Lompat ke isi

Foton: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 79 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3198
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(20 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
<!--Dalam [[fisika|ilmu fisika]], [[Foton]] (dari [[bahasa Yunani]] φως, yang berarti ''cahaya'') adalah [[kuantum]] dari penyemangatan kuantisasi [[medan elektromagnetik]] dan salah satu [[partikel dasar]] dipelajari dalam [[elektrodinamika kuantum]] (QED, Inggris: ''Quantum Electrodynamics'') yang merupakan bagian tertua dari [[Model Standar]] [[fisika partikel]]. -->
<!--Dalam [[fisika|ilmu fisika]], [[Foton]] (dari [[bahasa Yunani]] φως, yang berarti ''cahaya'') adalah [[kuantum]] dari penyemangatan kuantisasi [[medan elektromagnetik]] dan salah satu [[partikel dasar]] dipelajari dalam [[elektrodinamika kuantum]] (QED, Inggris: ''Quantum Electrodynamics'') yang merupakan bagian tertua dari [[Model Standar]] [[fisika partikel]]. -->
{{Infobox Particle
[[Berkas:Military laser experiment.jpg|275px|thumb|right|Foton yang dipancarkan dalam berkas koheren [[laser]]]]
|bgcolour=
|name=Foton
|num_types=
|composition=[[Partikel dasar]]
|statistics=[[Bose–Einstein statistics|Bosonic]]
|group=[[Boson tolok|Gauge boson]]
|generation=
|interaction=[[Elektromagnetik]], [[Interaksi lemah]], [[Gravitasi]]
|theorized=[[Albert Einstein]]
|discovered=
|symbol=γ
|mass=0<br>{{nowrap|&lt; {{val|1|e=-18|ul=eV/c2}} }}<ref name="Particle_table_2009">{{cite journal
|author=Amsler, C. ([[Particle Data Group]])
|year=2008
|url=http://pdg.lbl.gov/2009/tables/rpp2009-sum-gauge-higgs-bosons.pdf
|title=Review of Particle Physics: Gauge and Higgs bosons
|journal=[[Physics Letters B]]
|volume=667
|page=1
|doi=10.1016/j.physletb.2008.07.018
|bibcode=2008PhLB..667....1A
|access-date=2018-05-08
|archive-date=2018-12-25
|archive-url=https://web.archive.org/web/20181225235527/http://pdg.lbl.gov/2009/tables/rpp2009-sum-gauge-higgs-bosons.pdf%0A
|dead-url=no
}}</ref>
|mean_lifetime=Stabil<ref name="Particle_table_2009"/>
|decay_particle=
|electric_charge=0<br>{{nowrap|&lt; {{val|1|e=-35|ul=e}}}}<ref name="Particle_table_2009"/>
|color_charge=
|spin=1
}} [[Berkas:Lasers.jpeg|275px|jmpl|ka|Foton yang dipancarkan dalam berkas koheren [[laser]]]]
'''Foton''' adalah [[partikel elementer]] dalam fenomena [[elektromagnetik]]. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa [[radiasi elektromagnetik]], seperti [[cahaya]], [[gelombang radio]], dan [[Sinar-X]]. Foton juga dapat diartikan sebagai energi terkuantisasi. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti [[elektron]] dan [[quark]], karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan [[kecepatan cahaya]], ''c''. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("[[dualisme gelombang-partikel]]").


Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti [[pembiasan]] oleh lensa dan [[interferensi]] destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.
'''Foton''' adalah [[partikel elementer]] dalam fenomena [[elektromagnetik]]. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa [[radiasi]] elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan [[Sinar-X]]. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti [[elektron]] dan [[quark]], karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, ''c''. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("[[dualisme gelombang-partikel]]").

Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti [[pembiasan]] oleh lensa dan [[interferensi]] destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.


Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:
Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:
Baris 10: Baris 41:
:<math>E=\frac{hc}{\lambda}</math>,
:<math>E=\frac{hc}{\lambda}</math>,


di mana <math>h</math> adalah konstanta Planck, <math>c</math> adalah laju cahaya, dan <math>\lambda</math> adalah panjang gelombangnya.
di mana <math>h</math> adalah [[konstanta Planck]], <math>c</math> adalah [[laju cahaya]], dan <math>\lambda</math> adalah [[panjang gelombang]]nya.


Selain energi partikel foton juga membawa [[momentum]] dan memiliki [[polarisasi]]. Foton mematuhi hukum [[mekanika kuantum]], yang berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.
Selain energi partikel foton juga membawa [[momentum]] dan memiliki [[polarisasi]]. Foton mematuhi hukum [[mekanika kuantum]], yang berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.
Baris 19: Baris 50:


Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh [[Albert Einstein]]<ref name="Einstein1905">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1905|title=Über einen die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunkt (trans. A Heuristic Model of the Creation and Transformation of Light)|journal=[[Annalen der Physik]]|volume=17|pages=132–148}}. [[s:A Heuristic Model of the Creation and Transformation of Light|Terjemahan Bahasa Inggris]] tersedia di [[Wikisource]].</ref><ref name="Einstein1909">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1909|title=Über die Entwicklung unserer Anschauungen über das Wesen und die Konstitution der Strahlung (trans. The Development of Our Views on the Composition and Essence of Radiation)|journal=Physikalische Zeitschrift|volume=10|pages=817–825}}. [[s:The Development of Our Views on the Composition and Essence of Radiation|Terjemahan Bahasa Inggris]] is tersedia dari [[Wikisource]].
Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh [[Albert Einstein]]<ref name="Einstein1905">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1905|title=Über einen die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunkt (trans. A Heuristic Model of the Creation and Transformation of Light)|journal=[[Annalen der Physik]]|volume=17|pages=132–148}}. [[s:A Heuristic Model of the Creation and Transformation of Light|Terjemahan Bahasa Inggris]] tersedia di [[Wikisource]].</ref><ref name="Einstein1909">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1909|title=Über die Entwicklung unserer Anschauungen über das Wesen und die Konstitution der Strahlung (trans. The Development of Our Views on the Composition and Essence of Radiation)|journal=Physikalische Zeitschrift|volume=10|pages=817–825}}. [[s:The Development of Our Views on the Composition and Essence of Radiation|Terjemahan Bahasa Inggris]] is tersedia dari [[Wikisource]].
</ref><ref name="Einstein1916a">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1916a|title=Strahlungs-emission und -absorption nach der Quantentheorie|journal=Verhandlungen der Deutschen Physikalischen Gesellschaft|volume=18|pages=318}}</ref><ref name="Einstein1916b">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1916b|title=Zur Quantentheorie der Strahlung|journal=Mitteilungen der Physikalischen Geselschaft zu Zürich|volume=16|pages=47}} juga ''Physikalische Zeitschrift'', '''18''', 121–128 (1917). </ref> untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan [[materi]] dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam [[kesetimbangan termal]]. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan ''model semiklasik'', yang masih menggunakan [[persamaan Maxwell]] untuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut menyumbang dalam pengembangan [[mekanika kuantum]], percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan [[hipotesis]] Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah ''foton''.
</ref><ref name="Einstein1916a">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1916a|title=Strahlungs-emission und -absorption nach der Quantentheorie|journal=Verhandlungen der Deutschen Physikalischen Gesellschaft|volume=18|pages=318}}</ref><ref name="Einstein1916b">{{de}} {{cite journal|last=Einstein|first=A|authorlink=Albert Einstein|year=1916b|title=Zur Quantentheorie der Strahlung|journal=Mitteilungen der Physikalischen Geselschaft zu Zürich|volume=16|pages=47}} juga ''Physikalische Zeitschrift'', '''18''', 121–128 (1917).</ref> untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan [[materi]] dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam [[kesetimbangan termal]]. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan ''model semiklasik'', yang masih menggunakan [[persamaan Maxwell]] untuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut menyumbang dalam pengembangan [[mekanika kuantum]], percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan [[hipotesis]] Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah ''foton''.


Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental, seperti [[laser]], [[kondensasi Bose-Einstein]], [[teori medan kuantum]] dan interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua [[medan listrik]] dan [[medan magnet]] dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada [[ruang-waktu]]. Sifat-sifat intrinsik foton seperti [[muatan listrik]], [[massa]] dan [[spin]] ditentukan dari kesetangkupan ''gauge'' ini.
Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental, seperti [[laser]], [[kondensasi Bose-Einstein]], [[teori medan kuantum]] dan interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua [[medan listrik]] dan [[medan magnet]] dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada [[ruang-waktu]]. Sifat-sifat intrinsik foton seperti [[muatan listrik]], [[massa]] dan [[spin]] ditentukan dari kesetangkupan ''gauge'' ini.


Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti [[fotokimia]], mikroskopi resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai unsur [[komputer kuantum]] dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik seperti [[kriptografi kuantum]]
Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti [[fotokimia]], mikroskopi resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai unsur [[komputer kuantum]] dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik seperti [[kriptografi kuantum]].


== Nomenklatur ==
== Nomenklatur ==
Foton awalnya dinamakan sebagai '''kuantum cahaya''' (''das Lichtquant'') oleh [[Albert Einstein]].<ref name="Einstein1905" />. Nama modern "photon" berasal dari kata [[Bahasa Yunani]] untuk cahaya ''{{polytonic|φῶς}}'', ditransliterasi sebagai ''phôs'', dan ditelurkan oleh kimiawan fisik [[Gilbert N. Lewis]], yang menerbitkan teori spekulatif<ref name="Lewis1926">{{cite journal|last=Lewis|first=GN|authorlink=Gilbert N. Lewis|title=The conservation of photons|journal=[[Nature (journal)|Nature]]|year=1926|volume=118|pages=874–875}}</ref> yang menyebutkan foton sebagai "tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan". Meskipun teori Lewis ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hasil banyak percobaan, nama barunya ini, ''photon'', segera diadopsi oleh kebanyakan fisikawan. [[Isaac Asimov]] menyebut [[Arthur Compton]] sebagai orang yang pertama kali mendefinisikan kuantum cahaya sebagai foton pada tahun 1927 [<ref>{{cite book|title=The Neutrino, Ghost Particle of the Atom|author=Isaac Asimov|publisher=Doubleday|year=1966 }}</ref><ref>{{cite book|title=The Universe From Flat Earth To Quasar|author=Isaac Asimov|publisher=Avon Books|year=1968|isbn=|url=}}</ref>
Foton awalnya dinamakan sebagai '''kuantum cahaya''' (''das Lichtquant'') oleh [[Albert Einstein]].<ref name="Einstein1905" /> Nama modern "photon" berasal dari kata [[Bahasa Yunani]] untuk cahaya ''{{polytonic|φῶς}}'', ditransliterasi sebagai ''phôs'', dan ditelurkan oleh kimiawan fisik [[Gilbert N. Lewis]], yang menerbitkan teori spekulatif<ref name="Lewis1926">{{cite journal|last=Lewis|first=GN|authorlink=Gilbert N. Lewis|title=The conservation of photons|journal=[[Nature (journal)|Nature]]|year=1926|volume=118|pages=874–875}}</ref> yang menyebutkan foton sebagai "tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan". Meskipun teori Lewis ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hasil banyak percobaan, nama barunya ini, ''photon'', segera diadopsi oleh kebanyakan fisikawan. [[Isaac Asimov]] menyebut [[Arthur Compton]] sebagai orang yang pertama kali mendefinisikan kuantum cahaya sebagai foton pada tahun 1927.<ref>{{cite book|title=The Neutrino, Ghost Particle of the Atom|url=https://archive.org/details/neutrinoghostpar0000asim|author=Isaac Asimov|publisher=Doubleday|year=1966 }}</ref><ref>{{cite book|title=The Universe From Flat Earth To Quasar|author=Isaac Asimov|publisher=Avon Books|year=1968|isbn=|url=}}</ref>


