Lompat ke isi

Frederik Johannes Sorg: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
[[Berkas:Majoor Sorg.jpg||thumb|right|250px|Luitenant-kolonel Frederik Johannes Sorg.]]
'''Frederik Johannes Sorg''' ({{lahirmati|[[Borculo]], [[Belanda]]|10|4|1810|[[Kota Pontianak|Pontianak]], [[Hindia-Belanda]] (kini [[Indonesia]])|25|10|1850}}) adalah [[letnan kolonel]] [[Belanda]] yang bertugas di [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]]. Ia adalah [[ksatria]] an [[perwira]] di [[Militaire Willems-Orde]].


[[Berkas:Majoor Sorg.jpg|jmpl|ka|250px|Luitenant-kolonel Frederik Johannes Sorg.]]
==Pendidikan==
'''Frederik Johannes Sorg''' ({{lahirmati|[[Borculo]], [[Belanda]]|10|4|1810|[[Kota Pontianak|Pontianak]], [[Hindia Belanda]] (kini [[Indonesia]])|25|10|1850}}) adalah [[letnan kolonel]] [[Belanda]] yang bertugas di [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]]. Ia adalah [[ksatria]] an [[perwira]] di [[Militaire Willems-Orde]].

== Pendidikan ==
Sorg dididik di [[sekolah dasar berasrama]] dan pada tanggal [[20 Maret]] [[1824]] menjadi [[kadet]] dalam dinas di Divisi Infanteri VII. Setelah naik pangkat menjadi [[sersan]], ia naik pangkat lagi menjadi [[letnan dua]] pada tanggal [[21 Juli]] [[1828]].
Sorg dididik di [[sekolah dasar berasrama]] dan pada tanggal [[20 Maret]] [[1824]] menjadi [[kadet]] dalam dinas di Divisi Infanteri VII. Setelah naik pangkat menjadi [[sersan]], ia naik pangkat lagi menjadi [[letnan dua]] pada tanggal [[21 Juli]] [[1828]].


==Karier==
== Karier ==
Semasa [[Pemberontakan Belgia]], Sorg ikut serta dalam operasi perang di tentara gerilya. Pada tanggal [[3 September]] [[1831]], ia naik pangkat sebagai [[letnan satu]] di Divisi Infanteri XII, dan berdinas hingga tahun [[1837]]. Menurut [[Dekrit Kerajaan]] tanggal [[13 Maret]] 1837 no. 67, ia dipindahkan ke [[KNIL]] dan dikirim ke [[Hindia-Belanda]] menumpangi [[kapal]] ''Prins van Oranje''. Setelah 3 bulan 17 hari berlayar, akhirnya ia tiba di [[Kota Padang|Padang]]. Pada tanggal [[28 Januari]] [[1838]], ia naik pangkat menjadi kapiten infanteri dan dalam pangkat itu, ia turut serta dalam [[operasi militer]] ke [[Pantai Barat Sumatera]]. Ia mendapatkan [[Eervolle Vermelding (Belanda)|sebutan kehormatan]] dan menjadi Ksatria kelas IV MWO ([[Koninklijk Besluit]] [[19 Maret]] [[1841]], no. 91). Sorg turut andil dalam kampanye militer meredam kekacauan di Pantai Barat Sumatera dalam 2 bulan pertama tahun 1841 dan disebutkan secara terhormat dalam laporan (''dagorder''; Keputusan Raja [[24 Februari]] [[1842]], no. 76).
Semasa [[Pemberontakan Belgia]], Sorg ikut serta dalam operasi perang di tentara gerilya. Pada tanggal [[3 September]] [[1831]], ia naik pangkat sebagai [[letnan satu]] di Divisi Infanteri XII, dan berdinas hingga tahun [[1837]]. Menurut [[Dekret Kerajaan]] tanggal [[13 Maret]] 1837 no. 67, ia dipindahkan ke [[KNIL]] dan dikirim ke [[Hindia Belanda]] menumpangi [[kapal]] ''Prins van Oranje''. Setelah 3 bulan 17 hari berlayar, akhirnya ia tiba di [[Kota Padang|Padang]]. Pada tanggal [[28 Januari]] [[1838]], ia naik pangkat menjadi kapiten infanteri dan dalam pangkat itu, ia turut serta dalam [[operasi militer]] ke [[Pantai Barat Sumatra]]. Ia mendapatkan [[Eervolle Vermelding (Belanda)|sebutan kehormatan]] dan menjadi Ksatria kelas IV MWO ([[Koninklijk Besluit]] [[19 Maret]] [[1841]], no. 91). Sorg turut andil dalam kampanye militer meredam kekacauan di Pantai Barat Sumatra dalam 2 bulan pertama tahun 1841 dan disebutkan secara terhormat dalam laporan (''dagorder''; Keputusan Raja [[24 Februari]] [[1842]], no. 76).


