Lompat ke isi

Juru Bicara Presiden Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama.S15 (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 24030444 oleh Henri Aja (bicara) (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
(45 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox official post
'''Juru bicara presiden''' adalah pejabat yang ditunjuk oleh [[presiden]] yang berfungsi untuk menyampaikan berbagai komentar resmi yang atas nama presiden.
| post = Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
| insignia = National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
| insigniacaption = Lambang [[Presiden Indonesia]]
| incumbent = ''Lowong''
| incumbentsince = 26 Agustus 2021
| department = [[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|Sekretariat Kabinet]]
| appointer = [[Presiden Republik Indonesia]]
| website =
| acting = no
}}
'''Juru Bicara Presiden Republik Indonesia''' merupakan sebuah posisi dalam staf [[Presiden Republik Indonesia]] yang bertindak untuk menyampaikan komentar dan keterangan atas nama Presiden.


== Indonesia ==
== Posisi ==
Juru Bicara Presiden merupakan satu dari empat belas [[Staf Khusus Presiden]] yang diatur oleh Pasal 18 ayat (2) [https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41260/perpres-no-17-tahun-2012 Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012] tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.
Di Indonesia, juru bicara presiden muncul pada era Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang waktu itu beranggotakan [[Wimar Witoelar]] (Ketua), [[Adhie Massardi]], [[Yahya C Staquf]] dan [[Wahyu Muryadi]]. Pada era [[Megawati Soekarnoputri]], posisi juru bicara ini tidak begitu jelas. Memang ada [[Pramono Anung]], [[Sutjipto]], [[Roy BB Janis]], dan [[Bambang Kesowo]] yang kerap mengeluarkan komentar, mengatasnamakan Megawati. Namun, komentar mereka kadang-kadang saling bertabrakan. Pengganti Megawati, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] memiliki juru bicara kepresidenan yang beranggotakan [[Dino Patti Djalal]], [[Andi Alvian Mallarangeng]] dan [[Julian Aldrin Pasha]].Pada awalnya Presiden [[Joko Widodo]] tidak memiliki juru bicara namun pada 12 Januari 2016 Presiden Jokowi mengangkat [[Johan Budi]] Sebagai Juru Bicara Kepresidenan yang di sebut nya sebagai Staf Khusus Komunikasi Presiden.


Juru Bicara Presiden bertanggungjawab langsung kepada Presiden, namun secara administratif kepada [[Daftar Sekretaris Kabinet Indonesia|Sekretaris Kabinet]].
=== Daftar Juru Bicara Kepresidenan Republik Indonesia ===

== Sejarah ==
Di Indonesia, juru bicara presiden muncul pada era Presiden [[Abdurrahman Wahid]] yang waktu itu beranggotakan [[Wimar Witoelar]] (Ketua), [[Adhie Massardi]], [[Yahya Cholil Staquf]], dan [[Wahyu Muryadi]]. Pada era [[Megawati Soekarnoputri]], posisi juru bicara ini tidak begitu jelas. Memang ada [[Pramono Anung]], [[Sutjipto]], [[Roy B.B. Janis]] dan [[Bambang Kesowo]] yang kerap mengeluarkan komentar, mengatasnamakan Megawati. Namun, komentar mereka kadang-kadang saling bertabrakan. Pengganti Megawati, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] memiliki juru bicara kepresidenan yang beranggotakan [[Andi Mallarangeng]], [[Dino Patti Djalal]], dan [[Julian Aldrin Pasha]]. Pada awalnya Presiden [[Joko Widodo]] tidak memiliki juru bicara namun pada 12 Januari 2016 Presiden Jokowi mengangkat [[Johan Budi]] sebagai Juru Bicara Kepresidenan yang disebutnya sebagai [[Staf Khusus Presiden|Staf Khusus Komunikasi Presiden]].

