Aokigahara: Perbedaan antara revisi
Membatalkan suntingan berniat baik oleh Maxtrimple (bicara): -> tidak mencatumkan sumber dari Blog (🕵️♂️) Tag: Pembatalan |
|||
(20 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox ecoregion |
|||
⚫ | |||
|name =Aokigahara <br/>{{smalldiv|{{native name|ja|青木ヶ原|italics=off}} }} |
|||
⚫ | |||
|image =Aokigahara and Misaka Mountains.JPG |
|||
|image_size = |
|||
|caption =Aokigahara, Pegunungan Misaka dan [[Danau Saiko]], dilihat dari Gunung Ryu di Pegunungan Tenshi |
|||
|map ={{center|{{Superimpose2 |
|||
| base = Mount Fuji & Fuji Five Lakes Relief Map, SRTM-1.jpg |
|||
| base_width = 300px |
|||
| float = Cercle rouge 100%.svg |
|||
| float_width = 67px |
|||
| t = <span style="color:white">Aokigahara</span> |
|||
| x = 62 |
|||
| y = 32 |
|||
| x2 =117 |
|||
| y2 =160 |
|||
| t2 = <span style="color:white">Gunung Fuji</span> |
|||
}}}} |
|||
|map_size = |
|||
|map_caption =Lokasi Aokigahara dan [[Gunung Fuji]] |
|||
|biogeographic_realm =[[Palearktik]] |
|||
|biome =[[Hutan berdaun lebar dan hutan campuran beriklim sedang]] |
|||
|area =35 |
|||
|country = Jepang |
|||
|state = [[Prefektur Yamanashi]] |
|||
|region_type =[[Prefektur di Jepang|Prefektur]] |
|||
|elevation = |
|||
⚫ | |||
|climate = |
|||
|soil = |
|||
|conservation =Relatif stabil/Relatif utuh |
|||
|global200 = |
|||
|habitat_loss = |
|||
|habitat_loss_ref = |
|||
|protected = |
|||
|protected_ref = |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{nihongo|'''Aokigahara'''|青木ヶ原|Aokigahara}} adalah [[hutan]] yang terletak di sebelah Barat Laut [[Gunung Fuji]], membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa, [[Prefektur Yamanashi]]. Aokigahara disebut juga "hutan lautan pohon" dan "lautan pohon gunung Fuji". Disebut demikian karena jika angin meniup [[pohon|pepohonan]] di sana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkirakan sekitar 1200 tahun. Hutan ini dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di [[Jepang]]. |
{{nihongo|'''Aokigahara'''|青木ヶ原|Aokigahara}} adalah [[hutan]] yang terletak di sebelah Barat Laut [[Gunung Fuji]], membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa, [[Prefektur Yamanashi]]. Aokigahara disebut juga "hutan lautan pohon" dan "lautan pohon gunung Fuji". Disebut demikian karena jika angin meniup [[pohon|pepohonan]] di sana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkirakan sekitar 1200 tahun. Hutan ini dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di [[Jepang]]. |
||
== Keadaan == |
== Keadaan == |
||
Tanah Aokigahara terutama mengandung [[batuan vulkanik]] dan sulit ditembus dengan peralatan seperti [[beliung]] atau [[sekop]]. Terdapat pula berbagai jejak/penanda yang digunakan saat pencarian mayat tahunan yang dilakukan oleh relawan setempat. Hutan yang sepi di kaki [[Gunung Fuji]] ini benar-benar gelap. Sepanjang jalan, di beberapa titik hanya bisa terlihat pita-pita merah, tas ransel yang ditinggalkan pemiliknya, botol-botol sake kosong, kartu kredit, dan kaus kaki bekas. Benda itu adalah peninggalan orang-orang yang putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya di sana. Dalam beberapa tahun terakhir, para wisatawan dan pendaki gunung yang menjelajahi Aokigahara menggunakan selotip plastik untuk menandai jejak mereka agar tidak tersesat.<ref>{{Cite web|url=http://www.asahi.com/english/Herald-asahi/TKY200805020328.html|title=Intruders tangle 'suicide forest' with tape|work=[[Asahi Shimbun]]| |