Kemudian, ia dipindahkan ke [[Jawa]], dan ditempatkan sebagai [[komandan]] Fort Oranje (belakangan dinamai Fort Erfprins), [[Kabupaten Gresik|Gresik]]; dari sini, ia dipindahkan ke [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] dan kemudian ke [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Diangkat sebagai [[mayor]] di Batalyon Infanteri VIII kemudian ke Batalyon Infanteri XIII, ia turut dalam [[Perang Bali II|ekspedisi militer ke Bali]] ([[1849]]) dan mengalami luka tembak di lengan kiri. Setelah sembuh dari lukanya, Sorg kembali ikut serta dalam [[Perang Bali III|ekspedisi berikutnya ke Bali]], tetapi ia baru tiba saat musuh kalah, yang pada saat itu [[panglima tertinggi]] [[Andreas Victor Michiels]] terbunuh. Pada tanggal [[27 September]] 1849, Sorg naik pangkal menjadi [[letnan kolonel]] di Batalyon XIII dan dengan Surat Keputusan [[11 Desember]] 1849 no. 44, ia dianugerahi gelar ksatria kelas III MWO atas keberanian dan kegigihannya yang luar biasa.
Kemudian, ia dipindahkan ke [[Jawa]], dan ditempatkan sebagai [[komandan]] Fort Oranje (belakangan dinamai Fort Erfprins), [[Kabupaten Gresik|Gresik]]; dari sini, ia dipindahkan ke [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]] dan kemudian ke [[Batavia]] (kini [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Diangkat sebagai [[mayor]] di Batalyon Infanteri VIII kemudian ke Batalyon Infanteri XIII, ia turut dalam [[Perang Bali II|ekspedisi militer ke Bali]] ([[1849]]) dan mengalami luka tembak di lengan kiri. Setelah sembuh dari lukanya, Sorg kembali ikut serta dalam [[Perang Bali III|ekspedisi berikutnya ke Bali]], tetapi ia baru tiba saat musuh kalah, yang pada saat itu [[panglima tertinggi]] [[Andreas Victor Michiels]] terbunuh. Pada tanggal [[27 September]] 1849, Sorg naik pangkal menjadi [[letnan kolonel]] di Batalyon XIII dan dengan Surat Keputusan [[11 Desember]] 1849 no. 44, ia dianugerahi gelar ksatria kelas III MWO atas keberanian dan kegigihannya yang luar biasa.


==Gugur==
== Gugur ==
Dalam setahun pasca-ekspedisi ke Bali, Sorg diperintahkan ikut dalam [[pemberontakan di Kalimantan Barat (1850-1854)|ekspedisi ke KalBar]]. Pada tanggal [[12 Agustus]] 1850, kepala staf ekspedisi bersama pasukan dari Divisi I bertolak dengan [[korvet]] ''Boreas'' dan tiba 8 [[hari]] kemudian, lalu meneruskan dengan berjalan kaki ke Pemangkat. Pada tanggal [[30 Agustus]], pasukan ekspedisi dari Divisi II tiba. Sorg mengerti benar bahwa Pemangkat amat penting bagi pemberontak dan harus mencegah musuh tetap tinggal di sana. Sorg melakukan sejumlah pengintaian bersama pasukannya di Pemangkat, dan mengetahui bahwa musuh berkekuatan sekitar 3.500 orang, di antaranya 700 orang bersenjatakan cantu (alat tembak dari besi) dan lainnya bersenjatakan [[tombak]] dan [[kelewang]]. Setelah berbaris dalam situasi sulit, pada pagi hari tanggal [[11 September]], Sorg dan pasukannya menuju kantor residen dan terjadi baku tembak dengan [[Tionghoa-Indonesia|orang Tionghoa]]. Dalam pada itu, Sorg terkena luka tembak di bawah lutut kanan, sehingga terpaksa mengalihkan komando. Ia dibawa ke kediaman residen di [[Kota Pontianak|Pontianak]], dan dirawat lebih lanjut di sana. Awalnya, ada harapan Sorg selamat tetapi akibat [[infeksi]], kaki Sorg harus di[[amputasi]], yang setelah itu demam traumatik mempercepat proses kematiannya. Atas jasa-jasanya, [[Daftar Penguasa Hindia-Belanda|gubernur jenderal]] memutuskan bahwa [[benteng]] yang berada di [[Bukit Penibungan]] itu dinamai Fort Sorg. Di dalam benteng itulah Sorg dimakamkan.
Dalam setahun pasca-ekspedisi ke Bali, Sorg diperintahkan ikut dalam [[pemberontakan di Kalimantan Barat (1850-1854)|ekspedisi ke KalBar]]. Pada tanggal [[12 Agustus]] 1850, kepala staf ekspedisi bersama pasukan dari Divisi I bertolak dengan [[korvet]] ''Boreas'' dan tiba 8 [[hari]] kemudian, lalu meneruskan dengan berjalan kaki ke Pemangkat. Pada tanggal [[30 Agustus]], pasukan ekspedisi dari Divisi II tiba. Sorg mengerti benar bahwa Pemangkat amat penting bagi pemberontak dan harus mencegah musuh tetap tinggal di sana. Sorg melakukan sejumlah pengintaian bersama pasukannya di Pemangkat, dan mengetahui bahwa musuh berkekuatan sekitar 3.500 orang, di antaranya 700 orang bersenjatakan cantu (alat tembak dari besi) dan lainnya bersenjatakan [[tombak]] dan [[kelewang]]. Setelah berbaris dalam situasi sulit, pada pagi hari tanggal [[11 September]], Sorg dan pasukannya menuju kantor residen dan terjadi baku tembak dengan [[Tionghoa-Indonesia|orang Tionghoa]]. Dalam pada itu, Sorg terkena luka tembak di bawah lutut kanan, sehingga terpaksa mengalihkan komando. Ia dibawa ke kediaman residen di [[Kota Pontianak|Pontianak]], dan dirawat lebih lanjut di sana. Awalnya, ada harapan Sorg selamat tetapi akibat [[infeksi]], kaki Sorg harus di[[amputasi]], yang setelah itu demam traumatik mempercepat proses kematiannya. Atas jasa-jasanya, [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|gubernur jenderal]] memutuskan bahwa [[benteng]] yang berada di [[Bukit Penibungan]] itu dinamai Fort Sorg. Di dalam benteng itulah Sorg dimakamkan.
[[jmpl]]

