Lompat ke isi

Orang Wa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Text added
 
Illchy (bicara | kontrib)
k Illchy memindahkan halaman Suku Wa ke Orang Wa dengan menimpa pengalihan lama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 22: Baris 22:
Secara historis, Wa telah lama mendiami [[Negara Wa]], wilayah yang mereka klaim sebagai tanah leluhur mereka sejak dahulu kala, berupa daerah [[pegunungan]] yang terjal, terletak di antara [[Mekong]] dan [[Sungai Salween]] serta dialiri oleh sungai [[Nam Hka]]. Suku Wa secara tradisional mempraktikkan [[pertanian subsisten]] dengan menanam [[beras]], kacang polong, kacang-kacangan, [[popi]] dan [[kacang kenari]]. Mereka membiakkan [[kerbau]], yang mereka gunakan terutama untuk [[pengorbanan hewan|kurban]].<ref>[https://archive.org/stream/imperialgazettee22hunt/imperialgazettee22hunt_djvu.txt The Imperial gazetteer of India]</ref> Secara umum, adat tradisional serta gaya hidup Wa, sangat mirip dengan [[suku Naga]] yang ada di sebelah barat laut.<ref>[http://newdoc.nccu.edu.tw/teasyllabus/113721265905/Fiskesjo%20on%20Fortified%20Villages.pdf M. Fiskesjo, ''On the Ethnoarchaeology of Fortified Settlements in the Northern part of Mainland Southeast Asia'']</ref>
Secara historis, Wa telah lama mendiami [[Negara Wa]], wilayah yang mereka klaim sebagai tanah leluhur mereka sejak dahulu kala, berupa daerah [[pegunungan]] yang terjal, terletak di antara [[Mekong]] dan [[Sungai Salween]] serta dialiri oleh sungai [[Nam Hka]]. Suku Wa secara tradisional mempraktikkan [[pertanian subsisten]] dengan menanam [[beras]], kacang polong, kacang-kacangan, [[popi]] dan [[kacang kenari]]. Mereka membiakkan [[kerbau]], yang mereka gunakan terutama untuk [[pengorbanan hewan|kurban]].<ref>[https://archive.org/stream/imperialgazettee22hunt/imperialgazettee22hunt_djvu.txt The Imperial gazetteer of India]</ref> Secara umum, adat tradisional serta gaya hidup Wa, sangat mirip dengan [[suku Naga]] yang ada di sebelah barat laut.<ref>[http://newdoc.nccu.edu.tw/teasyllabus/113721265905/Fiskesjo%20on%20Fortified%20Villages.pdf M. Fiskesjo, ''On the Ethnoarchaeology of Fortified Settlements in the Northern part of Mainland Southeast Asia'']</ref>


Orang Wa banyak yang menganut [[animisme]] dan sebagian kecil beragama [[Buddha]] atau [[Kristen]]. Wa pernah disebut "Wild Wa" oleh [[Britania]] karena tradisi [[pemburuan kepala]] mereka.<ref name="reuters.com">[https://www.reuters.com/article/2007/09/10/idUSBKK83023 "Headhunting days are over for Myanmar's "Wild Wa"", Reuters, Sep 10, 2007.]</ref>
Orang Wa banyak yang menganut [[animisme]] dan sebagian kecil beragama [[Buddha]] atau [[Kristen]]. Wa pernah disebut "Wild Wa" oleh [[Britania]] karena tradisi [[pemburuan kepala]] mereka.<ref name="reuters.com">{{Cite web |url=https://www.reuters.com/article/2007/09/10/idUSBKK83023 |title="Headhunting days are over for Myanmar's "Wild Wa"", Reuters, Sep 10, 2007. |access-date=2021-06-26 |archive-date=2015-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150924123518/http://www.reuters.com/article/2007/09/10/idUSBKK83023 |dead-url=yes }}</ref>


<gallery mode="packed" heights="145">
<gallery mode="packed" heights="145">

Revisi terkini sejak 30 Agustus 2023 10.25

Wa
(Va, Ava, Parauk, Ba rāog)
佤族
Dua wanita Wa mengenakan pakaian tradisional
Jumlah populasi
sekitar 1,2 juta
Daerah dengan populasi signifikan
800.000
400.000
10.000
Bahasa
Wa
bahasa kedua:
Agama
Animisme
Buddhisme[1]
Kristen

Suku atau orang Wa atau sering juga ditulis Va (Wa: Vāx; bahasa Burma: ဝလူမျိုး, [wa̰ lùmjóʊ]; Hanzi: ; Pinyin: Wǎzú; Thai: ว้า), adalah kelompok etnis Asia Tenggara yang hidup terutama di Myanmar Utara, di utara Negara Bagian Shan dan di timur Negara Bagian Kachin, dekat dan di sepanjang perbatasan Tiongkok–Myanmar, serta ada juga di provinsi Yunnan, Tiongkok.

Secara historis, Wa telah lama mendiami Negara Wa, wilayah yang mereka klaim sebagai tanah leluhur mereka sejak dahulu kala, berupa daerah pegunungan yang terjal, terletak di antara Mekong dan Sungai Salween serta dialiri oleh sungai Nam Hka. Suku Wa secara tradisional mempraktikkan pertanian subsisten dengan menanam beras, kacang polong, kacang-kacangan, popi dan kacang kenari. Mereka membiakkan kerbau, yang mereka gunakan terutama untuk kurban.[2] Secara umum, adat tradisional serta gaya hidup Wa, sangat mirip dengan suku Naga yang ada di sebelah barat laut.[3]

Orang Wa banyak yang menganut animisme dan sebagian kecil beragama Buddha atau Kristen. Wa pernah disebut "Wild Wa" oleh Britania karena tradisi pemburuan kepala mereka.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]