Lompat ke isi

Freddy Budiman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 111.94.101.146 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian
Wagino Bot (bicara | kontrib)
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12: Baris 12:
| birth_name =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date|1977|07|18}}
| birth_date = {{birth date|1977|07|18}}
| birth_place = Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
| birth_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]]
| disappeared_date =
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| disappeared_status =
| death_date = {{death date and age|2016|07|29|1977|07|18}}
| death_date = {{death date and age|2016|07|29|1977|07|18}}
| death_place = Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
| death_place = [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]]
| death_cause = Eksekusi tembak
| death_cause =
| body_discovered =
| body_discovered =
| resting_place =
| resting_place =
Baris 50: Baris 50:
| boards =
| boards =
| criminal_charge =
| criminal_charge =
| conviction_penalty =
| conviction_penalty =

* 3 tahun 4 bulan penjara (2009)
* 18 tahun penjara (2011)
* [[Hukuman mati]] (2013)<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=22 Maret 2021|title=Pengakuan Freddy Budiman Sebelum Dieksekusi Mati: Kendalikan Narkoba dari Penjara usai Dipaksa Sindikat Halaman all|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/22/13551901/pengakuan-freddy-budiman-sebelum-dieksekusi-mati-kendalikan-narkoba-dari|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=31 Juli 2021}}</ref>
| conviction_status =
| conviction_status =
| spouse = <!-- Do not include unless notable or relevant to the crime involved -->
| spouse = <!-- Do not include unless notable or relevant to the crime involved -->
Baris 64: Baris 62:
| allegiance = <!-- [[Lucchese crime family]] (only?) -->
| allegiance = <!-- [[Lucchese crime family]] (only?) -->
| motive =
| motive =
| conviction = Pengedaran sabu
| conviction =
| trial = <!-- Only use this if the trial is bluelinked, e.g. Mafia Commission Trial -->
| trial = <!-- Only use this if the trial is bluelinked, e.g. Mafia Commission Trial -->
| trial_start =
| trial_start =
Baris 98: Baris 96:
}}
}}


'''Freddy Budiman''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|18|7|1977|[[Nusakambangan]], [[Cilacap]]|29|7|2016}}) adalah seorang pengedar [[narkoba]] yang akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Ia adik dari Eko Subagyo, yang juga tertangkap mengedarkan [[Metamfetamina|sabu]].<ref>{{cite web|url=https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2020/07/21/205158/teruskan-jejak-freddy-budiman-jualan-sabu-sang-kakak-dicokok-polisi|title=Teruskan Jejak Freddy Budiman Jualan Sabu, Sang Kakak Dicokok Polisi|first=|last=|date=21 Juli 2020|website=radarsurabaya.jawapos.com|accessdate=2 September 2020|work=JawaPos.com|editor=Wijayanto}}{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Freddy Budiman juga menjadi terkenal akibat perlakuan istimewa dengan mendapat ruangan untuk berhubungan seksual, berdasarkan pengakuan kekasihnya sebelum ia dieksekusi. Ia juga dengan mudah mengembangkan jaringan pengedar dan meracik narkoba sendiri di dalam lapas.<ref>{{cite web|url=https://www.matamatapolitik.com/skandal-penjara-mewah-khusus-koruptor-indonesia-lapas-sukamiskin/|title=Skandal Penjara Mewah Khusus Koruptor Indonesia: Lapas Sukamiskin|first=Ayu|last=Purwaningsih|date=25 Juli 2018|publisher=|accessdate=2 September 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=https://kumparan.com/kumparannews/mirip-kasus-freddy-budiman-kisah-napi-narkoba-bayar-kamar-rp-1-4-juta-per-hari-1u2udU9YBly|title=Mirip Kasus Freddy Budiman, Kisah Napi Narkoba Bayar Kamar Rp 1,4 Juta Per Hari|author=|date=|website=kumparan|accessdate=2 September 2020}}</ref>
'''Freddy Budiman''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|18|7|1977|[[Nusakambangan]], [[Cilacap]]|29|7|2016}}) adalah seorang pengedar [[narkoba]] yang akhirnya tertangkap. Ia adik dari Eko Subagyo. Freddy Budiman juga menjadi terkenal akibat perlakuan istimewa dengan mendapat ruangan untuk berhubungan seksual, berdasarkan pengakuan kekasihnya sebelum ia dieksekusi. Ia juga dengan mudah mengembangkan jaringan pengedar dan meracik narkoba sendiri di dalam lapas.<ref>{{cite web|url=https://www.matamatapolitik.com/skandal-penjara-mewah-khusus-koruptor-indonesia-lapas-sukamiskin/|title=Skandal Penjara Mewah Khusus Koruptor Indonesia: Lapas Sukamiskin|first=Ayu|last=Purwaningsih|date=25 Juli 2018|publisher=|accessdate=2 September 2020|archive-date=2020-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20201213083939/https://www.matamatapolitik.com/skandal-penjara-mewah-khusus-koruptor-indonesia-lapas-sukamiskin/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/kumparannews/mirip-kasus-freddy-budiman-kisah-napi-narkoba-bayar-kamar-rp-1-4-juta-per-hari-1u2udU9YBly|title=Mirip Kasus Freddy Budiman, Kisah Napi Narkoba Bayar Kamar Rp 1,4 Juta Per Hari|author=|date=|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|accessdate=2 September 2020|last=Irwinsyah|first=Fachrul|archive-date=2023-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230409135828/https://kumparan.com/kumparannews/mirip-kasus-freddy-budiman-kisah-napi-narkoba-bayar-kamar-rp-1-4-juta-per-hari-1u2udU9YBly|dead-url=no}}</ref>


