Tari Moende: Perbedaan antara revisi
Donovanpalu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Donovanpalu (bicara | kontrib) [[Modero Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:Folk samlade utanför bytemplet (lobo). T.v - SMVK - 000163.tif|thumb|Persiapan Tari Moende warga [[Suku Bare'e|suku bare'e]] dekat sebuah Lobo di Sulawesi Tengah]] |
|||
'''Moende''' (''Tari Mo'ende'')<ref>Tari Moende Suku Bare'e, ''[https://budaya-indonesia.org/tari-moende]", Diakses 8 Februari 2023.</ref> adalah tarian tradisional yang berasal dari [[Kabupaten Tojo Una-una]], [[Sulawesi Tengah]], dan Tari Moende mempengaruhi beberapa tarian dari akar budaya bangsa [[Austronesia]] dan [[Melanesia]]. |
|||
'''Moende''' (''Tari Mo'ende'')<ref>Tari Moende, Pamona bukan nama suku, Semua Desa Pamona watu mpogaa asal usul dari wotu, luwu timur, yang menjadi Suku To Lampu, To Lompoe, To Tawaelia, ''De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 119'', [https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB18A%3A025970000%3A00005&query=De%20toradja%20in%20midden&coll=boeken&fbclid=IwAR0btDEc-nfhXcnKUEPlg1yLbv6y1IjYSvjKygXULMLSyXkTVFvwEqVp918], Diakses 23 Juni 2023.</ref> adalah tarian tradisional seni budaya suku Bare'e yang berasal dari Kabupaten Poso, dan [[Kabupaten Tojo Una-una]], [[Sulawesi Tengah]]. |
|||
⚫ | Tari Moende sering dilakukan oleh [[ |
||
⚫ | |||
Gerakan [[Modero]]<ref>MODERO (Dero), kata Dero atau Modero bisa dicari pada kamus bahasa bare'e terjemahan dari Bare’e-Nederlandsch Woordenboek (Brill, 1928, sebaiknya di download terlebih dahulu) di : https://id.scribd.com/document/665733193/KAMUS-BAHASA-BARE-E-BARE-E-TAAL-Bahasanya-Suku-Bare-e.[https://id.scribd.com/document/665733193/KAMUS-BAHASA-BARE-E-BARE-E-TAAL-Bahasanya-Suku-Bare-e].</ref> adalah hampir sama dengan Tari Moende tetapi berbeda fungsi, Tari Moende dilakukan pada saat Pesta Panen [[Padungku]], dan [[Modero]] biasanya dilakukan pada saat pulang mengayau. Gerakan Tari Moende ada tiga jenis gerakan tarian, sedangkan [[Modero]] hanya satu jenis gerakan tarian saja. Suku Bare'e yang semua penduduknya beragama [[Islam]] telah berhasil mengubah suatu acara penyembahan yang [[tradisional]] dan [[kuno]] dari suatu suku ke sebuah Gerakan Tarian yang lebih moderen. |
|||
Tari Moende dilakukan dengan cara melingkar sembari berbalas [[pantun]] atau hanya gerakan menari dan melangkah saja tanpa berbalas [[pantun]], '''yang terakhir yang disebutkan yaitu Tarian yang hanya gerakan menari dan melangkah saja tanpa berbalas pantun adalah jenis Tarian yang akhir-akhir ini menjadi pilihan utama warga masyarakat [[Orang Tojo|Suku Bare'e]].''' |
|||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
Pada zaman [[Kerajaan Tojo]] Di [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]], [[Kabupaten Tojo Una-Una]] yang sekarang yang semua penduduknya sudah beragama [[Islam]], |
Pada zaman [[Kerajaan Tojo]] Di [[Tojo, Tojo Una-Una|Tojo]], [[Kabupaten Tojo Una-Una]] yang sekarang yang semua penduduknya sudah beragama [[Islam]], |
||
Moende pada awalnya dilakukan di dalam Lobo (pusat ibadah masyarakat suku bare'e untuk |
Moende pada awalnya dilakukan setiap Pesta Panen Padungku di dalam [[Rumah Adat Lobo|Lobo]] (pusat ibadah masyarakat suku bare'e untuk [[Pue Mpalaburu]] sebelum masuk islam), dan di zaman moderen ini sekarang hanya tinggal [[Modero|Tarian Dero]]. |
||
Tarian ini dilakukan ketika pasukan perang dari sebuah Lipu pulang pengayauan (penggal kepala). Mereka melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah Lobo, lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan "Dero". Gerakan ini sangat bersifat magis dan kental nuansa spiritualnya. Daya magis tarian itu masih ada sampai sekarang. |
