Lompat ke isi

Pelumas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Nana horan (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(34 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Motor oil refill with funnel.JPG|thumbjmpl|240px|[[Minyak sintetik]] yang dipakai sebagai pelumas pada [[mesin pembakaran dalam]].]]
'''Pelumas''' adalah [[zat kimia]], yang umumnya [[cairan]], yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi [[gaya gesek]]. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi [[minyak bumi]] yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% [[minyak]] dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah [[oli mesin]] yang dipakai pada [[mesin pembakaran dalam]].
 
== Kode Pelumas ==
{{kimia-stub}}
Kode yang tertera pada kemasan pelumas menunjukkan tipe pemakaian untuk mesin agar lebih optimal. Meski memuat informasi penting, namun sering konsumen tidak memperhatikan atau paham. Ada tiga lembaga internasional yang dianggap berwenang untuk menentukan standart mutu minyak pelumas dunia yaitu '''SAE, JASO''' dan '''API.'''
A. Fungsi dan tujuan pelumasan
 
=== 1. SAE (Society of Automotive Engineers) ===
Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian logam dan peralatan yang mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.
'''SAE''' adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, suatu asosiasi yang mengatur standardisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik, manufaktur, dll. '''K'''ode SAE digunakan untuk menunjukkan tingkat kekentalan (viscocity).
 
Tulisan seperti ini: SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50, adalah standardisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.
1. Tugas pokok pelumas
 
Angka di sebelah kiri tanda W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin dingin.
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
 
Kemudian angka di sebelah kanan W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin beroperasi pada suhu kerjanya.
2. Tugas tambahan pelumas
 
Semakin besar angkanya (baik kiri maupun kanan) itu artinya adalah semakin kental pada kondisinya.
Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.
 
Misalnya ada yang sama-sama 15W, tetapi kalau yang satu 15W-40 yang satunya lagi 15W-50, maka keduanya memang punya kekentalan sama saat mesin dingin, tetapi ketika mesin beroperasi, yang 15W-40 akan lebih encer daripada 15W-50.
Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu, mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan pelumasan dengan baik.
 
Semakin kental oli, maka pelumasan semakin baik. Tapi pada batas tertentu, semakin kentalnya oli malah menghambat kerja part yang bergerak. Analoginya begini, tentu anda akan lebih mudah bergerak di air encer daripada air kental (itulah mengapa penggunaan oli encer kan membuat tarikkan lebih enteng, dsm), namun sebenarnya tingkat keausan lebih mudah terjadi pada pelumas yang lebih encer daripada oli kental.
B. Jenis jenis pelumas
 
=== 2. '''JASO''' (Japanese Automotive Standards Organization) ===
Terdapat berbagai jenis minyak pelumas. Jenis jenis minyak pelumas dapat dibedakan penggolongannya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.
'''JASO''' (Japanese Automotive Standards Organization) mengeluarkan Kode seperti JASO MA, JASO MB: adalah standardisasi yang dikeluarkan oleh terkait jenis oli terkait di mana saja bagian mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut.
 
JASO MA adalah jenis oli yang boleh melumasi mesin, transmisi, sekaligus kopling. Poin utamanya adalah di sektor pelumasan kopling, tipe JASO MA mampu melumasi bagian kopling tanpa membuat kopling selip (kopling yang selip menyebabkan tenaga tidak disalurkan dengan baik dari mesin ke transmisi). Contoh kendaraan yang wajib pakai JASO MA: Motor semi-otomatis & motor manual (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling basah)
1. Dilihat dari bentuk fisiknya :
 
JASO MB adalah jenis oli yang hanya boleh melumasi mesin dan transmisi saja. Bila oli JASO MB digunakan untuk melumasi sektor kopling akan menyebabkan kecendurngan slip kopling menjadi besar. Contoh kendaraan yang bisa pakai JASO MB: Motor automatic & mobil pada umumnya (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling tidak ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling kering)
a. Minyak pelumas
b. Gemuk pelumas
c. Cairan pelumas
2. Dilihat dari bahan dasarnya :
 
