Lompat ke isi

George Junus Aditjondro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Masbast (bicara | kontrib)
k Biodata singkat
-> remove ikon bendera
 
(22 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{recent death}}
| name = George Junus Aditjondro
{{Infobox artis indonesia
| image =
|name = George Junus Aditjondro
| caption =
|image = George Junus Aditjondro.jpg
| alt =
|imagesize =
| birth_name = George Junus Aditjondro
|caption =
|birthdate = {{birth date|1946|5|27}}
| birth_date = {{birth date|1946|5|27}}
|birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]
| birth_place = [[Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]
| baptised =
|birthname = George Junus Aditjondro
| disappeared_date =
|othername =
| disappeared_place =
|deathdate = {{death date and age|2016|12|10|1946|5|27}}
| disappeared_status =
|deathplace = {{negara|Indonesia}} [[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]
| death_date = {{death date and age|2016|12|10|1946|5|27}}
|yearsactive =
| death_place = [[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]
|occupation = [[Penulis]] <br /> [[Wartawan]] <br /> [[Sosiolog]] <br /> [[Dosen]]
| death_cause =
|spouse = Erna Tenge
| body_discovered =
|partner =
| resting_place =
|children =Enrico Suryo Aditjondro
| resting_place_coordinates =
|parents =
| burial_place =
|influences =
| burial_coordinates =
|influenced =
| monuments =
|website =
| nationality = Indonesia
| siglum =
| citizenship =
| education =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|[[Penulis]]|[[Wartawan]]|[[Sosiolog]]|[[Dosen]]}}
| years_active =
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for = Aktivis reformasi 1998 <br/> Penulis buku Gurita Cikeas
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = Erna Tenge
| partner =
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->1
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
}}
{{#if:||
'''George Junus Aditjondro''' ({{lahirmati|[[Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]|27|5|1946|[[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]|10|12|2016}}) adalah seorang [[sosiologi|sosiolog]] asal [[Indonesia]].
}}

'''George Junus Aditjondro''' ({{lahirmati|[[Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]|27|5|1946|[[Palu]], [[Sulawesi Tengah]]|10|12|2016}}) adalah seorang [[sosiologi|sosiolog]], [[aktivis]], pecinta lingkungan, peneliti, akademisi dan [[intelektual]] [[publik]] asal [[Indonesia]]. Ia pernah jadi wartawan untuk [[Majalah Tempo|Tempo]]. Setelah menyelesaikan studi doktoral di Universitas Cornell di Amerika Serikat pada tahun 1993, George Aditjondro kembali ke Indonesia dan memilih untuk menjadi pengajar di Universitas Kristen Satwa Wacana (UKSW) Salatiga. Di sana, ia aktif dalam menghasilkan makalah, menulis artikel untuk koran, dan berpartisipasi sebagai narasumber dalam berbagai diskusi dengan beragam topik.<ref>{{Cite book|date=Mei 2023|title=Meniti Jalan Berduri|publisher=KPG|isbn=9786231340214|url-status=live}}</ref>
Ia pernah jadi wartawan untuk [[Majalah Tempo|Tempo]]. Sekitar tahun [[1994]] dan [[1995]], nama Aditjondro menjadi dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan [[Soeharto]] mengenai kasus [[korupsi]] dan [[Timor Timur]]. Ia sempat harus meninggalkan Indonesia ke [[Australia]] dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia ia menjadi pengajar di [[Universitas Newcastle, Australia|Universitas Newcastle]] dalam bidang [[sosiologi]]. Sebelumnya saat di Indonesia ia juga mengajar di [[Universitas Kristen Satya Wacana]].


== Riwayat Hidup ==
Sepulangnya dari Australia, ia menulis beberapa buku kontroversial yang dirangkum dari [[internet]], surat kabar, dan dan sumber-sumber lainnya.
Sekitar tahun [[1994]] dan [[1995]], nama Aditjondro menjadi dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan [[Soeharto]] mengenai kasus [[korupsi]] dan [[Timor Timur]]. Ia sempat harus meninggalkan Indonesia ke [[Australia]] dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia ia menjadi pengajar di [[Universitas Newcastle, Australia|Universitas Newcastle]] dalam bidang [[sosiologi]]. Sebelumnya, saat di Indonesia ia juga mengajar di [[Universitas Kristen Satya Wacana]].