Dalam fisika, foton biasanya dilambangkan oleh simbol γ abjad Yunani [[gamma]]. Simbol ini kemungkinan berasal dari [[sinar gamma]], yang ditemukan dan dinamakan oleh [[Paul Ulrich Villard|Villard]]<ref>{{cite journal|last=Villard|first=P|authorlink=Paul Ulrich Villard|year=1900|title=Sur la réflexion et la réfraction des rayons cathodiques et des rayons déviables du radium|journal=Comptes Rendus|volume=130|pages=1010–1012}} {{fr icon}}</ref><ref>{{cite journal|last=Villard|first=P|authorlink=Paul Ulrich Villard|year=1900|title=Sur le rayonnement du radium|journal=Comptes Rendus|volume=130|pages=1178–1179}} {{fr icon}}</ref>, dan dibuktikan sebagai salah satu bentuk radiasi elektromagnetik pada 1914 oleh [[Ernest Rutherford]] dan [[Edward Andrade]].<ref>{{cite journal|last=Rutherford|first=E|authorlink=Ernest Rutherford|coauthors=[[Edward Andrade|Andrade ENC]]|year=1914|title=The Wavelength of the Soft Gamma Rays from Radium B|journal=Philosophical Magazine|volume=27|pages=854–868}}</ref>
Dalam fisika, foton biasanya dilambangkan oleh simbol γ abjad Yunani [[gamma]]. Simbol ini kemungkinan berasal dari [[sinar gamma]], yang ditemukan dan dinamakan oleh [[Paul Ulrich Villard|Villard]],<ref>{{cite journal|last=Villard|first=P|authorlink=Paul Ulrich Villard|year=1900|title=Sur la réflexion et la réfraction des rayons cathodiques et des rayons déviables du radium|journal=Comptes Rendus|volume=130|pages=1010–1012}} {{fr icon}}</ref><ref>{{cite journal|last=Villard|first=P|authorlink=Paul Ulrich Villard|year=1900|title=Sur le rayonnement du radium|journal=Comptes Rendus|volume=130|pages=1178–1179}} {{fr icon}}</ref> dan dibuktikan sebagai salah satu bentuk radiasi elektromagnetik pada 1914 oleh [[Ernest Rutherford]] dan [[Edward Andrade]].<ref>{{cite journal|last=Rutherford|first=E|authorlink=Ernest Rutherford|coauthors=[[Edward Andrade|Andrade ENC]]|year=1914|title=The Wavelength of the Soft Gamma Rays from Radium B|journal=Philosophical Magazine|volume=27|pages=854–868}}</ref>


Dalam [[kimia]] dan [[rekayasa optik]], foton biasanya dilambangkan oleh <math>h \nu</math>, energi foton, <math>h</math> adalah [[konstanta Planck]] dan abjad Yunani <math>\nu</math> adalah [[frekuensi]] foton. Agak jarang ditemukan adalah foton disimbolkan sebagai ''hf'', ''f'' di sini melambangkan frekuensi.
Dalam [[kimia]] dan [[rekayasa optik]], foton biasanya dilambangkan oleh <math>h \nu</math>, energi foton, <math>h</math> adalah [[konstanta Planck]] dan abjad Yunani <math>\nu</math> adalah [[frekuensi]] foton. Agak jarang ditemukan adalah foton disimbolkan sebagai ''hf'', ''f'' di sini melambangkan frekuensi.


