonesia Untuk Jeremy Corbyn"] ''Suara Papua'', [[20 Mei]] 2016. Diakses [[06 April]] 2018.</ref>


Pada tahun 2015, Zulfikar juga menerbitkan tulisan yang menguak hubungan diam-diam Indonesia dan Israel. Ia mendapatkan bahwa kendati hubungan diplomatik tidak ada, perdagangan kedua negara tumbuh dengan pesat.<ref name="indois">[https://thediplomat.com/2015/03/the-quiet-growth-in-indonesia-israel-relations/ "The Quiet Growth in Indonesia-Israel Relations"] ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]]'', [[11 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois2">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/diam-diam-hubungan-dagang-indonesia-israel-kian-mesra "Diam-diam Hubungan Dagang Indonesia-Israel Kian Mesra"] ''Satu Harapan'', [[15 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois3">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/hubungan-diplomatik-dengan-israel-mengapa-tidak "Hubungan Diplomatik dengan Israel: Mengapa Tidak?"] ''Satu Harapan'', [[30 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois4">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/kemendag-hati-hati-tanggapi-hubungan-ekonomi-israel-ri "Kemendag Hati-hati Tanggapi Hubungan Ekonomi Israel-RI"] ''Satu Harapan'', [[01 April]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Zulfikar juga aktif menuliskan artikel tentang hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.<ref>[http://thediplomat.com/2014/05/doha-looks-to-southeast-asia/ "Doha Looks to Southeast Asia"] ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]]'', [[21 Mei]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://thediplomat.com/2014/09/indonesia-and-jordan-hidden-ties/ "Indonesia and Jordan: Quiet Ties"] ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]]'', [[05 September]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://thediplomat.com/2015/01/indonesia-oman-relations-gradually-moving-forward/ "Indonesia-Oman Relations: Gradually Moving Forward"] ''[[:en:The Diplomat |The Diplomat]]'', [[15 Januari]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://www.middleeasteye.net/columns/indonesia-s-two-faces-israel-palestine-1822382125 "Indonesia's two faces on Israel-Palestine"] ''Middle East Eye'', [[23 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Pada tahun 2015, Zulfikar juga menerbitkan tulisan yang menguak hubungan diam-diam Indonesia dan Israel. Ia mendapatkan bahwa kendati hubungan diplomatik tidak ada, perdagangan kedua negara tumbuh dengan pesat.<ref name="indois">[https://thediplomat.com/2015/03/the-quiet-growth-in-indonesia-israel-relations/ "The Quiet Growth in Indonesia-Israel Relations"] ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]]'', [[11 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois2">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/diam-diam-hubungan-dagang-indonesia-israel-kian-mesra "Diam-diam Hubungan Dagang Indonesia-Israel Kian Mesra"] ''Satu Harapan'', [[15 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois3">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/hubungan-diplomatik-dengan-israel-mengapa-tidak "Hubungan Diplomatik dengan Israel: Mengapa Tidak?"] ''Satu Harapan'', [[30 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref name="indois4">[http://www.satuharapan.com/read-detail/read/kemendag-hati-hati-tanggapi-hubungan-ekonomi-israel-ri "Kemendag Hati-hati Tanggapi Hubungan Ekonomi Israel-RI"] ''Satu Harapan'', [[01 April]] 2016. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Zulfikar juga aktif menuliskan artikel tentang hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.<ref>[http://thediplomat.com/2014/05/doha-looks-to-southeast-asia/ "Doha Looks to Southeast Asia"] ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]]'', [[21 Mei]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://thediplomat.com/2014/09/indonesia-and-jordan-hidden-ties/ "Indonesia and Jordan: Quiet Ties"] ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]]'', [[05 September]] 2014. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://thediplomat.com/2015/01/indonesia-oman-relations-gradually-moving-forward/ "Indonesia-Oman Relations: Gradually Moving Forward"] ''[[:en:The Diplomat|The Diplomat]]'', [[15 Januari]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[http://www.middleeasteye.net/columns/indonesia-s-two-faces-israel-palestine-1822382125 "Indonesia's two faces on Israel-Palestine"] ''Middle East Eye'', [[23 Maret]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>