== Daftar ==
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
! No
! No
! Foto
! Nama
! Nama
! Kabinet
! Kabinet
! Mulai Jabatan
! Mulai menjabat
! Selesai menjabat
! Akhir Jabatan
! Nomenklatur jabatan
! Keterangan
|-
|-
|<center>1
|1
|
|[[Sukarjo Wiryopranoto]]
|[[Sukarjo Wiryopranoto]]
|[[Kabinet Presidensial]]
|<center>[[Kabinet Presidensial|Presidensial]]
|[[19 Agustus]] [[1945]]
|<center>19 Agustus 1945
|[[14 November]] [[1945]]
|<center>14 November 1945
|Juru Bicara Negara
|Juru Bicara Negara
|-
|-
|rowspan=2|2
|rowspan=2|<center>2
|rowspan=2| [[Moerdiono|Moerdiono]]
|rowspan=2|[[Berkas:Sekretaris Kabinet Moerdiono.jpg|70px]]
|rowspan=2| [[Moerdiono]]
|[[Kabinet Pembangunan V]]
| <center>[[Kabinet Pembangunan V|Pembangunan V]]
| [[21 Maret]] [[1988]]
| [[17 Maret]] [[1993]]
| <center>21 Maret 1988
| <center>17 Maret 1993
| &nbsp;
| rowspan=2|Menteri Sekretaris Negara
|-
|-
|[[Kabinet Pembangunan VI]]
| <center>[[Kabinet Pembangunan VI|Pembangunan VI]]
| [[17 Maret]] [[1993]]
| <center>17 Maret 1993
| [[16 Maret]] [[1998]]
| <center>16 Maret 1998
| &nbsp;
|-
| <center>3
|- "
| [[Berkas:Sekretaris Kabinet Saadilah Mursjid.jpg|70px]]
|3
| [[Saadilah Mursjid|Saadilah Mursjid]]
| [[Saadillah Mursjid]]
| [[Kabinet Pembangunan VII]]
| <center>[[Kabinet Pembangunan VII|Pembangunan VII]]
| [[16 Maret]] [[1998]]
| <center>16 Maret 1998
| [[21 Mei]] [[1998]]
| <center>21 Mei 1998
| Menteri Sekretaris Negara
| &nbsp;
|- style="background:#F9F9F9"
|- style="background:#F9F9F9"
| <center>4
|4
|
|[[Dewi Fortuna Anwar]]
|[[Dewi Fortuna Anwar]]
|[[Kabinet Reformasi Pembangunan]]
|<center>[[Kabinet Reformasi Pembangunan|Reformasi Pembangunan]]
|[[21 Mei]] [[1998]]
|<center>21 Mei 1998
|[[20 Oktober]] [[1999]]
|<center>20 Oktober 1999
|Asisten Menteri Sekretaris Negara
|-
| rowspan=4|<center>5
|
|
| [[Wimar Witoelar]] (Ketua)
| rowspan=4|<center>[[Kabinet Persatuan Nasional|Persatuan Nasional]]
| rowspan=4|<center>26 Oktober 1999
| rowspan=4|<center>23 Juli 2001
|rowspan=4|
|-
|-
| 5
| [[Wimar Witoelar]] {{br}} [[Adhie Massardi]] {{br}} [[Yahya C Staquf]] {{br}} [[Wahyu Muryadi]]
| [[Kabinet Persatuan Nasional|Persatuan Nasional]]
| [[26 Oktober]] [[1999]]
| [[9 Agustus]] [[2001]]
|
|
|[[Adhie Massardi]]
|-
|-
|
| Tidak ada
| [[Kabinet Gotong Royong|Gotong Royong]]
| [[9 Agustus]] [[2001]]
| [[21 Oktober]] [[2004]]
|
|
|[[Yahya Cholil Staquf]]
|-
|-
| 6
| [[Dino Patti Djalal]] {{br}} [[Andi Alvian Mallarangeng]]
| [[Kabinet Indonesia Bersatu|Indonesia Bersatu I]]
| [[21 Oktober]] [[2004]]
| [[22 Oktober]] [[2009]]
|
|
|[[Wahyu Muryadi]]
|-
|-
| colspan=3|<center> ''Tidak ada''
| 7
| <center>[[Kabinet Gotong Royong|Gotong Royong]]
| [[Dino Patti Djalal]] {{br}} [[Julian Aldrin Pasha]]
| <center>10 Agustus 2001
| [[Kabinet Indonesia Bersatu II|Indonesia Bersatu II]]
| [[22 Oktober]] [[2009]]
| <center>20 Oktober 2004
| [[20 Oktober]] [[2014]]
|
|
|-
|-
| rowspan=2|<center>6
| 8
| [[Berkas:Andi Mallarangeng, 2009.jpg|70px]]
| [[Johan Budi|Johan Budi SP]]
| [[Kabinet Kerja]]
| [[Andi Mallarangeng]]
| rowspan=2|<center>[[Kabinet Indonesia Bersatu|Indonesia Bersatu ]]
| [[12 Januari]] [[2016]]
| rowspan=2|<center>21 Oktober 2004
| [[Petahana]]
| rowspan=2|<center>20 Oktober 2009
|Staf Khusus Komunikasi Presiden
| rowspan=2|
|-
|[[Berkas:Dino Patti Djalal (2020).png|70px]]
|[[Dino Patti Djalal]]
|-
| rowspan=2|<center>7
|[[Berkas:Dino Patti Djalal (2020).png|70px]]
|[[Dino Patti Djalal]]
| rowspan=2|<center>[[Kabinet Indonesia Bersatu II|Indonesia Bersatu II]]
| rowspan=2|<center>22 Oktober 2009
| rowspan=2|<center>20 Oktober 2014
|rowspan=2|
|-
|
|[[Julian Aldrin Pasha]]
|-
| <center>8
|
| [[Johan Budi]]
| <center>[[Kabinet Kerja (2014–2019)|Kerja]]
| <center>12 Januari 2016
| <center>13 September 2019
|[[Staf Khusus Presiden|Staf Khusus Komunikasi Presiden]]
|-
|<center>9
|[[Berkas:Fadjroel Rachman.jpg|70px]]
|[[Fadjroel Rachman]]
| rowspan="2" |<center>[[Kabinet Indonesia Maju|Indonesia Maju]]
|<center>21 Oktober 2019
|<center>26 Agustus 2021
|[[Staf Khusus Presiden|Staf Khusus Komunikasi Presiden]]
|-
|colspan=3|<center>''Lowong''
|<center>26 Agustus 2021
|<center>Sekarang
|
|}
|}