Sumber Java Courant Tanggal 25 September:

☀http://paperspast.natlib.govt.nz/cgi-bin/paperspast?a=d&d=WI18510312.2.15 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141213155115/http://paperspast.natlib.govt.nz/cgi-bin/paperspast?a=d&d=WI18510312.2.15 |date=2014-12-13 }}

Foto makam F.J.Sorg di Bukit Penibungan Pemangkat lihat di link sini:http:
//media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/156?q_searchfield=sambas

Ketik pada pencarian: Graf van een in 1850 gesneuvelde militair te Pemangkat ten noorden van Singkawang

Majalah berita tentang kematian F.J.Sorg lihat di link ini:
http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes18501015.2.12.aspx {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141211081130/http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes18501015.2.12.aspx |date=2014-12-11 }}

== Rujukan ==


==Rujukan==
* Van Kienschot. [[1851]]. ''Luitenant kolonel F.J. Sorg'' dalam [[Militaire Spectator]]. Hal. 375-378.
* Van Kienschot. [[1851]]. ''Luitenant kolonel F.J. Sorg'' dalam [[Militaire Spectator]]. Hal. 375-378.
* 1851. ''De held van Pamangkat.'' Tijdschrift voor Nederlands Indië. Hal. 67-70.
* 1851. ''De held van Pamangkat.'' Tijdschrift voor Nederlands Indië. Hal. 67-70.
{{lifetime|1810|1850|Sorg, Frederik Johannes}}
{{lifetime|1810|1850|Sorg, Frederik Johannes}}
{{Belanda-bio-stub}}


[[Kategori:Tokoh militer Belanda]]
[[Kategori:Tokoh militer Belanda]]
[[Kategori:Tokoh yang gugur dalam perang]]
[[Kategori:Kematian akibat perang]]

[[nl:Frederik Johannes Sorg]]

Revisi terkini sejak 25 Juli 2023 19.49


Luitenant-kolonel Frederik Johannes Sorg.

Frederik Johannes Sorg (10 April 1810 – 25 Oktober 1850) adalah letnan kolonel Belanda yang bertugas di Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger. Ia adalah ksatria an perwira di Militaire Willems-Orde.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sorg dididik di sekolah dasar berasrama dan pada tanggal 20 Maret 1824 menjadi kadet dalam dinas di Divisi Infanteri VII. Setelah naik pangkat menjadi sersan, ia naik pangkat lagi menjadi letnan dua pada tanggal 21 Juli 1828.

