Lompat ke isi

Garbarata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Fixed=tetap, bkn diperbaiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:AdelaidJetBridgeS7386.jpg|jmpl|200px|Garbarata di Bandar Udara Adelaide]]
[[Berkas:AdelaidJetBridgeS7386.jpg|jmpl|200px|Garbarata di Bandar Udara Adelaide]]
[[Berkas:Kobe nakatottei06s3200.jpg|jmpl|Garbarata di Pelabuhan Kobe Jepang]]
[[Berkas:Kobe nakatottei06s3200.jpg|jmpl|Garbarata di Pelabuhan Kobe Jepang]]
'''Garbarata''' (kadang juga disebut '''tangga belalai''') adalah [[jembatan]] yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat. Tergantung pada desain bangunan, ketinggian, memicu posisi, dan persyaratan operasional, mungkin dibuat menetap atau bergerak, berayun radial atau memperpanjang panjang. Garbarata diciptakan oleh Frank Der Yuen.
'''Garbarata''' (kadang juga disebut '''tangga belalai''') adalah [[jembatan]] yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat. Tergantung pada desain bangunan, ketinggian, memicu posisi, dan persyaratan operasional, mungkin dibuat menetap atau bergerak, berayun radial atau memperpanjang panjang. Garbarata ditemukan oleh [[Frank Der Yuen]], insinyur penerbangan berkebangsaan [[Orang Amerika Serikat|Amerika Serikat]].<ref>{{cite web|title=Apparatus for facilitating the loading and unloading of passengers and cargo : US Grant US3046908A|url=https://patents.google.com/patent/US3046908|date=31 Agustus 1959|access-date=2021-05-09|archive-date=2021-05-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210509185804/https://patents.google.com/patent/US3046908|dead-url=no}}</ref>


Sebelum pengenalan garbarata, penumpang biasanya naik pesawat dengan berjalan di sepanjang jalan tanah-tingkat dan mendaki tangga bergerak, atau naik airstairs pada pesawat sehingga dilengkapi. Garbarata pertama kali digunakan pada tanggal 26 Juli 1959 di [[Bandar Udara Internasional San Francisco]].
Sebelum pengenalan garbarata, penumpang biasanya naik pesawat dengan berjalan di sepanjang jalan tanah-tingkat dan mendaki tangga bergerak, atau naik airstairs pada pesawat sehingga dilengkapi. Garbarata pertama kali digunakan pada tanggal 26 Juli 1959 di [[Bandar Udara Internasional San Francisco]].


Namun demikian, meskipun keberadaan garbarata menjadi penanda modernnya sebuah bandara, ada alasan tertentu mengapa garbarata tidak dipasang, antara lain karena ketersediaan lahan parkir, padatnya jadwal penerbangan dan penggunaan garbarata. Ada satu waktu di mana ketika penumpang menginginkan garbarata, terkadang menyebabkan terlambatnya penerbangan karena garbarat perlu persiapan memasangkan ke mulut pintu pesawat.<ref>National Geographic: [http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/04/inilah-alasan-garbarata-tak-selalu-digunakan-di-bandara Inilah Alasan Garbarata Tak Selalu Digunakan di Bandara], diakses 2 Juni 2017</ref><ref>KBBI: [http://kbbi.web.id/garbarata Garbarata], diakses 2 Juni 2017</ref>
Namun demikian, meskipun keberadaan garbarata menjadi penanda modernnya sebuah bandara, ada alasan tertentu mengapa garbarata tidak dipasang, antara lain karena ketersediaan lahan parkir, padatnya jadwal penerbangan dan penggunaan garbarata. Ada satu waktu di mana ketika penumpang menginginkan garbarata, terkadang menyebabkan terlambatnya penerbangan karena garbarat perlu persiapan memasangkan ke mulut pintu pesawat.<ref>National Geographic: [http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/04/inilah-alasan-garbarata-tak-selalu-digunakan-di-bandara Inilah Alasan Garbarata Tak Selalu Digunakan di Bandara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170615171417/http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/04/inilah-alasan-garbarata-tak-selalu-digunakan-di-bandara |date=2017-06-15 }}, diakses 2 Juni 2017</ref><ref>KBBI: [http://kbbi.web.id/garbarata Garbarata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220406231106/https://kbbi.web.id/garbarata |date=2022-04-06 }}, diakses 2 Juni 2017</ref>


