Bisbul: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan 118.96.135.112 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh CommonsDelinker |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
(40 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{ |
{{bedakan|Bisbol}} |
||
{{Kotak info spesies}} |
|||
{{Taxobox |
|||
| color = lightgreen |
|||
| name = Bisbul |
|||
⚫ | |||
| image_width = 300px |
|||
| image_caption = Buah bisbul |
|||
| regnum = [[Plant]]ae |
|||
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]] |
|||
| classis = [[dicotyledon|Magnoliopsida]] |
|||
| ordo = [[Ericales]] |
|||
| familia = [[Ebenaceae]] |
|||
| genus = ''[[Eboni|Diospyros]]'' |
|||
| species = '''''D. blancoi''''' |
|||
| binomial = ''Diospyros blancoi'' |
|||
| binomial_authority = [[A. De Candolle|A.DC.]] |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Berkas:Velvet apple (Diospyros discolor).jpg|thumb|left|Buah bisbul]] |
|||
⚫ | Nama ilmiahnya adalah '''''Diospyros blancoi''''' A. DC., |
||
[[Berkas:Velvet apple (sliced).jpg|thumb|Daging Buah Bisbul (potong-potong)]] |
|||
[[Berkas:Velvet apple (Diospyros discolor) seeds.jpg|thumb|Biji Bisbul]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | Nama ilmiahnya adalah '''''Diospyros blancoi''''' A. [[DC]]., tetapi sering disebut dengan nama yang tidak sah: ''D. discolor'' Willd. Nama-nama lainnya adalah '''buah mentega, buah lemak''' ([[bahasa Melayu]], merujuk pada daging buahnya ketika masak), ''sembolo'' ([[Bahasa Jawa]]), ''kamagong, tabang'' atau ''mabolo'' ([[Filipina|Tagalog]], merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus), ''marit'' ([[Bahasa Thai]]), dan ''velvet apple'' ([[bahasa Inggris|Inggris]]). |
||
== Pemerian == |
== Pemerian == |
||
Pohon bisbul dapat tumbuh hingga ketinggian 15–32 [[meter]]. Diameter batangnya dapat mencapai 80 cm.<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=92|url-status=live|access-date=2023-05-17|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208235738/http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|dead-url=yes}}</ref> Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk [[kerucut]] yang lebat dan rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya.{{Butuh rujukan}} |
|||
⚫ | |||
Bisbul merupakan pohon yang sedang tingginya, 10-30 [[meter|m]], meskipun umumnya hanya sekitar 15 m atau kurang. Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk [[kerucut]] yang lebat dan rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Buah buni bulat atau bulat gepeng, 5–12 × 8–10 cm, berbulu halus seperti beludru, cokelat kemerahan kemudian merah terang dan lalu agak kusam apabila masak, dengan “topi” dari kelopak bunga yang tidak rontok. Daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, manis agak [[sepat]], dan berbau harum; ditutupi kulit buah yang tipis berbulu. Bau keras agak mirip [[keju]] dan [[durian]], bagi sebagian orang terasa memualkan, bahkan ada pula yang menyebutkan baunya mirip dengan kotoran [[kucing]]. Biji hingga 10 butir, berkulit kecokelatan, berbentuk baji agak mirip keping buah [[jeruk]], 4 × 2,5 × 1,5 cm (di bagian tebalnya). |
||
⚫ | |||
⚫ | Buah buni bulat atau bulat gepeng, |
||
<gallery> |
<gallery> |
||
Berkas:Diospyros_blancoi.jpg|Bagian dalam buah |
Berkas:Diospyros_blancoi.jpg|Bagian dalam buah |
||
image |
image: Diosp blancoi F 070311 055 ipb.jpg|Buah di pohon bisbul |
||
image |
image:Starr_980601-4322_Diospyros_discolor.jpg|Pohon bisbul |
||
image |
image:Diosp blancoi L 070311 075 ipb.jpg|Duduk daun berseling (''alternate'') |
||
