Elang Salahuddin: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) →Referensi: menggunakan QuickEdit |
Menghapus Coat_arm_-_Rif_-_1921-1926.png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license since 1 July 2023. Tag: Pengembalian manual |
||
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
⚫ | |||
'''Elang Salahuddin''' ({{Lang-ar|نسر صلاح الدين}}), dikenal di [[Mesir]] sebagai '''Elang Mesir''' ({{Lang-ar|النسر المصري}} {{Transl|ar|al-ʿuʾạb al-missry}} <ref>{{Cite book|last=Smith|first=Whitney|date=1975|url=https://archive.org/details/flagsthroughages00smit|title=Flags Through the Ages and Across the World|location=Maidenhead|publisher=McGraw-Hill|isbn=0-07-059093-1|url-access=registration}}</ref> dan '''Elang Republik''' {{Lang|arz|العقاب الجمهوري|rtl=yes}} {{Transl|arz|el-ʿuʾạb el-goumhūri}}), adalah elang heraldik yang dijadikan sebagai simbol nasional [[Lambang Mesir|Mesir]], [[Lambang Irak|Irak]], [[Lambang Negara Palestina|Palestina]], dan Dewan Transisi Selatan Yaman Selatan. Sejak [[Revolusi Mesir 1952]], elang menjadi simbol utama [[Mesir]] serta [[Pan Arabisme|nasionalisme Arab]], khususnya di [[Dunia Arab|negara Arab]] yang mengalami perubahan politik [[Antiimperialisme|antiimperialis]] sejak 1950-an dan seterusnya. Dahulu Elang Salahuddin menjadi lambang dari [[Republik Arab Bersatu]], [[Yaman Utara]], [[Yaman Selatan]], dan [[Lambang Libya|Republik Arab Libya]] yang sekarang sudah tidak ada lagi. |
'''Elang Salahuddin''' ({{Lang-ar|نسر صلاح الدين}}), dikenal di [[Mesir]] sebagai '''Elang Mesir''' ({{Lang-ar|النسر المصري}} {{Transl|ar|al-ʿuʾạb al-missry}} <ref>{{Cite book|last=Smith|first=Whitney|date=1975|url=https://archive.org/details/flagsthroughages00smit|title=Flags Through the Ages and Across the World|location=Maidenhead|publisher=McGraw-Hill|isbn=0-07-059093-1|url-access=registration}}</ref> dan '''Elang Republik''' {{Lang|arz|العقاب الجمهوري|rtl=yes}} {{Transl|arz|el-ʿuʾạb el-goumhūri}}), adalah elang heraldik yang dijadikan sebagai simbol nasional [[Lambang Mesir|Mesir]], [[Lambang Irak|Irak]], [[Lambang Negara Palestina|Palestina]], dan Dewan Transisi Selatan Yaman Selatan. Sejak [[Revolusi Mesir 1952]], elang menjadi simbol utama [[Mesir]] serta [[Pan Arabisme|nasionalisme Arab]], khususnya di [[Dunia Arab|negara Arab]] yang mengalami perubahan politik [[Antiimperialisme|antiimperialis]] sejak 1950-an dan seterusnya. Dahulu Elang Salahuddin menjadi lambang dari [[Republik Arab Bersatu]], [[Yaman Utara]], [[Yaman Selatan]], dan [[Lambang Libya|Republik Arab Libya]] yang sekarang sudah tidak ada lagi. |
||
== Asal usul == |
== Asal usul == |
||
[[Berkas:Saladin' |
[[Berkas:Saladin's Standard.svg|ka|jmpl|Rekonstruksi panji-panji pribadi Salahuddin al-Ayyubi, menampilkan elang]] |
||