==Masa kecil==
==Masa kecil==
Freddy Budiman dikenal teman-temannya sebagai orang yang luwes bergaul. Ia mahir bermain biliar. Saat bertemu kembali di [[Karongan]], temannya Salamun mengingat bahwa Freddy berbisnis kacamata.<ref>{{cite web|url=https://news.okezone.com/read/2016/07/29/519/1449815/teman-kecil-kenang-masa-masa-main-billyard-bersama-freddy-budiman|title=Teman Kecil Kenang Masa-Masa Main Billyard Bersama Freddy Budiman|date=29 Juli 2016|website=Okezone|author=Nurul Arifin|accessdate=2 September 2020}}</ref> Meski sering bermain biliar dan minum-minuman keras, mereka tidak pernah berjudi atau pun memakai narkoba seperti yang dilakukan Freddy saat ini.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/791733/freddy-budiman-bandar-narkoba-dermawan-tapi-gemar-mabuk/full&view=ok ''Freddy Budiman, Bandar Narkoba Dermawan tapi Gemar Mabuk ''.] dari situs tempo</ref>
Freddy Budiman dikenal teman-temannya sebagai orang yang luwes bergaul. Ia mahir bermain biliar. Saat bertemu kembali di Karongan, temannya Salamun mengingat bahwa Freddy berbisnis kacamata.<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2016/07/29/519/1449815/teman-kecil-kenang-masa-masa-main-billyard-bersama-freddy-budiman|title=Teman Kecil Kenang Masa-Masa Main Billyard Bersama Freddy Budiman|date=29 Juli 2016|work=[[Okezone.com]]|author=Nurul Arifin|accessdate=2 September 2020|last=Arifin|first=Nurul|archive-date=2023-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230624210334/https://news.okezone.com/read/2016/07/29/519/1449815/teman-kecil-kenang-masa-masa-main-billyard-bersama-freddy-budiman|dead-url=no}}</ref> Meski sering bermain biliar dan minum-minuman keras, mereka tidak pernah berjudi atau pun memakai narkoba seperti yang dilakukan Freddy saat ini.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/791733/freddy-budiman-bandar-narkoba-dermawan-tapi-gemar-mabuk/full&view=ok ''Freddy Budiman, Bandar Narkoba Dermawan tapi Gemar Mabuk ''.]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dari situs tempo</ref>