Berkas:Diosp blancoi L 070311 072 ipb.jpg|Daun muda berwarna merah |
Berkas:Diosp blancoi L 070311 072 ipb.jpg|Daun muda berwarna merah |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
</gallery> |
</gallery> |
||
== Hasil dan kegunaan == |
== Hasil dan kegunaan == |
||
Bisbul tumbuh dengan baik di daerah beriklim muson, pada berbagai jenis tanah sampai dengan ketinggian 800 m dpl. |
Bisbul tumbuh dengan baik di daerah tropika beriklim muson, pada berbagai jenis tanah sampai dengan ketinggian 800 m dpl. Di Filipina, bisbul berbuah antara Juni–September; namun di [[Bogor]] buah telah dapat dipetik antara Maret–Mei. |
||
Pohon ini terutama ditanam untuk buahnya, yang dapat dimakan segar atau sebagai campuran minuman dan [[rujak]]. |
Pohon ini terutama ditanam untuk buahnya, yang dapat dimakan segar atau sebagai campuran minuman dan [[rujak]]. [[Kayu]]nya berkualitas baik, cokelat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras; di Filipina (dinamai ''kamagong'') merupakan bahan kerajinan yang berharga dan dilindungi oleh undang-undang. |
||
Karena tajuknya yang bagus, pohon bisbul juga kerap ditanam di taman-taman dan tepi jalan. |
Karena tajuknya yang bagus, pohon bisbul juga kerap ditanam di taman-taman dan tepi jalan. |
||
== Asal |
== Asal usul dan kerabat == |
||
Tanaman ini termasuk keluarga [[eboni]] (suku Ebenaceae), yang banyak dari anggotanya memiliki kayu yang berwarna hitam atau kehitaman. |
Tanaman ini termasuk keluarga [[eboni]] (suku Ebenaceae), yang banyak dari anggotanya memiliki kayu yang berwarna hitam atau kehitaman. Tidak jarang, kelompok ini dikenal sebagai ''kayu [[arang]]'' atau ''arang-arang''. |
||
Bisbul berasal dari Filipina |
Bisbul berasal dari Filipina. Di sana ia ditemukan hidup liar di [[hutan]]-hutan primer dan sekunder dan juga dibudidayakan di [[karang|pekarangan]]. Kini bisbul telah menyebar di pelbagai negeri tropis, termasuk [[Indonesia]]. |
||
== Referensi == |
|||
<references /> |
|||
== Bahan bacaan == |
== Bahan bacaan == |
||
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). |
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
[http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=263 TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN - PORTAL IPTEK] |
[http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=263 TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN - PORTAL IPTEK]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} |
||
{{Wikispecies|Diospyros discolor}} |
{{Wikispecies|Diospyros discolor}} |
||
{{Taxonbar|from=Q87601999}} |
|||
[[Kategori:Tumbuhan]] |
|||
[[Kategori:Buah-buahan]] |
[[Kategori:Buah-buahan]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Diospyros]] |
||
[[de:Mabolo]] |
|||
[[en:Mabolo]] |
|||
[[fr:Diospyros blancoi]] |
|||
[[nl:Mabolo]] |
|||
[[ru:Маболо]] |
Revisi per 11 Juli 2023 16.18
Bisbul
| |
---|---|
Diospyros blancoi | |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophytes |
Ordo | Ericales |
Famili | Ebenaceae |
Genus | Diospyros |
Spesies | Diospyros blancoi A.DC., 1844 |
Bisbul adalah nama sejenis buah sekaligus tumbuhan penghasilnya. Tumbuhan ini berkerabat dengan kesemek dan kayu hitam.
Nama ilmiahnya adalah Diospyros blancoi A. DC., tetapi sering disebut dengan nama yang tidak sah: D. discolor Willd. Nama-nama lainnya adalah buah mentega, buah lemak (bahasa Melayu, merujuk pada daging buahnya ketika masak), sembolo (Bahasa Jawa), kamagong, tabang atau mabolo (Tagalog, merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus), marit (Bahasa Thai), dan velvet apple (Inggris).