=== Aktivis Difabel ===
=== Aktivis Difabel ===
Selain menjadi wartawan, Zulfikar merupakan seorang aktivis difabel. Pada tahun 2014, Zulfikar, bersama dengan ketua PPI Inggris Aldo Kaligis, membuat kampanye yang mendorong para difabel untuk berani berkuliah di luar negeri.<ref name="dif1">[https://news.detik.com/berita/2946323/ppi-inggris-buat-kampanye-supaya-difabel-berani-kuliah-ke-luar-negeri "PPI Inggris Buat Kampanye Supaya Difabel Berani Kuliah ke Luar Negeri"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Kemudian pada awal 2017, ia bersama dengan teman-temannya mendirikan Sekolabilitas, sebuah organisasi di [[Yogyakarta]] yang bertujuan untuk membantu anak-anak difabel Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.<ref name="sekolabilitas">[https://sekolabilitas.org/' "Sekolabilitas"] ''Sekolabilitas.'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref>
Selain menjadi wartawan, Zulfikar merupakan seorang aktivis difabel. Pada tahun 2014, Zulfikar, bersama dengan ketua PPI Inggris Aldo Kaligis, membuat kampanye yang mendorong para difabel untuk berani berkuliah di luar negeri.<ref name="dif1">[https://news.detik.com/berita/2946323/ppi-inggris-buat-kampanye-supaya-difabel-berani-kuliah-ke-luar-negeri "PPI Inggris Buat Kampanye Supaya Difabel Berani Kuliah ke Luar Negeri"] ''[[Detik]]'', [[18 Juni]] 2015. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Kemudian pada awal 2017, ia bersama dengan teman-temannya mendirikan Sekolabilitas, sebuah organisasi di [[Yogyakarta]] yang bertujuan untuk membantu anak-anak difabel Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.<ref name="sekolabilitas">[https://sekolabilitas.org/' "Sekolabilitas"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''Sekolabilitas.'' Diakses [[06 April]] 2018.</ref>


Dalam tulisan-tulisannya, Zulfikar juga sering mengkritik pemerintah Indonesia yang menurutnya sampai hari ini masih belum ramah difabel.<ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-disabled-ask-jokowi-fulfill-promises/ "Indonesia's Disabled Ask Jokowi to Fulfill His Promises"] ''Asia Sentinel'', [[10 November]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-fractured-programs-for-disabled/ "Indonesia's Fractured Programs for the Disabled"] ''Asia Sentinel'', [[14 Oktober]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-disability-issues-lack-data/ "Disability Issues and the Lack of Data in Indonesia"] ''Asia Sentinel'', [[23 Juni]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/the-woeful-state-of-education-for-the-disabled-in-indonesia/ "The Woeful State of Education for the Disabled in Indonesia"] ''Asia Sentinel'', [[13 Juni]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Ia juga salah satu yang mengkritik rencana pemerintah untuk menutup sarana transportasi berbasis online yang dianggapnya sangat merugikan difabel.<ref>[http://www.newmandala.org/the-impact-of-indonesias-online-transportation-ban-on-the-disabled/ "The impact of Indonesia’s online transportation ban on the disabled"] ''New Mandala'', [[12 April]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Dalam tulisan-tulisannya, Zulfikar juga sering mengkritik pemerintah Indonesia yang menurutnya sampai hari ini masih belum ramah difabel.<ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-disabled-ask-jokowi-fulfill-promises/ "Indonesia's Disabled Ask Jokowi to Fulfill His Promises"] ''Asia Sentinel'', [[10 November]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-fractured-programs-for-disabled/ "Indonesia's Fractured Programs for the Disabled"] ''Asia Sentinel'', [[14 Oktober]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/indonesia-disability-issues-lack-data/ "Disability Issues and the Lack of Data in Indonesia"] ''Asia Sentinel'', [[23 Juni]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref><ref>[https://www.asiasentinel.com/society/the-woeful-state-of-education-for-the-disabled-in-indonesia/ "The Woeful State of Education for the Disabled in Indonesia"] ''Asia Sentinel'', [[13 Juni]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref> Ia juga salah satu yang mengkritik rencana pemerintah untuk menutup sarana transportasi berbasis online yang dianggapnya sangat merugikan difabel.<ref>[http://www.newmandala.org/the-impact-of-indonesias-online-transportation-ban-on-the-disabled/ "The impact of Indonesia’s online transportation ban on the disabled"] ''New Mandala'', [[12 April]] 2017. Diakses [[07 April]] 2018.</ref>
Baris 56: Baris 58:


