Lompat ke isi

Resistansi dapatan sistemik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Resistensi dapatan sistemik''' ({{lang-en|systemic acquired resistance}}, disingkat SAR) adalah respons resistensi dari tumbuhan yang muncul setelah terjadinya pajanan terhadap [[patogen]]. Respons ini serupa dengan [[sistem imun bawaan]] pada hewan, sehingga muncul dugaan bahwa kemiripan di antara keduanya merupakan hasil dari [[evolusi divergen]] dari [[eukariot]] [[uniseluler]] kuno yang mendahului kemunculan hewan dan tumbuhan. Namun, data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan keduanya merupakan hasil dari [[evolusi konvergen]] yang menunjukkan batasan dalam proses pembentukan sistem imun bawaan.<ref>{{cite journal | vauthors = Ausubel FM | title = Are innate immune signaling pathways in plants and animals conserved? | journal = Nature Immunology | volume = 6 | issue = 10 | pages = 973–9 | date = October 2005 | pmid = 16177805 | doi = 10.1038/ni1253 }}</ref>
'''Resistensi dapatan sistemik''' ({{lang-en|systemic acquired resistance}}, disingkat SAR) adalah respons resistensi dari "seluruh tumbuhan" yang muncul setelah terjadinya pajanan terhadap [[patogen]]. Respons ini serupa dengan [[sistem imun bawaan]] pada hewan, sehingga muncul dugaan bahwa kemiripan di antara keduanya merupakan hasil dari [[evolusi divergen]] dari [[eukariot]] [[uniseluler]] kuno yang mendahului kemunculan hewan dan tumbuhan. Namun, data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan keduanya merupakan hasil dari [[evolusi konvergen]] yang menunjukkan batasan dalam proses pembentukan sistem imun bawaan.<ref>{{cite journal | vauthors = Ausubel FM | title = Are innate immune signaling pathways in plants and animals conserved? | journal = Nature Immunology | volume = 6 | issue = 10 | pages = 973–9 | date = October 2005 | pmid = 16177805 | doi = 10.1038/ni1253 }}</ref>


Dengan adanya resistensi dapatan sistemik, tumbuhan tidak hanya dapat melawan penyakit, tetapi juga pulih dari penyakit. Resistensi dapatan sistemik dapat dipicu oleh beraneka ragam [[patogen]], khususnya (tetapi tidak terbatas pada) patogen yang mengakibatkan [[nekrosis jaringan]], dan resistensi yang dapat terlihat setelah terpicunya SAR didapati mujarab dalam menghadapi berbagai macam patogen. SAR telah diamati pada berbagai macam tumbuhan berbunga, termasuk spesies [[dikotil]] dan [[monokotil]].
Dengan adanya resistensi dapatan sistemik, tumbuhan tidak hanya dapat melawan penyakit, tetapi juga pulih dari penyakit. Resistensi dapatan sistemik dapat dipicu oleh beraneka ragam [[patogen]], khususnya (tetapi tidak terbatas pada) patogen yang mengakibatkan [[nekrosis jaringan]], dan resistensi yang dapat terlihat setelah terpicunya SAR terbukti mujarab dalam menghadapi berbagai macam patogen.
SAR telah diamati pada berbagai macam tumbuhan berbunga, termasuk spesies [[dikotil]] dan [[monokotil]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 13: Baris 15:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{cite web | url = https://archive.is/20101115232224/http://keyplex.com/en/about-keyplex/protective-proteins.html | title = Exploiting Plants' Protective Proteins | work = KeyPlex | date = 2010 }}
* {{cite web | url = http://keyplex.com/en/about-keyplex/protective-proteins.html | title = Exploiting Plants' Protective Proteins | work = KeyPlex | date = 2010 | access-date = 2019-01-13 | archive-date = 2010-11-15 | archive-url = https://archive.today/20101115232224/http://keyplex.com/en/about-keyplex/protective-proteins.html | dead-url = unfit }}


{{biologi-stub}}
[[Kategori:Sistem imun]]
[[Kategori:Sistem imun]]
[[Kategori:Tumbuhan]]
[[Kategori:Tumbuhan]]


{{biologi-stub}}

Revisi terkini sejak 16 September 2023 11.33

Resistensi dapatan sistemik (bahasa Inggris: systemic acquired resistance, disingkat SAR) adalah respons resistensi dari "seluruh tumbuhan" yang muncul setelah terjadinya pajanan terhadap patogen. Respons ini serupa dengan sistem imun bawaan pada hewan, sehingga muncul dugaan bahwa kemiripan di antara keduanya merupakan hasil dari evolusi divergen dari eukariot uniseluler kuno yang mendahului kemunculan hewan dan tumbuhan. Namun, data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kemungkinan keduanya merupakan hasil dari evolusi konvergen yang menunjukkan batasan dalam proses pembentukan sistem imun bawaan.[1]

Dengan adanya resistensi dapatan sistemik, tumbuhan tidak hanya dapat melawan penyakit, tetapi juga pulih dari penyakit. Resistensi dapatan sistemik dapat dipicu oleh beraneka ragam patogen, khususnya (tetapi tidak terbatas pada) patogen yang mengakibatkan nekrosis jaringan, dan resistensi yang dapat terlihat setelah terpicunya SAR terbukti mujarab dalam menghadapi berbagai macam patogen.

SAR telah diamati pada berbagai macam tumbuhan berbunga, termasuk spesies dikotil dan monokotil.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ausubel FM (October 2005). "Are innate immune signaling pathways in plants and animals conserved?". Nature Immunology. 6 (10): 973–9. doi:10.1038/ni1253. PMID 16177805. 

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]