Tarian Dero atau Modero ini dilakukan ketika pasukan perang dari sebuah Lipu pulang pengayauan (penggal kepala). Mereka melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah Lobo, lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan nama "Dero" atau Modero. Gerakan ini sangat bersifat magis dan kental nuansa spiritualnya. Daya magis tarian itu masih ada sampai sekarang. |
||
Penyebutan atau penamaan Tari Dero pada tari massal yang terkenal di wilayah tana nto bare'e ini memiliki sejarah yang panjang. Dan di jaman moderen Tari Dero dan Tari Moende di tarikan dengan diiringi Musik Elekton. |
Penyebutan atau penamaan Tari Dero pada tari massal yang terkenal di wilayah tana nto bare'e ini memiliki sejarah yang panjang. Dan di jaman moderen Tari Dero dan Tari Moende di tarikan dengan diiringi Musik Elekton. |
||
==Gerakan Tari== |
==Gerakan Tari== |
||
Tarian Moende ini dibedakan atas tiga macam gerakan dan '''langkah''' kaki sesuai dengan Tujuan Ada atau Adat Suku Bare'e nya (''AdantanaNto Bare'e''). |
|||
⚫ | Gerakan tari |
||
'''• Gerakan Tarian Yang pertama disebut ''Ende Ntonggola'', atau Tarian saat menyambut bulan purnama di saat mulai musim panen atau bercocok tanam.''' |
|||
Gerakan Tarian ende ntonggola, yaitu melangkahkan kaki ke kanan dua langkah, selangkah ke belakang dan seterusnya berulang. |
|||
Gerakan Tarian ende ntonggola yang dilakukan saat menyambut [[bulan purnama]], di mana waktu mulai persiapan lahan menunggu waktu awal musim panen pada saat [[bulan]] mulai tertutupi. |
|||
⚫ | |||
'''• Gerakan tari yang terakhir disebut ''ende ada’ (adat)'', yang ditampilkan untuk penyambutan hari-hari adat atau perayaan.''' Gerakan Ende Ada' sama dengan ende ntoroli. Perbedaannya terletak pada tangan para penari yang tidak bergandengan tangan. |
|||
[[Modero|Tari Modero]] dan Tari Moende dilakukan dengan gerakan kaki 1 kali kekiri (ende ntoroli) 2 kali ke kanan (ende ngkoyoe) begitu seterusnya, sehingga gerakkan perputarannya kekanan terus seiring doa kepada Puempalaburu Tuhannya Suku Bare'e. |
|||
==Perbedaan== |
==Perbedaan== |
||
Gerakan Tari Moende adalah hampir sama dengan Tari [[Modero]], tetapi Tari Moende sifatnya lebih ke Tujuan Ada atau acara-acara Adat Suku Bare'e<ref>SUKU BARE'E, ''[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/suku-suku/sulawesi/suku-baree-prov-sulawesi-tengah/]", Diakses 8 Februari 2023.''</ref> (''AdantanaNto Bare'e''), sedangkan Tari [[Modero]] lebih ke [[pesta]]-pesta rakyat biasa yang tidak ada hubungannya dengan Acara Adat Suku Bare'e atau Tari [[Modero]] tidak ada hubungan dengan ''Ende Ada'', seperti Acara peresmian [[gedung]] kantor, menari massal, dan acara [[pesta]] rakyat lainnya yang tidak ada hubungan dengan salah satu dari Tujuan Tari Moende yaitu ''Ende Ada''. |
|||
Perbedaannya [[Modero|Tari Modero]] dan Tari Mo’ende terletak pada tangan para penari yang tidak bergandengan tangan karena sedang terjadi bulan purnama, dan [[Modero]] adalah cara berdo’a suku bare’e pada umumnya untuk semua acara, tetapi mo’ende adalah hanya pada awal musim panen yang ditandai dengan bulan purnama. |
|||
==Referensi== |
==Referensi== |
Revisi terkini sejak 11 September 2023 05.58
Moende (Tari Mo'ende)[1] adalah tarian tradisional seni budaya suku Bare'e yang berasal dari Kabupaten Poso, dan Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah.
Tari Moende sering dilakukan oleh Suku Bare'e, dengan membentuk lingkaran dengan goyang mengikuti iringan lagu dan musik dari lalove (seruling), geso-geso, ganda (gendang), dan gongi (gong).