== Asal kata ==
== Asal kata ==
Garbarata kemungkinan berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa [[Bahasa Sanskerta|Sansekerta]], yakni ''garba'' गर्भ yang artinya perut, rahim atau wadah<ref>{{Cite web|url=http://sealang.net/indonesia/dictionary.htm|title=SEAlang Library Indonesian Lexicography|website=sealang.net|access-date=2018-12-01}}</ref>, dan ''ratha'' रथ yang artinya kereta<ref>{{Cite web|url=http://spokensanskrit.org/index.php?tran_input=garbha&direct=se&script=hk&link=yes&mode=3|title=Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit|last=Glashoff|first=Klaus|website=spokensanskrit.org|access-date=2018-12-01}}</ref>. Kata garbarata telah disebutkan pada buku ''Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing'' yang diterbitkan tahun 2003 oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.<ref>{{Cite web|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3388/|title=Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing|last=Sugono|first=Dendy Sugono, Dendy|date=2003|website=repositori.kemdikbud.go.id|language=en|access-date=2018-12-01}}</ref>
Garbarata kemungkinan berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], yakni ''garba'' गर्भ yang artinya perut, rahim atau wadah,<ref name=":0">{{Cite web|url=http://sealang.net/indonesia/dictionary.htm|title=SEAlang Library Indonesian Lexicography|website=sealang.net|access-date=2018-12-01|archive-date=2015-09-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20150909220446/http://sealang.net/indonesia/dictionary.htm|dead-url=no}}</ref> dan ''ratha'' रथ yang artinya kereta.<ref>{{Cite web|url=http://spokensanskrit.org/index.php?tran_input=garbha&direct=se&script=hk&link=yes&mode=3|title=Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit|last=Glashoff|first=Klaus|website=spokensanskrit.org|access-date=2018-12-01|archive-date=2020-11-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20201130082747/https://spokensanskrit.org/index.php?tran_input=garbha&direct=se&script=hk&link=yes&mode=3|dead-url=no}}</ref> Kedua kata tersebut juga ditemukan dalam kamus [[bahasa Kawi]] dengan makna yang sama.<ref>Winter, C. F. dan Ranggawarsita. ''Kamus Kawi-Jawa.'' Yogyakarta: Gadjah Mada University Press</ref> Sementara dalam [[bahasa Jawa]], kata ''garba'' selain bermakna perut, juga bermakna menggandeng/menyambung.<ref name=":0" /><ref>Subalidinata, R. S. 1968. ''Sarining Kasusastraan Jawa.'' Yogyakarta: Penerbit Jaker. Hal. 25.</ref> Kata garbarata telah disebutkan pada buku ''Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing'' yang diterbitkan tahun 2003 oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.<ref>{{Cite web|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3388/|title=Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing|last=Sugono|first=Dendy Sugono, Dendy|date=2003|website=repositori.kemdikbud.go.id|language=en|access-date=2018-12-01|archive-date=2022-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220818102534/http://repositori.kemdikbud.go.id/3388/|dead-url=no}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 17: Baris 17:
{{Commons category|Jet bridges}}
{{Commons category|Jet bridges}}
{{garbarata}}
{{garbarata}}
{{bangunan-stub}}


[[Kategori:Infrastruktur bandar udara]]
[[Kategori:Infrastruktur bandar udara]]


{{bangunan-stub}}

Revisi terkini sejak 28 Juli 2023 20.39

Garbarata di Bandar Udara Adelaide
Garbarata di Pelabuhan Kobe Jepang

Garbarata (kadang juga disebut tangga belalai) adalah jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat. Tergantung pada desain bangunan, ketinggian, memicu posisi, dan persyaratan operasional, mungkin dibuat menetap atau bergerak, berayun radial atau memperpanjang panjang. Garbarata ditemukan oleh Frank Der Yuen, insinyur penerbangan berkebangsaan Amerika Serikat.[1]

Sebelum pengenalan garbarata, penumpang biasanya naik pesawat dengan berjalan di sepanjang jalan tanah-tingkat dan mendaki tangga bergerak, atau naik airstairs pada pesawat sehingga dilengkapi. Garbarata pertama kali digunakan pada tanggal 26 Juli 1959 di Bandar Udara Internasional San Francisco.

Namun demikian, meskipun keberadaan garbarata menjadi penanda modernnya sebuah bandara, ada alasan tertentu mengapa garbarata tidak dipasang, antara lain karena ketersediaan lahan parkir, padatnya jadwal penerbangan dan penggunaan garbarata. Ada satu waktu di mana ketika penumpang menginginkan garbarata, terkadang menyebabkan terlambatnya penerbangan karena garbarat perlu persiapan memasangkan ke mulut pintu pesawat.[2][3]

Asal kata

[sunting | sunting sumber]

Garbarata kemungkinan berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Sanskerta, yakni garba गर्भ yang artinya perut, rahim atau wadah,[4] dan ratha रथ yang artinya kereta.[5] Kedua kata tersebut juga ditemukan dalam kamus bahasa Kawi dengan makna yang sama.[6] Sementara dalam bahasa Jawa, kata garba selain bermakna perut, juga bermakna menggandeng/menyambung.[4][7] Kata garbarata telah disebutkan pada buku Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing yang diterbitkan tahun 2003 oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Apparatus for facilitating the loading and unloading of passengers and cargo : US Grant US3046908A". 31 Agustus 1959. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-09. Diakses tanggal 2021-05-09. 
  2. ^ National Geographic: Inilah Alasan Garbarata Tak Selalu Digunakan di Bandara Diarsipkan 2017-06-15 di Wayback Machine., diakses 2 Juni 2017
  3. ^ KBBI: Garbarata Diarsipkan 2022-04-06 di Wayback Machine., diakses 2 Juni 2017
  4. ^ a b "SEAlang Library Indonesian Lexicography". sealang.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-09. Diakses tanggal 2018-12-01. 
  5. ^ Glashoff, Klaus. "Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit". spokensanskrit.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-30. Diakses tanggal 2018-12-01. 
  6. ^ Winter, C. F. dan Ranggawarsita. Kamus Kawi-Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  7. ^ Subalidinata, R. S. 1968. Sarining Kasusastraan Jawa. Yogyakarta: Penerbit Jaker. Hal. 25.
  8. ^ Sugono, Dendy Sugono, Dendy (2003). "Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing". repositori.kemdikbud.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-18. Diakses tanggal 2018-12-01. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]