Lompat ke isi

Anisakidae: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 51: Baris 51:
|synonyms =
|synonyms =
}}
}}
'''Anisakidae''' merupakan salah satu famili [[nematoda]] dalam ordo [[Rhabditida]]. Larvanya dapat menyebabkan anisakiasis jika tertelan oleh manusia. Larvanya terdapat pada ikan mentah atau kurang matang.
'''Anisakidae''' merupakan salah satu famili [[nematoda]] dalam ordo [[Rhabditida]]. Larvanya dapat menyebabkan anisakiasis jika tertelan oleh manusia. Larvanya terdapat pada ikan mentah atau kurang matang.

Cacing Anisakidae dapat menginfeksi banyak spesies ikan, burung, mamalia, bahkan reptil.<ref>{{cite web|title=Anisakidae - Overview - Encyclopedia of Life|url=http://eol.org/pages/2803/overview|website=www.eol.org|access-date=27 April 2018|language=en}}</ref>

Mereka memiliki beberapa ciri yang sama dengan parasit lainnya seperti memiliki spikula, bentuk ekor, dan memiliki papila ekor.<ref>{{cite journal | vauthors = Mattiucci S, Cipriani P, Webb SC, Paoletti M, Marcer F, Bellisario B, Gibson DI, Nascetti G | title = Genetic and morphological approaches distinguish the three sibling species of the Anisakis simplex species complex, with a species designation as Anisakis berlandi n. sp. for A. simplex sp. C (Nematoda: Anisakidae) | journal = The Journal of Parasitology | volume = 100 | issue = 2 | pages = 199–214 | date = April 2014 | pmid = 24224764 | doi = 10.1645/12-120.1 }}</ref>

Keluarga cacing parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks, artinya mereka melakukan kontak dengan lebih dari satu inang sepanjang hidup mereka. Cacing Anisakidae dewasa bertelur dalam usus pada banyak spesies mamalia laut, dan kemudian telur tersebut dikeluarkan dari inangnya melalui kotoran. Setelah larva yang menetas berada di perairan terbuka, mereka dapat tertelan oleh krill atau krustasea lainnya. Pada tahap ini, prevalensi atau proporsi inang yang terinfeksi masih cukup rendah. Krustasea yang terinfeksi kemudian dapat dimakan oleh ikan dan sefalopoda, di mana parasit tersebut kemudian melanjutkan perkembangannya. Setelah ikan tertular parasit, ikan tersebut kemudian dapat mencapai inang definitif, atau inang akhir, melalui konsumsi ikan yang terinfeksi.<ref>{{cite book |doi=10.1016/B978-1-78242-332-4.00008-4 |chapter=Foodborne nematodes |title=Foodborne Parasites in the Food Supply Web |pages=165–199 |year=2015 | vauthors = Pozio E |isbn=9781782423324 }}</ref>

Prevalensi parasit ini pada manusia lebih tinggi di negara-negara yang rutin mengonsumsi ikan mentah, seperti Jepang, Prancis, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Telah dilaporkan kejadian parasit ini di seluruh dunia, namun tidak lazim seperti di negara-negara yang disebutkan di atas.

== Daftar Genus<ref>Bezerra, T.N.; Decraemer, W.; Eisendle-Flöckner, U.; Hodda, M.; Holovachov, O.; Leduc, D.; Miljutin, D.; Mokievsky, V.; Peña Santiago, R.; Sharma, J.; Smol, N.; Tchesunov, A.; Venekey, V.; Zhao, Z.; Vanreusel, A. (2020). Anisakidae Skrjabin & Karokhin, 1945. In: {{cite web| title = NeMys: World Database of Free-Living Marine Nematodes | work = World Register of Marine Species | url = http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=19961 | access-date = 2020-11-30 }}</ref> ==
== Daftar Genus<ref>Bezerra, T.N.; Decraemer, W.; Eisendle-Flöckner, U.; Hodda, M.; Holovachov, O.; Leduc, D.; Miljutin, D.; Mokievsky, V.; Peña Santiago, R.; Sharma, J.; Smol, N.; Tchesunov, A.; Venekey, V.; Zhao, Z.; Vanreusel, A. (2020). Anisakidae Skrjabin & Karokhin, 1945. In: {{cite web| title = NeMys: World Database of Free-Living Marine Nematodes | work = World Register of Marine Species | url = http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=19961 | access-date = 2020-11-30 }}</ref> ==



Revisi terkini sejak 26 September 2023 10.16

Anisakidae
Larva Anisakis dalam tubuh ikan haring
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Superfamili:
Famili:
Anisakidae

Genus

Lihat teks

Anisakidae merupakan salah satu famili nematoda dalam ordo Rhabditida. Larvanya dapat menyebabkan anisakiasis jika tertelan oleh manusia. Larvanya terdapat pada ikan mentah atau kurang matang.

