Lompat ke isi

Rumah Sakit Umum GMIM Siloam Sonder: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Crusade Ju (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '== Sejarah == Tahun 1901, dimulai dengan mencari lokasi dan diperoleh tanah berbukit-bukit terletak di Desa Tounelet dengan luas 12.669.5 M2. Pengerjaannya dilaksanakan sejak matahari terbenam sampai malam hari, dimulai dengan penebangan kayu, tanah yang bergunung diratakan, dikerjakan dengan semangat mapalus oleh masyarakat pada waktu itu, dan inilah kutipan surat dari Ny. Schoch Van Hogendorp dalam Maand Bericht Van Het Nederlandsch Zendeling Genootschcap: Men...'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Menghapus Logo_RSU_GMIM_Siloam_Sonder.png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files uploaded by Crusade Ju.
 
(16 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox hospital
| name = Rumah Sakit Umum<br />GMIM Siloam Sonder
| org/group = Yayasan Medika GMIM
| logo =
| logo_size = 200px
| location = Kolongan Atas, [[Sonder, Minahasa]]
| state = [[Sulawesi Utara]]
| country = [[Indonesia]]
| type = Rumah Sakit Umum Swasta
| religious_affiliation = [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]]
| standards = Kelas D
| emergency = (0431) 3155408
| beds = 77
| founded = 12 Juni 1905
| constructed = 1901
| former-names = Rumah Sakit Zending Genootschcap Sonder
| website = [https://rsugmimsiloamsonder.co.id/ rsusiloam.co.id]
| nrhp = ''Melayani Dengan Sepenuh Hati, Siloam Bersama''
}}

'''Rumah Sakit Umum GMIM Siloam Sonder''' atau '''RSU Siloam Sonder''' adalah [[rumah sakit swasta]] berbasis [[Protestanisme|Kristen Protestan]] yang berada di [[Sonder, Minahasa|Sonder]], [[Kabupaten Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]. [[Rumah sakit]] ini dikelola oleh Yayasan Medika Gereja Masehi Injili di Minahasa.<ref>{{Cite web|title=Profil Rumah Sakit - RS Siloam Sonder|url=https://sirs.kemkes.go.id/fo/home/profile_rs/7102040|website=Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan}}</ref><ref>{{Cite web|title=Rumah Sakit Siloam GMIM Sonder {{!}} Stetoskoop|url=http://stetoskoop.com/id/rumah-sakit/rumah-sakit-siloam-gmim-sonder}}</ref>

== Sejarah ==
== Sejarah ==
Tahun 1901, dimulai dengan mencari lokasi dan diperoleh tanah berbukit-bukit terletak di Desa Tounelet dengan luas 12.669.5 M2. Pengerjaannya dilaksanakan sejak matahari terbenam sampai malam hari, dimulai dengan penebangan kayu, tanah yang bergunung diratakan, dikerjakan dengan semangat mapalus oleh masyarakat pada waktu itu, dan inilah kutipan surat dari Ny. Schoch Van Hogendorp dalam Maand Bericht Van Het Nederlandsch Zendeling Genootschcap:
Tahun 1901, dimulai dengan mencari lokasi dan diperoleh tanah berbukit-bukit terletak di Desa [[Tounelet, Sonder, Minahasa|Tounelet]] dengan luas 12.669.5 M2. Pengerjaannya dilaksanakan sejak matahari terbenam sampai malam hari, dimulai dengan penebangan kayu, tanah yang bergunung diratakan, dikerjakan dengan semangat [[mapalus]] oleh masyarakat pada waktu itu, dan inilah kutipan surat dari [[Ny. Schoch Van Hogendorp]] dalam Maand Bericht Van Het [[Nederlandsch Zendeling Genootschap|Nederlandsch Zendeling Genootschcap]]:<ref name=":0">{{Cite web|title=RSU GMIM Siloam Sonder|url=https://rsugmimsiloamsonder.co.id/}}</ref>