Tanah Aokigahara terutama mengandung [[batuan vulkanik]] dan sulit ditembus dengan peralatan seperti [[beliung]] atau [[sekop]]. Terdapat pula berbagai jejak/penanda yang digunakan saat pencarian mayat tahunan yang dilakukan oleh relawan setempat. Hutan yang sepi di kaki [[Gunung Fuji]] ini benar-benar gelap. Sepanjang jalan, di beberapa titik hanya bisa terlihat pita-pita merah, tas ransel yang ditinggalkan pemiliknya, botol-botol sake kosong, kartu kredit, dan kaus kaki bekas. Benda itu adalah peninggalan orang-orang yang putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya di sana. Dalam beberapa tahun terakhir, para wisatawan dan pendaki gunung yang menjelajahi Aokigahara menggunakan selotip plastik untuk menandai jejak mereka agar tidak tersesat.<ref>{{Cite web|url=http://www.asahi.com/english/Herald-asahi/TKY200805020328.html|title=Intruders tangle 'suicide forest' with tape|work=[[Asahi Shimbun]]|date=2008-05-03|accessdate=2008-05-03|archiveurl=https://web.archive.org/web/20080506060315/http://www.asahi.com/english/Herald-asahi/TKY200805020328.html|archivedate=2008-05-06|dead-url=no}}</ref> Meskipun pihak berwenang mencoba menghilangkannya berkali-kali, wisatawan dan pendaki gunung terus saja meninggalkan sampah, dan sejumlah besar sampah berserakan di sepanjang kilometer pertama di hutan tersebut, sebelum sampai pada objek wisata yang banyak dikunjungi seperti Gua Es dan Gua Angin. Setelah kilometer pertama dan pada arah menuju [[Gunung Fuji]], keadaan hutan tersebut lebih "lestari", seiring dengan sedikitnya sampah atau benda yang ditinggalkan pengunjung dan sedikitnya tanda-tanda keberadaan manusia. |
||
== Lokasi bunuh diri == |
== Lokasi bunuh diri == |
||
Hutan tersebut dilaporkan sebagai tempat bunuh diri yang paling populer di seluruh [[Jepang]] dan masuk peringkat dua di dunia sebagai destinasi bunuh diri setelah [[Jembatan Golden Gate]] di [[San Francisco]].<ref>{{cite web| last=Meaney | first=Thomas | url= http://online.wsj.com/article/SB114504929764426405.html | title= Exiting Early: Is life worth living? The question is perennial. The answers include 'no' | publisher= [[The Wall Street Journal]] | date=April 15, 2006 | accessdate= November 14, 2009 | quote=In a roundabout way of coming to terms with his death, Mr. Hunt made several trips to the cliffs of Beachy Head on the southern coast of England, which ranks as the third most popular suicide site in the world, after the Golden Gate Bridge and the Aokigahara Woods in Japan.}}</ref><ref name="Amazeen">Amazeen, Sandy. [http://books.monstersandcritics.com/nonfiction/reviews/article_1070655.php/Book_Review_Cliffs_of_Despair_A_Journey_to_Suicides_Edge "Book Review: Cliffs of Despair A Journey to Suicide's Edge"], ''Monsters & Critics.''December 21, 2005.</ref> Angka kasus bunuh diri bervariasi, namun dari yang sejauh ini didokumentasikan sejak tahun 1988, sekurang-kurangnya ada 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahun di sana.<ref name="ERIC">{{Cite web|url=http://eric.ed.gov/ERICWebPortal/custom/portlets/recordDetails/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=EJ383602&ERICExtSearch_SearchType_0=no&accno=EJ383602|title=EJ383602 - Aokigahara-jukai: Suicide and Amnesia in Mt. Fuji's Black Forest|last=Takahashi|first=Yoshitomo|year=1988|publisher=[[Education Resources Information Center|Education Resources Information Center (ERIC)]]|accessdate=2008-09-20}}</ref> |
Hutan tersebut dilaporkan sebagai tempat bunuh diri yang paling populer di seluruh [[Jepang]] dan masuk peringkat dua di dunia sebagai destinasi bunuh diri setelah [[Jembatan Golden Gate]] di [[San Francisco]].<ref>{{cite web| last=Meaney | first=Thomas | url= http://online.wsj.com/article/SB114504929764426405.html | title= Exiting Early: Is life worth living? The question is perennial. The answers include 'no' | publisher= [[The Wall Street Journal]] | date=April 15, 2006 | accessdate= November 14, 2009 | quote=In a roundabout way of coming to terms with his death, Mr. Hunt made several trips to the cliffs of Beachy Head on the southern coast of England, which ranks as the third most popular suicide site in the world, after the Golden Gate Bridge and the Aokigahara Woods in Japan.