Gerakan Modero[2] adalah hampir sama dengan Tari Moende tetapi berbeda fungsi, Tari Moende dilakukan pada saat Pesta Panen Padungku, dan Modero biasanya dilakukan pada saat pulang mengayau. Gerakan Tari Moende ada tiga jenis gerakan tarian, sedangkan Modero hanya satu jenis gerakan tarian saja. Suku Bare'e yang semua penduduknya beragama Islam telah berhasil mengubah suatu acara penyembahan yang tradisional dan kuno dari suatu suku ke sebuah Gerakan Tarian yang lebih moderen.
Tari Moende dilakukan dengan cara melingkar sembari berbalas pantun atau hanya gerakan menari dan melangkah saja tanpa berbalas pantun, yang terakhir yang disebutkan yaitu Tarian yang hanya gerakan menari dan melangkah saja tanpa berbalas pantun adalah jenis Tarian yang akhir-akhir ini menjadi pilihan utama warga masyarakat Suku Bare'e.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada zaman Kerajaan Tojo Di Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una yang sekarang yang semua penduduknya sudah beragama Islam, Moende pada awalnya dilakukan setiap Pesta Panen Padungku di dalam Lobo (pusat ibadah masyarakat suku bare'e untuk Pue Mpalaburu sebelum masuk islam), dan di zaman moderen ini sekarang hanya tinggal Tarian Dero.
Tarian Dero atau Modero ini dilakukan ketika pasukan perang dari sebuah Lipu pulang pengayauan (penggal kepala). Mereka melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah Lobo, lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan nama "Dero" atau Modero. Gerakan ini sangat bersifat magis dan kental nuansa spiritualnya. Daya magis tarian itu masih ada sampai sekarang.
Penyebutan atau penamaan Tari Dero pada tari massal yang terkenal di wilayah tana nto bare'e ini memiliki sejarah yang panjang. Dan di jaman moderen Tari Dero dan Tari Moende di tarikan dengan diiringi Musik Elekton.
Gerakan Tari
[sunting | sunting sumber]Tarian Moende ini dibedakan atas tiga macam gerakan dan langkah kaki sesuai dengan Tujuan Ada atau Adat Suku Bare'e nya (AdantanaNto Bare'e).
• Gerakan Tarian Yang pertama disebut Ende Ntonggola, atau Tarian saat menyambut bulan purnama di saat mulai musim panen atau bercocok tanam.
Gerakan Tarian ende ntonggola, yaitu melangkahkan kaki ke kanan dua langkah, selangkah ke belakang dan seterusnya berulang.
Gerakan Tarian ende ntonggola yang dilakukan saat menyambut bulan purnama, di mana waktu mulai persiapan lahan menunggu waktu awal musim panen pada saat bulan mulai tertutupi.
• Gerakan tari yang berikutnya disebut dengan ende ngkoyoe atau ende ntoroli, yaitu dua langkah ke kanan dan selangkah ke kiri. Gerakan ini dilakukan saat pesta panen padungku.
• Gerakan tari yang terakhir disebut ende ada’ (adat), yang ditampilkan untuk penyambutan hari-hari adat atau perayaan. Gerakan Ende Ada' sama dengan ende ntoroli. Perbedaannya terletak pada tangan para penari yang tidak bergandengan tangan.
Perbedaan
[sunting | sunting sumber]Gerakan Tari Moende adalah hampir sama dengan Tari Modero, tetapi Tari Moende sifatnya lebih ke Tujuan Ada atau acara-acara Adat Suku Bare'e[3] (AdantanaNto Bare'e), sedangkan Tari Modero lebih ke pesta-pesta rakyat biasa yang tidak ada hubungannya dengan Acara Adat Suku Bare'e atau Tari Modero tidak ada hubungan dengan Ende Ada, seperti Acara peresmian gedung kantor, menari massal, dan acara pesta rakyat lainnya yang tidak ada hubungan dengan salah satu dari Tujuan Tari Moende yaitu Ende Ada.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tari Moende, Pamona bukan nama suku, Semua Desa Pamona watu mpogaa asal usul dari wotu, luwu timur, yang menjadi Suku To Lampu, To Lompoe, To Tawaelia, De Bare'e-Sprekende de Toradja van midden celebes jilid 1 halaman 119, [1], Diakses 23 Juni 2023.
- ^ MODERO (Dero), kata Dero atau Modero bisa dicari pada kamus bahasa bare'e terjemahan dari Bare’e-Nederlandsch Woordenboek (Brill, 1928, sebaiknya di download terlebih dahulu) di : https://id.scribd.com/document/665733193/KAMUS-BAHASA-BARE-E-BARE-E-TAAL-Bahasanya-Suku-Bare-e.[2].
- ^ SUKU BARE'E, [3]", Diakses 8 Februari 2023.