Menjelang tahun tersebut, halaman bagi Rumah Sakit mesti diratakan, dan rumah itu sendiri yang telah dibeli mesti dibongkar dan didirikan lagi ditempat lain, tapi saatnya kurang menguntungkan sebab masyarakat sedang menghadapi panen padi yang tidak mungkin ditunda kesempatannya, tapi dimana ada kemauan disitu ada jalan,waktu itu bulan terang maka pekerjaan dapat dilaksanakan pada waktu matahari terbenam. Terlihat masyarakat, pendeta dan pembantu Schoch sibuk bekerja, laksana semut-semut manusia sedang berkerumun, balok-balok berat diusung beramai-ramai dari tempat lama ke tempat baru, diselingi cakap riang dan nyanyian adat. Wanita-wanita tua yang tidak mampu bekerja memberikan pelayanan minum kopi. Bahan bangunan diperoleh dari sumbangan para masyarakat atau jemaat yang bersemboyan “berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing“. Setelah selesai mendirikan bangunan maka pada Senin, 12 Juni 1905 diresmikan bangunan tersebut menjadi [[Rumah sakit|Rumah Sakit]], menjadi Rumah Sakit tertua di kawasan [[Indonesia Timur|Indonesia bagian Timur]].

Keberadaan Rumah Sakit pada waktu itu begitu penting, membuat perubahan pada pola pikir masyarakat yang dilahirkan dan terdidik dalam lingkungan dan alam [[animisme]] dan [[takhayul]]. Orang sakit dibungkus dengan tikar rapat-rapat kemudian dibaringkan dan dibawah tempat tidurnya dibuat pengasapan yang dipercaya mengusir roh-roh halus yang menyebabkan penyakit, kemudian supaya bayi dalam kandungan ibu dapat “berdaya hidup” maka ibu jangan pernah menyisir rambut dan memotong kukunya. Tugas waktu itu, selain melaksanakan fungsi merawat orang sakit, juga memberi nasehat untuk berpikir secara Agama Kristen agar dapat meninggalkan alam animisme dan kepercayaan takhayul tersebut. Dari aktivitas tersebut, maka rumah sakit ini diberi nama '''Rumah Sakit Zending Genootschcap Sonder'''.

Tahun 1942 saat pendudukan [[Jepang]] rumah sakit ini berubah nama menjadi '''Rumah Sakit Byoin Minseibu'''. Tahun 1945 Rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan nama/status '''Rumah Sakit Pembantu Sonder'''. Kemudian pada tanggal 17 November 1968 diserahkan kembali kepada BPS [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]]. Pada penyerahan tersebut pihak GMIM diwakili oleh [[Ds. B. A. Supit]] dari Dinas Kesehatan (Departemen Kesehatan) GMIM, Rumah Sakit Pembantu Sonder ditahbiskan oleh [[Ds. R. M. Luntungan]], dengan nama Rumah Sakit Siloam, dan Penjabat sementara (Pjs) Kepala Rumah Sakit adalah Ds. B. A. Supit.

Setelah kurang lebih 117 tahun dalam pelayanannya, sebagai sarana pelayanan kesehatan di [[Sonder, Minahasa|Kecamatan Sonder]], [[Kabupaten Minahasa]], rumah sakit diperhadapkan dengan berbagai masalah yang disebabkan oleh perobahan situasi/kondisi dan standar pengguna pelayanan yang selektif dan kompetitif, sampai pada akhirnya akhir tahun 2013 rumah sakit tidak berorerasi lagi, Mei 2014 oleh Yayasan Medika GMIM mengoprasikan kembali rumah sakit ini dengan mengangkat [[Dr. Arthur M. Lawalata]] sebagai direktur dan dimulailah renofasi gedung dan sarana prasarana layaknya sebuah rumah sakit. 14 Juli 2014 rumah sakit beroperasi kembali dengan dikeluarkannya izin operasional oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa. 20 Oktober 2014 rumah sakit dipercayakan oleh [[Badan Penyelenggara Jaminan Sosial|BPJS]] melalui kantor cabang Minahasa untuk menjadi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut sampai dengan saat ini.