== Negara lain ==
==Referensi==
{{reflist}}
Di negara-negara demokratis maju, komunikasi politik adalah keniscayaan. [[Perdana Menteri Inggris]], [[Tony Blair]], misalnya, memiliki tim komunikasi politik yang tidak sekadar menjadi juru bicara, bahkan berperan sebagai apa yang dikenal dengan ''spin doctor'' (ahli membangun citra lewat media). Tim inilah yang merumuskan topik apa yang harus dikomentari, bagaimana mengomentarinya, bahkan sampai pada pemilihan tempat dan waktu yang tepat untuk menyampaikannya.

{{politik-stub}}
{{politik-stub}}



Revisi per 30 Agustus 2023 15.44

Juru Bicara Presiden Republik Indonesia
Petahana
Lowong

sejak 26 Agustus 2021
Sekretariat Kabinet
Ditunjuk olehPresiden Republik Indonesia

Juru Bicara Presiden Republik Indonesia merupakan sebuah posisi dalam staf Presiden Republik Indonesia yang bertindak untuk menyampaikan komentar dan keterangan atas nama Presiden.

Posisi

Juru Bicara Presiden merupakan satu dari empat belas Staf Khusus Presiden yang diatur oleh Pasal 18 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden, dan Staf Khusus Wakil Presiden.

Juru Bicara Presiden bertanggungjawab langsung kepada Presiden, namun secara administratif kepada Sekretaris Kabinet.

Sejarah

Di Indonesia, juru bicara presiden muncul pada era Presiden Abdurrahman Wahid yang waktu itu beranggotakan Wimar Witoelar (Ketua), Adhie Massardi, Yahya Cholil Staquf, dan Wahyu Muryadi. Pada era Megawati Soekarnoputri, posisi juru bicara ini tidak begitu jelas. Memang ada Pramono Anung, Sutjipto, Roy B.B. Janis dan Bambang Kesowo yang kerap mengeluarkan komentar, mengatasnamakan Megawati. Namun, komentar mereka kadang-kadang saling bertabrakan. Pengganti Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki juru bicara kepresidenan yang beranggotakan Andi Mallarangeng, Dino Patti Djalal, dan Julian Aldrin Pasha. Pada awalnya Presiden Joko Widodo tidak memiliki juru bicara namun pada 12 Januari 2016 Presiden Jokowi mengangkat Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan yang disebutnya sebagai Staf Khusus Komunikasi Presiden.

Daftar

No Foto Nama Kabinet Mulai menjabat Selesai menjabat Nomenklatur jabatan
1
Sukarjo Wiryopranoto
Presidensial
19 Agustus 1945
14 November 1945
Juru Bicara Negara
2
Moerdiono
Pembangunan V
21 Maret 1988
17 Maret 1993
Menteri Sekretaris Negara
Pembangunan VI
17 Maret 1993
16 Maret 1998
3
Saadillah Mursjid
Pembangunan VII
16 Maret 1998
21 Mei 1998
Menteri Sekretaris Negara
4
Dewi Fortuna Anwar
Reformasi Pembangunan
21 Mei 1998
20 Oktober 1999
Asisten Menteri Sekretaris Negara
5
Wimar Witoelar (Ketua)
Persatuan Nasional
26 Oktober 1999
23 Juli 2001
Adhie Massardi
Yahya Cholil Staquf
Wahyu Muryadi
Tidak ada
Gotong Royong
10 Agustus 2001
20 Oktober 2004
6
Andi Mallarangeng
Indonesia Bersatu
21 Oktober 2004
20 Oktober 2009
Dino Patti Djalal
7
Dino Patti Djalal
Indonesia Bersatu II
22 Oktober 2009
20 Oktober 2014
Julian Aldrin Pasha
8
Johan Budi
Kerja
12 Januari 2016
13 September 2019
Staf Khusus Komunikasi Presiden
9
Fadjroel Rachman
Indonesia Maju
21 Oktober 2019
26 Agustus 2021
Staf Khusus Komunikasi Presiden
Lowong
26 Agustus 2021
Sekarang

Referensi