{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]

Revisi terkini sejak 23 Juni 2023 00.06


Muhammad Zulfikar Rakhmat
Lahir10 April 1992 (umur 32)
Indonesia Pati, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia Indonesia
Almamater
Pekerjaan- Aktivis difabel
- Wartawan
- Dosen
Dikenal atas- Mahasiswa Berprestasi Universitas Qatar [1]

Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat (lahir 10 April 1992) adalah seorang penulis, wartawan,[2] dan aktivis difabel. Ia juga adalah seorang difabel yang disebabkan oleh kelainan Ashpyxia Neonatal yang dialami Ibunya saat proses melahirkan.[3] Kisah hidupnya sebagai seorang difabel telah ia tulis melalui bukunya yang berjudul "Inilah Jihadku".[4]

Zulfikar lahir di Pati pada tanggal 10 April 1992 dari pasangan dr. H. Rakhmat Soebekti, seorang dokter dan Dra. Sa'adah Binti Sujud, seorang guru dan ibu rumah tangga.[5] Saat melahirkan ibunya menderita Ashpyxia Neonatal, yakni kondisi kekurangan oksigen pada otak, yang berdampak pada saraf motorik halus Zulfikar.[6] Alhasil, ia tidak bisa menggunakan tangannya untuk melakukan beberapa hal, khususnya menulis. Meski sempat menerima penolakan dari sejumlah sekolah karena disabilitas yang dialaminya,[7] Zulfikar akhirnya mengenyam bangku pendidikan di TK Candi Baru, Semarang dan melanjutkan pendidikan dasar dan menengah pertama di SD dan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang.[8]

Selama duduk di bangku sekolah, Zulfikar mengalami bullying dari teman-temannya.[9] Lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan menengah keatas di Qatar disebabkan oleh pekerjaan ayahnya. Seusainya, Zulfikar menempuh pendidikan S1 jurusan Hubungan Internasional dan Politik Timur Tengah di Universitas Qatar dengan beasiswa penuh dari pemerintah Qatar.[10] Pada tahun 2014, ia lulus sebagai Mahasiswa Berprestasi dengan IPK 3.93 dan mendapatkan penghargaan khusus dari Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad al-Tsani.[1] Wisuda Zulfikar juga diliput oleh media lokal berbahasa Inggris di Qatar, Doha News.[11] Temuan skripsinya yang berjudul "China's Arab-Israeli Conflict Policy" (Kebijakan Tiongkok di Konflik Israel-Palestina) telah diterbitkan oleh tabloid online tentang Timur Tengah berbasis di Swedia.[12]

Usai menyelesaikan S1, Zulfikar kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Manchester dan memperoleh gelar Magister di bidang Politik Internasional sebelum menempuh studi doktoral di universitas yang sama.[13] Penelitian S3-nya menginvestigasi efek dari One Belt, One Road di negara-negara teluk dari sudut padang Antonio Gramsci.[13] Ketertarikannya tentang hubungan Tiongkok dan negara-negara teluk membuat pemikirannya dikutip oleh beberapa media, termasuk Al Monitor, sebuah media berbasis di Washington, yang menyebutkan bahwa Zulfikar merupakan "an expert on Sino-GCC relations".[14]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Zulfikar merupakan seorang wartawan yang telah menerbitkan lebih dari 100 artikel[16] di berbagai media masa di Indonesia maupun di luar seperti The Huffington Post,[17] Asia Sentinel,[18] and The Diplomat.[19] Topik-topik yang dituliskannya berkonsentrasi pada isu-isu Timur Tengah, terutama hubungan antara negara-negara teluk dan Tiongkok, persoalan difabel di Indonesia, dan juga isu-isu sosial di Indonesia.