}}</ref><ref name="Amazeen">Amazeen, Sandy. [http://books.monstersandcritics.com/nonfiction/reviews/article_1070655.php/Book_Review_Cliffs_of_Despair_A_Journey_to_Suicides_Edge "Book Review: Cliffs of Despair A Journey to Suicide's Edge"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071204111126/http://books.monstersandcritics.com/nonfiction/reviews/article_1070655.php/Book_Review_Cliffs_of_Despair_A_Journey_to_Suicides_Edge |date=2007-12-04 }}, ''Monsters & Critics.''December 21, 2005.</ref> Angka kasus bunuh diri bervariasi, namun dari yang sejauh ini didokumentasikan sejak tahun 1988, sekurang-kurangnya ada 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahun di sana.<ref name="ERIC">{{Cite web|url=http://eric.ed.gov/ERICWebPortal/custom/portlets/recordDetails/detailmini.jsp?_nfpb=true&_&ERICExtSearch_SearchValue_0=EJ383602&ERICExtSearch_SearchType_0=no&accno=EJ383602|title=EJ383602 - Aokigahara-jukai: Suicide and Amnesia in Mt. Fuji's Black Forest|last=Takahashi|first=Yoshitomo|year=1988|publisher=[[Education Resources Information Center|Education Resources Information Center (ERIC)]]|accessdate=2008-09-20}}</ref> |
||
Berbeda dengan kawasan-kawasan hutan wisata lain yang sering dikunjungi orang-orang, di pintu masuk Aokigahara akan ditemui papan besar yang berisi nasihat-nasihat dan kalimat persuasif untuk membatalkan niat bunuh diri. Jepang, menurut data [[WHO]], adalah salah satu di antara sepuluh negara yang warganya gemar memilih bunuh diri. Tradisi itu bahkan ada sejak era [[shogun|keshogunan]]. |
Berbeda dengan kawasan-kawasan hutan wisata lain yang sering dikunjungi orang-orang, di pintu masuk Aokigahara akan ditemui papan besar yang berisi nasihat-nasihat dan kalimat persuasif untuk membatalkan niat bunuh diri. Jepang, menurut data [[WHO]], adalah salah satu di antara sepuluh negara yang warganya gemar memilih bunuh diri. Tradisi itu bahkan ada sejak era [[shogun|keshogunan]]. |
||
== Lihat pula == |
|||
tau gak, di hutan ini silpa bunuh diri gara" enka.. dsr ogrishhhh.... sblm silpa mati dia blng " dooooooooooogggggg " , serem bingitzzzz lawh hutannyaaa, dehh akyu taqutttttzzzz. terus temen deketnya silpa dateng ke hutan ini. rencananya mau ngelayat jasad silpa. namanya syakila. dia nangis pas didepan jasad si silpa.taunya tiba2 enka dateng. syakila ngadu ke enka kalo silpa silpa udh mati. syakila ngadunya sambil nangis ke enka. enka bengong doang liatnya sambil bilang <nowiki>''ngapa odoy? silpa mati gua gapeduli.'' teruis syakila bilang, '' tapi kasian'' sambil nangis makin kejer. eh tiba2 enka meluk syakila habis itu naro kepalamnya syakila di dekapannya. ''udah jangan nangis. masih ada gua kok.'' kata enka ngibur. ''oh iya yak. kiTA LUPAIN AJA SI SILPA''</nowiki> |
|||
* [[Daftar situs bunuh diri]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Commons category|Aokigahara}} |
{{Commons category|Aokigahara}} |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Hutan di Jepang]] |
[[Kategori:Hutan di Jepang]] |
||
HAI INI CERITA ANAK MAHAD, NAK GAWLLLLLLLLLLL... TERIMAKASIH SUDAH MEMBACANYAAAAAAAAAAAA |
|||
{{jepang-geo-stub}} |
{{jepang-geo-stub}} |
Revisi terkini sejak 15 September 2023 08.54
Aokigahara 青木ヶ原 (Jepang) | |
---|---|
Aokigahara Gunung Fuji | |
Ekologi | |
Wilayah | Palearktik |
Bioma | Hutan berdaun lebar dan hutan campuran beriklim sedang |
Geografi | |
Area | 35 km2 (14 sq mi) |
Negara | Jepang |
Prefektur | Prefektur Yamanashi |
Koordinat | 35°28′12″N 138°37′11″E / 35.47000°N 138.61972°E |
Konservasi | |
Status konservasi | Relatif stabil/Relatif utuh |
Aokigahara (青木ヶ原 , Aokigahara) adalah hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji, membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa, Prefektur Yamanashi. Aokigahara disebut juga "hutan lautan pohon" dan "lautan pohon gunung Fuji". Disebut demikian karena jika angin meniup pepohonan di sana terlihat seperti keadaan ombak di laut. Usia hutan ini diperkirakan sekitar 1200 tahun. Hutan ini dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di Jepang.