==Pengedaran==
==Pengedaran==
Freddy Budiman sebenarnya adalah pengedar kambuhan. Ia sudah berkali-kali tertangkap dan dipenjara, tetapi tidak pernah bertobat. Ia pernah ditangkap pada tahun 2009 karena memiliki 500 gram sabu, dan divonis 3 tahun 4 bulan penjara atas kasus tersebut. Tahun 2011, ia kembali berurusan dengan petugas karena memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi. Tak kapok, Freddy lalu menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di [[Sumatera]] dan menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang. Namun penjara malah menjadi tempat nyamannya menjalankan bisnis narkoba. Ia tertangkap mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dari [[RRC]]. Tahun 2014, ia membuat pengakuan mengagetkan kepada [[Haris Azhar]] kalau dirinya meminta bantuan polisi, [[Badan Narkotika Nasional|BNN]], dan Bea Cukai untuk memasukkan narkoba ke Indonesia. Selisih harga yang sangat besar membuat ia mampu menyuap banyak pihak.<ref>[https://hot.grid.id/read/181840267/menilik-kembali-kisah-freddy-budiman-bandar-narkoba-raksasa-yang-berani-sebut-pernah-suap-pejabat-bnn-ratusan-miliar-rupiah-berpotensi-jadi-informan-tapi-terlanjur- ''Menilik Kembali Kisah Freddy Budiman, Bandar Narkoba Raksasa yang Berani Sebut Pernah Suap Pejabat BNN Ratusan Miliar Rupiah, Berpotensi Jadi Informan Tapi Terlanjur Dieksekusi Mati''.] dari situs grid.id</ref>
Freddy Budiman sebenarnya adalah pengedar kambuhan. Ia sudah berkali-kali tertangkap dan dipenjara, tetapi tidak pernah bertobat. Ia pernah ditangkap pada tahun 2009 karena memiliki 500 gram sabu, dan divonis 3 tahun 4 bulan penjara atas kasus tersebut. Tahun 2011, ia kembali berurusan dengan petugas karena memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi. Tak kapok, Freddy lalu menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di [[Sumatra]] dan menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang. Namun penjara malah menjadi tempat nyamannya menjalankan bisnis narkoba. Ia tertangkap mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dari [[Tiongkok]]. Tahun 2014, ia membuat pengakuan mengagetkan kepada [[Haris Azhar]] kalau dirinya meminta bantuan polisi, [[Badan Narkotika Nasional Indonesia|BNN]], dan [[Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia|Ditjen Bea dan Cukai]] untuk memasukkan narkoba ke Indonesia. Selisih harga yang sangat besar membuat ia mampu menyuap banyak pihak.<ref>[https://hot.grid.id/read/181840267/menilik-kembali-kisah-freddy-budiman-bandar-narkoba-raksasa-yang-berani-sebut-pernah-suap-pejabat-bnn-ratusan-miliar-rupiah-berpotensi-jadi-informan-tapi-terlanjur- ''Menilik Kembali Kisah Freddy Budiman, Bandar Narkoba Raksasa yang Berani Sebut Pernah Suap Pejabat BNN Ratusan Miliar Rupiah, Berpotensi Jadi Informan Tapi Terlanjur Dieksekusi Mati''.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230409230247/https://hot.grid.id/read/181840267/menilik-kembali-kisah-freddy-budiman-bandar-narkoba-raksasa-yang-berani-sebut-pernah-suap-pejabat-bnn-ratusan-miliar-rupiah-berpotensi-jadi-informan-tapi-terlanjur- |date=2023-04-09 }} dari situs grid.id</ref>


==Eksekusi==
==Eksekusi==
Freddy Budiman dieksekusi pada tanggal 29 Juli 2016 di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Eksekusinya dilaksanakan oleh regu tembak Brimob. Ia merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain 13 terpidana mati lainnya, setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh Mahkamah Agung.<ref name=merdeka>{{cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/freddy-budiman-dieksekusi-11-hari-setelah-rayakan-ulang-tahun-ke-39.html|title=Freddy Budiman dieksekusi 11 hari setelah rayakan ulang tahun ke-39|author=Masfiatur Rochma|date=29 Juli 2016|website=merdeka.com|accessdate=2 September 2020}}</ref>
Freddy Budiman dieksekusi pada tanggal 29 Juli 2016 di Lapangan Tunggal Panaluan, [[Nusakambangan]], [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]], [[Jawa Tengah]]. Eksekusinya dilaksanakan oleh regu tembak.
Ia merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain 13 terpidana mati lainnya, setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]].<ref name="merdeka">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/freddy-budiman-dieksekusi-11-hari-setelah-rayakan-ulang-tahun-ke-39.html|title=Freddy Budiman dieksekusi 11 hari setelah rayakan ulang tahun ke-39|author=Masfiatur Rochma|date=29 Juli 2016|work=[[Merdeka.com]]|accessdate=2 September 2020|language=id|last=Rochma|first=Masfiatur|editor-last=Moerti|editor-first=Wisnoe|archive-date=2022-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20221015224215/https://www.merdeka.com/peristiwa/freddy-budiman-dieksekusi-11-hari-setelah-rayakan-ulang-tahun-ke-39.html|dead-url=no}}</ref>


Sesuai keinginan terakhirnya, Freddy dimakamkan di Surabaya, tanah kelahirannya, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak, di dekat rumahnya di Krembangan, Surabaya.<ref name=merdeka/>
Sesuai keinginan terakhirnya, Freddy dimakamkan di Surabaya, tanah kelahirannya, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak, di dekat rumahnya di Krembangan, Surabaya.<ref name=merdeka/>
Baris 113: Baris 113:
==Referensi==
==Referensi==
{{reflist|3}}
{{reflist|3}}