Saat hendak menghadiri sebuah lokakarya di [[Thailand]] pada November 2006, ia dicekal pihak imigrasi [[Thailand]] yang ternyata masih menggunakan surat cekal yang dikeluarkan Soeharto pada tahun 1998.<ref>{{cite web
Sepulangnya dari Australia, ia menulis beberapa buku kontroversial yang dirangkum dari [[internet]], surat kabar, dan dan sumber-sumber lainnya. Saat hendak menghadiri sebuah lokakarya di [[Thailand]] pada November 2006, ia dicekal pihak imigrasi [[Thailand]] yang ternyata masih menggunakan surat cekal yang dikeluarkan Soeharto pada tahun 1998.<ref>{{Cite news
|last = ferdianto
|last = ferdianto
|first = riki
|first = riki
Baris 35: Baris 85:
|publisher = Koran Tempo
|publisher = Koran Tempo
|accessdate = 5 September 2009
|accessdate = 5 September 2009
|language = id
}}</ref>
|work = [[Tempo.co]]
|archive-date = 2010-06-08
|archive-url = https://web.archive.org/web/20100608043937/http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2006/11/13/Nasional/krn.20061113.86724.id.html
|dead-url = yes
}}</ref>


Pada akhir bulan Desember 2009, saat peluncuran bukunya ''Membongkar Gurita Cikeas'', ia dituduh melakukan kekerasan terhadap [[Ramadhan Pohan]], seorang anggota DPR RI dari [[Partai Demokrat]], yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Beberapa lama setelah peluncuran bukunya terakhir, ''Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century'', Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menyatakan keprihatinannya atas isi buku tersebut.<ref>{{Citation
Pada akhir bulan Desember 2009, saat peluncuran bukunya ''Membongkar Gurita Cikeas'', ia dituduh melakukan kekerasan terhadap [[Ramadhan Pohan]], seorang anggota DPR RI dari [[Partai Demokrat]], yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Beberapa lama setelah peluncuran bukunya terakhir, ''Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century'', Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menyatakan keprihatinannya atas isi buku tersebut.<ref>{{Citation
|last = Gunanto
|last = Gunanto
|first =
|first =
|last2 = Setianingtias
|last2 = Setianingtias
|first2 = Titis
|first2 = Titis
|last3 = Pito
|last3 = Pito
|first3 = Agustin
|first3 = Agustin
|last4 = Wiyana
|last4 = Wiyana
Baris 50: Baris 105:
|pages = Halaman depan
|pages = Halaman depan
|date = 27 Desember 2009
|date = 27 Desember 2009
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2009/12/27/fks,20091227-1017,id.html}}.</ref> Buku itu sempat ditarik dari etalase toko walaupun pada saat itu belum ada keputusan hukum terhadap peredaran buku itu.<ref>{{Citation
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2009/12/27/fks,20091227-1017,id.html
|accessdate = 2009-12-27
|archive-date = 2009-12-30
|archive-url = https://web.archive.org/web/20091230133530/http://www.tempointeraktif.com/hg/fokus/2009/12/27/fks,20091227-1017,id.html
|dead-url = yes
}}.</ref> Buku itu sempat ditarik dari etalase toko walaupun pada saat itu belum ada keputusan hukum terhadap peredaran buku itu.<ref>{{Citation
|last = Titis Setianingtias
|last = Titis Setianingtias
|title = Buku gurita Cikeas hilang dari pasaran
|title = Buku gurita Cikeas hilang dari pasaran
Baris 56: Baris 116:
|pages =
|pages =
|date = 26 December 2009
|date = 26 December 2009
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/26/brk,20091226-215714,id.html}}</ref>
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/26/brk,20091226-215714,id.html
|accessdate = 2009-12-27
|archive-date = 2009-12-27
|archive-url = https://web.archive.org/web/20091227182839/http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/26/brk,20091226-215714,id.html
|dead-url = yes
}}</ref>

