Kameloh Baru, Sabangau, Palangka Raya: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8: | Baris 8: | ||
|kecamatan =Sabangau |
|kecamatan =Sabangau |
||
|kode pos =73114 |
|kode pos =73114 |
||
|luas = |
|luas = 46,25 km² |
||
|penduduk = |
|penduduk = 905 jiwa |
||
|kepadatan = |
|kepadatan = 19 jiwa/km² |
||
|Jumlah DPT = 544 |
|||
}} |
}} |
||
'''Kameloh Baru''' adalah salah satu [[kelurahan]] di Kecamatan [[Sabangau, Palangka Raya|Sabangau]], Kota [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], Provinsi [[Kalimantan Tengah]], [[Indonesia]] |
'''Kameloh Baru''' adalah salah satu [[kelurahan]] di Kecamatan [[Sabangau, Palangka Raya|Sabangau]], Kota [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], Provinsi [[Kalimantan Tengah]], [[Indonesia]] Hasil pemekaran Wilayah dari kelurahan Bereng Bengkel Tahun 2002 |
||
berdasarkan Perda Kota Palangka Raya Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Pemecahan dan Penggabungan Kecamatan dan Kelurahan. |
|||
'''''Sejarah Terbentuknya Kelurahan Kameloh Baru''''' |
|||
Nama [[Kameloh]] berasal dari nama tokoh mitologi dalam agama [[Kaharingan]], agama asli [[suku Dayak]], yaitu [[Kameloh|Kameloh Putak Bulau Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun]] yang merupakan manusia (perempuan) pertama di dunia yang diciptakan oleh ''Ranying Hatalla Langit'' (sebutan Tuhan dalam agama Kaharingan) dan ''Jatha Balawang Bulau'' (bayangan dari Ranying Hatalla itu sendiri). Kameloh diciptakan di dunia bersama dengan pasangannya yang bernama [[Manyamei Tunggul Haring Janjahunan Laut]].<ref>{{Cite journal|last=Sadek|first=Heny A.|date=2021-10-08|title=Kearifan Lokal Agama Hindu Kaharingan Untuk kelas VII|url=http://book.penerbit.org/index.php/JPB/article/view/1453|journal=Jayapangus Press Books|language=en|pages=i–95}}</ref> |
|||
Dalam rangka untuk mempercepat perkembangan pembangunan yang merata, Pada Tahun 2002 Pemerintah Kota Palangka Raya berdasarkan Perda Kota Palangka Raya Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Pemecahan dan Penggabungan Kecamatan dan Kelurahan, maka Wilayah Kelurahan Bereng Bengkel dibagi menjadi tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Bereng Bengkel, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Kameloh Baru. |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{Sabangau, Palangka Raya}} |
{{Sabangau, Palangka Raya}} |
||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
{{Kelurahan-stub}} |
{{Kelurahan-stub}} |
Revisi terkini sejak 28 September 2023 08.55
Kameloh Baru | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Tengah |
Kota | Palangka Raya |
Kecamatan | Sabangau |
Kodepos | 73114 |
Kode Kemendagri | 62.71.04.1004 |
Kode BPS | 6271011004 |
Luas | 46,25 km² |
Jumlah penduduk | 905 jiwa |
Kepadatan | 19 jiwa/km² |
Kameloh Baru adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia Hasil pemekaran Wilayah dari kelurahan Bereng Bengkel Tahun 2002
berdasarkan Perda Kota Palangka Raya Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Pemecahan dan Penggabungan Kecamatan dan Kelurahan.
Sejarah Terbentuknya Kelurahan Kameloh Baru
Nama Kameloh berasal dari nama tokoh mitologi dalam agama Kaharingan, agama asli suku Dayak, yaitu Kameloh Putak Bulau Janjulen Karangan Limut Batu Kamasan Tambun yang merupakan manusia (perempuan) pertama di dunia yang diciptakan oleh Ranying Hatalla Langit (sebutan Tuhan dalam agama Kaharingan) dan Jatha Balawang Bulau (bayangan dari Ranying Hatalla itu sendiri). Kameloh diciptakan di dunia bersama dengan pasangannya yang bernama Manyamei Tunggul Haring Janjahunan Laut.[1]
Dalam rangka untuk mempercepat perkembangan pembangunan yang merata, Pada Tahun 2002 Pemerintah Kota Palangka Raya berdasarkan Perda Kota Palangka Raya Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Pemecahan dan Penggabungan Kecamatan dan Kelurahan, maka Wilayah Kelurahan Bereng Bengkel dibagi menjadi tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Bereng Bengkel, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Kameloh Baru.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sadek, Heny A. (2021-10-08). "Kearifan Lokal Agama Hindu Kaharingan Untuk kelas VII". Jayapangus Press Books (dalam bahasa Inggris): i–95.