Lompat ke isi

Paman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 202.67.41.11 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dafiadel
Tag: Pembatalan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Di Indonesia: Bot: Merapikan artikel
 
(29 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|saudara perempuan yang merupakan saudara kandung dari orang tua|Bibi}}
'''Paman''' adalah saudara laki-laki dari orang tua seseorang. Setiap orang memiliki paman kandung, jika [[orang tua]] mereka memiliki saudara laki-laki kandung. Panggilan paman juga digunakan kepada seorang laki-laki yang lebih tua diluar ikatan kekeluargaan sebagai bentuk penghormatan.
'''Paman''' adalah saudara (kakak atau adik) laki-laki dari [[orang tua]] seseorang. Panggilan paman juga dapat digunakan kepada [[laki-laki]] yang lebih tua dari kita (setingkat [[orang tua]] kita) di luar ikatan kekeluargaan sebagai bentuk penghormatan, misalnya kepada [[orang tua]] dari teman atau kepada [[tetangga]].


== Di Indonesia ==
== Di Indonesia ==
'''''Om''''' adalah sebutan lain untuk paman. Pemanggilan paman dengan sebutan "om" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat [[Indonesiia]].
'''''Om''''' adalah sebutan lain untuk paman, berasal dari bahasa [[Belanda]] "Oom". Pemanggilan paman dengan sebutan "om" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat [[Indonesia]], terutama di kota-kota besar. Namun demikian, belakangan ini sebutan "om" sedikit bergeser di kalangan generasi [[milenial]] dan banyak digunakan untuk menyapa rekan sebaya, yang dalam hal ini "om" bisa disamakan artinya dengan "bro", "mas", atau panggilan serupa lainnya.


Sebutan paman pada banyak suku di [[Indonesia]] dibedakan antara paman yang merupakan [[kakak]]/lebih tua dari orang tua dengan paman yang merupakan [[adik]]/lebih muda dari orang tua.
Macam-macam panggilan untuk paman:


Beberapa sebutan untuk paman antara lain:
* Abuwa (Aceh)

* Mamak (Dayak Ngaju)
* '''Abuwa''' (''Aceh'')
* Pakcik, cik tuan, Ayah long (paman tertua), ayah ngah (paman anak tengah), ayah su (paman bungsu), ayah nggal (paman tunggal) (Kepulauan Riau)
* '''Amang/Bapa Tua''' (kakak dari [[ayah]], semarga dan lebih tua dari ayah, atau [[suami]] dari kakak perempuan [[ibu]]), '''Amang/Bapa Uda''' ([[adik]] dari [[ayah]], semarga dan lebih muda dari [[ayah]], atau [[suami]] dari [[adik]] [[perempuan]] [[ibu]]), '''Tulang''' ([[saudara]] laki-laki atau semarga dengan [[ibu]]) (''Batak'')
* '''Encang''' ([[kakak]] dari [[ayah]]/[[ibu]]. Di sebagian daerah semua [[saudara]] [[laki-laki]] [[ayah]]/[[ibu]] baik [[kakak]] maupun [[adik]]), '''encing''' (adik dari ayah/ibu) (''Betawi'')
* '''Mamak''' (''Dayak Ngaju'' dan ''Minangkabau'' khusus untuk saudara laki-laki ibu)
* '''Pakcik, cik tuan, ayah long''' (paman tertua), '''ayah ngah''' (paman anak tengah), ayah su (paman bungsu), '''ayah nggal''' (paman tunggal) (''Kepulauan Riau'')
* '''Pakdhe / pakde''' (Bapak Gedhe, kakak dari ayah/ibu), '''paklik / paklek / lik''' (Bapak Cilik, adik dari ayah/ibu) (''Jawa'')
* '''Apak/tuapek''' (abang ayah), '''asuk/encek''' (adik ayah), '''toaku/tuaku''' (abang ibu), '''akiu/engku''' (adik ibu) (''[[Tionghoa-Indonesia|keturunan Tionghoa]]'')
* '''Pak Tuo, Pak Dang''' (paman tertua), '''pak ngah''' (paman anak tengah), '''Pakcik, Pak Etek''' (paman bungsu) (''Minangkabau'' khusus untuk saudara laki-laki ayah)
* '''Uwa''' (kakak ayah/ibu), '''mamang''' (adik ayah/ibu) (''Sunda'')


{{Kekerabatan}}
{{Kekerabatan}}
{{Authority control}}
{{masyarakat-stub}}


[[Kategori:Keluarga]]
[[Kategori:Keluarga]]


{{masyarakat-stub}}


[[es:Anexo:Nomenclatura de parentesco en español#Tíos]]
[[es:Anexo:Nomenclatura de parentesco en español#Tíos]]

Revisi terkini sejak 31 Agustus 2023 07.32

Paman adalah saudara (kakak atau adik) laki-laki dari orang tua seseorang. Panggilan paman juga dapat digunakan kepada laki-laki yang lebih tua dari kita (setingkat orang tua kita) di luar ikatan kekeluargaan sebagai bentuk penghormatan, misalnya kepada orang tua dari teman atau kepada tetangga.

Di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Om adalah sebutan lain untuk paman, berasal dari bahasa Belanda "Oom". Pemanggilan paman dengan sebutan "om" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar. Namun demikian, belakangan ini sebutan "om" sedikit bergeser di kalangan generasi milenial dan banyak digunakan untuk menyapa rekan sebaya, yang dalam hal ini "om" bisa disamakan artinya dengan "bro", "mas", atau panggilan serupa lainnya.

Sebutan paman pada banyak suku di Indonesia dibedakan antara paman yang merupakan kakak/lebih tua dari orang tua dengan paman yang merupakan adik/lebih muda dari orang tua.

Beberapa sebutan untuk paman antara lain:

  • Abuwa (Aceh)
  • Amang/Bapa Tua (kakak dari ayah, semarga dan lebih tua dari ayah, atau suami dari kakak perempuan ibu), Amang/Bapa Uda (adik dari ayah, semarga dan lebih muda dari ayah, atau suami dari adik perempuan ibu), Tulang (saudara laki-laki atau semarga dengan ibu) (Batak)
  • Encang (kakak dari ayah/ibu. Di sebagian daerah semua saudara laki-laki ayah/ibu baik kakak maupun adik), encing (adik dari ayah/ibu) (Betawi)
  • Mamak (Dayak Ngaju dan Minangkabau khusus untuk saudara laki-laki ibu)
  • Pakcik, cik tuan, ayah long (paman tertua), ayah ngah (paman anak tengah), ayah su (paman bungsu), ayah nggal (paman tunggal) (Kepulauan Riau)
  • Pakdhe / pakde (Bapak Gedhe, kakak dari ayah/ibu), paklik / paklek / lik (Bapak Cilik, adik dari ayah/ibu) (Jawa)
  • Apak/tuapek (abang ayah), asuk/encek (adik ayah), toaku/tuaku (abang ibu), akiu/engku (adik ibu) (keturunan Tionghoa)
  • Pak Tuo, Pak Dang (paman tertua), pak ngah (paman anak tengah), Pakcik, Pak Etek (paman bungsu) (Minangkabau khusus untuk saudara laki-laki ayah)
  • Uwa (kakak ayah/ibu), mamang (adik ayah/ibu) (Sunda)