Lompat ke isi

Metode deduksi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Robbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: th:อีดักต์
Widwi Astuti2 (bicara | kontrib)
metode
 
(31 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{gabung|Pembuktian melalui deduksi}}
'''Deduksi''' berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan ). Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang [[matematika]] untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.
'''Deduksi''' berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, '''metode deduksi''' (atau '''penalaran deduktif''', '''logika deduktif''', '''deduksi logis''' atau logika "atas-bawah")<ref>[http://www.socialresearchmethods.net/kb/dedind.php ''Deduction & Induction, Research Methods Knowledge Base'']</ref> adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.<ref>Sternberg, R. J. (2009). ''Cognitive Psychology''. Belmont, CA: Wadsworth. halaman 578.</ref> Metode<ref>{{Cite journal|last=Hidayattullah|first=Muhammad Fikri|last2=Hapsari|first2=Yustia|date=2020-12-28|title=Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Me|url=http://dx.doi.org/10.31937/si.v11i2.1594|journal=Ultima InfoSys : Jurnal Ilmu Sistem Informasi|volume=11|issue=2|pages=85–89|doi=10.31937/si.v11i2.1594|issn=2549-4015}}</ref> deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).


Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang [[matematika]] untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.
Deduksi juga dipakai sebagai bagian dalam proses penyelidikan, misal dalam kepolisian pada bagian [[forensik]], serta pemecahan kasus oleh [[detektif]] yang memerlukan bukti-bukti yang tidak biasa. Contoh fiktif penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dimainkan dengan baik oleh [[Sherlock Holmes]] dalam setiap peristiwa.


Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.
{{matematika-stub}}


<!--
[[Kategori:Matematika]]
Penalaran deduktif (logika atas-bawah) kontras dengan penalaran induktif (logika bawah-atas) dalam hal berikut: Dalam penalaran deduktif, kesimpulan yang dicapai reduktif dengan menerapkan aturan-aturan umum yang menahan lebih dari keseluruhan domain tertutup wacana, mempersempit berkisar di bawah pertimbangan sampai -satunya kesimpulan yang tersisa . Dalam penalaran induktif, kesimpulan dicapai dengan generalisasi atau ekstrapolasi dari informasi awal . Akibatnya, induksi dapat digunakan bahkan dalam domain terbuka, di mana ada ketidakpastian epistemic . Catatan, bagaimanapun, bahwa penalaran induktif disebutkan di sini adalah tidak sama dengan induksi yang digunakan dalam bukti matematika - induksi matematika sebenarnya adalah sebuah bentuk penalaran deduktif
-->


== Contoh-contoh penalaran deduksi ==
[[bg:Дедукция]]

[[bs:Dedukcija]]
:Premis 1: Semua manusia pasti mati
[[ca:Raonament deductiu]]
:Premis 2: Sokrates adalah manusia
[[ckb:بەڵگەهێنانەوەی دەرەنجامگری]]
::Kesimpulan: Socrates pasti mati
[[cs:Dedukce]]
Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai "manusia" memiliki atribut "pasti mati". Premis kedua menyatakan bahwa "Sokrates" diklasifikasikan sebagai "manusia" - anggota dari himpunan "manusia". Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa "Sokrates" "pasti mati" karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai "manusia".
[[da:Deduktion]]

[[de:Deduktion]]
Contoh-contoh lain:
[[en:Deductive reasoning]]
:Premis 1: Semua kambing berkaki empat
[[es:Razonamiento deductivo]]
:Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
[[et:Deduktsioon]]
::Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.
[[fa:استدلال استنتاجی]]

[[fi:Deduktiivinen päättely]]
:Premis 1: y = 3x + 5
[[fr:Déduction logique]]
:Premis 2: x = 2
[[gl:Dedución]]
::Kesimpulan: y = 11
[[he:דדוקציה]]

[[hr:Dedukcija]]
== Salah kaprah penggunaan deduksi ==
[[hu:Dedukció]]
Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh [[Hercule Poirot]] dalam setiap pembuktian kasus. Karena Hercule Poirot sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains.<ref name="deduksi sherlock holmes">{{Cite web |url=http://wisnuops.net/blog/deduksi-sherlock-holmes/ |title=Deduksi Sherlock Holmes |access-date=2013-02-16 |archive-date=2013-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130303194850/http://wisnuops.net/blog/deduksi-sherlock-holmes/ |dead-url=yes }}</ref>
[[is:Afleiðsla]]

[[it:Deduzione]]
== Rujukan ==
[[ja:演繹]]
<references />
[[ko:연역]]

[[lv:Deduktīvs slēdziens]]
== Lihat pula ==
[[mk:Дедукција]]
[[nl:Deductie]]
* [[Logika]]
[[nn:Deduksjon]]
* [[Penalaran]]
* [[Pembuktian melalui induksi]]
[[no:Deduksjon (filosofi)]]

[[pl:Rozumowanie dedukcyjne]]
{{logika-stub}}
[[pt:Método dedutivo]]

[[ro:Raţionament deductiv]]
[[Kategori:Logika]]
[[ru:Дедуктивное умозаключение]]
[[sh:Dedukcija]]
[[simple:Deductive reasoning]]
[[sl:Dedukcija]]
[[sr:Дедукција]]
[[sv:Deduktion]]
[[th:อีดักต์]]
[[tr:Tümdengelim]]
[[uk:Дедукція]]
[[uz:Deduksiya]]
[[vi:Suy diễn logic]]
[[zh:演绎推理]]
[[zh-yue:演繹推理]]

Revisi terkini sejak 25 Agustus 2023 04.30

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif, logika deduktif, deduksi logis atau logika "atas-bawah")[1] adalah proses penalaran dari satu atau lebih pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu.[2] Metode[3] deduksi akan membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-turunan rumus yang lebih simpel.

Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka kesimpulan ini tentu benar.


Contoh-contoh penalaran deduksi[sunting | sunting sumber]

Premis 1: Semua manusia pasti mati
Premis 2: Sokrates adalah manusia
Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai "manusia" memiliki atribut "pasti mati". Premis kedua menyatakan bahwa "Sokrates" diklasifikasikan sebagai "manusia" - anggota dari himpunan "manusia". Kesimpulannya kemudian menyatakan bahwa "Sokrates" "pasti mati" karena ia mewarisi atribut ini dari klasifikasi sebagai "manusia".

Contoh-contoh lain:

Premis 1: Semua kambing berkaki empat
Premis 2: Hewan itu adalah kambing.
Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.
Premis 1: y = 3x + 5
Premis 2: x = 2
Kesimpulan: y = 11

Salah kaprah penggunaan deduksi[sunting | sunting sumber]

Contoh salah kaprah penggunaan metode deduksi dalam kehidupan detektif dilakukan oleh Hercule Poirot dalam setiap pembuktian kasus. Karena Hercule Poirot sebenarnya tidak menggunakan deduksi 100%, sama seperti sains.[4]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Deduction & Induction, Research Methods Knowledge Base
  2. ^ Sternberg, R. J. (2009). Cognitive Psychology. Belmont, CA: Wadsworth. halaman 578.
  3. ^ Hidayattullah, Muhammad Fikri; Hapsari, Yustia (2020-12-28). "Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Metode Implementasi Me". Ultima InfoSys : Jurnal Ilmu Sistem Informasi. 11 (2): 85–89. doi:10.31937/si.v11i2.1594. ISSN 2549-4015. 
  4. ^ "Deduksi Sherlock Holmes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-03. Diakses tanggal 2013-02-16. 

Lihat pula[sunting | sunting sumber]