Ia beberapa kali menulis kritik terhadap Benny Wenda, petinggi Organisasi Papua Merdeka melalui tabloid ternama di Inggris, The Huffington Post. Salah satu artikelnya yang berjudul "Papua is Not Indonesia's Palestine"[20] yang ia tulis bersama Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom, Media Wahyudi Askar, untuk melawan sebuah tulisan Jason MacLeod yang menganggap bahwa keadaan di Papua sama dengan keadaan di Palestina,[21] mendapatkan respon tidak langsung dari Benny Wenda melalui artikel berjudul "Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?" di tabloid yang sama.[22] Pada 9 Mei 2016, Zulfikar, juga bersama Media, menulis surat terbuka untuk pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn yang mendukung pembebasan Papua Barat dari Indonesia.[2][23][24] Surat tersebut mendapat balasan resmi dari Buchtar Tabuni, Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP).[25]

Pada tahun 2015, Zulfikar juga menerbitkan tulisan yang menguak hubungan diam-diam Indonesia dan Israel. Ia mendapatkan bahwa kendati hubungan diplomatik tidak ada, perdagangan kedua negara tumbuh dengan pesat.[26][27][28][29] Zulfikar juga aktif menuliskan artikel tentang hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.[30][31][32][33]

Aktivis Difabel

[sunting | sunting sumber]

Selain menjadi wartawan, Zulfikar merupakan seorang aktivis difabel. Pada tahun 2014, Zulfikar, bersama dengan ketua PPI Inggris Aldo Kaligis, membuat kampanye yang mendorong para difabel untuk berani berkuliah di luar negeri.[34] Kemudian pada awal 2017, ia bersama dengan teman-temannya mendirikan Sekolabilitas, sebuah organisasi di Yogyakarta yang bertujuan untuk membantu anak-anak difabel Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak.[35]

