Lompat ke isi

Gadang, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Wah, berkas ini kok bisa nyasar ke Kalimantan Selatan...?
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(20 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kelurahan
{{Kelurahan
|foto =[[Berkas:Kantor Kelurahan Gadang, Banjarmasin.jpg|250px|Kantor kelurahan Gadang]]
|foto =[[Berkas:Kantor Kelurahan Gadang, Banjarmasin.jpg|300px|Kantor lurah Gadang]]
|keterangan =Kantor kelurahan Gadang
|nama =Gadang
|nama =Gadang
|provinsi =Kalimantan Selatan
|provinsi =Kalimantan Selatan
Baris 12: Baris 13:
}}
}}


[[Berkas:Tridarma_Banjarmasin.jpg|thumb|right|Tempat Ibadah Tridharma di Kampung Pacinan Laut, Kelurahan Gadang, Banjarmasin.]]
[[Berkas:Tridarma_Banjarmasin.jpg|jmpl|ka|Tempat Ibadah Tridharma di Kampung Pacinan Laut, Kelurahan Gadang, Banjarmasin.]]
[[Berkas:Gajah Manyusu Kampung Gadang.jpg|thumb|rigt|Gaya arsitektur Banjar kolonial di Kampung Gadang.]]
[[Berkas:Gajah Manyusu Kampung Gadang.jpg|jmpl|ka|Gaya arsitektur Banjar Rumah Bubungan Jajar Talu di Kampung Gadang.]]


'''Gadang''' adalah salah satu [[kelurahan]] di [[kecamatan Banjarmasin Tengah]], [[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]].
'''Gadang''' adalah salah satu [[kelurahan]] di kecamatan [[Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|Banjarmasin Tengah]], Kota [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], Provinsi [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[File:Chinese-wijk-te-Bandjermasi.jpg|thumb|250px|Kawasan [[pecinan]] di Banjarmasin pada tahun 1862]]
[[Berkas:Chinese-wijk-te-Bandjermasi.jpg|jmpl|250px|Kawasan [[pecinan]] di Banjarmasin pada tahun 1862]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Opgerichte erepoort in de Chinese wijk te Bandjermasin ter gelegenheid van de komst van de Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië aan de Zuider- en Oosterafdeling van Borneo TMnr 60013438.jpg|jmpl|250px|Kawasan [[pecinan]] di Banjarmasin]]
Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]] kawasan ini merupakan pemukiman orang [[Tionghoa]] disebut ''Chineezen Kamp'', terutama kawasan tepian [[sungai Martapura]] yang disebut '''Kampung Pacinan Laut''' (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan [[pulau Tatas]] dimana terdapat Benteng Tatas (sekarang [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]]) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari '''Kampung Pacinan Laut''' berbatasan dengan '''Kampung Sungai Mesa''', sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Tamjidullah II. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat '''Kampung Pacinan Darat''' (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan '''Kampung Gadang''' (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang [[suku Madura]] disamping penduduk asli [[suku Banjar]] sendiri, diantaranya beberapa keluarga [[Gusti]] (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II ([[1857]]-[[1859]]), yang diangkat [[Belanda]] sebagai [[Sultan Banjar]] yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun [[1898]] dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.
Dahulu sebelum pemekaran kecamatan, kelurahan ini merupakan bagian dari kecamatan Banjarmasin Timur. Penduduk kelurahan Gadang ini terdiri dari suku [[Suku Madura|Madura]] 50%, [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] 30%, [[Suku Banjar|Banjar]] 10% dan [[Suku Jawa|Jawa]] 10%.<ref name="Budaya Masyarakat Perbatasan">{{cite book
|lang=id
|author=Djoko Mudji Rahardjo, Sri Guritno, Ernayanti
|title=Budaya Masyarakat Perbatasan: Studi Interaksi Antaretnik di Kelurahan Gadang
|location=Indonesia
|page=40
|url=https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Masyarakat_Perbatasan_Studi_Inter/-de1CgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kekerabatan+bahasa+kalimantan+selatan&printsec=frontcover
|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
|year=1998
|isbn=
|access-date=2021-10-10
|archive-date=2023-07-27
|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727030136/https://www.google.co.id/books/edition/Budaya_Masyarakat_Perbatasan_Studi_Inter/-de1CgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=kekerabatan+bahasa+kalimantan+selatan&printsec=frontcover
|dead-url=no
}}</ref>
Pada masa kolonial [[Hindia Belanda]] kawasan ini merupakan pemukiman orang [[Tionghoa]] disebut ''Chineezen Kamp'', terutama kawasan tepian [[sungai Martapura]] yang disebut '''Kampung Pacinan Laut''' (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan [[pulau Tatas]] di mana terdapat Benteng Tatas (sekarang [[Masjid Raya Sabilal Muhtadin]]) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari '''Kampung Pacinan Laut''' berbatasan dengan '''Kampung Sungai Mesa''', sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Banjar. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat '''Kampung Pacinan Darat''' (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan '''Kampung Gadang (Gedang)''' (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang [[suku Madura]] disamping penduduk asli [[suku Banjar]] sendiri, diantaranya beberapa keluarga [[Gusti]] (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II ([[1857]]-[[1859]]), yang diangkat [[Belanda]] sebagai [[Sultan Banjar]] yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun [[1898]] dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.


