Lompat ke isi

Gua Pancur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Underlinked|date=Januari 2023}}
'''Gua Pancur'''<ref>www.patikab.go.id</ref> adalah Sebuah gua besar dan panjang yang di dalamnya diairi air setinggi orang dewasa. Konon panjangnya mencapai belasan kilometer, namun yang bisa dijelajahi dengan alat seadanya hanyalah berkisar kurang dari satu km.
Gua yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati ini pernah pernah menjadi ajang digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Jawa Tengah pada tahun 1996. Sayang lokasi wisata yang awalnya mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten sekarang terbengkalai.


'''Gua Pancur''' adalah sebuah [[gua]] besar dan panjang yang di dalamnya diairi air setinggi orang dewasa di lereng Pegunungan Kendheng, Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, [[Jawa Tengah]]. Kedalaman gua mencapai 8,27 kilometer, tetapi yang bisa dijelajahi dengan alat seadanya hanyalah berkisar kurang dari satu kilometer.<ref>{{Cite web |url=https://www.patinews.com/objek-wisata-goa-pancur-di-desa-jimbaran-kayen-kian-berbenah/ |title=Objek Wisata Goa Pancur di Desa Jimbaran Kayen Kian Berbenah |access-date=2019-07-13 |archive-date=2021-10-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211020024653/https://www.patinews.com/objek-wisata-goa-pancur-di-desa-jimbaran-kayen-kian-berbenah/ |dead-url=no }}</ref> Gua ini pernah menjadi tempat digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Jawa Tengah pada tahun 1996.
==Pranata Luar==

* [http://www.patikab.go.id patikab.go.id]
Gua ini pertama kali ditemukan pada tahun 1932 oleh penduduk sekitar yang bernama Mbah Sarto. Awal mulanya, Mbah Sarto mendengar percikan air dengan suara yang dalam. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata percikan air tersebut berasal dari bukit pegunungan. Gua Pancur memiliki sejarah, mitos, legenda, dan misteri yang mendalam bagi warga setempat. Menurut nenek moyang yang sudah berdomisili di Desa Jimbaran, dua dahulunya merupakan tempat persembunyian bagi para pasukan gerilyawan yang bersembunyi untuk menghindari pasukan Belanda. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penemuan baju di dalam gua. Mulai tahun 1955, gua ini menjadi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata Gua Pancur sekarang dilengkapi dengan berbagai wahana yang menarik. Salah satunya adalah danau buatan yang terdapat becak air yang digunakan untuk berkeliling di danau tersebut. Ada juga yang menarik dari gua tersebut adalah stalagtit dan stalagmit yang terkesan sangat alami. Selain itu, jika masuk ke dalam gua sepanjang 127 meter nanti akan ada air grojokan yang sangat indah.<ref>{{Cite web|url=https://rimbakita.com/gua-pancur/|title=Pesona Gua Pancur, Jimbaran, Pati, Jawa Tengah|date=2020-02-18|website=RimbaKita.com|language=id-ID|access-date=2020-06-20|archive-date=2022-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220128220808/https://rimbakita.com/gua-pancur/|dead-url=no}}</ref>

== Pranala luar ==

* [http://www.patikab.go.id patikab.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210226003549/http://pati.go.id/ |date=2021-02-26 }}


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

{{reflist}}
{{reflist}}


[[Kategori:Gua di Indonesia|Pancur]]
[[Kategori:Tempat wisata]]
[[Kategori:Tempat wisata]]
[[Kategori:Kabupaten Pati]]


{{indo-geo-stub}}

Revisi terkini sejak 9 Agustus 2023 17.29

Gua Pancur adalah sebuah gua besar dan panjang yang di dalamnya diairi air setinggi orang dewasa di lereng Pegunungan Kendheng, Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kedalaman gua mencapai 8,27 kilometer, tetapi yang bisa dijelajahi dengan alat seadanya hanyalah berkisar kurang dari satu kilometer.[1] Gua ini pernah menjadi tempat digelarnya Raimuna Daerah Gerakan Pramuka se-Jawa Tengah pada tahun 1996.

Gua ini pertama kali ditemukan pada tahun 1932 oleh penduduk sekitar yang bernama Mbah Sarto. Awal mulanya, Mbah Sarto mendengar percikan air dengan suara yang dalam. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata percikan air tersebut berasal dari bukit pegunungan. Gua Pancur memiliki sejarah, mitos, legenda, dan misteri yang mendalam bagi warga setempat. Menurut nenek moyang yang sudah berdomisili di Desa Jimbaran, dua dahulunya merupakan tempat persembunyian bagi para pasukan gerilyawan yang bersembunyi untuk menghindari pasukan Belanda. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penemuan baju di dalam gua. Mulai tahun 1955, gua ini menjadi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan. Objek wisata Gua Pancur sekarang dilengkapi dengan berbagai wahana yang menarik. Salah satunya adalah danau buatan yang terdapat becak air yang digunakan untuk berkeliling di danau tersebut. Ada juga yang menarik dari gua tersebut adalah stalagtit dan stalagmit yang terkesan sangat alami. Selain itu, jika masuk ke dalam gua sepanjang 127 meter nanti akan ada air grojokan yang sangat indah.[2]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Objek Wisata Goa Pancur di Desa Jimbaran Kayen Kian Berbenah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 2019-07-13. 
  2. ^ "Pesona Gua Pancur, Jimbaran, Pati, Jawa Tengah". RimbaKita.com. 2020-02-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-28. Diakses tanggal 2020-06-20.