Lompat ke isi

Nyeri kanker: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maysarohnur (bicara | kontrib)
Membuat artikel rintisan
WanaraLima (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Cancer cells growing in media containing Blebbistatin.jpg|jmpl|Nyeri kanker]]
{{Sedang ditulis}}
'''Nyeri kanker''' dapat terjadi akibat pertumbuhan massa kanker yang semakin membesar sehingga menekan tulang, jaringan maupun organ lain di sekitarnya. Munculnya rasa nyeri pada penderita kanker sering kali juga disebabkan pemeriksaan diagnostik maupun tindakan medis seperti pemberian obat-obatan, [[Bedah|pembedahan]], [[radioterapi]] dan [[kemoterapi]].<ref>{{Cite web|url=https://www.cancer.gov/publications/patient-education/paincontrol|title=Publications|last=|first=|date=2015-04-01|website=National Cancer Institute|language=en|access-date=2019-11-25}}{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


Nyeri pada penderita kanker terbagi menjadi tiga tipe yaitu akut, kronis serta ''breakthrough pain.'' Nyeri akut cenderung berlangsung dalam waktu yang singkat. Rasa nyeri ini biasanya ditemukan saat proses diagnostik atau terapi intervensi. Kerusakan yang menimbulkan luka seperti saat operasi merupakan penyebab munculnya nyeri akut. Rasa nyeri akan hilang setelah luka sembuh, nyeri jenis ini masih dapat diredakan dengan obat penghilang rasa sakit.<ref>{{Cite web|url=https://www.grid.id/read/04911660/kenali-3-jenis-dari-nyeri-kanker-ternyata-beda-beda-loh-ada-apa-saja?page=all|title=Kenali 3 Jenis dari Nyeri Kanker, Ternyata Beda-beda loh, Ada Apa Saja?|last=Rismarini|first=Pradipta|date=4 Agustus 2018|website=Grid.id|access-date=23 November 2019}}</ref> Nyeri kronis berlangsung dalam waktu yang lama, penyebab rasa nyeri ini berhubungan langsung dengan keberadaan kanker. Rasa nyeri kronis timbul karena saraf mengalami perubahan. Tumor yang semakin membesar dapat menekan saraf serta menghasilkan [[senyawa kimia]] yang mampu mengubah saraf. Selain itu perubahan pada saraf juga dapat terjadi selama pasen penderita kanker menjalani tindakan medis. ''Breakthrough pain'' merupakan rasa nyeri yang lebih menyakitkan dari nyeri kronis. Rasa sakit ini dapat muncul secara tiba-tiba beberapa kali dalam sehari meskipun telah mengonsumsi obat dengan dosis yang tepat.<ref>{{Cite web|url=https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/physically/cancer-and-pain-control/causes-and-types|title=Coping With Cancer|last=Cancer Research UK|first=|date=30 Januari 2018|website=Togheter We Will Beat Cancer|access-date=23 November 2013}}</ref>
'''Nyeri Kanker''' yang dirasakan oleh penderita [[kanker]] dapat terjadi sebagai akibat pertumbuhan massa kanker yang semakin membesar sehingga menekan jaringan yang ada di sekitarnya. Pemeriksaan maupun tindakan medis seperti pemberian obat-obatan, pembedahan, radio terapi dan [[kemoterapi]] juga dapat memunculkan rasa nyeri bagi penderita kanker.<ref>{{Cite web|url=https://www.cancer.gov/publications/patient-education/paincontrol.pdf|title=Support for People with Cancer
Cancer Pain Control|last=U.S. Department of Health & Human Services|first=|date=|website=https://www.cancer.gov/|access-date=22 November 2019}}</ref>

<br />


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 10: Baris 8:
<references />
<references />


[[Kategori:Onkologi]]

[[Kategori:Nyeri|kanker]]


<br />{{right|{{userbox|white|#1AF3D9|[[File:Logo Saraswati PNG 2.png|120px|Peserta kompetisi menulis Proyek Saraswati]]|Pengguna ini adalah peserta kompetisi [[Meta:Proyek Saraswati/Kompetisi|Proyek Saraswati/Kompetisi]]}}<includeonly>[[Kategori:Peserta kompetisi menulis Proyek Saraswati|{{PAGENAME}}]]</includeonly>}}

Revisi terkini sejak 21 September 2023 14.55

Nyeri kanker

Nyeri kanker dapat terjadi akibat pertumbuhan massa kanker yang semakin membesar sehingga menekan tulang, jaringan maupun organ lain di sekitarnya. Munculnya rasa nyeri pada penderita kanker sering kali juga disebabkan pemeriksaan diagnostik maupun tindakan medis seperti pemberian obat-obatan, pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.[1]

Nyeri pada penderita kanker terbagi menjadi tiga tipe yaitu akut, kronis serta breakthrough pain. Nyeri akut cenderung berlangsung dalam waktu yang singkat. Rasa nyeri ini biasanya ditemukan saat proses diagnostik atau terapi intervensi. Kerusakan yang menimbulkan luka seperti saat operasi merupakan penyebab munculnya nyeri akut. Rasa nyeri akan hilang setelah luka sembuh, nyeri jenis ini masih dapat diredakan dengan obat penghilang rasa sakit.[2] Nyeri kronis berlangsung dalam waktu yang lama, penyebab rasa nyeri ini berhubungan langsung dengan keberadaan kanker. Rasa nyeri kronis timbul karena saraf mengalami perubahan. Tumor yang semakin membesar dapat menekan saraf serta menghasilkan senyawa kimia yang mampu mengubah saraf. Selain itu perubahan pada saraf juga dapat terjadi selama pasen penderita kanker menjalani tindakan medis. Breakthrough pain merupakan rasa nyeri yang lebih menyakitkan dari nyeri kronis. Rasa sakit ini dapat muncul secara tiba-tiba beberapa kali dalam sehari meskipun telah mengonsumsi obat dengan dosis yang tepat.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Publications". National Cancer Institute (dalam bahasa Inggris). 2015-04-01. Diakses tanggal 2019-11-25. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Rismarini, Pradipta (4 Agustus 2018). "Kenali 3 Jenis dari Nyeri Kanker, Ternyata Beda-beda loh, Ada Apa Saja?". Grid.id. Diakses tanggal 23 November 2019. 
  3. ^ Cancer Research UK (30 Januari 2018). "Coping With Cancer". Togheter We Will Beat Cancer. Diakses tanggal 23 November 2013.