== Batas wilayah ==
== Batas wilayah ==
Batas-batas wilayah kelurahan '''Gadang''' adalah sebagai berikut :
Batas-batas wilayah kelurahan Gadang adalah sebagai berikut:
{{batas_USBT
{{batas_USBT
|utara=Kelurahan [[Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|Seberang Mesjid]]
|utara=Kelurahan [[Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin|Seberang Mesjid]]
Baris 37: Baris 54:
=== Sarana Pendidikan ===
=== Sarana Pendidikan ===
* [[Sekolah Kristen Kanaan]]
* [[Sekolah Kristen Kanaan]]
SMP N 10 Banjarmasin
* SMP N 10 Banjarmasin


==Galeri==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean
Berkas:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean
Baris 45: Baris 62:
File:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Kota Banjarmasin
File:Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Banjarmasin.jpg|Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Kota Banjarmasin
</gallery>
</gallery>

== Catatan kaki ==
{{reflist}}

{{Banjarmasin Tengah, Banjarmasin}}
{{Banjarmasin Tengah, Banjarmasin}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}


{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 27 Juli 2023 03.01

Gadang
Kantor lurah Gadang
Kantor kelurahan Gadang
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Selatan
KotaBanjarmasin
KecamatanBanjarmasin Tengah
Kodepos
70231
Kode Kemendagri63.71.05.1008 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS6371031008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Tempat Ibadah Tridharma di Kampung Pacinan Laut, Kelurahan Gadang, Banjarmasin.
Gaya arsitektur Banjar Rumah Bubungan Jajar Talu di Kampung Gadang.

Gadang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.

Kawasan pecinan di Banjarmasin pada tahun 1862
Kawasan pecinan di Banjarmasin

Dahulu sebelum pemekaran kecamatan, kelurahan ini merupakan bagian dari kecamatan Banjarmasin Timur. Penduduk kelurahan Gadang ini terdiri dari suku Madura 50%, Tionghoa 30%, Banjar 10% dan Jawa 10%.[1] Pada masa kolonial Hindia Belanda kawasan ini merupakan pemukiman orang Tionghoa disebut Chineezen Kamp, terutama kawasan tepian sungai Martapura yang disebut Kampung Pacinan Laut (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan pulau Tatas di mana terdapat Benteng Tatas (sekarang Masjid Raya Sabilal Muhtadin) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari Kampung Pacinan Laut berbatasan dengan Kampung Sungai Mesa, sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Banjar. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat Kampung Pacinan Darat (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan Kampung Gadang (Gedang) (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang suku Madura disamping penduduk asli suku Banjar sendiri, diantaranya beberapa keluarga Gusti (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II (1857-1859), yang diangkat Belanda sebagai Sultan Banjar yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun 1898 dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayah kelurahan Gadang adalah sebagai berikut:

Utara Kelurahan Seberang Mesjid
Timur Kelurahan Melayu
Selatan Kelurahan Sungai Baru
Barat Sungai Martapura-Kelurahan Kertak Baru Ulu

Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

[sunting | sunting sumber]

Sarana Ibadah

[sunting | sunting sumber]

Sarana Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Djoko Mudji Rahardjo, Sri Guritno, Ernayanti (1998). Budaya Masyarakat Perbatasan: Studi Interaksi Antaretnik di Kelurahan Gadang. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-27. Diakses tanggal 2021-10-10.