Dalam tulisan-tulisannya, Zulfikar juga sering mengkritik pemerintah Indonesia yang menurutnya sampai hari ini masih belum ramah difabel.[36][37][38][39] Ia juga salah satu yang mengkritik rencana pemerintah untuk menutup sarana transportasi berbasis online yang dianggapnya sangat merugikan difabel.[40]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Disabilitas Tak Halangi M Zulfikar Rakhmat Raih Cum Laude di Kampus Qatar" Detik, 18 Juni 2014. Diakses 06 April 2018.
  2. ^ a b "Pelajar Indonesia di Inggris Kecam Pimpinan Partai Buruh dukung Papua Merdeka"[pranala nonaktif permanen] Gatra, 10 Mei 2016. Diakses 06 April 2018.
  3. ^ "Kisah Mahasiswa Keterbatasan Fisik Asal Indonesia Sukses di Inggris" Okezone, 23 Desember 2015. Diakses 06 April 2018.
  4. ^ "Inilah Jihadku by Muhammad Zulfikar Rakhmat" Goodreads. Diakses 06 April 2018.
  5. ^ "Inspiring Story: Muhammad Zulfikar Rakhmat" Youtube. Diakses 06 April 2018.
  6. ^ "Keterbatasan Fisik Tak Halangi Anak Indonesia Riset Doktoral di Inggris" Deutsche Welle, 01 Januari 2016. Diakses 06 April 2018.
  7. ^ "Mahasiswa Indonesia mencoba meraih mimpi dengan keterbatasan fisik dan ejekan" BBC Indonesia, 22 Desember 2015. Diakses 07 April 2018.
  8. ^ "Walau Cacat Tubuh, Rakhmat Lulus dengan IPK 3,93 di Qatar dan Akan Teruskan Master ke Inggris"[pranala nonaktif permanen] Dakwatuna, 12 Juni 2014. Diakses 07 April 2018.
  9. ^ "Dulu Dibully Karena Derita Difabel, Kini Go Internasional" Deutsche Welle, 01 Januari 2016. Diakses 06 April 2018.
  10. ^ "Kisah Rakhmat, Meski Gagap Sukses Raih IPK 3,93 di Qatar" Diarsipkan 2018-04-07 di Wayback Machine. Kapanlagi, 13 Mei 2015. Diakses 07 April 2018.
  11. ^ "QU graduate with disability shares secrets to his success" Doha News, 07 Juni 2014. Diakses 07 April 2018.
  12. ^ "China new partner for peace in Arab-Israeli conflict" Your Middle East, 28 Januari 2014. Diakses 07 April 2018.
  13. ^ a b "Muhammad Rakhmat" Diarsipkan 2018-04-07 di Wayback Machine. School of Social Sciences, The University of Manchester. Diakses 06 April 2018.
  14. ^ "Oman looks East" Diarsipkan 2018-04-07 di Wayback Machine. The Middle East Magazine, Desember 2015. Diakses 07 April 2018.
  15. ^ "Muhammad Zulfikar Rakhmat" The Huffington Post. Diakses 27 November 2018.
  16. ^ "Muhammad Zulfikar Rakhmat" Diarsipkan 2018-04-07 di Wayback Machine. Google Scholar. Diakses 06 April 2018.
  17. ^ "Muhammad Zulfikar Rakhmat" The Huffington Post. Diakses 06 April 2018.
  18. ^ "Muhammad Zulfikar Rakhmat" Asia Sentinel. Diakses 06 April 2018.
  19. ^ "Muhammad Zulfikar Rakhmat" The Diplomat. Diakses 06 April 2018.
  20. ^ "Papua is Not Indonesia's Palestine" The Huffington Post, 09 Juni 2016. Diakses 07 April 2018.
  21. ^ "West Papua is Indonesia's Palestine" Fair Observer, 24 Agustus 2013. Diakses 07 April 2018.
  22. ^ "Indonesia Supports Palestinian Independence - What About West Papua?" The Huffington Post, Diakses 07 April 2018.
  23. ^ "An Open Letter to Jeremy Corbyn from Indonesia" The Huffington Post, 09 Mei 2016. Diakses 07 April 2018.
  24. ^ "WNI di Inggris Protes Corbyn karena Dukung Papua Merdeka" Satu Harapan, 11 Mei 2016. Diakses 06 April 2018.
  25. ^ "PNWP Sikapi Surat Terbuka Indonesia Untuk Jeremy Corbyn" Suara Papua, 20 Mei 2016. Diakses 06 April 2018.
  26. ^ "The Quiet Growth in Indonesia-Israel Relations" The Diplomat, 11 Maret 2015. Diakses 07 April 2018.
  27. ^ "Diam-diam Hubungan Dagang Indonesia-Israel Kian Mesra" Satu Harapan, 15 Maret 2015. Diakses 07 April 2018.
  28. ^ "Hubungan Diplomatik dengan Israel: Mengapa Tidak?" Satu Harapan, 30 Maret 2015. Diakses 07 April 2018.
  29. ^ "Kemendag Hati-hati Tanggapi Hubungan Ekonomi Israel-RI" Satu Harapan, 01 April 2016. Diakses 07 April 2018.
  30. ^ "Doha Looks to Southeast Asia" The Diplomat, 21 Mei 2014. Diakses 07 April 2018.
  31. ^ "Indonesia and Jordan: Quiet Ties" The Diplomat, 05 September 2014. Diakses 07 April 2018.
  32. ^ "Indonesia-Oman Relations: Gradually Moving Forward" The Diplomat, 15 Januari 2015. Diakses 07 April 2018.
  33. ^ "Indonesia's two faces on Israel-Palestine" Middle East Eye, 23 Maret 2015. Diakses 07 April 2018.
  34. ^ "PPI Inggris Buat Kampanye Supaya Difabel Berani Kuliah ke Luar Negeri" Detik, 18 Juni 2015. Diakses 07 April 2018.
  35. ^ "Sekolabilitas"[pranala nonaktif permanen] Sekolabilitas. Diakses 06 April 2018.
  36. ^ "Indonesia's Disabled Ask Jokowi to Fulfill His Promises" Asia Sentinel, 10 November 2017. Diakses 07 April 2018.
  37. ^ "Indonesia's Fractured Programs for the Disabled" Asia Sentinel, 14 Oktober 2017. Diakses 07 April 2018.
  38. ^ "Disability Issues and the Lack of Data in Indonesia" Asia Sentinel, 23 Juni 2017. Diakses 07 April 2018.
  39. ^ "The Woeful State of Education for the Disabled in Indonesia" Asia Sentinel, 13 Juni 2017. Diakses 07 April 2018.
  40. ^ "The impact of Indonesia’s online transportation ban on the disabled" New Mandala, 12 April 2017. Diakses 07 April 2018.