Lompat ke isi

Parang, Karimunjawa, Jepara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pemdes Parang: perbaikan posisi templat stub
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{desa
'''Pulau Parang'''

Desa Parang merupakan desa yang terdapat di Pulau Parang. Terdiri dari  2 Pedukuhan, 3 RW dan 9 RT. Jaraknya ± 11 Mil (2 jam perjalanan menggunakan kapal nelayan). Di Desa Parang
hanya memiliki sebuah kapal cepat sebagai sarana transportasi umum untuk pergi keluar masuk pulau. Pulau Parang merupakan pulau tertua yang ada di Kecamatan Karimunjawa. Luas Pulau ini ± 744 Ha.

Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara.

Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di Kabupaten Jepara. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan ''Fish Finder'' serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga berfikir dua kali untuk berinvestasi di Pulau ini.    

Fasilitas kesehatan yang ada di pulau ini sangat minim, sehingga banyak masyarakatnya mengandalkan
obat-obatan herbal dan dukun.  Selain
itu, jumlah tenaga medis pun masih terbilang kurang. {{desa
|peta =
|peta =
|nama =Parang
|nama =Parang
Baris 19: Baris 8:
|nama pemimpin =Sofi'i
|nama pemimpin =Sofi'i
|luas =... km²
|luas =... km²
|penduduk =... jiwa
|penduduk =931 jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
}}
'''Parang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].


'''Parang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Karimunjawa, Jepara|Karimunjawa]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa Parang merupakan desa yang terdapat di '''Pulau Parang'''. Terdiri dari 2 Pedukuhan, 3 RW dan 9 RT. Jaraknya ± 11 Mil (2 jam perjalanan menggunakan kapal nelayan). Di Desa Parang hanya memiliki sebuah kapal cepat sebagai sarana transportasi umum untuk pergi keluar masuk pulau. Pulau Parang merupakan pulau tertua yang ada di Kecamatan Karimunjawa. Luas Pulau ini ± 744 Ha.
==Administratif==

Secara Administratif Pusat Pemerintahan Desa Parang berada di Pulau Parang yang terdiri dari 3 RW dan 9 RT. Dengan luas wilayah daratan 709,2 Ha yang terdiri dari 3 pulau, antara lain :
== Administratif ==
Secara Administratif Pusat Pemerintahan Desa Parang berada di Pulau Parang yang terdiri dari 3 RW dan 9 RT. Dengan luas wilayah daratan 709,2 Ha yang terdiri dari 3 pulau, antara lain:
* Pulau Parang = 691 Ha
* Pulau Parang = 691 Ha
* Pulau Kembar = 6,7 Ha
* Pulau Kembar = 6,7 Ha
* Pulau Kumbang = 12,5 Ha
* Pulau Kumbang = 12,5 Ha


==Pemdes Parang==
== Dukuh ==
Desa Parang terdiri dari 2 Pedukuhan, yaitu:
* Dukuh A
* Dukuh B

== Pemdes Parang ==
Tata Perintahan Desa Parang Periode 2014-2019, yaitu:
Tata Perintahan Desa Parang Periode 2014-2019, yaitu:
* Petinggi : Sofi'i
* Petinggi : Sofi'i
* Carik : Suyadi
* Carik : Suyadi
* Bendahara : Wakhidatun
* Bendahara : Wakhidatun
* Ketua [[BUMDes]]: Darobi
* Kamituwo : Rifai
* Kamituwo : Rifai
* Bayan : Rochman
* Bayan : Rochman
* Tata Usaha : Ali Saat
* Tata Usaha : Ali Saat
* Ladu : Darobi
* Ladu: Darobi
* Modin : Saifudin Zuhri
* Modin : Saifudin Zuhri
* Petengan : Eko Susanto
* Petengan : Eko Susanto

== Pendidikan ==
Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara atau ke SMK yang ada di Pulau Karimunjawa

== Kesehatan ==
Fasilitas kesehatan yang ada di pulau ini sangat minim, sehingga banyak masyarakatnya mengandalkan
obat-obatan herbal dan dukun. Selain
itu, jumlah tenaga medis pun masih terbilang kurang.

== Ekonomi ==
Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di [[Kabupaten Jepara]]. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan ''Fish Finder'' serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga berpikir dua kali untuk berinvestasi di Pulau ini.


{{Karimunjawa, Jepara}}
{{Karimunjawa, Jepara}}

{{Authority control}}




{{kelurahan-stub}}
{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 15 Agustus 2023 14.08

Parang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
KecamatanKarimunjawa
Kode Kemendagri33.20.10.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk931 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Parang adalah desa di kecamatan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Parang merupakan desa yang terdapat di Pulau Parang. Terdiri dari 2 Pedukuhan, 3 RW dan 9 RT. Jaraknya ± 11 Mil (2 jam perjalanan menggunakan kapal nelayan). Di Desa Parang hanya memiliki sebuah kapal cepat sebagai sarana transportasi umum untuk pergi keluar masuk pulau. Pulau Parang merupakan pulau tertua yang ada di Kecamatan Karimunjawa. Luas Pulau ini ± 744 Ha.

Administratif

[sunting | sunting sumber]

Secara Administratif Pusat Pemerintahan Desa Parang berada di Pulau Parang yang terdiri dari 3 RW dan 9 RT. Dengan luas wilayah daratan 709,2 Ha yang terdiri dari 3 pulau, antara lain:

  • Pulau Parang = 691 Ha
  • Pulau Kembar = 6,7 Ha
  • Pulau Kumbang = 12,5 Ha

Desa Parang terdiri dari 2 Pedukuhan, yaitu:

  • Dukuh A
  • Dukuh B

Pemdes Parang

[sunting | sunting sumber]

Tata Perintahan Desa Parang Periode 2014-2019, yaitu:

  • Petinggi : Sofi'i
  • Carik : Suyadi
  • Bendahara : Wakhidatun
  • Ketua BUMDes: Darobi
  • Kamituwo : Rifai
  • Bayan : Rochman
  • Tata Usaha : Ali Saat
  • Ladu: Darobi
  • Modin : Saifudin Zuhri
  • Petengan : Eko Susanto

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara atau ke SMK yang ada di Pulau Karimunjawa

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Fasilitas kesehatan yang ada di pulau ini sangat minim, sehingga banyak masyarakatnya mengandalkan obat-obatan herbal dan dukun. Selain itu, jumlah tenaga medis pun masih terbilang kurang.

Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di Kabupaten Jepara. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan Fish Finder serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga berpikir dua kali untuk berinvestasi di Pulau ini.