Pemerian
Pohon bisbul dapat tumbuh hingga ketinggian 15–32 meter. Diameter batangnya dapat mencapai 80 cm.[1] Berbatang lurus, dengan pepagan berwarna hitam atau kehitaman, diameter hingga 50 cm atau lebih di pangkal batang, bercabang kurang lebih mendatar dan bertingkat, dengan tajuk keseluruhan berbentuk kerucut yang lebat dan rapat daun-daunnya sehingga gelap di bagian dalamnya.[butuh rujukan]
Daun-daun tersusun berseling, berbentuk lonjong, 2,5–12 × 8–30 cm, bertepi rata, dengan pangkal membundar dan ujung meruncing, bertangkai sekitar 1,7 cm. Sisi atas daun hijau tua, mengilap, seperti kulit; sisi bawah berbulu halus, keperakan. Daun muda hijau muda sampai merah jambu.
Berumah dua, bunga-bunga jantan tersusun dalam payung menggarpu, 3–7 kuntum, di ketiak daun; berbilangan 4, daun mahkota berbentuk tabung, putih susu. Bunga betina soliter, bertangkai pendek dan terletak di ketiak daun.
Buah buni bulat atau bulat gepeng, 5–12 × 8–10 cm, berbulu halus seperti beludru, cokelat kemerahan kemudian merah terang dan lalu agak kusam apabila masak, dengan “topi” dari kelopak bunga yang tidak rontok. Daging buah berwarna keputihan, agak keras dan padat, agak kering, manis agak sepat, dan berbau harum; ditutupi kulit buah yang tipis berbulu. Bau keras agak mirip keju dan durian, bagi sebagian orang terasa memualkan, bahkan ada pula yang menyebutkan baunya mirip dengan kotoran kucing. Biji hingga 10 butir, berkulit kecokelatan, berbentuk baji agak mirip keping buah jeruk, 4 × 2,5 × 1,5 cm (di bagian tebalnya).
-
Bagian dalam buah
-
Buah di pohon bisbul
-
Pohon bisbul
-
Duduk daun berseling (alternate)
-
Daun muda berwarna merah
-
Buah bisbul
Hasil dan kegunaan
Bisbul tumbuh dengan baik di daerah tropika beriklim muson, pada berbagai jenis tanah sampai dengan ketinggian 800 m dpl. Di Filipina, bisbul berbuah antara Juni–September; namun di Bogor buah telah dapat dipetik antara Maret–Mei.
Pohon ini terutama ditanam untuk buahnya, yang dapat dimakan segar atau sebagai campuran minuman dan rujak. Kayunya berkualitas baik, cokelat kemerahan hingga hitam, bertekstur halus, kuat dan keras; di Filipina (dinamai kamagong) merupakan bahan kerajinan yang berharga dan dilindungi oleh undang-undang.
Karena tajuknya yang bagus, pohon bisbul juga kerap ditanam di taman-taman dan tepi jalan.
Asal usul dan kerabat
Tanaman ini termasuk keluarga eboni (suku Ebenaceae), yang banyak dari anggotanya memiliki kayu yang berwarna hitam atau kehitaman. Tidak jarang, kelompok ini dikenal sebagai kayu arang atau arang-arang.
Bisbul berasal dari Filipina. Di sana ia ditemukan hidup liar di hutan-hutan primer dan sekunder dan juga dibudidayakan di pekarangan. Kini bisbul telah menyebar di pelbagai negeri tropis, termasuk Indonesia.
Referensi
- ^ Gunawan, H., dkk. (2019). Partomiharjo, Tukirin, ed. 100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati (PDF). Bogor: IPB Press. hlm. 92. ISBN 978-602-440-771-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2023-02-08. Diakses tanggal 2023-05-17.
Bahan bacaan
- Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
Pranala luar
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN - PORTAL IPTEK[pranala nonaktif permanen]