Lompat ke isi

Hak perempuan di Arab Saudi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{nofootnotes}}
'''Hak perempuan''' dalam masyarakat '''[[Arab Saudi]]''' adalah berlandaskan [[hukum Islam]] dan budaya kesukuan. [[Semenanjung Arab]] merupakan tempat asal suku suku nomaden serta berlandaskan patrilineal, dimana pemisahan antara lelaki dan wanita (''[[purdah]]'') serta pembatasan gerak perempuan serta kehormatan perempuan dianggap sesuatu yang amat penting oleh masayarakat di Arab Saudi. Perempuan d isana apabila bepergian tidak boleh sendirian, serta perempuan di Arab Saudi dilarang untuk menyetir mobil. Dampak positif akan adanya pembatasan ini adalah perempuan Arab Saudi adalah perempuan yang paling sedikit melakukan kejahatan dibanding perempuan negara lain di dunia.
'''Hak perempuan''' dalam kehidupan bermasyarakat di '''[[Arab Saudi]]''' berada di bawah ketentuan [[hukum Islam]] dan pengaruh budaya kesukuan. [[Semenanjung Arab]] merupakan tempat asal suku-suku pengembara atau nomaden dengan paham patrilineal yang kuat. Pemisahan antara laki-laki dan perempuan di tempat umum (''[[purdah]]''), pembatasan gerak perempuan dan kehormatan perempuan dianggap amat penting dalam masyarakat di Arab Saudi. Di Arab Saudi, perempuan tidak boleh bepergian sendirian dan dilarang menyetir mobil. Pengekangan ini memberikan dampak positif: perempuan Arab Saudi paling sedikit melakukan kejahatan dibandingkan perempuan negara-negara lain di dunia.


Tapi Pada tahun belakangan ini perempuan sedikit diberi kebebasan peranannya setelah Pada Februari 2009, Raja Abdullah menunjuk seorang perempuan untuk menjadi Wakil Menteri Pendidikan, jabatan publik tertinggi yang pernah diduduki perempuan hingga saat ini. Tumbuhnya aktivisme perempuan di Saudi dipicu di antaranya oleh kesadaran mereka akan semakin besarnya keterlibatan perempuan di ruang publik di negara-negara tetangga mereka seperti [[Bahrain]] dan [[Kuwait]] dan juga karena perhatian dari tokoh-tokoh internasional seperti Yakin Ertürk, Wakil Khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan.
Akan tetapi, pada tahun-tahun belakangan ini perempuan Arab Saudi mulai diberi kebebasan setelah pada bulan Februari 2009, Raja Abdullah menunjuk seorang perempuan untuk diangkat menjadi Wakil Menteri Pendidikan, jabatan publik tertinggi yang pernah diduduki perempuan hingga saat ini. Meningkatnya kegiatan dan peran perempuan di Arab Saudi antara lain tercermin dari semakin besarnya keterlibatan perempuan di ruang publik dibandingkan di negara-negara tetangga seperti [[Bahrain]] dan [[Kuwait]]. Hal ini juga didukung perhatian dari tokoh-tokoh internasional seperti Yakin Ertürk, Wakil Khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan.


Pada bulan [[September]] [[2011]] Raja [[Abdullah dari Arab Saudi]] menyatakan memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memilih dan dipilih dalam pemilu kota pada 2015 nanti. Hal ini berarti sebuah upaya untuk kesetaraan perempuan di Saudi.
Pada bulan [[September]] [[2011]] Raja [[Abdullah dari Arab Saudi]] mengeluarkan pernyataan yang pada intinya memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memilih dan dipilih dalam pemilu kota tahun 2015. Hal ini mengindikasikan meningkatnya upaya menuju kesetaraan gender di Arab Saudi.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*[http://www.ceric-fisip.ui.ac.id/id/hak-hak.perempuan.mulai.mendapat.perhatian.di.arab.saudi/ hak perempuan mulai mendapat perhatian di Arab Saudi]
* [http://www.ceric-fisip.ui.ac.id/id/hak-hak.perempuan.mulai.mendapat.perhatian.di.arab.saudi/ hak perempuan mulai mendapat perhatian di Arab Saudi]{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
*[http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/09/26/ls3tvu-alhamdulillahuntuk-pertama-kalinya-wanita-arab-saudi-bakal-punya-hak-pilih/ Perempuan Arab Saudi Bakal Punya Hak Pilih]
* [http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/09/26/ls3tvu-alhamdulillahuntuk-pertama-kalinya-wanita-arab-saudi-bakal-punya-hak-pilih/ Perempuan Arab Saudi Bakal Punya Hak Pilih] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230203193859/https://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/09/26/ls3tvu-alhamdulillahuntuk-pertama-kalinya-wanita-arab-saudi-bakal-punya-hak-pilih |date=2023-02-03 }}
*[http://erabaru.net/top-news/38-news3/27908-perempuan-saudi-boleh-jalankan-politik/ Perempuan Saudi Boleh Jalankan Politik]
* [http://erabaru.net/top-news/38-news3/27908-perempuan-saudi-boleh-jalankan-politik/ Perempuan Saudi Boleh Jalankan Politik]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}


[[Kategori:Islam dan wanita]]
[[Kategori:Islam dan wanita]]

[[en:Women's rights in Saudi Arabia]]
[[fa:حقوق زنان در عربستان سعودی]]
[[he:יחסי נשים ומגדר בערב הסעודית]]
[[ja:サウディアラビアにおける女性の人権]]
[[ta:சவுதி அரேபியாவில் பெண்கள் உரிமைகள்]]

Revisi terkini sejak 13 Agustus 2023 05.58

Hak perempuan dalam kehidupan bermasyarakat di Arab Saudi berada di bawah ketentuan hukum Islam dan pengaruh budaya kesukuan. Semenanjung Arab merupakan tempat asal suku-suku pengembara atau nomaden dengan paham patrilineal yang kuat. Pemisahan antara laki-laki dan perempuan di tempat umum (purdah), pembatasan gerak perempuan dan kehormatan perempuan dianggap amat penting dalam masyarakat di Arab Saudi. Di Arab Saudi, perempuan tidak boleh bepergian sendirian dan dilarang menyetir mobil. Pengekangan ini memberikan dampak positif: perempuan Arab Saudi paling sedikit melakukan kejahatan dibandingkan perempuan negara-negara lain di dunia.

Akan tetapi, pada tahun-tahun belakangan ini perempuan Arab Saudi mulai diberi kebebasan setelah pada bulan Februari 2009, Raja Abdullah menunjuk seorang perempuan untuk diangkat menjadi Wakil Menteri Pendidikan, jabatan publik tertinggi yang pernah diduduki perempuan hingga saat ini. Meningkatnya kegiatan dan peran perempuan di Arab Saudi antara lain tercermin dari semakin besarnya keterlibatan perempuan di ruang publik dibandingkan di negara-negara tetangga seperti Bahrain dan Kuwait. Hal ini juga didukung perhatian dari tokoh-tokoh internasional seperti Yakin Ertürk, Wakil Khusus Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk Kekerasan terhadap Perempuan.

Pada bulan September 2011 Raja Abdullah dari Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang pada intinya memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memilih dan dipilih dalam pemilu kota tahun 2015. Hal ini mengindikasikan meningkatnya upaya menuju kesetaraan gender di Arab Saudi.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]