== Layanan ==
Rumah Sakit Umum GMIM Siloam Sonder memiliki banyak layanan spesialis, diantaranya:<ref name=":0" />

* Poliklinik [[Penyakit dalam|Penyakit Dalam]]
* Poliklinik [[Kebidanan]]/[[Kandungan]]
* Poliklinik [[Bedah]]
* Poliklinik [[Gigi]]
* Poliklinik [[Jantung]] dan [[Pembuluh darah|Pembuluh Darah]]
* Poliklinik [[Anak]]
* Poliklinik [[Mata]]
* Poliklinik [[Urologi]]
* Poliklinik [[Tht|THT]]-KL
* Poliklinik Rehabilitas Medik
* Poliklinik [[Anestesi]]
* Poliklinik [[Patologi]]
* Umum

== Fasilitas ==
* Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
* Pelayanan Instalasi Rawat Inap (Ruangan VVIP, Ruangan VIP, Ruangan Kelas I, II, III)
* Instalasi Farmasi
* Instalasi Laboratorium
* Instalasi Radiologi
* Layanan Pastoral
* Layanan Home Care
* Free Wifi
* Laundry
* Drive Thru Obat


== Pimpinan Rumah Sakit ==
Menjelang tahun tersebut, halaman bagi Rumah Sakit mesti diratakan, dan rumah itu sendiri yang telah dibeli mesti dibongkar dan didirikan lagi ditempat lain, tapi saatnya kurang menguntungkan sebab masyarakat sedang menghadapi panen padi yang tidak mungkin ditunda kesempatannya, tapi dimana ada kemauan disitu ada jalan,waktu itu bulan terang maka pekerjaan dapat dilaksanakan pada waktu matahari terbenam. Terlihat masyarakat, pendeta dan pembantu Schoch sibuk bekerja, laksana semut-semut manusia sedang berkerumun, balok-balok berat diusung beramai-ramai dari tempat lama ke tempat baru, diselingi cakap riang dan nyanyian adat. Wanita-wanita tua yang tidak mampu bekerja memberikan pelayanan minum kopi. Bahan bangunan diperoleh dari sumbangan para masyarakat atau jemaat yang bersemboyan “berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing“. Setelah selesai mendirikan bangunan maka pada Senin, 12 Juni 1905 diresmikan bangunan tersebut menjadi Rumah Sakit, menjadi Rumah Sakit tertua di kawasan Indonesia bagian Timur.


{| class="wikitable"
Keberadaan Rumah Sakit pada waktu itu begitu penting, membuat perubahan pada pola pikir masyarakat yang dilahirkan dan terdidik dalam lingkungan dan alam animisme dan takhayul. Orang sakit dibungkus dengan tikar rapat-rapat kemudian dibaringkan dan dibawah tempat tidurnya dibuat pengasapan yang dipercaya mengusir roh-roh halus yang menyebabkan penyakit, kemudian supaya bayi dalam kandungan ibu dapat “berdaya hidup” maka ibu jangan pernah menyisir rambut dan memotong kukunya. Tugas waktu itu, selain melaksanakan fungsi merawat orang sakit, juga memberi nasehat untuk berpikir secara Agama Kristen agar dapat meninggalkan alam animisme dan kepercayaan takhayul tersebut. Dari aktivitas tersebut, maka rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Zending Genootschcap.
|+ Direksi RSU GMIM Siloam Sonder<ref name=":0" />
! Jabatan !! Nama
|-
| Direktur || dr. Daud Alexander Kiroyan, M.Kes
|-
| Wakil Direktur ||
|}


== Dokter ==
Tahun 1942 saat pendudukan Jepang rumah sakit ini berubah nama menjadi Rumah Sakit Byoin Minseibu. Tahun 1945 Rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan nama/status Rumah Sakit Pembantu Sonder. Kemudian pada tanggal 17 November 1968 diserahkan kembali kepada BPS Gereja Masehi Injili di Minahasa. Pada penyerahan tersebut pihak GMIM diwakili oleh Ds. B. A. Supit dari Dinas Kesehatan (Departemen Kesehatan) GMIM, Rumah Sakit Pembantu Sonder ditahbiskan oleh Ds. R. M. Luntungan, dengan nama Rumah Sakit Siloam, dan Penjabat sementara (Pjs) Kepala Rumah Sakit adalah Ds. B. A. Supit.