[[Kategori:Pengedar]]
[[Kategori:Pengedar]]
[[Kategori:Tokoh kriminal]]
[[Kategori:Tokoh kriminal]]



{{Indo-bio-stub}}
{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 28 Agustus 2023 01.23

Freddy Budiman
Lahir(1977-07-18)18 Juli 1977
Surabaya, Jawa Timur
Meninggal29 Juli 2016(2016-07-29) (umur 39)
Cilacap, Jawa Tengah

Freddy Budiman (18 Juli 1977 – 29 Juli 2016) adalah seorang pengedar narkoba yang akhirnya tertangkap. Ia adik dari Eko Subagyo. Freddy Budiman juga menjadi terkenal akibat perlakuan istimewa dengan mendapat ruangan untuk berhubungan seksual, berdasarkan pengakuan kekasihnya sebelum ia dieksekusi. Ia juga dengan mudah mengembangkan jaringan pengedar dan meracik narkoba sendiri di dalam lapas.[1][2]

Masa kecil

[sunting | sunting sumber]

Freddy Budiman dikenal teman-temannya sebagai orang yang luwes bergaul. Ia mahir bermain biliar. Saat bertemu kembali di Karongan, temannya Salamun mengingat bahwa Freddy berbisnis kacamata.[3] Meski sering bermain biliar dan minum-minuman keras, mereka tidak pernah berjudi atau pun memakai narkoba seperti yang dilakukan Freddy saat ini.[4]

Pengedaran

[sunting | sunting sumber]

Freddy Budiman sebenarnya adalah pengedar kambuhan. Ia sudah berkali-kali tertangkap dan dipenjara, tetapi tidak pernah bertobat. Ia pernah ditangkap pada tahun 2009 karena memiliki 500 gram sabu, dan divonis 3 tahun 4 bulan penjara atas kasus tersebut. Tahun 2011, ia kembali berurusan dengan petugas karena memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi. Tak kapok, Freddy lalu menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di Sumatra dan menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang. Namun penjara malah menjadi tempat nyamannya menjalankan bisnis narkoba. Ia tertangkap mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dari Tiongkok. Tahun 2014, ia membuat pengakuan mengagetkan kepada Haris Azhar kalau dirinya meminta bantuan polisi, BNN, dan Ditjen Bea dan Cukai untuk memasukkan narkoba ke Indonesia. Selisih harga yang sangat besar membuat ia mampu menyuap banyak pihak.[5]

Freddy Budiman dieksekusi pada tanggal 29 Juli 2016 di Lapangan Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Eksekusinya dilaksanakan oleh regu tembak.

Ia merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain 13 terpidana mati lainnya, setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh Mahkamah Agung.[6]

Sesuai keinginan terakhirnya, Freddy dimakamkan di Surabaya, tanah kelahirannya, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mbah Ratu, Jalan Demak, di dekat rumahnya di Krembangan, Surabaya.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Purwaningsih, Ayu (25 Juli 2018). "Skandal Penjara Mewah Khusus Koruptor Indonesia: Lapas Sukamiskin". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-13. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  2. ^ Irwinsyah, Fachrul. "Mirip Kasus Freddy Budiman, Kisah Napi Narkoba Bayar Kamar Rp 1,4 Juta Per Hari". Kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-09. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  3. ^ Arifin, Nurul (29 Juli 2016). "Teman Kecil Kenang Masa-Masa Main Billyard Bersama Freddy Budiman". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-24. Diakses tanggal 2 September 2020. 
  4. ^ Freddy Budiman, Bandar Narkoba Dermawan tapi Gemar Mabuk .[pranala nonaktif permanen] dari situs tempo
  5. ^ Menilik Kembali Kisah Freddy Budiman, Bandar Narkoba Raksasa yang Berani Sebut Pernah Suap Pejabat BNN Ratusan Miliar Rupiah, Berpotensi Jadi Informan Tapi Terlanjur Dieksekusi Mati. Diarsipkan 2023-04-09 di Wayback Machine. dari situs grid.id
  6. ^ a b Rochma, Masfiatur (29 Juli 2016). Moerti, Wisnoe, ed. "Freddy Budiman dieksekusi 11 hari setelah rayakan ulang tahun ke-39". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-15. Diakses tanggal 2 September 2020.