Tanah Karo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k ←Mengalihkan ke Taneh Karo Tag: Pengalihan baru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(40 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
{{kembangkan}} |
|||
'''Taneh Karo''' atau'''Tanah Karo''', adalah sebutan untuk wilayah-wilayah tradisional [[Suku Karo]]. Beberapa indikasinya adalah: |
|||
* Wilayah asal suku Karo |
|||
* Wilayah yang di''panteki''(didirikan/dibuka) oleh suku Karo |
|||
* Wilayah yang direbut dan dikuasai secara permanen oleh suku Karo |
|||
* Wilayah yang secara luas berlaku adat [[Karo]], ''cakap''(bahasa), ''surat/tulisen'', ataupun kebiasaan-kebiasaan Karo lainnya. |
|||
Beberapa wilayah yang dikatakan Taneh Karo:{{fact}} |
|||
* [[Kabupaten Karo]] |
|||
* [[Kabupaten Deli Serdang]] |
|||
* [[Kabupaten Langkat]] |
|||
* Binjai |
|||
* [[Medan]] |
|||
* Sebagian wilayah [[Kabupaten Simalungun]] |
|||
* Sebagian wilayah [[Kabupaten Dairi]] |
|||
* Sebagian wilayah [[Kabupaten Serdang Bedagai]] |
|||
* Sebagian wilayah [[Kota Tebing Tinggi]] |
|||
* beberapa wilayah [[Aceh]], dll. |
|||
== Batas-batas secara kultural == |
|||
Secara kultural, wilayah yang dimaksudkan ke dalam Taneh Karo berbatasan langsung dengan bebera wilayah tradisional lainnya, seperti wilayah [[Tapanuli]]/Tano Batak, Tanah Melayu, dan Tanah Aceh dan sekaligus suku-suku tersebut(Melayu, Batak, dan Aceh) juga menjadi suku yang memiliki interaksi paling intens dengan [[Suku Karo]]. |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2023 11.39
Mengalihkan ke: