Lompat ke isi

Janur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Detail janur kuning.jpg|jmpl|Janur]]
'''Janur''' (dari bahasa Jawa) adalah [[daun]] muda dari beberapa jenis [[palma]] besar, terutama [[kelapa]], [[enau]], dan [[rumbia]]. Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di [[Nusantara]] sebagai alat kehidupan sehari-hari.
'''Janur''' (dari [[bahasa Jawa]] ꦗꦤꦸꦂ) adalah [[daun]] muda dari beberapa jenis [[palma]] besar, terutama [[kelapa]], [[enau]], dan [[rumbia]].<ref>Kamus Bahasa Malaysia[https://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=Janur]</ref> Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di [[Nusantara]] sebagai alat kehidupan sehari-hari.


Masyarakat [[suku Bali]], [[suku Jawa|Jawa]], dan [[suku Sunda|Sunda]] biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik [[Seni merangkai janur|merangkai janur]] mencapai puncak estetika di [[Bali]] dan beberapa tempat di Jawa, dan bisa dilihat pada upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan dan disebut ''pènjor'' (bahasa Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara [[perkawinan]], yang disebut ''kembar mayang'' ("[[mayang]] sepasang") sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-upacara di Bali.
Masyarakat [[suku Bali]], [[suku Jawa|Jawa]], dan [[suku Sunda|Sunda]] biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik [[Seni merangkai janur|merangkai janur]] mencapai puncak estetika di [[Bali]] dan beberapa tempat di Jawa, dan bisa dilihat pada upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan dan disebut ''pènjor'' (bahasa Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara [[perkawinan]], yang disebut ''kembar mayang'' ("[[mayang]] sepasang") sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-upacara di Bali.


Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. [[Ketupat]], [[bakcang]], serta [[burasa]] adalah contoh-contohnya.
Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. [[Ketupat]], [[bakcang]], serta [[burasa]] adalah contoh-contohnya. Selain itu, janur juga dapat dianyam menjadi semacam wadah untuk membungkus makanan sepulang dari kenduri.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2017/06/24/120500027/selain.ketupat.ini.fungsi.lain.janur.untuk.makanan.di.masa.lampau|title=Selain Ketupat, Ini Fungsi Lain Janur untuk Makanan di Masa Lampau|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-08-06|editor-last=Nursastri|editor-first=Sri Anindiati|first=Silvita|last=Agmasari}}</ref> Sebagian masyarakat juga meyakini bahwa rebusan janur dapat menjadi jamu untuk beberapa penyakit.<ref>{{Cite web|url=https://manfaat.co.id/manfaat-rebusan-janur-kelapa|title=3 Manfaat Rebusan Janur Kelapa Untuk Penyakit dan Gangguan Gaib|last=Maressa|date=2018-07-02|website=Manfaat.co.id|language=en-US|access-date=2019-08-06}}</ref>

== Catatan kaki ==
<references />


[[Kategori:Botani]]
[[Kategori:Botani]]
[[Kategori:Etnobotani]]
[[Kategori:Etnobotani]]
[[Kategori:Boga]]
[[Kategori:Boga]]

{{Tumbuhan-stub}}

Revisi terkini sejak 14 Agustus 2023 20.17

Janur

Janur (dari bahasa Jawa ꦗꦤꦸꦂ) adalah daun muda dari beberapa jenis palma besar, terutama kelapa, enau, dan rumbia.[1] Janur biasa dipakai sejumlah suku bangsa di Nusantara sebagai alat kehidupan sehari-hari.

Masyarakat suku Bali, Jawa, dan Sunda biasa memanfaatkan janur untuk dianyam. Teknik merangkai janur mencapai puncak estetika di Bali dan beberapa tempat di Jawa, dan bisa dilihat pada upacara-upacara keagamaan serta perkawinan. Janur yang masih terangkai pada tangkai daun diikat dengan bambu panjang, dan kemudian anyaman janur dipasang pada ujungnya dipasang di gerbang atau tepi jalan dan disebut pènjor (bahasa Bali). Di Jawa, sepasang hiasan kombinasi janur, buah-buahan, serta bunga-bungaan dipajang di tepi pelaminan pada upacara perkawinan, yang disebut kembar mayang ("mayang sepasang") sebagai simbol penyatuan dua individu dalam wadah rumah tangga. Hiasan serupa juga ditemukan dalam upacara-upacara di Bali.

Janur yang telah dipisahkan dari tangkai daun serta tulang anak daunnya dapat dianyam atau dirangkai menjadi bermacam-macam bentuk dalam seni merangkai janur. Janur juga dianyam dan dipakai untuk membungkus makanan, karena tahan panas dan kuat. Ketupat, bakcang, serta burasa adalah contoh-contohnya. Selain itu, janur juga dapat dianyam menjadi semacam wadah untuk membungkus makanan sepulang dari kenduri.[2] Sebagian masyarakat juga meyakini bahwa rebusan janur dapat menjadi jamu untuk beberapa penyakit.[3]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kamus Bahasa Malaysia[1]
  2. ^ Agmasari, Silvita. Nursastri, Sri Anindiati, ed. "Selain Ketupat, Ini Fungsi Lain Janur untuk Makanan di Masa Lampau". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-06. 
  3. ^ Maressa (2018-07-02). "3 Manfaat Rebusan Janur Kelapa Untuk Penyakit dan Gangguan Gaib". Manfaat.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-06.