Parang, Karimunjawa, Jepara: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Ekonomi: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8: | Baris 8: | ||
|nama pemimpin =Sofi'i |
|nama pemimpin =Sofi'i |
||
|luas =... km² |
|luas =... km² |
||
|penduduk = |
|penduduk =931 jiwa |
||
|kepadatan =... jiwa/km² |
|kepadatan =... jiwa/km² |
||
}} |
}} |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara |
Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara atau ke SMK yang ada di Pulau Karimunjawa |
||
== Kesehatan == |
== Kesehatan == |
||
Baris 47: | Baris 47: | ||
== Ekonomi == |
== Ekonomi == |
||
Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di [[Kabupaten Jepara]]. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan ''Fish Finder'' serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga |
Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di [[Kabupaten Jepara]]. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan ''Fish Finder'' serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga berpikir dua kali untuk berinvestasi di Pulau ini. |
||
{{Karimunjawa, Jepara}} |
{{Karimunjawa, Jepara}} |
||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
{{Kelurahan-stub}} |
{{Kelurahan-stub}} |
Revisi terkini sejak 15 Agustus 2023 14.08
Parang | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Jepara |
Kecamatan | Karimunjawa |
Kode Kemendagri | 33.20.10.2003 |
Luas | ... km² |
Jumlah penduduk | 931 jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Parang adalah desa di kecamatan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Parang merupakan desa yang terdapat di Pulau Parang. Terdiri dari 2 Pedukuhan, 3 RW dan 9 RT. Jaraknya ± 11 Mil (2 jam perjalanan menggunakan kapal nelayan). Di Desa Parang hanya memiliki sebuah kapal cepat sebagai sarana transportasi umum untuk pergi keluar masuk pulau. Pulau Parang merupakan pulau tertua yang ada di Kecamatan Karimunjawa. Luas Pulau ini ± 744 Ha.
Administratif
[sunting | sunting sumber]Secara Administratif Pusat Pemerintahan Desa Parang berada di Pulau Parang yang terdiri dari 3 RW dan 9 RT. Dengan luas wilayah daratan 709,2 Ha yang terdiri dari 3 pulau, antara lain:
- Pulau Parang = 691 Ha
- Pulau Kembar = 6,7 Ha
- Pulau Kumbang = 12,5 Ha
Dukuh
[sunting | sunting sumber]Desa Parang terdiri dari 2 Pedukuhan, yaitu:
- Dukuh A
- Dukuh B
Pemdes Parang
[sunting | sunting sumber]Tata Perintahan Desa Parang Periode 2014-2019, yaitu:
- Petinggi : Sofi'i
- Carik : Suyadi
- Bendahara : Wakhidatun
- Ketua BUMDes: Darobi
- Kamituwo : Rifai
- Bayan : Rochman
- Tata Usaha : Ali Saat
- Ladu: Darobi
- Modin : Saifudin Zuhri
- Petengan : Eko Susanto
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Di desa ini terdapat dua SD dan 1 SMP. Karena di Pulau Parang tidak ada sekolah setingkat SMA, rata-rata penduduk Desa Parang melanjutkan sekolah di Jepara atau ke SMK yang ada di Pulau Karimunjawa
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Fasilitas kesehatan yang ada di pulau ini sangat minim, sehingga banyak masyarakatnya mengandalkan obat-obatan herbal dan dukun. Selain itu, jumlah tenaga medis pun masih terbilang kurang.
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Potensi ekonomi di desa ini terdiri dari perikanan, perkebunan, kerajinan kayu dan wisata. Pulau ini juga menerapkan prinsip wisata religi. Nelayan di Pulau parang merupakan penghasil ikan kakap merah terbesar di Kabupaten Jepara. Potensi di pulau ini baik dari darat, maupun laut sudah lebih maju dibanding dengan Pulau Karimunjawa, Kemujan, dan Nyamuk. Hal tersebut dapat dilihat dari para nelayan yang sudah menggunakan teknologi dalam penangkapan ikan dengan menggunakan Fish Finder serta alat tangkap yang ramah lingkungan. Potensi di darat dapat dilihat dari hasil bumi yang berupa penghasil buah-buahan serta bermacam-macam kuliner yang terdapat di pulau ini. Namun ada beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi, yaitu kurangnya manajemen dalam perdagangan untuk memasarkan hasil bumi yang didapatkan. Lalu ada beberapa berita simpang siur yang kurang baik terhadap masyarakat di pulau ini, sehingga para investor juga berpikir dua kali untuk berinvestasi di Pulau ini.