== Sifat-sifat fisik ==
== Sifat-sifat fisik ==
[[Berkas:Electron-positron-scattering.svg|220px|thumb|right|[[Diagram Feynman]] pertukaran foton virtual (dilambangkan oleh garis gelombang dan gamma, <math>\gamma</math>) antara sebutir [[positron]] dan [[elektron]].]]
[[Berkas:Electron-positron-scattering.svg|220px|jmpl|ka|[[Diagram Feynman]] pertukaran foton virtual (dilambangkan oleh garis gelombang dan gamma, <math>\gamma</math>) antara sebutir [[positron]] dan [[elektron]].]]


Foton tidak bermassa,<ref name="rel_mass">Massa foton dipercaya persis nol, didasarkan pada alasan-alasan teoretis dan eksperimental yang dijelaskan dalam artikel tersebut. Sebagian sumber juga merujuk pada konsep [[massa relativistik]], yang merupakan energi yang diukur dalam satuan massa. Untuk foton dengan [[panjang gelombang]] ''λ" atau energi ''E'', ini adalah ''h/λc'' atau ''E''/''c''<sup>2</sup>. Pemakaian istilah massa seperti ini tidak lagi umum dalam literatur ilmiah.</ref> tidak memiliki [[muatan listrik]],<ref name="chargeless">{{cite journal|last=Kobychev|first=V V|coauthors=Popov, S B|year=2005|title=Constraints on the photon charge from observations of extragalactic sources|journal=Astronomy Letters|volume=31|pages=147–151|doi=10.1134/1.1883345}}</ref> dan tidak meluruh secara spontan di ruang hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi yang dimungkinkan, dan dapat dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu: komponen-komponen [[vektor gelombang]], yang menentukan panjang gelombangnya (<math>\lambda</math>) dan arah perambatannya. Foton adalah boson ''gauge'' untuk [[elektromagnetisme]], dan sebab itu semua bilangan kuantum lainnya seperti [[bilangan lepton]], [[bilangan baryon]] atau ''[[strangeness]]'' bernilai persis nol.
Foton tidak bermassa,<ref name="rel_mass">Massa foton dipercaya persis nol, didasarkan pada alasan-alasan teoretis dan eksperimental yang dijelaskan dalam artikel tersebut. Sebagian sumber juga merujuk pada konsep [[massa relativistik]], yang merupakan energi yang diukur dalam satuan massa. Untuk foton dengan [[panjang gelombang]] ''λ" atau energi ''E'', ini adalah ''h/λc'' atau ''E''/''c''<sup>2</sup>. Pemakaian istilah massa seperti ini tidak lagi umum dalam literatur ilmiah.</ref> tidak memiliki [[muatan listrik]],<ref name="chargeless">{{cite journal|last=Kobychev|first=V V|coauthors=Popov, S B|year=2005|title=Constraints on the photon charge from observations of extragalactic sources|journal=Astronomy Letters|volume=31|pages=147–151|doi=10.1134/1.1883345}}</ref> dan tidak meluruh secara spontan di ruang hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi yang dimungkinkan, dan dapat dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu: komponen-komponen [[vektor gelombang]], yang menentukan panjang gelombangnya (<math>\lambda</math>) dan arah perambatannya. Foton adalah boson ''gauge'' untuk [[elektromagnetisme]], dan sebab itu semua bilangan kuantum lainnya seperti [[bilangan lepton]], [[bilangan baryon]] atau ''[[strangeness]]'' bernilai persis nol.
Baris 57: Baris 88:
where <math>\hbar = h/2\pi \!</math> (known as [[Planck's constant|Dirac's constant or Planck's reduced constant]]); '''k''' is the [[wave vector]] (with the wave number <math>k = 2\pi/\lambda</math> as its magnitude) and <math>\omega = 2\pi\nu</math> is the [[angular frequency]]. Notice that '''k''' points in the direction of the photon's propagation. The photon also carries [[spin (physics)|spin angular momentum]] that does not depend on its frequency. The magnitude of its spin is <math>\sqrt{2} \hbar </math> and the component measured along its direction of motion, its [[helicity (particle physics)|helicity]], must be <math>\pm\hbar</math>. These two possible helicities correspond to the two possible [[circular polarization]] states of the photon (right-handed and left-handed).
where <math>\hbar = h/2\pi \!</math> (known as [[Planck's constant|Dirac's constant or Planck's reduced constant]]); '''k''' is the [[wave vector]] (with the wave number <math>k = 2\pi/\lambda</math> as its magnitude) and <math>\omega = 2\pi\nu</math> is the [[angular frequency]]. Notice that '''k''' points in the direction of the photon's propagation. The photon also carries [[spin (physics)|spin angular momentum]] that does not depend on its frequency. The magnitude of its spin is <math>\sqrt{2} \hbar </math> and the component measured along its direction of motion, its [[helicity (particle physics)|helicity]], must be <math>\pm\hbar</math>. These two possible helicities correspond to the two possible [[circular polarization]] states of the photon (right-handed and left-handed).