Cacing Anisakidae dapat menginfeksi banyak spesies ikan, burung, mamalia, bahkan reptil.[1]

Mereka memiliki beberapa ciri yang sama dengan parasit lainnya seperti memiliki spikula, bentuk ekor, dan memiliki papila ekor.[2]

Keluarga cacing parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks, artinya mereka melakukan kontak dengan lebih dari satu inang sepanjang hidup mereka. Cacing Anisakidae dewasa bertelur dalam usus pada banyak spesies mamalia laut, dan kemudian telur tersebut dikeluarkan dari inangnya melalui kotoran. Setelah larva yang menetas berada di perairan terbuka, mereka dapat tertelan oleh krill atau krustasea lainnya. Pada tahap ini, prevalensi atau proporsi inang yang terinfeksi masih cukup rendah. Krustasea yang terinfeksi kemudian dapat dimakan oleh ikan dan sefalopoda, di mana parasit tersebut kemudian melanjutkan perkembangannya. Setelah ikan tertular parasit, ikan tersebut kemudian dapat mencapai inang definitif, atau inang akhir, melalui konsumsi ikan yang terinfeksi.[3]

Prevalensi parasit ini pada manusia lebih tinggi di negara-negara yang rutin mengonsumsi ikan mentah, seperti Jepang, Prancis, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Telah dilaporkan kejadian parasit ini di seluruh dunia, namun tidak lazim seperti di negara-negara yang disebutkan di atas.

Daftar Genus[4]

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Anisakidae - Overview - Encyclopedia of Life". www.eol.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 27 April 2018. 
  2. ^ Mattiucci S, Cipriani P, Webb SC, Paoletti M, Marcer F, Bellisario B, Gibson DI, Nascetti G (April 2014). "Genetic and morphological approaches distinguish the three sibling species of the Anisakis simplex species complex, with a species designation as Anisakis berlandi n. sp. for A. simplex sp. C (Nematoda: Anisakidae)". The Journal of Parasitology. 100 (2): 199–214. doi:10.1645/12-120.1. PMID 24224764. 
  3. ^ Pozio E (2015). "Foodborne nematodes". Foodborne Parasites in the Food Supply Web. hlm. 165–199. doi:10.1016/B978-1-78242-332-4.00008-4. ISBN 9781782423324. 
  4. ^ Bezerra, T.N.; Decraemer, W.; Eisendle-Flöckner, U.; Hodda, M.; Holovachov, O.; Leduc, D.; Miljutin, D.; Mokievsky, V.; Peña Santiago, R.; Sharma, J.; Smol, N.; Tchesunov, A.; Venekey, V.; Zhao, Z.; Vanreusel, A. (2020). Anisakidae Skrjabin & Karokhin, 1945. In: "NeMys: World Database of Free-Living Marine Nematodes". World Register of Marine Species. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  5. ^ Mozgovoy AA. 1951. Ascaridata of mammals in the USSR (Anisakoidea). Trudy Gel’mintologicheskoy Laboratorii Akademii Nauk SSSR, 5, 14–22. [in Russian]
  6. ^ a b c Moravec, František; Justine, Jean-Lou (2020). "Erection of Euterranova n. gen. and Neoterranova n. gen. (Nematoda, Anisakidae), with the description of E. dentiduplicata n. sp. and new records of two other anisakid nematodes from sharks off New Caledonia". Parasite. 27: 58. doi:10.1051/parasite/2020053alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1776-1042. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  7. ^ Leiper RT, Atkinson EL. 1914. Helminths of the British Antarctic Expedition, 1910–1913. Proceedings of the Zoological Society of London, pp. 222–226