Terilhami dari lambang elang kuno yang ditemukan di kuil-kuil Mesir [[Mesir Kuno|zaman Firaun]], [[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin al-Ayyubi]], Sultan Mesir pertama, mengadaptasi elang sebagai simbol kekuatan, dan menggunakan bendera kuning dengan lambang tersebut sebagai panji-panji pribadinya.<ref>{{Cite book|last=Hathaway|first=Jane|year=2003|title=A Tale of Two Factions: Myth, Memory, and Identity in Ottoman Egypt and Yemen|url=https://archive.org/details/taletwofactionsm00hath|publisher=State University of New York Press|isbn=9780791458839|page=[https://archive.org/details/taletwofactionsm00hath/page/96 96]–7}}</ref> Benteng Kairo, dibangun pada masa pemerintahan Salahuddin, memiliki gambar elang besar di dinding baratnya yang diyakini menggambarkan lambang Saladin. Penjelajah Utsmani [[Evliya Çelebi]] awalnya mengaku lambang itu [[Elang berkepala dua|berkepala dua]],<ref name="Citadel">{{Cite book|last=Rabbat|first=Nasser O.|date=1995|url=https://books.google.com/books?id=9Ep8I5jCD8QC&pg=PA24|title=The Citadel of Cairo: A New Interpretation of Royal Mameluk Architecture|isbn=9789004101241|page=24}}</ref> tetapi saat ini lambang di benteng tersebut tidak berkepala. Alur-alur pada elang tidak cocok dengan yang ada di dinding, menunjukkan bahwa itu sudah dipindahkan ke tempatnya saat ini secara substansial setelah pemerintahan Saladin, kemungkinan selama pemerintahan [[Muhammad Ali dari Mesir|Muhammad Ali]], ketika bagian atas tembok dibangun kembali.<ref name="Citadel" /><ref>{{Cite journal|last=Smith|first=Whitney|date=1985|title=New Flags|journal=The Flag Bulletin|volume=24|page=44}}, citing {{Cite book|last=Meyer|first=L. A.|date=1933|title=Saracenic Heraldry|location=Oxford|publisher=Clarendon|page=195}}</ref> Lambang elang berkepala dua juga digunakan pada uang logam dari masa Al-Adil I, adik Salahuddin yang menggantikannya sebagai Sultan.<ref>{{Cite book|last=Ebers|first=Georg|date=1878|url=https://scholarship.rice.edu/handle/1911/21277|title=Egypt: Descriptive, Historical, and Picturesque, Volume I|location=New York|publisher=[[Cassell (publisher)|Cassell & Company LTD]]|page=242|hdl=1911/21277}}</ref> |
|||
== Sejarah modern == |
== Sejarah modern == |
||
{{multiple image|perrow=2|total_width=250|caption_align=center|image1=Coat of arms of Egypt (1953–1958).svg|caption1=Lambang pertama yang menggunakan Elang Salahuddin adalah [[lambang Mesir]] pada [[Revolusi Mesir 1952|masa revolusi 1952]]|image2=Coat of arms of United Arab Republic (Syria 1958-61, Egypt 1958-1971).svg|caption2=Lambang [[Republik Arab Bersatu]] menampilkan desain baru untuk Elang Republik}} |
{{multiple image|perrow=2|total_width=250|caption_align=center|image1=Coat of arms of Egypt (1953–1958).svg|caption1=Lambang pertama yang menggunakan Elang Salahuddin adalah [[lambang Mesir]] pada [[Revolusi Mesir 1952|masa revolusi 1952]]|image2=Coat of arms of United Arab Republic (Syria 1958-61, Egypt 1958-1971).svg|caption2=Lambang [[Republik Arab Bersatu]] menampilkan desain baru untuk Elang Republik}} |
||
[[ |
[[Kategori:Pages using multiple image with auto scaled images]] |
||
Revolusi Mesir 1952 ditandai dengan tegaknya kembali nasionalisme Mesir dan nasionalisme Arab, khususnya dalam konteks [[konflik Arab-Israel]]. Dengan melihat kesejajaran kepentingan antara konflik ini dan [[Perang Salib]], pemimpin revolusi Mesir mengaitkan upaya deklarasi pembebasan Arab dengan upaya Salahuddin al-Ayyubi abad pertengahan yang, sebagai Sultan Mesir, telah menyatukan kekuatan Arab melawan Tentara Salib di [[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Bersamaan dengan itu, pemerintahan revolusioner Mesir di bawah [[Muhammad Naguib]] dan [[Gamal Abdul Nasir|Gamal Abdel Nasser]], yang merupakan veteran [[Perang Palestina 1948|Perang Palestina]], memperkenalkan Bendera Pembebasan Arab dengan warna merah, putih, hitam, dan hijau yang terilhami dari [[Kekhalifahan Rasyidin]], [[Kekhalifahan Umayyah]] Damaskus, [[Kekhalifahan Abbasiyah]] di Bagdad, dan [[Kekhalifahan Fathimiyah]] di Kairo Mesir. Bendera di tengah-tengah menampilkan Elang Salahuddin berwarna emas. Sejak saat itu, baik Elang Salahuddin, dan Bendera Pembebasan Arab menjadi simbol yang cukup erat dengan republik Mesir yang revolusioner, dan penyebab nasionalisme Arab yang lebih luas. |
Revolusi Mesir 1952 ditandai dengan tegaknya kembali nasionalisme Mesir dan nasionalisme Arab, khususnya dalam konteks [[konflik Arab-Israel]]. Dengan melihat kesejajaran kepentingan antara konflik ini dan [[Perang Salib]], pemimpin revolusi Mesir mengaitkan upaya deklarasi pembebasan Arab dengan upaya Salahuddin al-Ayyubi abad pertengahan yang, sebagai Sultan Mesir, telah menyatukan kekuatan Arab melawan Tentara Salib di [[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Bersamaan dengan itu, pemerintahan revolusioner Mesir di bawah [[Muhammad Naguib]] dan [[Gamal Abdul Nasir|Gamal Abdel Nasser]], yang merupakan veteran [[Perang Palestina 1948|Perang Palestina]], memperkenalkan Bendera Pembebasan Arab dengan warna merah, putih, hitam, dan hijau yang terilhami dari [[Kekhalifahan Rasyidin]], [[Kekhalifahan Umayyah]] Damaskus, [[Kekhalifahan Abbasiyah]] di Bagdad, dan [[Kekhalifahan Fathimiyah]] di Kairo Mesir. Bendera di tengah-tengah menampilkan Elang Salahuddin berwarna emas. Sejak saat itu, baik Elang Salahuddin, dan Bendera Pembebasan Arab menjadi simbol yang cukup erat dengan republik Mesir yang revolusioner, dan penyebab nasionalisme Arab yang lebih luas. |
||
Saat Mesir bergabung dengan Suriah pada 1958 membentuk Republik Persatuan Arab, Elang Salahuddin menjadi lambang baru, sementara Bendera Pembebasan Arab diambil sebagai dasar bendera. |
Saat Mesir bergabung dengan Suriah pada 1958 membentuk Republik Persatuan Arab, Elang Salahuddin menjadi lambang baru, sementara Bendera Pembebasan Arab diambil sebagai dasar bendera. |
||
Meski persatuan Mesir-Suriah berakhir pada 1961 pascakudeta Suriah, Elang ini menjadi simbol persatuan Arab. Menyusul [[Perang Saudara Yaman|kejatuhan kerajaan Yaman Utara]] pada 1962, Elang ini menjadi [[Lambang Yaman|lambang negara]] Republik Yaman, dan kemudian Republik Rakyat Demokratik Yaman di Yaman Selatan pada 1967. Demikian juga, [[Revolusi Ramadan]] 1963 Irak oleh [[Partai Sosialis Arab Ba'ath – Wilayah Irak|Partai Sosialis Arab Ba'ath]] juga mengadaptasi Elang Salahuddin sebagai [[lambang Irak]]. Sebaliknya, Republik Arab Libya mengadaptasi Elang Salahuddin pada 1969, tetapi digantikan dengan |