Semasa Pemberontakan Belgia, Sorg ikut serta dalam operasi perang di tentara gerilya. Pada tanggal 3 September 1831, ia naik pangkat sebagai letnan satu di Divisi Infanteri XII, dan berdinas hingga tahun 1837. Menurut Dekret Kerajaan tanggal 13 Maret 1837 no. 67, ia dipindahkan ke KNIL dan dikirim ke Hindia Belanda menumpangi kapal Prins van Oranje. Setelah 3 bulan 17 hari berlayar, akhirnya ia tiba di Padang. Pada tanggal 28 Januari 1838, ia naik pangkat menjadi kapiten infanteri dan dalam pangkat itu, ia turut serta dalam operasi militer ke Pantai Barat Sumatra. Ia mendapatkan sebutan kehormatan dan menjadi Ksatria kelas IV MWO (Koninklijk Besluit 19 Maret 1841, no. 91). Sorg turut andil dalam kampanye militer meredam kekacauan di Pantai Barat Sumatra dalam 2 bulan pertama tahun 1841 dan disebutkan secara terhormat dalam laporan (dagorder; Keputusan Raja 24 Februari 1842, no. 76).

Kemudian, ia dipindahkan ke Jawa, dan ditempatkan sebagai komandan Fort Oranje (belakangan dinamai Fort Erfprins), Gresik; dari sini, ia dipindahkan ke Ngawi dan kemudian ke Batavia (kini Jakarta). Diangkat sebagai mayor di Batalyon Infanteri VIII kemudian ke Batalyon Infanteri XIII, ia turut dalam ekspedisi militer ke Bali (1849) dan mengalami luka tembak di lengan kiri. Setelah sembuh dari lukanya, Sorg kembali ikut serta dalam ekspedisi berikutnya ke Bali, tetapi ia baru tiba saat musuh kalah, yang pada saat itu panglima tertinggi Andreas Victor Michiels terbunuh. Pada tanggal 27 September 1849, Sorg naik pangkal menjadi letnan kolonel di Batalyon XIII dan dengan Surat Keputusan 11 Desember 1849 no. 44, ia dianugerahi gelar ksatria kelas III MWO atas keberanian dan kegigihannya yang luar biasa.

Dalam setahun pasca-ekspedisi ke Bali, Sorg diperintahkan ikut dalam ekspedisi ke KalBar. Pada tanggal 12 Agustus 1850, kepala staf ekspedisi bersama pasukan dari Divisi I bertolak dengan korvet Boreas dan tiba 8 hari kemudian, lalu meneruskan dengan berjalan kaki ke Pemangkat. Pada tanggal 30 Agustus, pasukan ekspedisi dari Divisi II tiba. Sorg mengerti benar bahwa Pemangkat amat penting bagi pemberontak dan harus mencegah musuh tetap tinggal di sana. Sorg melakukan sejumlah pengintaian bersama pasukannya di Pemangkat, dan mengetahui bahwa musuh berkekuatan sekitar 3.500 orang, di antaranya 700 orang bersenjatakan cantu (alat tembak dari besi) dan lainnya bersenjatakan tombak dan kelewang. Setelah berbaris dalam situasi sulit, pada pagi hari tanggal 11 September, Sorg dan pasukannya menuju kantor residen dan terjadi baku tembak dengan orang Tionghoa. Dalam pada itu, Sorg terkena luka tembak di bawah lutut kanan, sehingga terpaksa mengalihkan komando. Ia dibawa ke kediaman residen di Pontianak, dan dirawat lebih lanjut di sana. Awalnya, ada harapan Sorg selamat tetapi akibat infeksi, kaki Sorg harus diamputasi, yang setelah itu demam traumatik mempercepat proses kematiannya. Atas jasa-jasanya, gubernur jenderal memutuskan bahwa benteng yang berada di Bukit Penibungan itu dinamai Fort Sorg. Di dalam benteng itulah Sorg dimakamkan. jmpl

Sumber Java Courant Tanggal 25 September:

http://paperspast.natlib.govt.nz/cgi-bin/paperspast?a=d&d=WI18510312.2.15 Diarsipkan 2014-12-13 di Wayback Machine.

Foto makam F.J.Sorg di Bukit Penibungan Pemangkat lihat di link sini:http: //media-kitlv.nl/all-media/indeling/detail/form/advanced/start/156?q_searchfield=sambas

Ketik pada pencarian: Graf van een in 1850 gesneuvelde militair te Pemangkat ten noorden van Singkawang

Majalah berita tentang kematian F.J.Sorg lihat di link ini: http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/straitstimes18501015.2.12.aspx Diarsipkan 2014-12-11 di Wayback Machine.

  • Van Kienschot. 1851. Luitenant kolonel F.J. Sorg dalam Militaire Spectator. Hal. 375-378.
  • 1851. De held van Pamangkat. Tijdschrift voor Nederlands Indië. Hal. 67-70.