To illustrate the significance of these formulae, the [[electron-positron annihilation|annihilation of a particle with its antiparticle]] must result in the creation of at least ''two'' photons for the following reason. In the [[center of mass]] [[frame of reference|frame]], the colliding antiparticles have no net momentum, whereas a single photon always has momentum. Hence, [[momentum|conservation of momentum]] requires that at least two photons are created, with zero net momentum. The energy of the two photons—or, equivalently, their frequency—may be determined from [[conservation law|conservation of four-momentum]]. Seen another way, the photon can be considered as its own antiparticle. The reverse process, [[pair production]], is the dominant mechanism by which high-energy photons such as [[gamma ray]]s lose energy while passing through matter.
To illustrate the significance of these formulae, the [[electron-positron annihilation|annihilation of a particle with its antiparticle]] must result in the creation of at least ''two'' photons for the following reason. In the [[center of mass]] [[frame of reference|frame]], the colliding antiparticles have no net momentum, whereas a single photon always has momentum. Hence, [[momentum|conservation of momentum]] requires that at least two photons are created, with zero net momentum. The energy of the two photons—or, equivalently, their frequency—may be determined from [[conservation law|conservation of four-momentum]]. Seen another way, the photon can be considered as its own antiparticle. The reverse process, [[pair production]], is the dominant mechanism by which high-energy photons such as [[gamma ray]]s lose energy while passing through matter.


The classical formulae for the energy and momentum of [[electromagnetic radiation]] can be re-expressed in terms of photon events. For example, the [[radiation pressure|pressure]] of electromagnetic radiation on an object derives from the transfer of photon momentum per unit time and unit area to that object, since pressure is force per unit area and force is the change in [[momentum]] per unit time. -->
The classical formulae for the energy and momentum of [[electromagnetic radiation]] can be re-expressed in terms of photon events. For example, the [[radiation pressure|pressure]] of electromagnetic radiation on an object derives from the transfer of photon momentum per unit time and unit area to that object, since pressure is force per unit area and force is the change in [[momentum]] per unit time. -->
Baris 63: Baris 94:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{fisika-stub}}


[[Kategori:Foton| ]]
[[Kategori:Elektromagnetisme]]
[[Kategori:Elektromagnetisme]]
[[Kategori:Foton| {{PAGENAME}}]]

{{Link FA|en}}
{{Link FA|zh}}
{{Link FA|ru}}
{{Link FA|he}}

Revisi terkini sejak 24 Juli 2023 07.56

Foton
Komposisi: Partikel dasar
Kelompok: Gauge boson
Interaksi: Elektromagnetik, Interaksi lemah, Gravitasi
Simbol: γ
Penggagas: Albert Einstein
Massa: 0
< 1×10−18 eV/c2 [1]
Jangka hidup: Stabil[1]
Muatan listrik: 0
< 1×10−35 e[1]
Spin: 1
Foton yang dipancarkan dalam berkas koheren laser

Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang radio, dan Sinar-X. Foton juga dapat diartikan sebagai energi terkuantisasi. Foton berbeda dengan partikel elementer lain seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").

Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.

Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan memindahkan energi sejumlah:

,

di mana adalah konstanta Planck, adalah laju cahaya, dan adalah panjang gelombangnya.

Selain energi partikel foton juga membawa momentum dan memiliki polarisasi. Foton mematuhi hukum mekanika kuantum, yang berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.

Sebagai contoh, meskipun sebuah foton dapat mengeksitasi satu molekul tertentu, sering tidak mungkin meramalkan sebelumnya molekul yang mana yang akan tereksitasi.

Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan oleh para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap sebagai mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya tolak-menolak antara muatan sejenis.

Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-1917 oleh Albert Einstein[2][3][4][5] untuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan kemampuan materi dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam kesetimbangan termal. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan model semiklasik, yang masih menggunakan persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan menyerap cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut menyumbang dalam pengembangan mekanika kuantum, percobaan-percobaan lebih lanjut membuktikan hipotesis Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi. Kuantum cahaya adalah foton.

Konsep foton telah membawa kemajuan berarti dalam fisika teoretis dan eksperimental, seperti laser, kondensasi Bose-Einstein, teori medan kuantum dan interpretasi probabilistik dari mekanika kuantum. Menurut model standar fisika partikel, foton bertanggung jawab dalam memproduksi semua medan listrik dan medan magnet dan foton sendiri merupakan hasil persyaratan bahwa hukum-hukum fisika memiliki kesetangkupan pada tiap titik pada ruang-waktu. Sifat-sifat intrinsik foton seperti muatan listrik, massa dan spin ditentukan dari kesetangkupan gauge ini.

Konsep foton diterapkan dalam banyak area seperti fotokimia, mikroskopi resolusi tinggi dan pengukuran jarak molekuler. Baru-baru ini foton dipelajari sebagai unsur komputer kuantum dan untuk aplikasi canggih dalam komunikasi optik seperti kriptografi kuantum.

Nomenklatur[sunting | sunting sumber]

Foton awalnya dinamakan sebagai kuantum cahaya (das Lichtquant) oleh Albert Einstein.[2] Nama modern "photon" berasal dari kata Bahasa Yunani untuk cahaya φῶς, ditransliterasi sebagai phôs, dan ditelurkan oleh kimiawan fisik Gilbert N. Lewis, yang menerbitkan teori spekulatif[6] yang menyebutkan foton sebagai "tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan". Meskipun teori Lewis ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hasil banyak percobaan, nama barunya ini, photon, segera diadopsi oleh kebanyakan fisikawan. Isaac Asimov menyebut Arthur Compton sebagai orang yang pertama kali mendefinisikan kuantum cahaya sebagai foton pada tahun 1927.[7][8]

Dalam fisika, foton biasanya dilambangkan oleh simbol γ abjad Yunani gamma. Simbol ini kemungkinan berasal dari sinar gamma, yang ditemukan dan dinamakan oleh Villard,[9][10] dan dibuktikan sebagai salah satu bentuk radiasi elektromagnetik pada 1914 oleh Ernest Rutherford dan Edward Andrade.[11]

Dalam kimia dan rekayasa optik, foton biasanya dilambangkan oleh , energi foton, adalah konstanta Planck dan abjad Yunani adalah frekuensi foton. Agak jarang ditemukan adalah foton disimbolkan sebagai hf, f di sini melambangkan frekuensi.

Sifat-sifat fisik[sunting | sunting sumber]

Diagram Feynman pertukaran foton virtual (dilambangkan oleh garis gelombang dan gamma, ) antara sebutir positron dan elektron.

Foton tidak bermassa,[12] tidak memiliki muatan listrik,[13] dan tidak meluruh secara spontan di ruang hampa. Sebuah foton memiliki dua keadaan polarisasi yang dimungkinkan, dan dapat dideskripsikan dengn tiga parameter kontinu: komponen-komponen vektor gelombang, yang menentukan panjang gelombangnya () dan arah perambatannya. Foton adalah boson gauge untuk elektromagnetisme, dan sebab itu semua bilangan kuantum lainnya seperti bilangan lepton, bilangan baryon atau strangeness bernilai persis nol.