Meski persatuan Mesir-Suriah berakhir pada 1961 pascakudeta Suriah, Elang ini menjadi simbol persatuan Arab. Menyusul [[Perang Saudara Yaman|kejatuhan kerajaan Yaman Utara]] pada 1962, Elang ini menjadi [[Lambang Yaman|lambang negara]] Republik Yaman, dan kemudian Republik Rakyat Demokratik Yaman di Yaman Selatan pada 1967. Demikian juga, [[Revolusi Ramadan]] 1963 Irak oleh [[Partai Sosialis Arab Ba'ath – Wilayah Irak|Partai Sosialis Arab Ba'ath]] juga mengadaptasi Elang Salahuddin sebagai [[lambang Irak]]. Sebaliknya, Republik Arab Libya mengadaptasi Elang Salahuddin pada 1969, tetapi digantikan dengan Rajawali Quraisy saat, bersama Mesir dan Suriah, Libya mendirikan [[Federasi Republik Arab]] pada 1972.<ref name="Baram1991">{{Cite book|last=Baram|first=Amatzia|year=1991|url=https://books.google.com/books?id=snyuCwAAQBAJ&pg=PA151|title=Culture, History and Ideology in the Formation of Ba'thist Iraq,1968-89|publisher=Palgrave Macmillan UK|isbn=978-1-349-21243-9|page=151, note 15|author-link=Amatzia Baram}}</ref> |
||
[[Lambang Negara Palestina|Palestina]] adalah negara terakhir yang mengadopsi Elang Salahuddin, yakni setelah proklamasi kenegaraan pada tahun 1988. |
[[Lambang Negara Palestina|Palestina]] adalah negara terakhir yang mengadopsi Elang Salahuddin, yakni setelah proklamasi kenegaraan pada tahun 1988. |
||
Baris 20: | Baris 19: | ||
== Lambang yang saat ini menggunakan Elang Salahuddin == |
== Lambang yang saat ini menggunakan Elang Salahuddin == |
||
<gallery widths="200"> |
<gallery widths="200"> |
||
Berkas:Coat of arms of Egypt (Official).svg|[[ |
Berkas:Coat of arms of Egypt (Official).svg|[[Lambang Mesir|Mesir]] |
||
Berkas:Coat of arms (emblem) of Iraq 2008.svg|[[ |
Berkas:Coat of arms (emblem) of Iraq 2008.svg|[[Lambang Irak|Irak]] |
||
Berkas:Coat of arms of Palestine (alternative).svg|[[ |
Berkas:Coat of arms of Palestine (alternative).svg|[[Lambang Negara Palestina|Palestina]] |
||
Berkas:Coat of arms of Yemen.svg|[[ |
Berkas:Coat of arms of Yemen.svg|[[Lambang Yaman|Yaman]] |
||
Berkas:Emblem of Somaliland.svg|[[ |
Berkas:Emblem of Somaliland.svg|[[Lambang Somaliland|Somaliland]] |
||
</gallery> |
</gallery> |
||
Baris 35: | Baris 34: | ||
* [[Lambang Yaman]] |
* [[Lambang Yaman]] |
||
* Lambang Libya |
* Lambang Libya |
||
* [[ |
* [[Rajawali Quraisy]] |
||
* [[Elang berkepala dua]] |
* [[Elang berkepala dua]] |
||
Baris 43: | Baris 42: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.crwflags.com/fotw/flags/eg.html#emb The emblem of Egypt's flag, A.R.E. - The Golden Eagle of Egypt], [[ |
* [http://www.crwflags.com/fotw/flags/eg.html#emb The emblem of Egypt's flag, A.R.E. - The Golden Eagle of Egypt], [[Flags of the World (website)]] |
||
[[Kategori:Simbol nasional Yaman]] |
[[Kategori:Simbol nasional Yaman]] |
||
[[Kategori:Simbol nasional Irak]] |
[[Kategori:Simbol nasional Irak]] |
Revisi terkini sejak 9 Juli 2023 06.11
Elang Salahuddin (bahasa Arab: نسر صلاح الدين), dikenal di Mesir sebagai Elang Mesir (bahasa Arab: النسر المصري al-ʿuʾạb al-missry [1] dan Elang Republik العقاب الجمهوري el-ʿuʾạb el-goumhūri), adalah elang heraldik yang dijadikan sebagai simbol nasional Mesir, Irak, Palestina, dan Dewan Transisi Selatan Yaman Selatan. Sejak Revolusi Mesir 1952, elang menjadi simbol utama Mesir serta nasionalisme Arab, khususnya di negara Arab yang mengalami perubahan politik antiimperialis sejak 1950-an dan seterusnya. Dahulu Elang Salahuddin menjadi lambang dari Republik Arab Bersatu, Yaman Utara, Yaman Selatan, dan Republik Arab Libya yang sekarang sudah tidak ada lagi.