=== 3. '''API''' (American Petroleum Institute) ===
a. Pelumas dari bahan nabati
Sedangkan '''API''' menggunakan kode seri S untuk [[Mesin bensin|mesin Bensin]] dan C untuk [[mesin diesel]]. Kode ditunjukkan untuk pembeda kualitas berdasar ujian dengan mesin tes. Huruf S dan C akan selalu disertai huruf lain yang berurutan dari A, yang merupakan kualitas terendah sampai Z berkualitas terbaik. Klasifikasi penggunaan pelumas menurut kode API sebagai berikut:
b. Pelumas dari bahan hewani
c. Pelumas sintetis
3. Dilihat dari penggunaannya :
 
==== Klasifikasi Pemakaian Mesin Bensin ====
a. Pelumas kendaraan
*
b. Pelumas industri
* Kode SD: Satu tingkat dibawah SE.
c. Pelumas perkapalan
* Kode SC: Mampu mencegah karat dan besi dari keropos. dibuat khusus untuk mobil keluaran 1967
d. Pelumas penerbangan
4. Dilihat dari pengaturannya :
 
==== Klasifikasi Pemakaian Mesin Diesel ====
i. Pelumas kendaraan bermotor :
* Kode CC: Sangat cocok untuk mesin diesel untuk kendaraan bermotor baik yang bertugas berat (truk) atau mobil berpenumpang.
* Kode CD: Cocok untuk mesin alat-alat besar meskipun sudah dilengkapi dengan turbo charger.
 
== Referensi ==
1. Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin / Diesel
{{reflist}}
2. Minyak pelumas untuk transmisi
* API 1509, Engine Oil Licensing and Certification System, 15th Edition, 2002. Appendix E, API Base Oil Interchangeability Guidelines for Passenger Car Motor Oils and Diesel Engine Oils (revised)
3. Automatic transmission fluid & hydraulic fluid
* [http://pubs.acs.org/cgi-bin/article.cgi/esthag/2004/38/i02/pdf/es034236p.pdf Boughton and Horvath, 2003, Environmental Assessment of Used Oil Management Methods, Environmental Science and Technology, V38]
* [http://mysite.wanadoo-members.co.uk/high_temp_wear/mythesis.html I.A. Inman. ''Compacted Oxide Layer Formation under Conditions of Limited Debris Retention at the Wear Interface during High Temperature Sliding Wear of Superalloys'', Ph.D. Thesis (2003), Northumbria University] ISBN 1-58112-321-3
ii. Pelumas motor diesel untuk industri :
* [http://www.whnet.com/4x4/oil.html Mercedes-Benz oil recommendations, extracted from factory manuals and personal research] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071015175730/http://whnet.com/4x4/oil.html |date=2007-10-15 }}
 
* [http://www.practicingoilanalysis.com/article_detail.asp?articleid=354 Measuring reserve alkalinity and evaluation of wear dependence] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080115051109/http://www.practicingoilanalysis.com/article_detail.asp?articleid=354 |date=2008-01-15 }}
1. Motor diesel berputar cepat
* [http://www.practicingoilanalysis.com/article_detail.asp?articleid=873&relatedbookgroup=OilAnalysis Testing used oil quality, list of possible measurements] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080115051126/http://www.practicingoilanalysis.com/article_detail.asp?articleid=873&relatedbookgroup=OilAnalysis |date=2008-01-15 }}
2. Motor diesel berputar sedang
* [http://books.google.sk/books?id=cwWgbmL5fyIC&printsec=frontcover&hl=en Lubricant Additives: Chemistry and Applications, Leslie R. Rudnick, CRC Press.]
3. Motor diesel berputar lambat
{{Wiktionary|lubricant}}
* [http://www.widman.biz/Seleccion/Viscosidad/SAE-ISO/sae-iso.html SAE-ISO-AGMA viscosity conversion chart]
iii. Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :
* [http://www.widman.biz/Seleccion/Viscosidad/Degrees_API/degrees_api.html Chart of API Gravity and Specific gravity]
 