{| border="1" {{prettytable}}
Setelah kurang lebih 117 tahun dalam pelayanannya, sebagai sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, rumah sakit diperhadapkan dengan berbagai masalah yang disebabkan oleh perobahan situasi/kondisi dan standar pengguna pelayanan yang selektif dan kompetitif, sampai pada akhirnya akhir tahun 2013 rumah sakit tidak berorerasi lagi, Mei 2014 oleh Yayasan Medika GMIM mengoprasikan kembali rumah sakit ini dengan mengangkat Dr. Arthur M. Lawalata sebagai direktur dan dimulailah renofasi gedung dan sarana prasarana layaknya sebuah rumah sakit. 14 Juli 2014 rumah sakit beroperasi kembali dengan dikeluarkannya izin operasional oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa. 20 Oktober 2014 rumah sakit dipercayakan oleh BPJS melalui kantor cabang Minahasa untuk menjadi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut sampai dengan saat ini.
|+ Dokter RSU GMIM Siloam Sonder<ref name=":0" />
|'''No.'''||'''Nama'''||'''Spesialis'''
|-
||1.||dr. Prima Pratama, Sp.PD
|rowspan="3"|Penyakit Dalam
|-
||2.||dr. Venny Mantiri, Sp.PD
|-
||3.||dr. Joice Sondakh, Sp.PD
|-
||4.||dr. Maryke G. Sampouw, Sp.OG
|rowspan="3"|Kebidanan / Kandungan
|-
||5.||dr. Yonathan D. Onibala, Sp.OG
|-
||6.||dr. Hanna FI. Poluan, Sp.OG
|-
||7.||dr. David Loing, Sp.B
|rowspan="2"|Bedah
|-
||8.||dr. Jeiny F. Thomas, Sp.B
|-
||9.||drg. Gressye Tuhepary
|rowspan="2"|Gigi
|-
||10.||drg. Jatuadomi
|-
||11.||dr. Pricilia Liliana Chendra, Sp.JP, FIHA
|rowspan="2"|Jantung dan Pembuluh Darah
|-
||12.||dr. Patricia Wagey Sp.JP, FIHA
|-
||13.||dr. Deiby Rumbayan, Sp.A||Anak
|-
||14.||dr. Isyennie Mangindaan, Sp.M||Mata
|-
||15.||dr. Lucas Wirawan Sp.U||Urologi
|-
||16.||dr. Valentini Pontoh, Sp.THT-BKL||THT-KL
|-
||17.||dr. Jenny Pandeleke, Sp.KFR||Rehabilitas Medik
|-
||18.||dr. Juanita D. P. Tetengean, M.Ked.Klin, Sp.An||Anestesi
|-
||19.||dr. Maya E. Roring, Sp.PK||Patologi
|-
||20.||dr. Henkie Simanjuntak, M.Kes
|rowspan="9"|Umum
|-
||21.||dr. Saranita Polii
|-
||22.||dr. Queen Mandang
|-
||23.||dr. Livi Makarawung
|-
||24.||dr. Lidya Watung
|-
||25.||dr. Kosanto Vincent
|-
||26.||dr. Esther Florensia Sagay
|-
||27.||dr. Kevin Kusoy
|-
||28.||dr. Flinka Keles
|}


== Pranala luar ==
== Referensi ==
* [https://rsugmimsiloamsonder.co.id/| RSU Siloam Sonder]


[[Kategori:Rumah sakit di Indonesia]]
[[Kategori:Rumah sakit di Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Rumah sakit di Sulawesi Utara]]