Asal usul
[sunting | sunting sumber]Terilhami dari lambang elang kuno yang ditemukan di kuil-kuil Mesir zaman Firaun, Salahuddin al-Ayyubi, Sultan Mesir pertama, mengadaptasi elang sebagai simbol kekuatan, dan menggunakan bendera kuning dengan lambang tersebut sebagai panji-panji pribadinya.[2] Benteng Kairo, dibangun pada masa pemerintahan Salahuddin, memiliki gambar elang besar di dinding baratnya yang diyakini menggambarkan lambang Saladin. Penjelajah Utsmani Evliya Çelebi awalnya mengaku lambang itu berkepala dua,[3] tetapi saat ini lambang di benteng tersebut tidak berkepala. Alur-alur pada elang tidak cocok dengan yang ada di dinding, menunjukkan bahwa itu sudah dipindahkan ke tempatnya saat ini secara substansial setelah pemerintahan Saladin, kemungkinan selama pemerintahan Muhammad Ali, ketika bagian atas tembok dibangun kembali.[3][4] Lambang elang berkepala dua juga digunakan pada uang logam dari masa Al-Adil I, adik Salahuddin yang menggantikannya sebagai Sultan.[5]
Sejarah modern
[sunting | sunting sumber]Revolusi Mesir 1952 ditandai dengan tegaknya kembali nasionalisme Mesir dan nasionalisme Arab, khususnya dalam konteks konflik Arab-Israel. Dengan melihat kesejajaran kepentingan antara konflik ini dan Perang Salib, pemimpin revolusi Mesir mengaitkan upaya deklarasi pembebasan Arab dengan upaya Salahuddin al-Ayyubi abad pertengahan yang, sebagai Sultan Mesir, telah menyatukan kekuatan Arab melawan Tentara Salib di Palestina. Bersamaan dengan itu, pemerintahan revolusioner Mesir di bawah Muhammad Naguib dan Gamal Abdel Nasser, yang merupakan veteran Perang Palestina, memperkenalkan Bendera Pembebasan Arab dengan warna merah, putih, hitam, dan hijau yang terilhami dari Kekhalifahan Rasyidin, Kekhalifahan Umayyah Damaskus, Kekhalifahan Abbasiyah di Bagdad, dan Kekhalifahan Fathimiyah di Kairo Mesir. Bendera di tengah-tengah menampilkan Elang Salahuddin berwarna emas. Sejak saat itu, baik Elang Salahuddin, dan Bendera Pembebasan Arab menjadi simbol yang cukup erat dengan republik Mesir yang revolusioner, dan penyebab nasionalisme Arab yang lebih luas.
Saat Mesir bergabung dengan Suriah pada 1958 membentuk Republik Persatuan Arab, Elang Salahuddin menjadi lambang baru, sementara Bendera Pembebasan Arab diambil sebagai dasar bendera.
Meski persatuan Mesir-Suriah berakhir pada 1961 pascakudeta Suriah, Elang ini menjadi simbol persatuan Arab. Menyusul kejatuhan kerajaan Yaman Utara pada 1962, Elang ini menjadi lambang negara Republik Yaman, dan kemudian Republik Rakyat Demokratik Yaman di Yaman Selatan pada 1967. Demikian juga, Revolusi Ramadan 1963 Irak oleh Partai Sosialis Arab Ba'ath juga mengadaptasi Elang Salahuddin sebagai lambang Irak. Sebaliknya, Republik Arab Libya mengadaptasi Elang Salahuddin pada 1969, tetapi digantikan dengan Rajawali Quraisy saat, bersama Mesir dan Suriah, Libya mendirikan Federasi Republik Arab pada 1972.[6]
Palestina adalah negara terakhir yang mengadopsi Elang Salahuddin, yakni setelah proklamasi kenegaraan pada tahun 1988.
Lambang yang saat ini menggunakan Elang Salahuddin
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Lambang Mesir
- Lambang Irak
- Lambang Palestina
- Lambang Republik Persatuan Arab
- Lambang Yaman
- Lambang Libya
- Rajawali Quraisy
- Elang berkepala dua
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Smith, Whitney (1975). Flags Through the Ages and Across the World. Maidenhead: McGraw-Hill. ISBN 0-07-059093-1.
- ^ Hathaway, Jane (2003). A Tale of Two Factions: Myth, Memory, and Identity in Ottoman Egypt and Yemen. State University of New York Press. hlm. 96–7. ISBN 9780791458839.
- ^ a b Rabbat, Nasser O. (1995). The Citadel of Cairo: A New Interpretation of Royal Mameluk Architecture. hlm. 24. ISBN 9789004101241.
- ^ Smith, Whitney (1985). "New Flags". The Flag Bulletin. 24: 44., citing Meyer, L. A. (1933). Saracenic Heraldry. Oxford: Clarendon. hlm. 195.
- ^ Ebers, Georg (1878). Egypt: Descriptive, Historical, and Picturesque, Volume I. New York: Cassell & Company LTD. hlm. 242. hdl:1911/21277.
- ^ Baram, Amatzia (1991). Culture, History and Ideology in the Formation of Ba'thist Iraq,1968-89. Palgrave Macmillan UK. hlm. 151, note 15. ISBN 978-1-349-21243-9.