Foton diemisikan dalam banyak proses alamiah, contohnya ketika muatan dipercepat, saat transisi molekuler, atomik atau nuklir ke tingkat energi yang lebih rendah, atau ketika sebuah partikel dan antipartikel bertumbukan dan saling memusnahkan. Foton diserap dalam proses dengan waktu mundur (time-reversed) yang berkaitan dengan yang sudah disebut di atas: contohnya dalam produksi pasangan partikel-antipartikel, atau dalam transisi molekuler, atomik atau nuklir ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Dalam ruang hampa foton bergerak dengan laju (laju cahaya). Energinya dan momentum dihubungkan dalam persamaan , di mana merupakan nilai momentum. Sebagai perbandingan, persamaan terkait untuk partikel dengan massa adalah , sesuai dengan teori relativitas khusus.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Amsler, C. (Particle Data Group) (2008). "Review of Particle Physics: Gauge and Higgs bosons" (PDF). Physics Letters B. 667: 1. Bibcode:2008PhLB..667....1A. doi:10.1016/j.physletb.2008.07.018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-25. Diakses tanggal 2018-05-08. 
  2. ^ a b (Jerman) Einstein, A (1905). "Über einen die Erzeugung und Verwandlung des Lichtes betreffenden heuristischen Gesichtspunkt (trans. A Heuristic Model of the Creation and Transformation of Light)". Annalen der Physik. 17: 132–148. . Terjemahan Bahasa Inggris tersedia di Wikisource.
  3. ^ (Jerman) Einstein, A (1909). "Über die Entwicklung unserer Anschauungen über das Wesen und die Konstitution der Strahlung (trans. The Development of Our Views on the Composition and Essence of Radiation)". Physikalische Zeitschrift. 10: 817–825. . Terjemahan Bahasa Inggris is tersedia dari Wikisource.
  4. ^ (Jerman) Einstein, A (1916a). "Strahlungs-emission und -absorption nach der Quantentheorie". Verhandlungen der Deutschen Physikalischen Gesellschaft. 18: 318. 
  5. ^ (Jerman) Einstein, A (1916b). "Zur Quantentheorie der Strahlung". Mitteilungen der Physikalischen Geselschaft zu Zürich. 16: 47.  juga Physikalische Zeitschrift, 18, 121–128 (1917).
  6. ^ Lewis, GN (1926). "The conservation of photons". Nature. 118: 874–875. 
  7. ^ Isaac Asimov (1966). The Neutrino, Ghost Particle of the Atom. Doubleday. 
  8. ^ Isaac Asimov (1968). The Universe From Flat Earth To Quasar. Avon Books. 
  9. ^ Villard, P (1900). "Sur la réflexion et la réfraction des rayons cathodiques et des rayons déviables du radium". Comptes Rendus. 130: 1010–1012.  (Prancis)
  10. ^ Villard, P (1900). "Sur le rayonnement du radium". Comptes Rendus. 130: 1178–1179.  (Prancis)
  11. ^ Rutherford, E (1914). "The Wavelength of the Soft Gamma Rays from Radium B". Philosophical Magazine. 27: 854–868. 
  12. ^ Massa foton dipercaya persis nol, didasarkan pada alasan-alasan teoretis dan eksperimental yang dijelaskan dalam artikel tersebut. Sebagian sumber juga merujuk pada konsep massa relativistik, yang merupakan energi yang diukur dalam satuan massa. Untuk foton dengan panjang gelombang λ" atau energi E, ini adalah h/λc atau E/c2. Pemakaian istilah massa seperti ini tidak lagi umum dalam literatur ilmiah.
  13. ^ Kobychev, V V (2005). "Constraints on the photon charge from observations of extragalactic sources". Astronomy Letters. 31: 147–151. doi:10.1134/1.1883345.