George memberikan sumbangan penting dalam gerakan sosial aktivisme. Selain terlibat aktif dalam gerakan pemberantasan korupsi, ia juga menjadi salah satu aktivis lingkungan di Indonesia. Prestasinya diakui dengan penghargaan Kalpataru yang diberikan oleh Presiden Soeharto. Namun, sebagai bentuk protes terhadap Soeharto, George kemudian memutuskan untuk mengembalikan penghargaan tersebut.<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1987-06-27|title=Menerima hadiah kalpataru|url=https://majalah.tempo.co/read/surat-dari-redaksi/31616/menerima-hadiah-kalpataru|website=Tempo|language=en|access-date=2023-06-20|archive-date=2023-06-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230620010221/https://majalah.tempo.co/read/surat-dari-redaksi/31616/menerima-hadiah-kalpataru|dead-url=no}}</ref>


== Bacaan lanjutan ==
== Bacaan lanjutan ==
Baris 133: Baris 200:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==


* {{id}} [http://neozecter.co.cc/2010/membongkar-gurita-cikeas "Aditjondro : Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century"], 1 Januari 2010
* {{id}} [http://neozecter.co.cc/2010/membongkar-gurita-cikeas "Aditjondro: Membongkar Gurita Cikeas, Di Balik Skandal Bank Century"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100105013536/http://neozecter.co.cc/2010/membongkar-gurita-cikeas |date=2010-01-05 }}, 1 Januari 2010
* {{id}} [http://kompas.com/kompas-cetak/0604/15/pustaka/2585086.htm "George Aditjondro: Betah Meneliti Korupsi"], ''[[KOMPAS]]'', 15 April 2006
* {{id}} [http://kompas.com/kompas-cetak/0604/15/pustaka/2585086.htm "George Aditjondro: Betah Meneliti Korupsi"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070312101520/http://kompas.com/kompas-cetak/0604/15/pustaka/2585086.htm |date=2007-03-12 }}, ''[[KOMPAS]]'', 15 April 2006
* {{id}} [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/12/time/174512/idnews/707077/idkanal/10 "Aditjondro Gugat Kedubes Thailand"], ''[[Detikcom]]'', 12 November 2006
* {{id}} [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/12/time/174512/idnews/707077/idkanal/10 "Aditjondro Gugat Kedubes Thailand"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091231035546/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/11/tgl/12/time/174512/idnews/707077/idkanal/10 |date=2009-12-31 }}, ''[[Detikcom]]'', 12 November 2006
* {{en}} [http://alphaamirrachman.blogspot.com/2007_01_01_archive.html "George Junus Aditjondro: Standing by the Country's Marginalized" The Jakarta Post, 9 Januari 2007]
* {{en}} [http://alphaamirrachman.blogspot.com/2007_01_01_archive.html "George Junus Aditjondro: Standing by the Country's Marginalized" The Jakarta Post, 9 Januari 2007] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210504134357/http://alphaamirrachman.blogspot.com/2007_01_01_archive.html |date=2021-05-04 }}

{{Lifetime|1946|2016}}


{{DEFAULTSORT:Aditjondro, George Junus}}
{{DEFAULTSORT:Aditjondro, George Junus}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Kelahiran 1946]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Sosiolog Indonesia]]
[[Kategori:Sosiolog Indonesia]]
[[Kategori:Eropa-Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Pekalongan]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Pekalongan]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]




{{indo-bio-stub}}
{{Indo-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 4 September 2023 16.06

George Junus Aditjondro
LahirGeorge Junus Aditjondro
(1946-05-27)27 Mei 1946
Pekalongan, Jawa Tengah
Meninggal10 Desember 2016(2016-12-10) (umur 70)
Palu, Sulawesi Tengah
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
Dikenal atasAktivis reformasi 1998
Penulis buku Gurita Cikeas
Suami/istriErna Tenge
Anak1

George Junus Aditjondro (27 Mei 1946 – 10 Desember 2016) adalah seorang sosiolog, aktivis, pecinta lingkungan, peneliti, akademisi dan intelektual publik asal Indonesia. Ia pernah jadi wartawan untuk Tempo. Setelah menyelesaikan studi doktoral di Universitas Cornell di Amerika Serikat pada tahun 1993, George Aditjondro kembali ke Indonesia dan memilih untuk menjadi pengajar di Universitas Kristen Satwa Wacana (UKSW) Salatiga. Di sana, ia aktif dalam menghasilkan makalah, menulis artikel untuk koran, dan berpartisipasi sebagai narasumber dalam berbagai diskusi dengan beragam topik.[1]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Sekitar tahun 1994 dan 1995, nama Aditjondro menjadi dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan Soeharto mengenai kasus korupsi dan Timor Timur. Ia sempat harus meninggalkan Indonesia ke Australia dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia ia menjadi pengajar di Universitas Newcastle dalam bidang sosiologi. Sebelumnya, saat di Indonesia ia juga mengajar di Universitas Kristen Satya Wacana.

Sepulangnya dari Australia, ia menulis beberapa buku kontroversial yang dirangkum dari internet, surat kabar, dan dan sumber-sumber lainnya. Saat hendak menghadiri sebuah lokakarya di Thailand pada November 2006, ia dicekal pihak imigrasi Thailand yang ternyata masih menggunakan surat cekal yang dikeluarkan Soeharto pada tahun 1998.[2]

Pada akhir bulan Desember 2009, saat peluncuran bukunya Membongkar Gurita Cikeas, ia dituduh melakukan kekerasan terhadap Ramadhan Pohan, seorang anggota DPR RI dari Partai Demokrat, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Beberapa lama setelah peluncuran bukunya terakhir, Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keprihatinannya atas isi buku tersebut.[3] Buku itu sempat ditarik dari etalase toko walaupun pada saat itu belum ada keputusan hukum terhadap peredaran buku itu.[4]

George memberikan sumbangan penting dalam gerakan sosial aktivisme. Selain terlibat aktif dalam gerakan pemberantasan korupsi, ia juga menjadi salah satu aktivis lingkungan di Indonesia. Prestasinya diakui dengan penghargaan Kalpataru yang diberikan oleh Presiden Soeharto. Namun, sebagai bentuk protes terhadap Soeharto, George kemudian memutuskan untuk mengembalikan penghargaan tersebut.[5]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2006). Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi dan Partai Penguasa. Yogyakarta: LKiS. ISBN 979-8451-68-6. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2003). Korban-korban pembangunan : tilikan terhadap beberapa kasus perusakan lingkungan di tanah air. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-64-3. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2003). Pola-pola gerakan lingkungan: refleksi untuk menyelamatkan lingkungan dari ekspansi modal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-65-1. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2003). Kebohongan-kebohongan negara : perihal kondisi obyektif lingkungan hidup di nusantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-63-5. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2002). Membedah kembar siam penguasa politik dan ekonomi Indonesia. Jakarta: LSPP. hlm. 169. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2001). Ketika semerbak cengkih tergusur asap mesiu. Jakarta: Tapak Ambon. hlm. 250. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2000). Menyongsong matahari terbit di puncak ramelau : dampak pendudukan Timor Lorosa'e dan munculnya gerakan pro-Timor Lorosa'e di Indonesia. Jakarta: Yayasan HAK dan FORTILOS. hlm. 312. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (1999). Tangan-tangan berlumuran minyak : Politik minyak di balik targedi Timor Lorosae. Jakarta: Solidamor. hlm. 158. 

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Meniti Jalan Berduri. KPG. Mei 2023. ISBN 9786231340214. 
  2. ^ ferdianto, riki (2006). "Thailand Usir George Junus Aditjondro". Tempo.co. Koran Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-08. Diakses tanggal 5 September 2009. 
  3. ^ Gunanto; Setianingtias, Titis; Pito, Agustin; Wiyana, Dwi (27 Desember 2009), "Presiden Prihatin atas Buku Aditjondro", Koran Tempo, hlm. Halaman depan, diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-30, diakses tanggal 2009-12-27 .
  4. ^ Titis Setianingtias (26 December 2009), "Buku gurita Cikeas hilang dari pasaran", Koran Tempo, diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-27, diakses tanggal 2009-12-27 
  5. ^ Administrator (1987-06-27). "Menerima hadiah kalpataru". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 2023-06-20. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]