* https://adeoctag92.wordpress.com/2013/03/25/pengertian-pelumas-oli/
1. Untuk kendaraan bermotor
* http://www.mechaniconlines.com/2014/05/macam-dan-jenis-produk-oli-pelumas.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160321022134/http://www.mechaniconlines.com/2014/05/macam-dan-jenis-produk-oli-pelumas.html |date=2016-03-21 }}
2. Untuk perahu motor
* https://gudangpelumas.wordpress.com/tag/tips-memilih-oli-pelumas-yang-baik/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130116222255/http://gudangpelumas.wordpress.com/tag/tips-memilih-oli-pelumas-yang-baik/ |date=2013-01-16 }}
3. Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )
* [http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1124-penggunaan-pelumas-mesin Penggunaan Pelumas Mesin] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160818201734/http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/otomotif/1124-penggunaan-pelumas-mesin |date=2016-08-18 }}
iv. Pelumas khusus
 
Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat spesifik untuk setiap jenis, di antaranya adalah untuk senjata api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem, pelumas anti karat, dan lain-lain.
C. Penggunaan pelumas
Untuk memperoleh hasil yang maksimal atau memuaskan di dalam sistem pelumasan ini maka mutlak diperlukan adanya selektifitas penggunaan pelumas itu sendiri, yaitu menentukan jenis pelumas yang tepat untuk mesin dan peralatan yang akan dilumasi. Hal ini untuk mencegah salah pilih dari pelumas yang akan dipakai yang dapat berakibat fatal.
1. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Rekomendasi pabrik pembuat mesin
 
Biasanya pabrik pembuat mesin seperti pabrik kendaraan bermotor dan pabrik mesin mesin industri memberi petunjuk jenis pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan. Petunjuk ini sangat terperinci sedemikian rupa bagi pelumasan masing masing bagian dalam jangka waktu tertentu.
b. Bahan bakar yang digunakan
 
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelumasan untuk mesin dengan bahan bakar bensin berbeda dengan pelumasan untuk mesin berbahan bakar solar atau gas.Apabila tidak ada ketentuan ukuran atau aturan penggunaan pelumas oleh pembuat mesin, maka anjuran dalam penggunaan pelumas biasanya dilaksanakan oleh para teknisi pabrik dengan melihat pada :
 
- Data teknis dari mesin
- Pengetahuan tentang pelumasan dari para teknisi
- Pengalaman dari para teknisi
c. Perkembangan teknis pelumas
Hasil kemajuan yang dicapai di bidang pelumas ini, pada dasarnya adalah hasil kerjasama antara pabrik pembuat mesin, pembuat pelumas, dan pembuat bahan bahan tambahan ( additif ). Walaupun terdapat beragam pelumas berkualitas tinggi, namun pada intinya yang menentukan mutu dan daya guna suatu pelumas terdiri dari 3 faktor :
 
1. Bahan dasar ( based oil ).
2. Teknik dan pengolahan bahan dasar dalam pembuatan pelumas.
3. Bahan bahan additif yang digunakan atau dicampurkan kedalam bahan dasar untuk mengembangkan sifat tertentu guna tujuan tertentu.
 
Sebenarnya base oil mempunyai segala kemampuan dasar yang dibutuhkan dalam pelumasan. Tanpa aditifpun, sebenarnya minyak dasar sudah mampu menjalankan tugas-tugas pelumasan. Namun unjuk kerjanya belum begitu sempurna dan tidak dapat digunakan dalam waktu lama.
 