Keadaan
[sunting | sunting sumber]Tanah Aokigahara terutama mengandung batuan vulkanik dan sulit ditembus dengan peralatan seperti beliung atau sekop. Terdapat pula berbagai jejak/penanda yang digunakan saat pencarian mayat tahunan yang dilakukan oleh relawan setempat. Hutan yang sepi di kaki Gunung Fuji ini benar-benar gelap. Sepanjang jalan, di beberapa titik hanya bisa terlihat pita-pita merah, tas ransel yang ditinggalkan pemiliknya, botol-botol sake kosong, kartu kredit, dan kaus kaki bekas. Benda itu adalah peninggalan orang-orang yang putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya di sana. Dalam beberapa tahun terakhir, para wisatawan dan pendaki gunung yang menjelajahi Aokigahara menggunakan selotip plastik untuk menandai jejak mereka agar tidak tersesat.[1] Meskipun pihak berwenang mencoba menghilangkannya berkali-kali, wisatawan dan pendaki gunung terus saja meninggalkan sampah, dan sejumlah besar sampah berserakan di sepanjang kilometer pertama di hutan tersebut, sebelum sampai pada objek wisata yang banyak dikunjungi seperti Gua Es dan Gua Angin. Setelah kilometer pertama dan pada arah menuju Gunung Fuji, keadaan hutan tersebut lebih "lestari", seiring dengan sedikitnya sampah atau benda yang ditinggalkan pengunjung dan sedikitnya tanda-tanda keberadaan manusia.
Lokasi bunuh diri
[sunting | sunting sumber]Hutan tersebut dilaporkan sebagai tempat bunuh diri yang paling populer di seluruh Jepang dan masuk peringkat dua di dunia sebagai destinasi bunuh diri setelah Jembatan Golden Gate di San Francisco.[2][3] Angka kasus bunuh diri bervariasi, namun dari yang sejauh ini didokumentasikan sejak tahun 1988, sekurang-kurangnya ada 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahun di sana.[4]
Berbeda dengan kawasan-kawasan hutan wisata lain yang sering dikunjungi orang-orang, di pintu masuk Aokigahara akan ditemui papan besar yang berisi nasihat-nasihat dan kalimat persuasif untuk membatalkan niat bunuh diri. Jepang, menurut data WHO, adalah salah satu di antara sepuluh negara yang warganya gemar memilih bunuh diri. Tradisi itu bahkan ada sejak era keshogunan.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Intruders tangle 'suicide forest' with tape". Asahi Shimbun. 2008-05-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-06. Diakses tanggal 2008-05-03.
- ^ Meaney, Thomas (April 15, 2006). "Exiting Early: Is life worth living? The question is perennial. The answers include 'no'". The Wall Street Journal. Diakses tanggal November 14, 2009.
In a roundabout way of coming to terms with his death, Mr. Hunt made several trips to the cliffs of Beachy Head on the southern coast of England, which ranks as the third most popular suicide site in the world, after the Golden Gate Bridge and the Aokigahara Woods in Japan.
- ^ Amazeen, Sandy. "Book Review: Cliffs of Despair A Journey to Suicide's Edge" Diarsipkan 2007-12-04 di Wayback Machine., Monsters & Critics.December 21, 2005.
- ^ Takahashi, Yoshitomo (1988). "EJ383602 - Aokigahara-jukai: Suicide and Amnesia in Mt. Fuji's Black Forest". Education Resources Information Center (ERIC). Diakses tanggal 2008-09-20.