Revisi terkini sejak 30 Juli 2023 04.55

Rumah Sakit Umum
GMIM Siloam Sonder
Yayasan Medika GMIM
Geografi
LokasiKolongan Atas, Sonder, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia
Organisasi
JenisRumah Sakit Umum Swasta
Afiliasi agamaGereja Masehi Injili di Minahasa
Pelayanan
Standar pelayananKelas D
Unit Gawat Darurat(0431) 3155408
Ranjang pasien77
Sejarah
Nama sebelumnyaRumah Sakit Zending Genootschcap Sonder
Mulai dibangun1901
Dibuka12 Juni 1905
Pranala luar
Situs webrsusiloam.co.id
Melayani Dengan Sepenuh Hati, Siloam Bersama

Rumah Sakit Umum GMIM Siloam Sonder atau RSU Siloam Sonder adalah rumah sakit swasta berbasis Kristen Protestan yang berada di Sonder, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Rumah sakit ini dikelola oleh Yayasan Medika Gereja Masehi Injili di Minahasa.[1][2]

Tahun 1901, dimulai dengan mencari lokasi dan diperoleh tanah berbukit-bukit terletak di Desa Tounelet dengan luas 12.669.5 M2. Pengerjaannya dilaksanakan sejak matahari terbenam sampai malam hari, dimulai dengan penebangan kayu, tanah yang bergunung diratakan, dikerjakan dengan semangat mapalus oleh masyarakat pada waktu itu, dan inilah kutipan surat dari Ny. Schoch Van Hogendorp dalam Maand Bericht Van Het Nederlandsch Zendeling Genootschcap:[3]

Menjelang tahun tersebut, halaman bagi Rumah Sakit mesti diratakan, dan rumah itu sendiri yang telah dibeli mesti dibongkar dan didirikan lagi ditempat lain, tapi saatnya kurang menguntungkan sebab masyarakat sedang menghadapi panen padi yang tidak mungkin ditunda kesempatannya, tapi dimana ada kemauan disitu ada jalan,waktu itu bulan terang maka pekerjaan dapat dilaksanakan pada waktu matahari terbenam. Terlihat masyarakat, pendeta dan pembantu Schoch sibuk bekerja, laksana semut-semut manusia sedang berkerumun, balok-balok berat diusung beramai-ramai dari tempat lama ke tempat baru, diselingi cakap riang dan nyanyian adat. Wanita-wanita tua yang tidak mampu bekerja memberikan pelayanan minum kopi. Bahan bangunan diperoleh dari sumbangan para masyarakat atau jemaat yang bersemboyan “berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing“. Setelah selesai mendirikan bangunan maka pada Senin, 12 Juni 1905 diresmikan bangunan tersebut menjadi Rumah Sakit, menjadi Rumah Sakit tertua di kawasan Indonesia bagian Timur.

Keberadaan Rumah Sakit pada waktu itu begitu penting, membuat perubahan pada pola pikir masyarakat yang dilahirkan dan terdidik dalam lingkungan dan alam animisme dan takhayul. Orang sakit dibungkus dengan tikar rapat-rapat kemudian dibaringkan dan dibawah tempat tidurnya dibuat pengasapan yang dipercaya mengusir roh-roh halus yang menyebabkan penyakit, kemudian supaya bayi dalam kandungan ibu dapat “berdaya hidup” maka ibu jangan pernah menyisir rambut dan memotong kukunya. Tugas waktu itu, selain melaksanakan fungsi merawat orang sakit, juga memberi nasehat untuk berpikir secara Agama Kristen agar dapat meninggalkan alam animisme dan kepercayaan takhayul tersebut. Dari aktivitas tersebut, maka rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Zending Genootschcap Sonder.

Tahun 1942 saat pendudukan Jepang rumah sakit ini berubah nama menjadi Rumah Sakit Byoin Minseibu. Tahun 1945 Rumah sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa dengan nama/status Rumah Sakit Pembantu Sonder. Kemudian pada tanggal 17 November 1968 diserahkan kembali kepada BPS Gereja Masehi Injili di Minahasa. Pada penyerahan tersebut pihak GMIM diwakili oleh Ds. B. A. Supit dari Dinas Kesehatan (Departemen Kesehatan) GMIM, Rumah Sakit Pembantu Sonder ditahbiskan oleh Ds. R. M. Luntungan, dengan nama Rumah Sakit Siloam, dan Penjabat sementara (Pjs) Kepala Rumah Sakit adalah Ds. B. A. Supit.