ISTILAH-ISTILAH PADA MINYAK PELUMAS
 
Istilah-istilah teknis tentang minyak pelumas sering dianggap remeh, padahal dengan mengatahui istilah-istilah yang ada pada pelumas, maka kita akan tahu persis baik tidaknya atau tepat tidaknya penggunaan suatu pelumas :
 
1. Viscosity; adalah kekentalan suatu minyak pelumas yang merupakan ukuran kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir. Pada temperatur normal, pelumas dengan viscosity rendah akan cepat mengalir dibandingkan pelumas dengan viscosity tinggi. Biasanya untuk kondisi operasi yang ringan, pelumas dengan viscosity rendah yang diajurkan untuk digunakan, sedangkan pada kondisi operasi tinggi dianjurkan menggunakan pelumas dengan viscosity tinggi
 
2. Viscosity Index (Indeks viskositas); merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas ddikarenakan adanay perubahan temperatur. Makin tinggi VI suatu pelumas, maka akan semakin kecil terjadinya perubahan kekentalan minyak pelumas meskinpun terjadi perubahan temperatur. Pelumas biasa dapat memiliki VI sekitar 100, sedang yang premium dapat mencapai 130, untuk sithetis dapat mencapai 250.
 
3. Flash point; titik nyala suatu pelumas adalah menunjukkan temperatur kerja suatu pelumas dimana pada kondisi temperatur tsb akan dikeluarkan uap air yang cukup untuk membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara.
 
4. Fire point; adalah menunjukkan pada titik temperatur dimana pelumas akan dan terus menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik.
 
5. Pour point; merupakan titik tempratur dimana suatu pelumas akan berhenti engalir dengan leluasa.
 
6. Cloud point; keadaan dimana pada temperatur tertentu maka lilin yang larut di dalam minyak pelumas akan mulai membeku..
 
7. Aniline point; merupakan pentunjuk bahwa minyak pelumas tertentu sesuai sifat-sifatnya dengan sifat-sifat karet yang digunakan sebagai seal dan slang. Hal ini ditetapkan sebagai temperatur dimana volume yang sama atau seimbang dari minyak pelumas adan aniline dapat dicampur
 
8. Neutralisation Number or Acidity; merupakan ukuran dari alkali yang diperlukan untuk menetralisir suatu minyak Makin tinggi angka netralissasi maka akan semakin banyak asam yang ada. Minyak yang masih baru tidak mengandung asam bebas dan acidity numbernya dapat kurang atau sama dengan 0,1. Sedangkan pelumas bekas, akan mengandung acidity number yang lebih tinggi.
 
9. Ash; Apabila pelumas habis terbakar maka akan terbentuk abu (ash) atau abu sulfat. Hal ini berhubungan dengan pengukuran kemurnian suatu pelumas. (dari berbagai sumber : by irf/lumasmultisarana/2010)
 
[[Kategori:Pelumas| ]]
 
[[af:Smeermiddel]]
[[ca:Lubricant]]
[[cs:Mazivo]]
[[en:Lubricant]]
[[eo:Lubrikaĵo]]
[[es:Lubricante]]
[[fa:روان‌ساز]]
[[fi:Voiteluöljy]]
[[fr:Lubrifiant mécanique]]
[[hi:चिकनाई (लूब्रिकेंट)]]
[[it:Lubrificante]]
[[ja:潤滑剤]]
[[jv:Oli]]
[[ko:윤활유]]
[[ms:Pelincir]]
[[pl:Smar]]
[[pt:Lubrificante]]
[[ru:Смазочные материалы]]
[[simple:Lubricant]]
[[sk:Mastiaci olej]]
[[sv:Smörjmedel]]
[[uk:Мастильні матеріали]]

Revisi terkini sejak 16 September 2023 05.03

Minyak sintetik yang dipakai sebagai pelumas pada mesin pembakaran dalam.

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.

