Lompat ke isi

Batara Tunggal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Batara Tunggal''' atau '''Batara Cikal''' adalah dewa utama dalam kepercayaan [[Urang Kanekes|suku Badui]] atau Urang Kanekes. Menurut kepercayaan suku ini, dewa ini merupakan nenek moyang mereka yang pertama kali turun ke Bumi di daerah keramat yang disebut [[Sasaka Domas]]. Di tempat ini roh-roh orang mati berkumpul dan bersatu kembali dengan Batara Tunggal.<ref>{{Cite journal|last=Wessing|first=Robert|last2=Barendregt|first2=Bart|date=2005-12-01|title=Tending the Spirit’s Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java|url=http://journals.openedition.org/moussons/2199|journal=Moussons|issue=8|pages=3–26|doi=10.4000/moussons.2199|issn=1620-3224}}</ref>
'''Batara Tunggal''' atau '''Batara Cikal''' adalah dewa utama dalam kepercayaan [[Urang Kanekes|suku Badui]] dan [[Suku Sunda|Sunda]] penganut ajaran [[Sunda Wiwitan]]. Menurut kepercayaan suku ini, dewa ini merupakan nenek moyang mereka yang pertama kali turun ke Bumi di sebuah tempat yang disebut [[Arca Domas]]. Mereka percaya bahwa di tempat inilah dunia diciptakan.<ref name="o">{{Cite journal|last=Wessing|first=Robert|last2=Barendregt|first2=Bart|date=2005-12-01|title=Tending the Spirit’s Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java|url=http://journals.openedition.org/moussons/2199|journal=Moussons|issue=8|pages=3–26|doi=10.4000/moussons.2199|issn=1620-3224}}</ref>

Suku Badui juga percaya bahwa roh-roh orang yang sudah meninggal akan bersatu dengan Batara Tunggal di sebuah tempat yang disebut [[Sasaka Domas]].<ref name="o"/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 13 Juli 2023 07.39

Batara Tunggal atau Batara Cikal adalah dewa utama dalam kepercayaan suku Badui dan Sunda penganut ajaran Sunda Wiwitan. Menurut kepercayaan suku ini, dewa ini merupakan nenek moyang mereka yang pertama kali turun ke Bumi di sebuah tempat yang disebut Arca Domas. Mereka percaya bahwa di tempat inilah dunia diciptakan.[1]

Suku Badui juga percaya bahwa roh-roh orang yang sudah meninggal akan bersatu dengan Batara Tunggal di sebuah tempat yang disebut Sasaka Domas.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Wessing, Robert; Barendregt, Bart (2005-12-01). "Tending the Spirit's Shrine: Kanekes and Pajajaran in West Java". Moussons (8): 3–26. doi:10.4000/moussons.2199. ISSN 1620-3224.