Setelah kurang lebih 117 tahun dalam pelayanannya, sebagai sarana pelayanan kesehatan di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, rumah sakit diperhadapkan dengan berbagai masalah yang disebabkan oleh perobahan situasi/kondisi dan standar pengguna pelayanan yang selektif dan kompetitif, sampai pada akhirnya akhir tahun 2013 rumah sakit tidak berorerasi lagi, Mei 2014 oleh Yayasan Medika GMIM mengoprasikan kembali rumah sakit ini dengan mengangkat Dr. Arthur M. Lawalata sebagai direktur dan dimulailah renofasi gedung dan sarana prasarana layaknya sebuah rumah sakit. 14 Juli 2014 rumah sakit beroperasi kembali dengan dikeluarkannya izin operasional oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa. 20 Oktober 2014 rumah sakit dipercayakan oleh BPJS melalui kantor cabang Minahasa untuk menjadi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut sampai dengan saat ini.

Rumah Sakit Umum GMIM Siloam Sonder memiliki banyak layanan spesialis, diantaranya:[3]

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]
  • Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
  • Pelayanan Instalasi Rawat Inap (Ruangan VVIP, Ruangan VIP, Ruangan Kelas I, II, III)
  • Instalasi Farmasi
  • Instalasi Laboratorium
  • Instalasi Radiologi
  • Layanan Pastoral
  • Layanan Home Care
  • Free Wifi
  • Laundry
  • Drive Thru Obat

Pimpinan Rumah Sakit

[sunting | sunting sumber]
Direksi RSU GMIM Siloam Sonder[3]
Jabatan Nama
Direktur dr. Daud Alexander Kiroyan, M.Kes
Wakil Direktur
Dokter RSU GMIM Siloam Sonder[3]
No. Nama Spesialis
1. dr. Prima Pratama, Sp.PD Penyakit Dalam
2. dr. Venny Mantiri, Sp.PD
3. dr. Joice Sondakh, Sp.PD
4. dr. Maryke G. Sampouw, Sp.OG Kebidanan / Kandungan
5. dr. Yonathan D. Onibala, Sp.OG
6. dr. Hanna FI. Poluan, Sp.OG
7. dr. David Loing, Sp.B Bedah
8. dr. Jeiny F. Thomas, Sp.B
9. drg. Gressye Tuhepary Gigi
10. drg. Jatuadomi
11. dr. Pricilia Liliana Chendra, Sp.JP, FIHA Jantung dan Pembuluh Darah
12. dr. Patricia Wagey Sp.JP, FIHA
13. dr. Deiby Rumbayan, Sp.A Anak
14. dr. Isyennie Mangindaan, Sp.M Mata
15. dr. Lucas Wirawan Sp.U Urologi
16. dr. Valentini Pontoh, Sp.THT-BKL THT-KL
17. dr. Jenny Pandeleke, Sp.KFR Rehabilitas Medik
18. dr. Juanita D. P. Tetengean, M.Ked.Klin, Sp.An Anestesi
19. dr. Maya E. Roring, Sp.PK Patologi
20. dr. Henkie Simanjuntak, M.Kes Umum
21. dr. Saranita Polii
22. dr. Queen Mandang
23. dr. Livi Makarawung
24. dr. Lidya Watung
25. dr. Kosanto Vincent
26. dr. Esther Florensia Sagay
27. dr. Kevin Kusoy
28. dr. Flinka Keles

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Profil Rumah Sakit - RS Siloam Sonder". Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 
  2. ^ "Rumah Sakit Siloam GMIM Sonder | Stetoskoop". 
  3. ^ a b c d "RSU GMIM Siloam Sonder".