Kode Pelumas[sunting | sunting sumber]

Kode yang tertera pada kemasan pelumas menunjukkan tipe pemakaian untuk mesin agar lebih optimal. Meski memuat informasi penting, namun sering konsumen tidak memperhatikan atau paham. Ada tiga lembaga internasional yang dianggap berwenang untuk menentukan standart mutu minyak pelumas dunia yaitu SAE, JASO dan API.

1. SAE (Society of Automotive Engineers)[sunting | sunting sumber]

SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, suatu asosiasi yang mengatur standardisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik, manufaktur, dll. Kode SAE digunakan untuk menunjukkan tingkat kekentalan (viscocity).

Tulisan seperti ini: SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50, adalah standardisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.

Angka di sebelah kiri tanda W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin dingin.

Kemudian angka di sebelah kanan W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin beroperasi pada suhu kerjanya.

Semakin besar angkanya (baik kiri maupun kanan) itu artinya adalah semakin kental pada kondisinya.

Misalnya ada yang sama-sama 15W, tetapi kalau yang satu 15W-40 yang satunya lagi 15W-50, maka keduanya memang punya kekentalan sama saat mesin dingin, tetapi ketika mesin beroperasi, yang 15W-40 akan lebih encer daripada 15W-50.

Semakin kental oli, maka pelumasan semakin baik. Tapi pada batas tertentu, semakin kentalnya oli malah menghambat kerja part yang bergerak. Analoginya begini, tentu anda akan lebih mudah bergerak di air encer daripada air kental (itulah mengapa penggunaan oli encer kan membuat tarikkan lebih enteng, dsm), namun sebenarnya tingkat keausan lebih mudah terjadi pada pelumas yang lebih encer daripada oli kental.

2. JASO (Japanese Automotive Standards Organization)[sunting | sunting sumber]

JASO (Japanese Automotive Standards Organization) mengeluarkan Kode seperti JASO MA, JASO MB: adalah standardisasi yang dikeluarkan oleh terkait jenis oli terkait di mana saja bagian mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut.

JASO MA adalah jenis oli yang boleh melumasi mesin, transmisi, sekaligus kopling. Poin utamanya adalah di sektor pelumasan kopling, tipe JASO MA mampu melumasi bagian kopling tanpa membuat kopling selip (kopling yang selip menyebabkan tenaga tidak disalurkan dengan baik dari mesin ke transmisi). Contoh kendaraan yang wajib pakai JASO MA: Motor semi-otomatis & motor manual (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling basah)

JASO MB adalah jenis oli yang hanya boleh melumasi mesin dan transmisi saja. Bila oli JASO MB digunakan untuk melumasi sektor kopling akan menyebabkan kecendurngan slip kopling menjadi besar. Contoh kendaraan yang bisa pakai JASO MB: Motor automatic & mobil pada umumnya (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling tidak ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling kering)

3. API (American Petroleum Institute)[sunting | sunting sumber]

Sedangkan API menggunakan kode seri S untuk mesin Bensin dan C untuk mesin diesel. Kode ditunjukkan untuk pembeda kualitas berdasar ujian dengan mesin tes. Huruf S dan C akan selalu disertai huruf lain yang berurutan dari A, yang merupakan kualitas terendah sampai Z berkualitas terbaik. Klasifikasi penggunaan pelumas menurut kode API sebagai berikut:

Klasifikasi Pemakaian Mesin Bensin[sunting | sunting sumber]

  • Kode SD: Satu tingkat dibawah SE.
  • Kode SC: Mampu mencegah karat dan besi dari keropos. dibuat khusus untuk mobil keluaran 1967

Klasifikasi Pemakaian Mesin Diesel[sunting | sunting sumber]

  • Kode CC: Sangat cocok untuk mesin diesel untuk kendaraan bermotor baik yang bertugas berat (truk) atau mobil berpenumpang.
  • Kode CD: Cocok untuk mesin alat-alat besar meskipun sudah dilengkapi dengan turbo charger.

Referensi[sunting | sunting sumber]